You are on page 1of 53

TUMOR OTAK

Dr. AGUS KUSNANDANG Sp.S

PENDAHULUAN

Tumor SSP ditemukan sebanyak 10% dari noeplasma pada seluruh


tubuh dengan frekuensi 80% terletak di intrakranial dan 20% di
dalam kanalis spinalis.
Tumor primer di SSP dijumpai sebanyak 10% dari penyakit
neurologi.
Insidensi tumor otak adalah 4,2-5,4 per 100.000 penduduk pada
segala golongan umur.
Insidensi tumor pada orang dewasa tertinggi pada umur 30-70
tahun, anak-anak pada dekade I (3-8 tahun).
Jenis tumor anak dan dewasa berbeda dari jenis tumor dan lokasi.
Pada dewasa 70% lokasi di supratentorial dan jenis tumor
umumnya astrositoma.
Pada anak-anak 70% lokasi tumor di infratentorial ,jenis tumor
tersering adalah medulablastoma.

Etiologi
Penyebab tumor otak bermacam macam yaitu :
- Herediter
- Sisa-sisa sel embrional
- Sisa-sisa sel inklusion
- Trauma
- Radiasi,terutama waktu yang lama
- Infeksi virus,terutama kronik viral infection
- Zat karsinogenik

KEGANASAN TUMOR OTAK


BENIGNA (JINAK)
- MAKROSKOPIK :
BATAS JELAS,TIDAK INFILTRATIF,HANYA
MENDESAK ORGAN SEKITAR. ADANYA
PEMBENTUKAN KAPSUL,TIDAK
METASTASE ATAU REKUREN.
- MISKOSKOPIS :
STRUKTUR SEL REGULER,PERTUMBUHAN
LAMBAT TANPA MITOSIS,DEFERENSIASI SEL
JELAS ,STROMA TERATUR TAK ADAFORMASI
BARU.

MALIGNA ( GANAS)
- MAKROSKOPIS : INFILTRASI ,TANPA
BATAS`YANG JELAS ,TUMBUH
CEPAT,CENDERUNG METASTASE DAN
REKUREN
- MIKROSKOPIS : SELULARITAS MENINGGKAT,
PLEOMORFIS,DEFERENSIASI TIDAK JELAS,
DISPORPOSI NEUKLEUS DAN SITOPLASMA,
MULTINUKLEUS,SEL RAKSASA,BANYAK
MITOSIS,NEKROSIS.

KEGANASAN TUMOR SECARA


KLINIK
- VOLUME EFEKTIF TUMOR (EDEMA).
- EFEK MASA YANG ADA (HERNIASI)
- KETERLIBATAN DENGAN ALIRAN LCS
(HIDROSEPHALUS)
- KETERLIBATAN PUSAT VITAL
(HIPOTHALAMUS,BATANG OTAK).
- SECARA UMUM KEGANASAN TUMOR OTAK
TERGANTUNG :
1. KEGANASAN HISTOLOGI
2. KEGANASAN BIOLOGI
3. KEGANASAN KLINIK

Klasifikasi tumor
Klasifikasi tumor SSP berdasarkan histologi
1. Tumor dari jaringan neuroepitelial:
- Astrositoma
- Tumor Oligodendroglial
- Tumor Ependimal dan pleksus choroid
- Tumor Sel pineal
- Tumor Neuronal
2. Tumor dari sel selubung saraf
- Neurilemmoma (schwannoma,neurinoma)
- Anaplastik neurilommoma
- Neurofibroma
- Anaplasti Neurofibroma

3. Tumor dari jaringan meningeal


- Meningioma
- Meningeal sarkoma
- Tumor Xanthomaous
- Tumor Melanotik primer
4. Lymphoma malignant primer
5. Tumor yang berasal dari pembuluh darah
- Hemangioblastoma
- Sarkoma monstroceluler
6. Tumor Germ sell
- Germinoma
- Karsinoma embrional
- Choriocarsinoma
- Teratoma

