Professional Documents
Culture Documents
manajemen keselamatan
Pelaksanaan manajemen keselamatan merupakan fungsi eksekutif jajaran
departement head
Melalui pendidikan dan pelatihan berkelanjutan, seluruh pihak yang bekerja di
Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai akan memahami peran dan tanggung jawab
masing-masing dalam pelaksanaan sistem manajemen keselamatan di
bandar udara
Budaya keselamatan yang terbuka dan transparan akan dibangun dan
dipromosikan sebagai proses pembelajaran dari accident /incident dalam
penting
yang
terjadi
pada
saat
perubahan
dikomunikasikan secara jelas dengan cara yang tepat pada kurun waktu yang
Menetapkan Perubahan
Identifikasi Hazard
Memperkirakan Risiko
Ya
Risiko diterima
Tidak
System,
Quality
Management
dan
Customer
Service
4.2 Perencanaan
Berdasarkan hasil wawancara diketahui bahwa perusahaan telah
memiliki perencanaan secara tertulis mengenai K3 yang menjelaskan
secara detil bagaimana bentuk perencanaan tersebut.
secara
jelas
komitmen
keselamatan
bandar
udara,
awal
dan
perencanaan
kegiatan
yang
sedang
berlangsung.
4.3 Penerapan
4.3.1 Jaminan Kemampuan
Dalam rangka meningkatkan jaminan kemampuan karyawan
berdasarkan hasil observasi dan wawancara, PT. Angkasa Pura I
Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai sudah secara rutin melakukan
pelatihan terkait K3 untuk meningkatkan skill, kemampuan pekerja
dalam implementasi keselamatan dan kesehatan kerja di bandara
dan juga untuk mengkomunikasikan kebijakan dan keselamatan
kepada semua pegawai dengan dukungan penuh
General
Manager.
Safety Management System, Quality Management & Customer
Service Departement Head mengatur kebutuhan diklat semua
pegawai terkait dengan keselamatan. Program diklat keselamatan
ini termasuk diklat awal dan/atau penyegaran untuk pegawai baru
maupun lama sesuai dengan tugas masing-masing. Program ini
mencakup diklat yang dilakukan secara eksternal maupun internal.
Contoh program diklat yang dilakukan : Pengenalan keselamatan,
respon terhadap emergency, keselamatan kerja bandara, penilaian
hazard, manajemen hazard,dll.
Program-program yang sudah
dilakukan
pihak
Safety
Head
melakukan
evaluasi
terhadap
efektifitas
yang
disusun
di
terhadap
laporan hazard
Formulir pelaporan diisi dengan lengkap dan dikirimkan
kepada Safety Management System, Quality Management &
Customer Service Departement Head secepatnya. Sistem
pelaporan yang dimaksud adalah penerimaan, pengumpulan,
dan penyimpanan informasi tentang hazard dan risiko yang
dapat membawa dampak kepada organisasi dan kegiatan
operasional Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai yaitu :
1. Hazard Report Forms
2. Safety Audits menggunakan Hazard Checklist
3. Laporan Hazard secara rahasia
4. Survey secara rahasia atau kuesioner terhadap staff
5. Komunikasi informal
6. Observasi terhadap petunjuk pelaksanaan kerja dan alur
kerja.
Pelaporan di bandara juga dapat dilakukan secara online
melalui SMART System yang disesuaikan dengan SKEP
49/III/2010 Direktur Jenderal Perhubungan Bandara.
rutin
yang
diserahkan
ke
Otoritas
Bandara,
hasil
observasi
bandara
sudah
System,
Quality
Management
&
untuk
melakukan
amandemen
terhadap
berlangsung
Metode penyampaian kepada manager dan personel terkait dengan hasil
temuan.
Safety Management System, Quality Management & Customer
Service Department Head memastikan laporan setiap audit selesai dalam
waktu tidak lebih dari 1 (satu) bulan. Laporan audit juga mencakup
rekomendasi untuk mencegah temuan tersebut terualang kembali, atau untuk
meminimalisasi dampak atau untuk mengatur supaya tingkat keselamatan
menjadi lebih baik. Laporan ini harus dipresentasikan di depan General
Manager dan disampaikan juga kepada Direktorat Bandar Udara-Direktorat
Jenderal Perhubungan Udara , cq Otoritas Bandara General Manager
melaksanakan audit terhadap peranan Safety Management System, Quality
Management & Customer Service Department.
