You are on page 1of 4

BAB II

STANDART KETENAGAAN

Kualifikasi Ketenagaan.
Jenis ketenagaan menurut Peraturan Pemerintah RI tahun No .32 Tahun 1996 tentang tenaga
kesehatan:
No

Jenis Tenaga

Pendidikan Formal

Sertifikat

Jumlah

Dokter Spesialis

Anestesi

PPI lanjut

IPCN

D-3

PPI dasar

1/100-150 TT

Perawat

D-3

cssd

Sanitasi linen

D-3

Management linen

Sanitasi gizi

D-3

Management Gizi

farmasi

D-3

Laboratorium

D-3

Kualifikasi ketenagaan PPI:


1

Karyawan yang berminat dalam bidang PPI.

Minimal pendidikan D3

Mempunyai sertifikat PPI (basic maupun advance)

Bekerja purna waktu

Uraian Tugas :
1 Direktur.
1

Membentuk Komite dan TIM PPIRS dengan surat keputusan

Bertanggung jawab dan memiliki komitmen yang tinggi terhadap penyelenggaraan upaya PPI

Bertanggung jawab terhadap tersedianya fasilitas sarana dan prasarana termasuk anggaran
yang dibutuhkan.

Menentukan kebijakan PPI

Mengadakan evaluasi kebijakan PPI berdasarkan saran dari panitia PPIRS

Dapat menutup suatu unit perawatan /instalasi yang dianggap potensial menularkan penyakit
untuk beberapa waktu sesuai saran dari PPIRS.

Mengesahkan SPO untuk PPIRS.

1 IPCO ketua komite PPI


Kriteria IPCO :

Ahli atau dokter yang berminat dalam PPI

mengikuti pendidikan dan pelatihan dasar PPI.

memiliki kemampuan leadership.


Tugas IPCO :

Berkontribusi dalam diagnosis dan terapi infeksi.

Turut menyusun pedoman penulisan resep antibiotika dan surveilens.

Mengidentifikasi dan melaporkan kuman patogen dan pola resistensi antibiotika.


4

Bekerjasama dengan perawat PPI memonitor kegiatan surveilens infeksi dan deteksi dini KLB.

Membimbing dan mengajarkan praktek dan prosedur PPI yang berhubungan dengan prosedur
terapi.

Turut memonitor cara kerja tenaga kesehatan lain dalam merawat pasien.

2 IPCN
Kriteria IPCN
1

Perawat dengan pendidikan min D3 dan memiliki sertifikasi pelatihan PPI

Memiliki komitmen di bidang PPI

Memiliki pengalaman sebagai kepala Ruangan atau setara.

Memiliki kemampuan leadership,inovatif dan confident

Bekerja purna waktu


Uraian tugas :

Mengunjungi ruangan setiap hari untuk memonitor kejadian infeksi yang terjadi diruang
perawatan.

Memonitor pelaksanaan PPI, penerapan SPO, kepatuhan petugas dalam menjalankan


kewaspadaan isolasi.

Melaksanakan surveilens infeksi dan melaporkan kepada panitia PPIRS.

Melaksanakan pelatihan PPIRS.

Melakukan investigasi terhadap KLB dan bersama sama panitia PPI memperbaiki kesalahan.

Memonitor kesehatan petugas sesuai gugus tugas .

Bersama panitia menganjurkan prosedur isolasi dan memberikan konsultasi PPI

audit. PPI termasuk pentalaksanaan limbah,laundry,Gizi dengan menggunakan daftar tilik.

Memonitor terhadap pengendalian penggunaan antibitika yang rasional.

10

Membuat laboran surveilens.

11

Memberikan saran desain ruangan RS agar sesuai dengan prinsip PPI.

12

Mengusulkan pengadaan alat dan bahan yang sesuai dengan prinsip PPI dan aman
penggunaannya.

13

Melakukan pertemuan berkala termasuk evaluasi kebijakan.

14

Mengidentifikasi temuan dilapangan dan mengusulkan pelatihan untuk meningkatkan


kemampuan SDM PPIRS.

15

Menerima laporan dari TIM PPI dan membuat laporan kepada direktur.

16

Berkoordinasi dengan unit terkait lain.Melakukan pengawasan terhadap tindakan tindakan yang
menyimpang dari SPO.

17

Melakukan investigasi menetapkan dan melaksanakan infeksi bila ada KLB.

18

Menyusun dan mentapkan serta mengevaluasi kebijakan PPI

19

Melaksanakan sosialisasi kebijakan PPIRS agar kebijakan dapat dipahami dan dilaksanakan
oleh petugas kesehatan rumah sakit.

20

Membuat SPO PPI

21

Menyusun program PPI dan mengevaluasi pelaksanaan program tersebut.

3 IPCLN
Kriteria IPCLN :
1

Perawat dengan pendidikan min D3 dan memiliki sertifikasi PPI.

Memiliki komitmen di bidang PPI

Memiliki kemampuan leadership


Tugas IPCLN :

Mengisi dan mengumpulkan formulir surveilens setiap pasien diruang perawatan kemudian
menyerahkan nya pada IPCN saat pasien pulang.

Berkoordinasi dengan IPCN saat terjadi infeksi potensial KLB.

Memonitor kepatuhan petugas dalam menjalankan standart isolasi

Berkoordinasi dengan unit terkait lain.Melakukan pengawasan terhadap tindakan - tindakan


yang menyimpang dari SPO.

Melakukan investigasi menetapkan dan melaksanakan infeksi bila ada KLB.

Bekerja sama dengan TIM PPI dalam melakukan investigasi masalah KLB (HAIs).

Memberi usulan untuk mengembangkan dan meningkatkan cara PPI.

Memberi konsultasi pada petugas kesehatan rumah sakit .

4 Tugas Anggota Laboratorium


1

Melaksanakan penyuluhan dan pendidikan tentang materi materi yang berkaitan dengan
pengendalian infeksi nosokomial kepada petugas laboratorium.

Membantu pelaksanaan pemeriksaan swab atau kultur pasien

Memantau pemeriksaan laboratorium sesuai SPO

Melaksanakan tugas lain dari ketua panitia pengendali infeksi nosokomial

5 Tugas Anggota linen:


1

Memisahkan linen infeksius dan non infeksius

Melaksanakan pemeriksaan swab linen bersih.

Memantau penggunaan bahan desinfektan sesuai aturan.

Memantau kegiatan hand higiene diruang linen.

6 Tugas Anggota gizi :


1

Memantau kegiatan hand higiene diruang gizi.

Membantu pelaksanaan pemeriksaan bahan makanan dan swab petugas gisi.

Memantau penggunaan bahan desinfektan gizi.

7 Tugas Anggota IPSRS :


1

Memantau pelaksanaan hand higiene petugas IPSRS.

Memantau penggunaan bahan desinfektan.

Membantu mempersiapkan uji air bersih,limbah dan kuman diruang tertentu.

Memantau proses pembakaran incenerator.

Menyiapkan bahan2 hasil pemeriksaan laboratorium

Distribusi Tenaga.
Komite PPI merupakan unit pelayanan yang melakukan kegiatan secara komprehensif dari setiap unit
pelayanan di rumah sakit ;
1 QMR,

IGD,

Poli

rawat

jalan,

Gisi,linen,farmasi,SMF,laborat,IKO,
2 ICU,House keeping (CS).

Unit

Rawat

inap,

Sekretariat,

akuntansi,

IPSRS,

You might also like