7. Tumor malfomasi dan lesi seperti tumor


- Craniopaharingioma
- Kista sel Rathkes
- Kista epidermoid
- Kista dermoid
- Kista koloid dari ventrikel III
- Kista enterogenus
- Kista lain
- Lipoma
- Kristoma
- Hamartoma neuronal hipothalamik
- Heteropia glial nasal

8. Malformasi vaskuler
Telangiectasia,angioma cavernosus,
malformasi arteriovena,malformasi vena, struger
weber.
9. Tumor pituitari anterior:
- Pituitari ademoma : Asidofil,basofil, mixed asidofilbasofil, kromofobe.
- Pituitari adenocarsinoma.
10. Extension lokal dari tumor regional.
11. Tumor metastase
12. Tumor yang tidak terklasifikasikan

Klasifikasi lain tumor SSP


TUMOR SUPRATENTORIAL
- Hemisfer serebri :
Glioma, Meningioma, Tumor metastase
- Tumor garis tengah :
Adenoma pituitari, Tumor pineal, Kraniopharingioma.
TUMOR INFRATENTORIAL
- Dewasa :
Akustik schwannoma,Metastase, Meningoma, Hemangioblastoma.
- Anak-anak :
Astrositoma serebeler,Meduloblastoma,Ependimoma,Glioma
batang otak.

TUMOR SUPRATENTORIAL
Tumor yang terletak pada
- lobus hemisfer yaitu : lobus frontal,temporal,parietal dan oksipital
- glandula hipofise dan sekitarnya
- fossa anterior dan media
- diencephalon termasuk ventrikel III
- thalamus, ganglia basal dan mesensephalon
TUMOR INFRATENTORIAL
Tumor yang terdapat di fossa posterior terdiri dari :
- Tumor garis tengah
- Tumor lobus serebelum
- Tumor batang otak
- Tumor ekstraparenkim

TEKANAN TINGGI
INTRAKRANIAL
ADALAH TEKANAN DALAM RONGGA
TENGKORAK, DINAMIS,FLUKTUASI SECARA
RITMIS
NORMAL TEKANAN : 5-10 mmHg
TTIK DIPENGARUHI OLEH KOMPONEN :
JARINGAN OTAK (SEL DAN CAIRAN
INTERTITIAL),CAIRAN CEREBRO SPINAL
DAN DARAH
KEADAAN SERIUS PERLU PENANGANAN
CEPAT.

PATOFISIOLOGI TTIK
DINAMIKA SEREBRAL
1. CSS : PRODUKSI DAN SIRKULASI
2. ALIRAN DARAH KE OTAK (ADO)
ADO (CBF) = CPP/CVR
NORMAL : 750 ml/mnt
3. TEKANAN PERFUSI SEREBRAL
CPP = MAP-ICP
CPP = 50-100 mmHg
4. AUTOREGULASI
- TEKANAN
- METABOLIK

HIPOTESA MONRO-KELLI

HUBUNGAN TEKANAN VOLUME


TIK : - VOLUME JAR OTAK
- CAIRAN SEREBRO SPINAL
- DARAH
- TEKANAN PERPUSI SEREBRAL
KRANIUM DAN KOMPARTEMENNYA DALAM KESEIMBANGAN
VOLUME

UNTUK MENJAGA TIK NORMAL :


PENINGKATAN SALAH SATU KOMPONEN, DIKOMPENSASI
DENGAN PENURUNAN VOLUME YANG LAIN.

MEKANISME KOMPENSASI DAPAT MENGONTROL TIK TETAP


NORMAL PADA PERUBAHAN VOLUME SEKITAR 100-120 ml.

GEJALA KLINIK TUMOR OTAK


A.

