You are on page 1of 41

Hama & Penyakit

Pada Anggrek
Cattleya
Serta
Pengendaliannya

Oleh :
Aan Darmanah, SP (PHP-POPT Dinas Pertanian Kota Bandung) &
Mochamad Sopian Ansori, SP. (THL-TB PP Dinas Pertanian Kota Bandung)

Disampaikan pada SLPHT Cattleya di Gapoktan Orchidia Kota Bandung


HAMA

Didefinisikan sebagai organisme yang dapat


menyebabkan kerusakan atau merugikan pada
tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, dan
hewan ternak.

Diantaranya yakni serangga, tungau, nematoda,


burung, tikus, gulma dan binatang lainnya.
(1) Aphids (Aphids
Karakter :
sp.)
1. Hama bersayap yang dapat terbang
dan memperbanyak diri tanpa kawin.
2. Mengisap cairan bagian tanaman
yang masih muda, seperti pada daun,
tunas, kuncup, dan bunga.
3.Berukuran sangat kecil, 1-2 mm
4.Vektor virus penyebab penyakit
5.Siklus hidup 30 hari

Gejala serangan :
1.Ada cairan getah yang mengandung
madu dan dari jauh terlihat mengkilap
2.Tunas, pucuk, kuncup bunga terlihat
kerdil, terhambat pertumbuhannya
3.Kehadiran aphids ditandai dengan
banyaknya semut dan cendawan dan jelaga
berwarna hitam
Pengendalian
1. Cuci cendawan hitam
yang menempel di daun
dengan air sabun
2. Kimiawi semprot dengan
Perfekthion 400 EC
dengan dosis 1-2 ml/l,
Pegasus 500 SC (1 ml/l),
atau Supracide 40 EC (1
ml/l)
(2) Spider mites
(Tetranichus sp.)
Karakter :
1.Menyerang bagian lunak, seperti tunas
atau bakan tangkai bunga
2.Mengisap cairan daun
3.Banyak ditemui di musim kemarau
4.Vektor penyebar virus

Gejala :
1. Usap daun dengan kapas,
jika ada titik merah itu
pertanda kehadirannya
2. Pada daun ada luka
nekrotik berupa titik
merah yang kain lama
semakin menghitam
3. Daun menjadi keriput dan
akhirnya rontok
Pengendalian
1. Mekanis isolasi tanaman yang sudah
parah lalu dicabut dan dibakar;
2. Tungau tidak menyukai air dingin/air
es, oleh karena itu semprotkan
dengna air es/air dingin;
3. Meningkatkan kelembaban dapat
mengurangi populasinya;
4. Kimiawi : semprotkan Mitac 200 EC
dengan dosis 1 – 1,5 ml/l, atau
gosokkan kapas yang telah
dicelupkan dalam alkohol 70%
(3) Thrips (Dichromothrips smithi)
Karakter :
1. menempel di buku-buku batang,
daun muda, dan putik bunga
2.Menggigit dan mengisap cairan
tanaman
3.Potensial sebgai vektor penyebar
virus karena mudah terbawa angin
4.Siklus dari telur hingga dewasa
selama 18-21 hari

Gejala:
1.Bercak keperakan di permukaan
daun yang kelak berubah warna
menjadi kecoklatan
2.Putik bunga tidak mekar sempurna,
kering dan rontok
Pengendalian
1. Kimiawi semprot dengan
insektisida khusus thrips yakni
Dicarzol 25 SP (1-2 g/l), Mesurol
50 WP (1-2 g/l), Regent 50 SC (1 -
1,5 ml/l), atau Abuki 50 SL (1-2
ml/l),
2. Alternatif lain, coba insektisida
berbahan aktif imidakloprid,
fenofenofos, atau kulnalfos,
3. Confidor 5 WP, dan Agrimex 18
EC.
4. Dosis sesuai anjuran
(4) Kutu Perisai /Scale
insects (Parlatoria proteus)

Karakter :
1.Serangga bertubuh lunak
berwarna putih yang
mengisap cairan daun,
batang dan bulb;
2.Menempel di celah-celah
sempit antara dua daun
dan batang;

Gejala :
1.Daun mengerut,
menguning dan rontok
2.Tanaman kerdil
3.Ada cairan getah yang
manis dan mengundang
datangnya semut
Pengendalian Mekanis
1.Usap bagian tanaman
terserang dengan kapas
beralkohol
2.Semprotkan air sabun
3.Pangkas pelepah yang
terserang agar tidak
menulari yang lain
4.Semprot dengan air
es/air dingin 1 – 2 x
sehari

