Sistem pengadaan barang di Apotek Kimia Farma 11 dilakukan
menggunakan prinsip Pareto, yaitu teknik pengendalian perbekalan farmasi berdasarkan nilai jualnya atau sistem yang memprioritaskan penyediaan barang-barang yang laku. Jadi barang dipesan berdasarkan kebutuhan dan seringnya barang tersebut dicari konsumen. Pareto A 15-20% memiliki konstribusi paling tinggi terhadap Omzet apotek dengan nilai sebesar 80 %, pareto B 25-40% memiliki kontribui 15 % terhadap omzet, sedangkan pareto C 45-60% memiliki konstribusi 5 % terhadap omzet apotek. Sistem pareto ini dilakukan agar tidak terjadi penumpukan barang, perputaran modal menjadi cepat, menghindari kerusakan barang, dan memperkecil kemungkinan barang hilang. Obat, alat kesehatan, dan barang-barang OTC (Over The Counter) yang tinggal sedikit atau sudah habis dicatat pada buku defekta, kemudian pemesanan dan pembelian barang didasarkan pada buku defekta. Pengadaan di Apotek Kimia Farma 11 ini dilakukan seminggu sekali. Biasanya barang dipesan pada hari minggu. Jumlah yang akan dipesan didasarkan pada perkiraan kebutuhan sebelumnya, barang yang telah dicatat dalam buku defekta dan barang yang telah diklasifikasikan berdasarkan pareto kemudian dilakukan pemesanan oleh bagian pengadaan menggunakan Bon Permintaan Barang Apotek (BPBA). BPBA yang telah dibuat dikirim secara online ke BM Bandung. BM akan merekap semua pemesanan barang apotek pelayanan. Jika barang yang dipesan melalui BPBA dari apotek pelayanan tersedia di BM maka barang akan dikirimkan dari BM ke manager apotek pelayanan beserta faktur barang. Jika barang yang diminta tidak tersedia di BM maka BM akan mengirimkan surat pesanan ke PBF, kemudian barang pesanan beserta faktur akan di antarkan ke apotek pelayanan oleh PBF yang bersangkutan. Pemesanan obat-obat prekursor, golongan narkotika dan psikotropika menggunakan Surat Pesanan (SP) khusus yang ditandatangani oleh APA. Lembar surat pesanan narkotika hanya dipergunakan untuk satu item obat saja, sedangkan untuk Surat Pesanan prekursor dan psikotropika dipergunakan untuk satu golongan obat yang terdiri dari satu item atau lebih. Pemesanan obat narkotika ditujukan kepada PBF Kimia Farma, sedangkan pemesanan obat psikotropika ditujukan kepada PBF yang
ditunjuk sebagai distributor obat-obat psikotropika. Berdasarkan surat
pesanan tersebut, PBF mengirimkan barang psikotropika beserta faktur ke apotek. Pemesanan golongan narkotika, obat prekursor dan psikotropika menggunakan Surat Pesanan (SP) khusus yang ditandatangani oleh APA. Lembar surat pesanan narkotika hanya dipergunakan untuk satu item obat saja, sedangkan untuk Surat Pesanan prekursor dan psikotropika dipergunakan untuk satu golongan obat yang terdiri dari satu item atau lebih. Pemesanan obat narkotika ditujukan kepada PBF Kimia Farma, sedangkan pemesanan obat psikotropika ditujukan kepada PBF yang ditunjuk sebagai distributor obat-obat psikotropika. Berdasarkan surat pesanan tersebut, PBF mengirimkan barang psikotropika beserta faktur ke apotek.