GEJALA UMUM TUMOR OTAK

1. Gejala Peninggian tekanan intrakanial


- Nyeri kepala , Papil edema, dan Muntah muntah.
Pada anak terdiri dari : nyeri kepala,muntah, gangguan
penglihatan,sutura melebar, kejang dan pembesaran kepala.
a. Nyeri Kepala
Nyeri kepala pada tumor otak terutama pada orang dewasa,
kurang sering pada anak anak
Nyeri kepala terutama pada pagi hari setelah bangun tidur.
Nyeri kepala bertambah dengan tindakan valsava,nyeri
berdenyut,rasa penuh dikepala, hebat tiba tiba dan migren

b.Muntah
Muntah dijumpai pada 1/3 penderita tumor otak dan diserati nyeri
kepala sebanyak 80%.
Muntah dapat bersifat proyektil dan sering tanpa disertai perasaan
mual sebelumnya.
c. Papil edema
Papil edema terjadi pada 65-80% kasus.
Tidak menggambarkan ukuran tumor dan pada beberapa kasus
tumor besar dan kronik tidak dijumpai papil edema
Pada stadium lanjut akan timbul gangguan / penurunan visus.

2. Kejang
Kejang umum dan fokal dapat dijumpai pada 20-50%
kasus.
Pada tumor yang terletak dekat kortek dan jarang pada
tumor dibagian dalam hemisfer,batang otak dan fossa
posterior.
3. Gangguan kesadaran
Gangguan kesadaran mulai dari pengaburan kesadaran sampai
sopor.
4. Gangguan mental
Dapat menyebabkan demensia progresif,gangguan kepribadian,
hilangnya motivasi dan memori baru.

5. Perbesaran kepala
Peninggian intrakranial menyebabkan
pembesaran kepala yang progresif pada anak
kurang dari 5 tahun dan anak kurang 10 bulan
terjadi penonjolan fontanel anterior.
Dapat terjadi exopthalmus atau terdapat gejala cracked
pot.
6. Gejala gejala lain
Mungkin ditemukan: bradikardi,gangguan pernafasan,
rhinorea, kelainan kulit

B. FALSE LOCALIZING SIGN


Gejala ini merupakan gejala yang tidak menunjukan lokalisasi suatu
tumor yaitu :
1. Parese saraf otak
2. Bilateral ekstensor plantar respon
3. Kelainan mental: gangguan intelek,demensia progresif
4. Gangguan endokrin akibat gangguan hipothalamus
dan hipofise
5. Infark otak .
C. GEJALA FOKAL TUMOR
Tergantung dari lokasi tumornya

TUMOR INTRAKRANIUM :
- TUMOR PRIMER
- TUMOR SEKUNDER

Tumor sekunder adalah tumor metastase ,Tumor primernya berada


di luar SSP.
Metastase itu dapat sampai ke SSP dengan melalui peredaran
darah pada metastase dari karsinoma paru,mamae,ginjal,
prostat,tiroid atau traktus digestivus.
Dapat pula bermetastase perkontinutatum melalui basis kranii
seperti pada infiltrasi karsinoma anaplastik nasofaring.
Umumnya tumor saraf tidak memiliki kecenderungan metastase
hanya medulabalstoma yang dapat bermetastase ke tempat lain
SSP

Beberapa tumor otak


A. GLIOMA.
Adalah tumor yang berasal dari sel-sel glia
Tergantung dari jenis glia yang tampak predominan.
Glioma dapat dibagi dalam : astrositoma,
ependimoma,ologodendoglioma,meduloblastoma dan
neuroastrositoma.
Glioma dibagi dalam 4 derajat
Derajat I : sel sel menunjukan deferensiasi sempurna
(glioma benigna)
Derajat IV : Sel sel menunjukan keganasan (glioma
maligna).

Astrositoma

Astrositoma derajat satu gambaran astrosit sama dengan astrosit


normal dengan jumlah yang lebih banyak.

Astrositoma derajat III


Hanya sedikit sel atrosit normal,kebanyakan memperlihatkan
keganasan. Besar sel bebeda beda,inti hiperkromatik,tampak sel
raksasa.

Astrositoma derajat IV terlihat lebih banyak anaplastik. Dikenal


dengan gliobalstoma multiforme.
Glioma multiforme merupakan 90% dari semua glioma pada
penderita lebih dari 60 th.
Tumor ini ditemukan di lobus frontalis,temporalis,parietalis,ganglia
basal dan lobus oksipitalis.