Safety Management System, Quality Management & Customer
Service Department bertanggung jawab terhadap terlaksananya audit
keselamat. Audit ini harus terlaksana tidak lebih dari 12 bulan atau setiap ada
pekerjaan baru. Safety Management System, Quality Management &
Customer Service Department Head dapat mendelegasikan penilaian audit
kepada staf kompeten yang ditunjuk.
Setelah dilaksanakan audit, semua hazard dan temuan dibahas dan
diberi peringkat dalam Safety Action Group (SAG) untuk pemecahannya.
Hasil pembahasan dilaporkan ke General Manager Bandar Udara I Gusti
Ngurah Rai
4.4.2 Investigasi
Investigasi merupakan study detail terhadap semua keadaan di sekitar
peristiwa yang terjadi. Dalam Sistem Manajemen Keselamatan , investigasi
dilakukan oleh Safety Management System, Quality Management & Customer
Service Department terhadap timbulnya hazard, adanya insiden dan
kecelakaan. Investigasi ini dilakukan untuk mencari penyebab dasar kejadian
tersebut
dalam
rangka
meningkatkan
keselamatan
dan
mencegah
Apakah kebijakan keselamatan telah jelas tertulis dan diapahami oleh semua
pegawai ?
Apakah sudah ada sistem pelaporan hazard yang dapat mencegah adanya
risiko ?
Bagaimana sistem pelaporan yang dilaksanakan memberikan kontribusi
terhadap keselamatan ?
Apakah sudah ada tanggapan (feedback) pada semua level pegawai ?
Apakah training sudah dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan pegawai ?
Dan hal hal lain yang dianggap perlu untuk dilakukan evaluasi
General Manager dan Safety Management System , Quality Management &
kecelakaan
Respon terhadap perubahan aktifitas di bandara, misalnya dampak
I I Gusti Ngurah Rai lebih fokus kepada ISO 14001. Hasil wawancara
menjelaskan perusahaan melakukan evaluasi internal dan eksternal terhadap
sistem keselamatan dan lingkungan
dimaksud adalah dari Dinas Tenaga Kerja Pemerintah Kabupaten dan Dinas
Tenaga Kerja Provinsi Bali.
Hasil penelitian menunjukkan pelaksanaan pengukuran dan evaluasi
PT.Angkas Pura I I Gusti Ngurah Rai sudah sesuai dengan ketentuan yang
berlaku . Dimana di perusahaan sudah ada pelaksanaan inspeksi K3.
Perusahaan juga sudah memiliki prosedur inspeksi yang terencana.
B. Tanggap darurat
4.6 Emergency Response Plan
Berdasarkan Undang-undang No.1 tahun 1970 tentang Keselamatan
Kerja, pada pasal 3 ayat 1 disebutkan bahwa adanya ketetapan-ketetapan
dalam
rangka
kebakaran,
mencegah,
mengurangi
menanggulangi
bahaya
kecelakaan,
peledakan
memadamkan
serta
memberikan
menetapkan
Sistem tanggap
yang
telah
dan
darurat
melaksanakan
ini
terintegerasi
system
dalam
tanggap
bentuk
standar baku dalam penangulangan kondisi darurat. Saat ini PT. Angkasa
Pura I Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai
secara
menyeluruh.
Segenap
upaya
pengendalian
dan
Tenaga
kerja
RI
No.Kep-186/MEN/1999
tentang
unit
No.Per-04/MEN/1980
Tentang
Syarat-Syarat
Menteri
Tenaga
Kerja
dan
Transmigrasi
No.
Per-
yang
disesuaikan
dengan
kebutuhan
perusahaan.
Sistem
disebutkan
Manajemen
bahwa
dalam
Keselamatan
perencanaan
dan
dan
Kesehatan
persiapan
Kerja,
penetapan
pula
pada
pasal
25
(a)
disebutkan
bahwa
kegiatan
sendiri
dan
rekan
kerja
sangat
diutamakan,
kemudian
bila
kebijakan
tentang
pemenuhan
program
mempunyai
dan
menunjukkan
komitmen
penuh
terhadap
Ceklist
Diagnosis
Assessment
SMK3
Sebagai
pengecekan
tersebut
dengan
cara
mengisi
lembar
dan
kesiapan
tanggap
darurat
untuk
mengembangkan
keadaan
di
HIRARC
area
dan
bandara,
JSA
adalah
dapat
menemukan
serta
mengendalikan unsafe condition unsafe act yang ada diarea kerja sesuai