Pengendalian Kimiawi
Semprotkan Supracide 40 EC (1 ml/l), Decis 2,5 EC
0,5-0,75 ml/l, atau Curacron 500 EC 1 g/l
(5) Kumbang Gajah
(Orchidophilus arterrimus)
Karakter : Gejala :
1.Menyerang di malam hari; 1.Ia meninggalkan luka-luka kecil
2.Siang hari bersembunyi di di permukaan daun, terutama
pangkal batang, ketiak daun, atau pucuk;
pucuk; 2.Ada bercak-bercak hitam di tepi
3.Yang terganas stadia larva, atau tengah daun;
membuat lubang di pangkal 3.Batang berlubang, daun sobek
batang dan berdiam di sana sampai terlihat tulang daun karena
sampai menjadi kepompong; jaringan epidermisnya dimakan..
4.Kumbang kecil keluar dan
mencari celah-celah daun untuk
persembunyiannya
Pengendalian :
1.Mekanis : ambil dan bunuh
kumbang (pada malam hari lebih
mudah karena sedang aktif
bergerak)
2.Bersihkan pot dari kepompong
dan telur kumbang dengan cara
repotting dan ganti media;
3.Bakar tanaman yang terserang;
4.Kimiawi semprotkan insektisida
sistemik berbahan aktif
imidakloprid atau profenos. Misal
Confidor 5 WP, Regent 0,3 G,
Lancer 75 SP dengan dosis 1 g/l
dan frekuensi 7 – 10 hari.
(6) Siput dan keong
telanjang
Karakter :
1.Bersarang di media dan
menyerang akar, daun
untuk memakannya di pagi
dan sore hari;
2.Intensitas serangan
meningkat pada musim
hujan/kondisi basah.
Gejala :
1.Ada bekas lendir
berwarna keperakan
di permukaan daun
2.Daun, akar, dan
bunga berlubang tidak
beraturan, akar malah
bisa terpotong mulai
dari pangkal
Pengendalian
1.Mekanis bersihkan gulma dan timbunan sampah;
2.Matikan setiap kali menemukan siput atau keong;
3.Gunakan garam untuk membunuhnya
4.Semprot dengan cairan cuka/cuka apel untuk membunuhnya;
5.Gunakan predator seperti : ular, burung, kura-kura, katak;
6.Gunakan bir dalam kaleng/wadah sebagai atraktan/penarik
kedatangan siput/keong, tiap hari buang isinya. Bisa juga
digunakan makanan anjing/kucing sebagai atraktan;
7.Kimiawi : gunakan moluskisida seperti Metapar 99 WP, atau
Bentan 45 WP. Keduanya moluskisida berbentuk tepung dengan
dosis 1 g/l.
8.Pilihan lain Bayluscide 250 EC yang berbentuk cairan, dosis 1
ml/l.
9.Atau Moluskil 10 G berbentuk butiran yang ditaburkan di tanah,
(7) Mealy bug
Karakter:
1.Berukuran kecil, berwarna
putih,
2.hama penghisap cairan
tanaman

Gejala :
Serangan dimulai dengan
adanya bagian lengket di
bagian bawah permukaan
daun. Pada kondisi
hangat, mereka dengan
cepat menyebar .
Semut
Kehadiran semut yang
memelihara aphids
karena menghasilkan
embun jelaga dan
juga berperan dalam
perpindahan dari satu
tanaman ke tanaman
lain. Aphids bersayap
juga dapat
menyebarkan
serangan.
Pengorok daun
Ulat pengorok daun mulai
memakan segera setelah
mereka menetas, sampai
mereka berubah menjadi
pupa.

Ulat pengorok
daun dapat
menghancurkan
tidak hanya bunga
tetapi juga daun
muda pada
tanaman anggrek.
PENYAKIT
SERANGAN BAKTERI
• Bercak coklat bakteri ( bacterial brown spot)
• Busuk coklat (brown rot)

SERANGAN JAMUR
• Busuk hitam (black rot)
• Busuk akar (root rot)
• Bercak daun (leaf spot)
• Hawar daun (petal blight)

SERANGAN VIRUS
• Cymbidium mosaic virus (CyMV)
SERANGAN BAKTERI
(1) Bercak coklat bakteri
( bacterial brown spot)
Karakter :
1. Terinfeksi oleh Pseudomonas cattleyae.
2. Menyukai lingkungan basah
3. Infeksi dimulai dengan adanya bercak coklat dan
berlendir di permukaan daun.
4. Lendir merupakan sumber inokulum yang bisa
menginfeksi tanaman lain.
5. Menyerang sangat ganas dan bersifat
mematikan.