Ependimoma

Berasal dari ependim yang menutupi ventrikel.


Lokasi disekitar ventrikel dan kanalis spinalis.
Banyak ditemukan pada anak-anak dan dewasa muda.
Merupakan 60% dari semua glioma medula spinalis.
Diruang intrakranial ependimoma terletak di fosa kranii
posterior,diatap atau lantai ventrikel IV.
Metastase melalui ruang subarakhnoid dengan
implantasi meningeal pernah ditemukan.
Menurut keganasannya dapat dibagi dalam 4 derajat.

Oligodendroglioma
Berasal dari oligodendroglia
Dalam tumor ini dapat ditemukan
kalsifikasi,kista dan perdarahan.
Tumor ini jarang ditemukan ,lebih sering
ditemukan pada usia sekitar 40-59 th
Letaknya biasanya di supratentorial,disubstasia
alba lobus frontalis.
Pertumbuhannya lambat, didalam tumor dapat
ditemukan kalsifikasi,kista dan sewaktu waktu
dapat terjadi perdarahan.

Meduloblastoma
Kaya akan sel-sel kecil ,selnya sedikit
mengandung sitoplasma,intinya lonjong dan
hiperkromatik.
Tumor ini hanya ditemukan pada anak anak.
Mulai hampir selalu dari garis tengah,sewaktu
waktu dapat mulai dari hemisfer serebeli.
Karena konsistensinya lunak sehingga tumor ini
dapat menjadi besar.
Dapat bermetastase ke medula spinalis dan
permukaan otak.

NON GLIOMA
MENINGIOMA
Berasal dari sel-sel sekitar villi arakhnoid.
Tumor ini melekat pada selaput otak dan memiliki
bungkus sehingga mudah dilepaskan dari jaringan
sekitarnya.
Secara mikroskopik dibedakan atas :
- meningioma meningotelial
- meningioma psamomateus
- meningioma fibroblastik
Meningioma ini dapat berubah menjadi maligna dan
lebih sering mengenai wanita dibanding laki-laki.
Pendeita umumnya berusia 50-60 th ada kecenderungan
timbul pada para anggota satu keluarga.
Predileksi disupratentorial didaerah para sagital.

Adenoma hipofise

Berasal dari sel adenohipofise serebri (lobus anterior).


90% tumor adenomahipofise adalah adenoma kromofob.
Adenoma hipofise bila meluas akan menyebakan hemianopsia
bitemporal dan gangguan visus.
Pemeriksaan funduskopi terlihat atropi papil primer.
Ada tiga bentuk adenoma hipofise :
1. adenoma kromofob
Gejala : panhipopituitarism; anomorea,impotensi,bulu
rontok,gemuk,chusing sindrom ,buta dan koma.
2. adenoma eosinofilik
Gejala : gigantisme dan akromegali
3. adenoma basofilik
Gejala: Tumor ini bisanya sangat kecil dan tidak memperlihatkan
gejala klinis

Neurilemoma (neurofibroma)
Berasal dari sel schwann.
Biasanya ditemukan pada orang dewasa yang berumur
lebih dari 40 tahun.
Neurilemoma merupakan 30% dari semua tumor
spinalis.
Di intrakranial tumor berlokasi pada N VIII dimeatus
akustikus internus. Meatus akustikus internus akan
menunjukan destruksi pada foto rontgen.
Selain NVIII neurilemoma dapat menimbulkan lesi pada
N VII, V,IX dan X.
Neurilemoma dapat timbul di kanalis vertebralis dan
dapat meluas keluar foramen intervertebralis yang
dikenal dengan dumbbell tumor

Hemangioblastoma
Tumor pembuluh darah yang berkista
Kista berisi cairan xantrokrom.
Predilesi tumor di medula spinalis dan
serebelum.
Bila tumor ini bergandengan dengan
hemangioblastoma pada retina maka
disebut penyakit von Hippel-lindau.

