You are on page 1of 2

KASIH SAYANG

Judul buku

Pasir Putih Pasir Laut

Pengarang

Putu Arya Thirtawarya

Penerbit

Balai Pustaka, Jakarta, 1987

Tebal buku

78 halaman

ISBN

979-407-027-0

Cetakan

Kedua

Buku kumpulan cerpen yang berjudul Pasir Putih Pasir Laut karya Putu Arya
Tirthawarya merupakan kumpulan cerpennya yang pertama setelah ia memutuskan
untuk mengundurkan diri secara terhormat dari pekerjaan yang telah ditekuninya
selama 15 tahun di Perpustakaan Negara, Depdikbud, Mataram. Ia memutuskan
untuk berkecimpung di dunia sastra dan jurnalistik. Penulis yang lahir pada tanggal
10 Mei 1940 ini, telah banyak menerbitkan buku-buku hasil karyanya. Bahkan, salah
satu dari cerpen hasil tulisannya yang berjudul Orang Kaya pernah diterjemahkan
ke dalam bahasa Jerman dan dimuat dalam majalah Meriam yang terbit di Jerman
Barat.
Secara keseluruhan tema yang diangkat dalam kumpulan cerpen ini berkisar
pada pengalaman manusia yang dirundung cinta birahi. Peristiwa-peristiwa yang
terjadi berkaitan dengan kehidupan adat dan budaya di Bali. Kisah yang tertuang

dalam cerpen banyak terinspirasi dari pengamatan penulis terhadap dunia


sekelilingnya.
Penokohan terhadap tokoh yang diperankan dalam kumpulan cerpen tersebut
cukup jelas. Dapat diketahui melalui pengembangan kisah dalam cerpen. Misalnya,
tokoh Ida Pedanda Maje Sugriwa dalam cerpen yang berjudul Jatuhnya Seorang
Dewa dapat diketahui karakternya sebagai sosok yang penuh pertimbangan,
bijaksana dan peduli terhadap sesame di bagian akhir cerita.
Secara keseluruhan cerpen yang terdapat di dalam kumpulan cerpen
tersebut menggunakan alur maju, mundur dan campuran. Sedangkan dalam
pemilihan latar, penulis memilih daerah pedesaan di Bali, serta menggunakan sudut
pandang orang ketiga sebagai pelaku utama. Selanjutnya mengenai bahasa dan
gaya bahasa yang digunakan penulis dalam buku kumpulan cerpen tersebut tidak
jelas dan sulit dimengerti karena banyak kalimat yang didalamnya terdapat
penggunaan bahasa daerah.
Banyak pesan yang disampaikan penulis melalui kumpulan cerpen tersebut.
Di dalam cerpennya yang berjudul Nenek dan Jatuhnya Seorang Dewa, tersirat
pesan agar tidak membedakan atau mendiskriminasi individu atau sekelompok
manusia atas budaya dan adatnya. Selanjutnya mengenai kasih sayang orang tua
yang tidak akan pernah berujung gtersirat dalam cerpennya yang berjudul Hati
Seorang Bunda dan Menitip Anak-anak. Selain itu di dalam cerpennya yang
berjudul Pasir Putih Pasir Laut dan Rumah di Bukit Kaki mengisahkan cinta yang
tak bersatu dan di dalam cerpennya yang berjudul Di Kaki Bukit Pangsung
mengisahkan kebahagiaan tiga putri cantik yang secara bersamaan menemukan
pendamping hidup.
Buku kumpulan cerpen tersebut banyak memberikan pesan moral pada
pembaca. Namun dalam penyampaiannya masih berbelit-belit sehingga butuh
pemahaman yang tinggi.

NAMA KELOMPOK 5 :
1. Ahmad Eka Destarif
2. Bebby Tiara Quinta
3. Dwi Putri Rahmiati
KELAS : XII IPA 2

You might also like