Gejala :
1. Awalnya berupa bercak coklat di
permukaan daun, lama-kelamaan
menjadi hitam;
2. Bermula dari bercak coklat pada
permukaan daun, penyakit
menyebar ke seluruh bagian
tanaman.
PENGENDALIAN
• Potong dan buang/bakar bagian tanaman yang
terkena serangan;
• Pisahkan tanaman yang terkena infeksi dari tanaman
sehat;
• Cuci tangan setelah memegang tanaman yang
terkena infeksi;
• Hindari penyiraman yang berlebihan, karena dapat
ikut menyebarkan bakteri;
• Kimiawi : rendam tanaman dalam larutan Natriphen
atau Physan 20 selama 1 jam.
• Semprotkan bakterisida atau oleskan dengan
antibiotika seperti streptomysin.
(2) Busuk Coklat (brown rot)/ Busuk
lunak (soft rot)
Karakter :
1.Busuk ini disebabkan oleh
bakteri Erwinia cypripedii,/
Erwinia carotovora yakni
bakteri pembusuk yang
mudah menular melalui air,
alat pertanian atau tangan;
2.Menyerang pada kondisi
lembab;
3.Intensitas tinggi pada
musim hujan.
Gejala :
1. Awalnya tanaman tampak layu;
2. Daun berwarna kuning pucat, melepuh,
lemba, dan berair.
3. Infeksi awal muncul bercak coklat kecil
pada daun, tetapi cepat menyebar,
membentuk pola berwarna coklat.
4. Tanaman yang terinfeksi biasanya
menghasilkan bau yang tidak enak.
Serangan lebih lanjut dapat
menyebabkan tanaman mati.

Pengendalian :
1. Hindari tanaman dari hujan/gunakan
peneduh/green house;
2. Perbaiki ventilasi udara;
3. Perhatikan penggunaan pupuk, kurangi
kadar nitrogen dan tingkatkan
potassium dalam pupuk;
4. Isolasi tanaman yang terinfeksi
SERANGAN JAMUR
(1) Busuk Hitam (black rot)
Karakter
1.Disebabkan oleh jamur Pythium ultimum
and Phytophthora cactorum dapat
membunuh secara cepat;
2.Banyak menyerang pada musim hujan;
3.Menyerang sejak bibit sehingga
menimbulkan dumping off/rebah semai;
4.Menyebar melalui air.

Gejala :
1.Daun berbercak, basah, berwarna
coklat kehitaman
2.Di sekitar perakaran dijumpai
miselium cendawan berwarna putih;
3.Akar/batang/daun terinfeksi
berubah menjadi coklat dan akhirnya
mati.
Pengendalian :
1. Mekanis : gunakan media tanam yang steril
2. Merendam media dalam air panas, dinginkan,
setelah itu pakai.
3. Hindari penyiraman berlebihan;
4. Isolasi tanaman yang terserang, lalu potong bagian
yang terserang;
5. Celupkan bekas potongan ke dalam larutan
Natriphene selama 60 menit, angkat dan
keringanginkan sebelum ditanam kembali;
6. Kimiawi untuk pencegahan saat pemindahan
seedling, celupkan ke larutan Previcur N dengan
dosis 2 ml/l.
7. Seminggu setelah tanam semprotkan lagi Previcur N
2ml/g atau Agrept 20 WP 1-2 g/l.
(2) Busuk Akar (root
rot)

Karakter :
1. Disebabkan oleh
Phytophthora cactorum
atau Phytophthora
palmivora;
2. Banyak ditemukan
pada cattleya dan
anggrek hybrid seperti
Brassocattleya dan
Laeliocattleya.
Gejala :
1.Biasanya menyerang
akar, terdapat luka kecil
hitam pada akar atau
pseudobulbs.
2.Semakin lama lukanya
semakin membesar dan
menutupi seluruh
pseudobulbs dan daun;
3.jamur dapat menyebar
ke seluruh bagian
tanaman melalui
rhizoma, akibatnya
tanaman menjadi mati.