Kista koloid
Kraniofaringioma
Berasal dari sel-sel yang bersala dari sel-sel yang
tertinggal dari saku rathke.
Sel ini dapat tertingal di dalam infundibulum diatas atau
dibawah diafragma sellae.
Kista ini berisi cairan seperi minyak,berwarna kuning coklat yang
banyak mengandung kholesterol.
Dalam tumor terdapat banyak kalsifikasi
Kalsifikasi dapat ditemukan pada rontgen kepala di atas sela tursika.
Biasanya ditemukan pada anak-anak dan anak muda
Gejala klinis : nyeri kepala, muntah,visus menurun dan kelaianan
tingkah laku. Hemianopsia bitemporal
Funduskopi : papil atropi primer.

Tumor metastase intrakranial


Tumor dapat bermetastase ke susunan
saraf pusat adalah : karsinoma
bronkus,mamae,ginjal,lambung,prostat
dan tiroid.
Metastase ini terjadi melalui peredaran
darah.
Dapat juga terjadi melalui sistim venosa
serebral dan serebral dari batson.

Pemeriksaan penunjang

Foto kepala dalam proyeksi tertentu


Dapat dijumpai adanya :
- kalsifikasi intrakranial
- pergeseran kalsifikasi glandula pineal
- tanda-tanda peninggian tekanan intrakranial.
- pembentukan tulang baru
- destruksi tulang
- udara dalam ventrikel

Foto thorak ; metastase dari paru

Lumbal fungsi; peninggian tekanan intrakranial

CT scan kepala

EEG

Pemeriksaan lain : darah,hormon

Terapi
Suatu tumor supratentorial dapat diangkat melalui suatu
kraniotomi.
Pada suatu tumor infratentorial usaha ini dilakukan
melalui kraniektomi.
Ideal bila tumor dapat diangkat secara menyeluruh.
Bila tidak mungkin diangkat sebanyak mungkin.
Bila tumor tidak dapat diangkat dilakukan dekompresi.
Untuk mengurangi tekanan intrakranial dipasang
ventrikuloshunt
Suatu pembedahan kemudian disusul suatu radioterapi
atau kemoterapi.

TUMOR MEDULA SPINALIS


- 20 % DARI TUMOR SSP
- MENURUT LOKASI DIBEDAKAN
A. TUMOR EKSTRADURAL
- 50% TUMOR INTRASPINAL
- HAMPIR SELURUHNYA ; METASTASE
B . TUMOR INTRADURAL
- EKTRAMEDULER : 70%
NEUROFIBROMA ,MENINGIOMA,SARKOMA, DLL
- INTRAMEDULER : 30 %
EPENDIMOMA,ASTROSITOMA DLL

MENURUT LOKASI SECARA


LONGITUDINAL
- SERVICAL
- THORAKAL
- LUMBOSAKRAL

GEJALA KLINIK
KRONIK PROGRESIF
GEJALA DINI : SERING JATUH,RASA BERAT
KEDUA TUNGKAI SESUDAH
EXERCISE, PARESTESIA KEDUA TUNGKAI
ATAU SESISI.
GEJALA DINI DIIKUTI :
- NYERI RADIKULER DIIKUTI GANGGUAN
SENSIBILITAS PADA DERMATOM YANG
BERSANGKUTAN

GEJALA SEKUNDER :
- UMUMNYA TERDIRI DARI 3 GEJALA UTAMA :
1. GANGGUAN MOTORIK
2. GANGGUAN SENSORIK SPINOTHALAMIKUS.
3. GANGGUAN KOLUM POSTERIOR
4. GANGUAN FUNGSI KANDUNG KEMIH
DAN RECTUM
GEJALA LANJUT
- TRANSEKSI KOMPLIT / LESI TRANSVERSA

GEJALA KLINIK TUMOR


EKTRAMEDULER

NYERI SPONTAN TIDAK DISTRIBUSI RADIK


SENSIBILITAS TIPE BROWN SEQUARD
GANGGUAN EKTERIOSEPTIK LEBIH JELAS
LOWER MOTOR NEURON : SEGMENTAL
UPER MOTOR NEURON : JELAS
HIPERREFLEK
GANGGUAN T. PIRAMIDAL JELAS

