Professional Documents
Culture Documents
hektar di antaranya untuk industri pulp. Jumlah ini relatif kecil dibandingkan
dengan hutan yang dialokasi untuk hutan alam produksimencapai 60,9 juta
hektar.
Dari sisi itu, isu konsumsi kertas sebagai perusak lingkungan menjadi agak
berlebihan. Indonesia berada pada urutan ke-9 di jajaran negara produsen pulp
dunia, menyumbang 2,5 juta hingga 2,7 juta ton per tahun. Posisi teratas produsen
pulp dan kertas dunia tetap dipegang AS, yang produksinya 52,6 juta ton pulp dan
82 juta ton kertas.
Indonesia memiliki keuntungan strategis yang sulit dikalahkan. Sebagai
negara beriklim tropis, pohon Akasia dan Eukaliptus di Indonesia bisa
berkembang lebih cepat dibandingkan dengan di negara sub-tropis. Waktu yang
dibutuhkan pohon tersebut untuk panen adalah hanya enam tahun.
Menurut data dari Departemen Kehutanan 2007, yang justru rusak parah
akibat penebangan yang tak disertai penanaman kembali dan maraknya
penebangan liar adalah hutan alam, hutan produksi terbatas, ataupun produksi
tetap. Jadi, meski arealnya jauh lebih luas, kontribusi ekonominya justru menurun
tajam selama 10 tahun terakhir karena kurangnya pasokan bahan baku kayu.
Setengah dari 303 perusahaan terkait industri kayu yang ada, kini bangkrut atau
tidak beroperasi lagi.
Saat ini, pilihan-pilihan sedang dihadapkan pada kita, bagaimana kita
dapat bersikap sebijaksana mungkin untuk mengatasi masalah di depan mata
seperti ini. Penanaman pohon kembali atau reboisasi, penghematan penggunaan
kertas, peralihan teknologi media informasi dari media cetak ke media digital dan
elektronik, atau menggunakan kembali kertas (reuse) hingga mendaur ulang kertas
(recycle).
plastic.
Menurutnya, kertas akan mudah terurai secara alami di dalam
tanah dalam jangka waktu sebentar karena bahan baku kertas
seluruhnya dari serat kayu.
Jika ponsel, televisi dan produk elektronik lainnya tentu akan
sulit terurai secara alami jika sudah tidak digunakan lagi,
jelasnya.
Sementara itu, dalam sambutannya, Utusan Khusus Presiden
Untuk Perubahan Iklim Rachmat Witoelar, mengatakan kegiatan
tersebut digelar sebagai tindak lanjut dari Konferensi Tingkat
Tinggi (KTT) Perubahan Iklim di Paris pada akhir tahun lalu.
Komtimen KTT Paris harus dilakukan secara bersama dan
melibatkan semua pihak.
Kita melibatkan generasi muda karena mereka yang akan
meneruskan massa depan dunia ini. Untuk itu kami mengajak
para siswa dan mahasiswa dalam kegiatan edukasi ini, jelasnya.
Adapun Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya
dalam sambutan tertulisnya mengatakan salah satu tujuan KTT
Paris juga menekan kenaikan suhu global di bawah 2 deracat
celcius. Kenaikan suhu hingga 2 derajat celcius akan
menyebabkan bencana, rawan pangan, dan kelangkaan air
bersih.
Untuk itu salah satu topik kita dan langkah kita adalah
kampanye di bawah 2 derajat celcius, ujarnya.***(rls)
Keterangan foto:
1. Utusan Khusus Presiden Untuk Perubahan Iklim Rachmat
Witoelar dengan antusias mendengar penjelasan Presiden
Direktur RAPP, Tony Wenas di booth APRIL.
2. Booth RAPP pada Indonesia Climate Change Education Forum
& Expo 2016.
3. Direktur RAPP Kusnan Rahmin, menyampaiakn pemaparan
tentang Pengelolaan Hutan Lestari dalam salah satu sesi
presentasi pada Indonesia Climate Change Education Forum &
Expo 2016.
JAKARTA
(Pos
Kota)
Industri
kertas
Indonesia masih berpotensi sebagai pemain dunia. Saat ini produksi
industri kertas Indonesia menduduki peringkat 9 di dunia.
Hal tersebut dikatakan Presiden Direktur PT Riau Andalan Pulp and Paper
(RAPP) Tony Wenas dalam diskusi dengan Forum Wartawan Industri
(Forwin).