Professional Documents
Culture Documents
Oleh
ANDIKA MARDIANA
H24104021
SKRIPSI
sebagai salah satu syarat memperoleh gelar
SARJANA EKONOMI
pada Program Sarjana Alih Jenis
Manajemen
Departemen Manajemen
Fakultas Ekonomi dan
Manajemen
Institut Pertanian Bogor
Oleh
ANDIKA
MARDIANA
H24104021
Judul Skripsi
Nama
NIM
Menyetujui,
Dosen Pembimbing
Mengetahui,
Ketua Departemen
Tanggal Lulus :
RINGKASAN
ANDIKA MARDIANA. H24104021. Analisis Manajemen Persediaan
Raw
Material Produk Kosmetik Pada PT. VWX. Di bawah bimbingan
ALIM
SETIAWAN.
Dalam persaingan yang ketat suatu industri membutuhkan proses
produksi
yang lancar, stabil dan optimal. Manajemen persediaan merupakan salah
satu
aspek yang penting dalam menjaga kelancaran proses produksi yang
pada
akhirnya akan berpengaruh pada kelancaran pemenuhan permintaan
konsumen.
Salah satu klasifikasi persediaan yang digolongkan berdasarkan bentuknya
adalah
raw
material (bahan
baku).
Penelitian
ini
bertujuan : (1)
Mengidentifikasi
manajemen persediaan raw material pada PT. VWX terkait analisa ABC;
(2)
Menganalisa tingkat safety stock raw material yang optimal pada PT.
VWX;
(3)
Menganalisa metode persediaan dengan membandingkan alat analisis
EOQ,
Periodic Review System, dan existing system dalam sisi biaya.
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang
diperoleh dari wawancara langsung dengan departemen PPIC,
Purchasing,
Production, Logistick, RnD, QC dan HRD sedangkan data sekunder,
berupa
dokumen perusahaan seperti data permintaan terhadap produk skin care dan
make
up, data kebutuhan raw material, formula produk, data biaya material,
data
lead
time material, literatur, hasil penelitian terdahulu, bahan pustaka. Alat
analisis
yang digunakan dalam penelitian adalah klasifikasi ABC, metode Bayes,
sistem
model Q dan P serta penentuan forecast dengan time series dengan
bantuan
software Minitab versi 14.
RIWAYAT HIDUP
21 Maret 1987.
Penulis
merupakan anak kedua dari dua bersaudara, putri pasangan ayahanda
Damianus
Maryono dan ibunda Lusina Waginah.
Penulis lulus dari Sekolah Dasar Strada Dipamarga pada tahun 1999,
dan
melanjutkan pendidikan di Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Strada Santa
Anna
selama 3 tahun. Pada tahun 2002 penulis melanjutkan pendidikan ke
Sekolah
Menengah Atas Negeri 53 Jakarta. Penulis menyelesaikan pendidikan
sekolah
menegah atas pada tahun 2005, kemudian melanjutkan pendidikan Diploma 3
di
Institut Pertanian Bogor pada Program Keahlian Perencanaan Dan
Pengendalian
Produksi Manufaktur/Jasa (PPMJ). Penulis menyelesaikan pendidikan Diploma
3
Institut Pertanian Bogor pada tahun 2008. Awal tahun 2009 penulis mulai
bekerja
di PT. Gloria Origita Cosmetic (Purbasari). Penulis melanjutkan pendidikan di
Program
Sarjana
Alih
Jenis
Manajemen,
Departemen
Manajemen,
Fakultas
Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor pada tahun 2010.
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah Bapa Yang Maha
Pengasih karena berkat kasih-Nya sehingga skripsi dengan judul Analisis
Manajemen Persediaan Raw Material Produk Kosmetik Pada PT.VWX
dapat diselesaikan dengan baik sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana
Ekonomi
pada
Departemen
Manajemen,
Penulis
iv
UCAPAN TERIMAKASIH
Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB.
3. Bapak Drs. Ir. Muhammad Syamsun, M.Sc dan Bapak Drs. Edward H.
Siregar, SE, MM selaku dosen penguji.
4. Bapak Dr. Ir. Jono M. Munandar, M.Sc selaku dosen pembimbing
akademik.
5. Ibu Farida Ratna Dewi, SE, MM dan Ibu Hardiana Widyastuti, S.Hut, MM.
6. Kepada keluargaku, kedua orang tua, Mas Adi dan Wishman terima kasih
atas perhatian, doa, restu, serta dukungan kepada penulis.