Tumor ektrameduler

Tumor ektrameduler

GEJALA KLINIK TUMOR


INTRAMEDULER

NYERI SPONTAN TIPE MEMBAKAR


SENSIBILITAS : DISOSIASI SENSIBILITAS
GANGGUAN EKSTEROSEPTIK KURANG JELAS
LOWER MOTOR NEURON : TERSEBAR,ATROPI
UPPER MOTOR NEURON : TIDAK JELAS, BARU
PADA FASE LANJUT.
HIPER REFLEK TIDAK JELAS BARU PADA FASE
LANJUT
GANGGUAN PIRAMIDAL ; TIDAK JELAS BARU PADA
FASE LANJUT

Tumor intrameduler

TUMOR DAERAH LEHER


- LHETERMITTE (+)
- SIKAP LEHER TIDAK NORMAL
- GANGGUAN SISTIM OTONOM

TUMOR DAERAH THORAKAL


- KOMPRESI LEBIH CEPAT TERJADI
- PALING SERING DITEMUKAN METASTASE
- NYERI RADIKULER

TUMOR DAERAH LUMBOSAKRAL


- PALING SERING : EPENDIMOMA,LIMPOMA
- NYERI RADIKULER
- SULIT DIBEDAKAN DENGAN LESI PADA KONUS DAN KAUDA

GEJALA KONUS

NYERI SPONTAN TIDAK HEBAT


DEFISIT MOTORIK SIMETRIS
REFLEKS ACHILES (-)
GEJALA VEGETATIF : DINI JELAS
PERUBAHAN TROPI : SERING
DEKUBITUS
FUNGSI SEKS TERGANGGU
ONSET : TIBA-TIBA DAN BILATERAL

GEJALA KAUDA

NYERI SPONTAN
DEFISIT MOTORIK ASIMETRIS
REFLEKS : PATELA(-),ACHILES(-)
GEJALA VEGETATIF : SAAT LANJUT
PERUBAHAN TROPI : JARANG
FUNGSI SEKS : TIDAK TERGANGGU
ONSET : BERTAHAN UNILATERAL

PEMERIKSAN PENUNJANG
LUMBAL FUNGSI
- HARUS HATI-HATI SEBAIKNYA
DILANJUTKAN MYELOGRAFI
- DILIHAT ADANYA BLOK
- ANALISA LCS
FOTO TL. VETEBRA
- 30-50% PERUBAHAN RADIOLOGI
- TUMOR METASTASE : 45% LESI
KORPUS, 60% OSTEOLITIK,8% OSTEOBLASTIK

MYELOGRAFI
- INTRAMEDULER ;
- TERLIHAT GAMBARAN KONTRAS
YANG SEMAKIN MENIPIS SAMPAI BLOK
SAMA SEKALI.
- EKTRAMEDULER
- TERLIHAT GAMBARAN KONTRAS
MENYERUPAI HAPUSAN CAT (PAINT
BRUSH)

MRI
- GAMBARAN TUMOR LEBIH JELAS TERUTAMA
TUMOR INTRAMEDULER
EMG
- TIDAK MEMBERI NILAI BERATI
- BERGUNA BILA DITEMUKAN TANDA KOMPRESI

- ANGIOGRAFI
- JARANG DILAKUKAN
- BERGUNA UNTUK TUMOR PEMBULUH DARAH

LABORATORIUM
- ALKALI FOSPATASE :
MULTIPLE MYELOMA,PLASMA SEL
TUMOR DARAH

PENATALAKSANAAN
TUMOR EKTRAMEDULER : OPERASI
INTRAMEDULER GLIOMA : OPERASI
DIIKUTI RADIOTERAPI
TUMOR EPIDURAL :Ca LIMPOMA
,RADIASI ATAU KEMOTERAPI
Ca MAMAE,PROSTAT : ENDOKRIN
TERAPI

You might also like