You are on page 1of 4

Hama belalang

Dari hasil pengamatan Belalang (valanga nigricornis)


Kingdom : animalia
Phylum : arthropoda
Subphylum : mandibulata
Class : insecta
Ordo : orthoptera
Family : acrididae
Genus : valanga
Spesies : valanga nigricronis
Di bagian kepala (caput) belalang memiliki sepasang antena, mulut, dan 2 buah mata
majemuk. dibagian dada (thorax) belalang memiliki 2 pasang sayap dimana sayap depan
lebih besar dibandingkan sayap belakang, 3 pasang kaki dimana memiliki kaki belakang yang
besar pelontar ketika ingin terbang dan abdomen atau perut yang terdapat organ dan berketakketak. Belalang memiliki tipe alat mulut mengigit mengunyah yang terdiri dari Labrum,
Epifaring, Mandibel berbentuk seperti sepasang capit, Maksila, Hipofaring (serupa dengan
lidah dan tumbuh dari dasar rongga mulut), dan Labium (bibir bawah dan bibir atas).
Belalang sering menyerang tanaman dari famili rerumputan seperti jagung, gandum dan padi,
dimana yang diserang bagian daun, batang, dan benih yang baru tumbuh.
Gejala yang diakibatkan oleh serangan belalang dengan menggigit daun yang diawali dari
pinggiran helaian daun. Hingga lama-lama kelamaan sampai ketulang daun. Ciri khas
serangannya berbentuk gerigi.
Cara pengendaliannya yaitu
Secara mekanis,yaitu telur belalang didalam tanah diambil, demikian juga nimfa yang ada
diberikan kepada ayam.
Secara biologis, yaitu pengendalian secara biologis dilakukan dengan merawat kumbang
endol yang lawanya sebagai parasite telur belalang.
Kultur teknis, yaitu pengendalian dengan kultur teknis adalah dengan pengaturan pada
penanganan.
Secara kimiawi, yaitu pengendalian secara kimiawi dapat dilakukan dengan menyemprotkan
phosdrin, diazinon, basudin, dan insektisida lainnya
Hama ulat penggulung daun pisang

Dari hasil pengamatan terhadap ulat penggulung daun pisang (erionata thrax)
Kingdom : Animalia
Phylum : Arthropoda
Subphylum : mandibulata
Kelas : Insecta
Ordo : Lepidoptera
Famili : Hesperiidae
Genus : erionata
Spesies : erionata thrax
Ulat penggulung daun pisang merupakan larva dari kupu-kupu yang mengisap nectar di
bunga pohon pisang. Ulat yang masih muda warnanya sedikit kehijauan, tubuhnya tidak
dilapisi lilin. Sedangkan ulat yang lebih besar berwarna putih kekuningan dan tubuhnya
dilapisi lilin. Tubuhnya terdiri dari kepala, badan dan bagian belakang dan kaki memiliki tiga
bentuk dan tempat, yaitu 3 pasang kaki depan berbentuk meruncing dan keras, 4 pasang kaki
di bagian perut berbentuk silinder dan lembut dan 1 pasang di bagian belakang dan berbentuk
silinder. Ulat penggulung pisang hanya menyerang tanaman pisang sebagai tanaman
inangnya.
Gejala yang diakibatkannya oleh serangan ulat penggulung daun pisang yaitu daun pisang
terpotong darisisi samping hingga dibagian tengah selanjutnya tergulung yang dimana tempat
bersembunyinya ulat dari sinar matahari karena ulat penggulung merupakan makhluk yang
aktif dimalam hari.
cara pengendaliannya yaitu
secara mekanis, yaitu daun yang menggulung dipotong dan dimusnahkan, juga mengambilan
larva Erionota thrax dalam gulungan, atau dengan merobek-robek daun pisang agar ulat tidak
menggulung daun.
Secara fisik,yaitu mengumpulkan telur, ulat dan daun yang terkena kemudian dilenyapkan.
Secara biologis, yaitu mengembang biakan membiakan predatornya yaitu oencyrtus
oronotaeferr, burung gagak dan burung kutilang.
Secara kimiawi, yaitu memakai pestisida hayati dari berbagai mikroba maupun pestisida
nabati dari ekstrak tumbuhan. Sebagai alternatif terakhir jika ada ledakan hama maka
gunakan pestisida berbahan aktif imidakloprid seperti Confidor 200 SL, organofosfat seperti
Dursban 20 EC, ataupun pinetroid seperti Bomber 20 EC. Alternatif lain Alika 247 ZC dan
Ampligo 150 ZC.

Hama kumbang tanduk


Dari hasil pengamatan terhadap kumbang tanduk (oryctes rhinoceros)
Kingdom : animalia
Pylum : arthropoda
Subphylum : mandibulata
Class : insecta
Ordo : coleoptera
Famili : scarabaeidae
Genus : oryctes
Spesies : oryctes rhinoceros
Tubuh dibagi menjadi tiga bagian yaitu kepala, badan dan perut. Bagian kepala terdiri
tanduk, mulut, mata antena yang pendek. Bagian badan terdiri 3 pasang kaki untuk
menggerek batang, dua pasang sayap dimana yang atas memiliki bentuk yang keras dan yang
bawah sebagai alat terbang, dan bagian atas badan sangat keras dan memiliki sedikit warna
orange.
Gejala yang terjadi akibat serangan kumbang tanduk, yaitu: Larva dari kumbang tanduk juga
sebagai hama karena menyerang batang kelapa atau sagu yang menyebabkan batang mudah
patah atau tumbang dan imagonya menyerang tajuk tanaman, dengan menggerek melalui
pangkal batang sampai pada titik tumbuh, menyebabkan terhambatnya pertumbuhan dan
rusaknya titik tumbuh kelapa sehingga tanaman mati.
Pengendalian yang dilakukan terhadap kumbang tanduk, yaitu:
secara mekanis, yaitu dengan menangkap kumbang yang menyerang /ditemukan di pokok
menggunakan alat kait dari besi.
Secara Sanitasi (eradikasi breeding site) Pengendalian serangga ini tidak bisa terlepas dari
pengelolaan tempat perkembang-biakannya (breeding site). Pengendalian yang mengabaikan
pengelolaan (eradikasi) breeding site ibarat menguras perahu bocor tanpa menambalnya,
kerusakan tanaman akan tetap terjadi. Breeding site pada dasarnya adalah tumpukan material
organik yang akan membusuk, bisa berupa rumpukan kayu,dan terutama material dari bagianbagian tanaman sawit, seperti pohon sawit yang telah mati (baik yang masih berdiri maupun
yang sudah tumbang), hasil ketrek buah dan lainnya.
Secara biologis, yaitu pengendalian dengan memanfaatkan organisme atau menggunakan
material yang berbahan aktif organisme musuh alaminya. Musuh alami yang sudah sering
dimanfaatkan antara lain adalah Baculovirus oryctes (virus entomopatogen), Metharizium sp.
dan Beauveria bassiana (cendawan entomopathogen).

Secara kiwiawi, yaitu pengendalian dengan menggunakan bahan kimia. Insektisida


formulasi larutan diaplikasikan dengan penyemprotan dan formulasi granular (karbofuran &
karbosulfan) dengan cara penaburan pada ketiak daun (pucuk daun).

You might also like