7. Kepada jajaran manajemen PT. VWX : Bapak Alvin Jusuf, Ibu Dwi
Nurheni,
Ibu Indriana selaku PPIC Manager, Ibu Ceni, Ibu Christine, Lita, Mba
Tika,
Mba Indri, seluruh staff PT. VWX,
DAFTAR ISI
Halaman
RINGKASAN
RIWAYAT HIDUP....................................................................iii
KATA PENGANTAR................................................................iv
UCAPAN TERIMAKASIH.........................................................v
DAFTAR ISI...........................................................................vi
DAFTAR TABEL...................................................................viii
DAFTAR GAMBAR.................................................................ix
DAFTAR LAMPIRAN...............................................................x
I. PENDAHULUAN..................................................................1
1.1. Latar Belakang..................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah.............................................................................3
1.3. Tujuan Penelitian...............................................................................4
1.4. Manfaat Penelitian.............................................................................4
1.5. Ruang Lingkup Penelitian.................................................................4
II. TINJAUAN PUSTAKA...........................................................6
2.1. Manajemen Persediaan.....................................................................6
2.1.1 Faktor Penyebab Persediaan...................................................6
2.1.2 Klasifikasi Persediaan.............................................................6
2.1.3 Biaya Persediaan.....................................................................7
2.2. Analisis Persediaan ABC...................................................................8
2.3. Metode Bayes....................................................................................8
2.4. Metode Penentuan Jumlah dan Kapan Pemesanan Dilakukan..........9
2.4.1 Metode Sistem Pemeriksaan Terus-menerus atau
Continuous Review System.................................9
2.4.2 Model Periodic Review System(Sistem Pemeriksaan
Periodik)................................................................................11
2.5. Forecasting (Peramalan).............................................................14
2.5.1 Model Peramalan..................................................................14
2.6. Penelitian Terdahulu........................................................................17
III. METODE PENELITIAN......................................................19
3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian.......................................................19
3.2. Metodologi Penelitian.....................................................................21
Kesimpulan.....................................................................................51
Saran................................................................................................51
DAFTAR PUSTAKA................................................................52
LAMPIRAN...........................................................................53
vii
DAFTAR TABEL
No
Halaman
viii
DAFTAR GAMBAR
No
Halaman
ix
DAFTAR LAMPIRAN
No
Halaman
I.
PENDAHULUAN
beraneka
ragam
untuk
menarik
minat
konsumen
sehingga
menimbulkan
persaingan yang ketat. Konsumen sekarang pun semakin berhati-hati dalam
memilih
produk agar terhindar dari efek negatif bahan kimia yang berbahaya untuk
tubuh
sehingga perusahaan harus memiliki posisi yang kuat dan dapat memberikan
kepuasan
pada konsumen.
Dalam persaingan yang ketat suatu industri membutuhkan proses
produksi yang lancar, stabil dan optimal. Manajemen persediaan merupakan
salah satu aspek yang penting dalam menjaga kelancaran proses produksi yang
pada akhirnya akan berpengaruh pada kelancaran pemenuhan permintaan
konsumen.
Hal mendasar yang harus dilakukan sebelum produksi berjalan
adalah
pelaksanaan perencanaan dan persediaan material. Divisi atau departemen
yang
bertanggungjawab harus dapat menentukan berapa banyak material yang
disimpan,
berapa banyak material yang dibutuhkan serta berbagai kondisi lain yang
harus
ditentukan yang berkaitan dengan perencanaan material (Nurhasanah, 2005).
Dengan perencanaan kebutuhan material yang tepat, maka perusahaan
dapat mengoptimalkan biaya persediaan serta memperkecil kerugian karena
kerusakan material. Bila perusahaan menanamkan terlalu banyak dananya
dalam persediaan, akan menimbulkan biaya penyimpanan yang berlebihan.
Demikian pula bila perusahaan tidak mempunyai persediaan yang mencukupi
dapat mengakibatkan biaya terjadinya kekurangan bahan (Handoko 2000).
Sistem persediaan adalah serangkaian kebijaksanaan dan pengendalian
yang
memonitor tingkat persediaan dan menentukan tingkat persediaan yang harus
dijaga,
kapan persediaan harus diisi, dan berapa besar pesanan harus dilakukan
(Handoko, 2000). Menjaga persediaan merupakan masalah yang rumit terlebih
jika melibatkan item material yang mencapai ribuan.
PT. VWX merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam
bidang industri kosmetik yang memproduksi produk skin care dan produk
make up yang memiliki pangsa pasar di dalam negeri dan di luar negeri,
seperti negara-negara di Asia Tenggara, Timur Tengah dan Afrika. Sebagaimana
halnya dengan perusahaan manufaktur lain PT. VWX tidak dapat terlepas dari
masalah persediaan.
Alasan
utama
perusahaan
memfokuskan
perhatian
terhadap
VWX
Kode
1A00436
1C00010
1C00010
1C00453
1C00498
1G00302
1H00165
1H00409
Stock
(kg)
0,07
9,00
4,00
0,60
0,56
3,29
1,18
0,05
Tahun 2011
Permintaan
Produksi
(kg)
Kode
0,50
20,00
5,00
0,75
2,50
7,50
1,20
0,30
1C00078
1C00010
1C00078
1C00078
1C00032
1F00438
1F00438
Stock
(kg)
1,76
2.236,00
0,00
0,00
8,97
0,00
0,00
Permintaan
Produksi
(kg)
3,19
5.000,00
3,20
4,79
10,00
2,30
1,80
raw
waktu
pemesanan dilakukan dan faktor biaya yang minimal. Oleh sebab itu,
diperlukan
adanya suatu sistem pengelolaan persediaan raw material dan kebijakan
dalam
persediaan material dalam perusahaan sehingga akan tercapai tingkat persediaan
yang
optimal dalam perusahaan.