Miselium pada pseudobulb yang


Hifa mengandung sporangia mengandung sporangia jamur
pada bagian bawah daun.
PENGENDALIA
N
1. Phytophthora cactorum dan Phytophthora
palmivora merupakan jenis jamur air sehingga
membutuhkan air dalam hal penyebaran sporanya
serta untuk tumbuh pada inang yang baru.
2. Mekanis berikan air secukupnya, tidak berlebih;
3. Usahakan sirkulasi udara lancar;
4. Kimiawi semprot dengan fungisida misalnya :
Starner 20 WP, Rizolex 50 WP, Score 250 EC,
Folicur 25 Wp, dan Delsene 80 WP.
(3) Bercak Daun (leaf spot)
Karakter :
1. Diakibatkan oleh jamur
Cercospora dendrobii;
2. Penyakit ini menyebar
melalui perantara udara dan
angin;

Gejala :
1.Muncul bercak kuning tidak merata, semakin
lama kian meluas, lama kelamaan menjadi
menghitam kemerahan dengan pinggir kuning;
2.Pada seedling, gejala pertama muncul di bagian
bawah daun berupa bercak kecil, coklat gelap;
3.Biasanya jamur menyebar dan menginfeksi
seluruh daun akibatnya daun menjadi mati,
klorotik, dan jika serangan parah akhirnya
menjadi nekrotik;
PENGENDALIA
N
1. Buang dan bakar bagian tanaman yang terserang;
2. Semprot tanaman dengan fungisida, seperti Score
25 WP, Benlate, atau Delsene MX 80 WP;
(4) Hawar Daun (petal
blight)
Karakter :
1. Botrytis cinerea merupakan jamur
yang menyebabkan bercak pada
bunga anggrek.
2. Menginfeksi lewat media air di
permukaan sepal dan petal bunga;
3. Infeksi muncul jika kelembaban
sangat tinggi, sisa air bekas
penyiraman atau hujan dapat
merangsang munculnya jamur;
4. Serangannya tergolong berat,
mampu penginfeksi seluruh
pertanaman.
Gejala :
1. Bercak berwarna coklat
atau kemerahan pada
bunga yang telah mekar
dan berubah menjadi
hitam;
2. Ukuran bercak sangat Pengendalian :
kecil dan membulat.
1. Mekanis : potong dan
hancurkan bunga yang
terserang jamur;
2. Tingkatkan sirkulasi
udara dan turunkan
kelembaban;
3. Kimiawi : semprotkan
fungisida Rizolex 50
Wp, Score 250 EC,
Folicur 25 WP, Delsene
MX 80 WP, dan Starner
20 WP.
SERANGAN VIRUS
Cymbidium Mosaic Virus
(CyMV)
Karakter :
1. CyMV tidak bisa
ditularkan melalui
biji;
2. Nama lainnya adalah
Cymbidium Black
Streak Virus atau
Orchid Mosaic Virus.

Disampaikan pada SLPHT Cattleya di Gapoktan Orchidia Kota Bandung


Gejala :
1.Daun bergaris-garis kuning dan
muncul bercak hitam di bawah
permukaan daun, ciri kehadirannya
mirip serangan jamur;
2.Pada serangan tingkat lanjut, di daun
muncul bercak bulat hitam dan cekung;
3.Daun menjadi kerdil dan akhirnya
rontok;
4.Serangan pada bunga, warna bunga
menjadi pudar, ukuran mengecil dan
mudah rontok.
Odontoglossum Ringspot Virus
(ORSV)
Karakter :
1. Disebut juga virus mosaik
tembakau strain orchid
(TMV-O).

Gejala :
1. Di bawah permukaan
daun muncuk bercak-
bercak hitam
membentuk lingkaran
cincin; Pecah warna pada
2. Sepal dan petal bunga bunga cattleya akibat
berbercak cokelat; ORSV
3. Bagian tepi mahkota
bergelombang dan
Perubahan pigmen pada petal
dan sepal pada bunga cattleya
akibat ORSV

Nekrotik pada bunga


cattleya akibat ORSV

Malformasi dan distorsi


pada bunga cattleya
FAKTA :
“TANAMAN TIDAK DAPAT
SEMBUH KEMBALI AKIBAT
SERANGAN VIRUS”
PENCEGAHAN VIRUS
1. Pisahkan tanaman yang terinfeksi;
2. Sterilisasi peralatan kebun;
3. Panaskan peralatan di dalam oven pada suhu 100 °C
selama 1 jam, maka virus akan inaktif;
4. Celupkan alat-alat dalam larutan alkohol 70%, kemudian
bakar beberapa detik;
5. Rendam bibit dalam air panas bersuhu 50 °C selama 10
menit;
6. Celupkan peralatan kedalam larutan Clorox 10% selama
beberapa detik, larutan ini bersifat korosif pada logam;
7. Bakar seluruh peralatan sebelum dan sesudah digunakan
selama beberapa detik.

You might also like