Professional Documents
Culture Documents
KARDIOVASKULER
FISIOLOGI KARDIOVASKULER
1. SIKLUS JANTUNG
Gelombang rangsang listrik tersebar dari nodus SA melalui sistem
penghantar ke miokardium untuk merangsang kontraksi otot.
Rangsangan listrik kontraksi otot depolarisasi sistolik
Hilangnya ransanganrelaksasi otot repolari-sasi diastolik
Elektrofisiologi
Aktivitas listrik jantung akibat perubahan permeabilitas membran
sel memungkinkan pergerakan ion-ion melalui membran sel &
mengubah muatan listrik relatif sepanjang membrane.
Ion diduga mengalir melalui saluran ion sepanjang membrane sbg
saluran "lambat" atau saluran "cepat,"
3 ion yg berfungsi penting dalam elektrofisiologi selular: kalium,
natrium dan kalsium.
K+ adalah kation intrasel utama
Na++ dan Ca++ paling tinggi pada ekstrasel.
Potensial aksi
1. Fase istirahat (Fase 4)
Pada keadaan istirahat intra sel relatif (-) sdg ekstra sel relatif (+)
polarisasi.
Dalam keadaan istirahat membran sel > permeabel thdp K+
bandingkan Na++ kecil ion K+ merembes ke luar sel
Hilangnya ion K+ dari intra sel muatan listrik intra sel relatif (-)
Distribusi ion pada keadaan istirahat, dipulihkan oleh kontinyu
pampa Na+ - K+ yg dg aktif memindahkan K+ ke intra sel dan Na+
ke ekstra sel
- -----------------+
Ca++ Na
------------------4
K+
+++++++++++++
0
+ + + + + + + + + + + +Na+
+
1
+++++++++++++
K+
+ + + + + + + + + Na+
4. Plateau-fase 2 (plateau)
+++++++++++++
K+
+++++
Ca+ Na+
K+
+++++++++++++
K+
------Ca+ Na+
3
K+
Rangsangan listrik dari sel miokardium akan memulai timbulnya kontraksi otot
dengan meransang pelepasan Ca++ dari retikulum sarkoplasma dan sumber
lain
Permeabilitas dari sarkolema terhadap Ca++ selama fase plateau dari potensial
aksi
Ca++ lalu mengikatkan diri pada protein troponin, menginaktifkan efek inhibisi
dari sistem tropomiosin-troponin terhadap protein kontraktil, aktin dan
miosin
SR
SR
Ca+
1 Ca+
Pertukaran
Tubulus transversa
2. Diastole lanjut
3. Sistole awal
Depolarisasi menyebar dari nodus AV melalui cabang berkas menuju
miokardium ventrikel.
Ketika ventrikel mulai berkontraksi, tekanan ventrikel melebihi tekanan
atrium katup AV menutup menimbulkan bunyi jantung I
Ventrikel terus tekanannya; tapi selama fase ini tekanan dalam aorta
dan arteria pulmonalis melebihi tekanan dalam ventrikel katup
semilunaris tetap tertutup kontraksi isovolumik, karena volume
ventri-kel tetap konstan.
4. Sistole lanjut
5. Diastole awal
Gelombang repolarisasi menyebar melalui miokardium ventrikel,
dan ventrikel dalam keadaan Istirahat.
Tekanan ventrikel turun < tekanan atrium katup semilunaris
tertutup bunyi jantung kedua
Keadaan istirahat ini berlangsung sampai tekanan ventrikel <
tekanan dalam atrium katup AV membuka.
Periode antara penutupan katup semilunaris dan pembukaan
katup-katup AV relaksasi isovolumik karena volume ventrikel
tetap konstan walaupun tekanan ventrikular terus menurun.
Dengan terbukanya katup AV inidengan cepat ventrikel terisi
oleh darah vena yang telah terkumpul dalam atrium. Kira-kira
70% sampai 80% dari pengisian ventrikel terjadi selama tahap
ini.
CURAH JANTUNG
Akibat kontraksi miokardium yang berirama dan sinkron darah dipompa
masuk ke dalam sirkulasi pulmonar dan sistemik.
Volume darah yang dipompa oleh tiap ventrikel per menit dikenal dengan
istilah curah jantung.
Besarnya curah jantung tergantung
1. kebutuhan jaringan perifer akan oksigen dan nutrisi
2. Besar dan ukuran tubuh
Diperlukan indikator fungsi jantung yang akurat Indeks jantung (cardiac
index)
Indeks jantung membagi curah jantung dengan luas permukaan tubuh, dan
berkisar antara 2,8 sampai 3,6 liter/menit/m2 per-mukaan tubuh.
Curah sekuncup adalah volume darah yang dikeluarkan oleh ventrikel per
denyut
2/3 dari volume darah ventrikel pada akhir diastole (volume akhirdiastolik)
dikeluarkan selama sistolik fraksi ejeksi
Volume darah yang tersisa di dalam ventrikel pada akhir sistolik disebut
volume akhir sistolik
Kontraktilitas
Peregangan sarkomer memaksimalkan jumlah tempat
interaksi aktin miosin dengan meningkatkan jumlah
miofilamen yang saling tumpang tindih kekuatan
kontraksi akan meningkat pula.
Normal regangan sarkomer 2,0 m selama diastole.
Optimal adalah 2,2 m.
> 2,4 m kekuatan kontraksi dengan mengurangi
jumlah tempat interaksi yang memungkinkan.
Pemberian Ca++ atau katekolamin memperkuat
kontraktilitas dengan menggeser ke atas dan ke kiri
seluruh kurva fungsi ventrikular. curah
sekuncup, dengan cara menambah kemampuan
ventrikel untuk mengosongkan volumenya selama
fase sistole