Berdasarkan
pemaparan
di
atas,
dapat
dirumuskan
pertanyaan
permasalahan
berikut :
1. Bagaimana manajemen persediaan raw material pada PT. VWX ?
2. Bagaimana tingkat safety stock raw material yang optimal pada PT.
VWX ?
3. Bagaimana metode persediaan raw material yang mungkin dilakukan
untuk
melancarkan proses produksi pada PT. VWX dalam sisi biaya?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini, yaitu :
1. Mengidentifikasi manajemen persediaan raw material pada PT. VWX
terkait
analisa ABC.
2. Menganalisa tingkat safety stock raw material yang optimal pada PT.
VWX.
3. Menganalisa metode persediaan dengan membandingkan alat analisis
EOQ,
Periodic Review System, dan existing system dalam sisi biaya.
1.4 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini, yaitu:
1. Perusahaan yang menjadi objek penelitian
menggunakan
perkuliahan
pada dunia industri.
3.
pengendalian
persediaan.
1.5 Ruang Lingkup Penelitian
1. Persediaan yang dibahas adalah persediaan untuk raw material (bahan
baku).
2. Waktu pelaksanaan penelitian dilaksanakan selama tiga bulan yaitu dari
bulan
November 2012 - Januari 2013.
3. Data yang diperlukan berupa :
a.
departemen
PPIC, Purchasing, Produksi, Logistick, RND, QC, dan HRD.
b. Data sekunder, berupa dokumen perusahaan seperti data permintaan
terhadap
produk skin care dan make up, data kebutuhan raw material
formula produk,
data biaya material, data lead time material. Disamping itu data
sekunder
diperoleh dari literatur, hasil penelitian terdahulu, bahan pustaka dan data
dari perusahaan terkait.
II.
TINJAUAN PUSTAKA
pengaruh
ketidakpastian.
Untuk
tergantung pada
kebutuhan item lain. Klasifikasi ini dilakukan karena pengelolaan
kedua
jenis item yang berbeda. Yang termasuk dalam dependent
demand item
adalah komponen atau bahan baku yang akan digunakan untuk
membuat
produk jadi. Produk jadi biasanya digolongkan dalam independent
demand
item karena kebutuhan akan satu produk jadi tidak
langsung
mempengaruhi kebutuhan produk jadi yang lain.
2.1.3 Biaya Persediaan
Biaya peubah (variable cost) yang harus yang harus
dipertimbangkan
dalam menentukan besarnya jumlah persediaan menurut Handoko
(2000),
adalah :
1. Biaya penyimpanan (holding cost atau carrying cost), yaitu
biaya yang
bervariasi secara langsung dengan kuantitas persediaan.
Biaya
penyimpanan per periode akan semakin besar apabila kuantitas bahan
yang
dipesan semakin banyak.
2. Biaya pemesanan
ditanggung
identifikasi
persediaan,
manajemen
dapat
lebih
atau
merevisi
suatu
peluang
(probabilitas)
dengan
cara
Krit j
Informasi awal tentang nilai peluang ini disebut distribusi prior, sedangkan
nilai peluang yang sedang diperbaiki dengan informasi tambahan disebut
peluang posterior. Model persamaan Bayes dapat dilihat dalam Tabel 2.
Tabel 2 Model perhitungan Bayes (Yusuf Wibisono, 2009)
Kriteria
Alternatif
Alt. 1
Alt. 2
Alt. 3
Alt.m
Bobot
Kriteria
Kriteria
Kriteria
1
V11
V21
V31
Vm1
B1
Nilai
t Alternatif
2
V12
V22
V32
Vm2
3
V13
V23
V33
Vm3
4
V14
V24
V34
Vm4
5
V15
V25
V35
Vm5
n
Vn
V2n
V3n
Vmn
B2
B3
B4
B5
Bn
Peringka
Nk1
Nk2
Nk3
Nkm
Metode
Sistem
Pemeriksaan
Continuous
Terus-menerus
atau
Review
System
Menurut Sumayang (2003), continuous review system
disebut
juga
sistem atau sistem jumlah pemesanan tetap atau fixed order quantity
system,
mengutamakan pengawasan yang terus menerus pada tingkat persediaan
atau
pada stock level. Posisi stock atau tingkat persediaan adalah total
inventory
yang tersedia (on hand inventory) ditambah dengan jumlah
material
sedang dalam pemesanan.
yang
unit
1
0
Inventory
Waktu
Gambar 1 Continuous review system inventory
(Sumber Sumayang, 2003)
Dengan demikian metode sistem Q ditentukan oleh dua parameter,
yaitu :
1. Parameter Q ditetapkan dengan metode EOQ
EOQ
.(2)
dimana :
EOQ = jumlah pesanan yang paling efisien
S
persentase
terhadap nilai inventory per tahun
C
digunakan
stock out probability.
Untuk menentukan besarnya safety stock, dapat digunakan
dengan metode berikut :
SS = z x s x
(3)
dimana :
SS = safety stock
z = ditentukan oleh service level
..
1
1
yang
harus
dimiliki
oleh
perusahaan
untuk
.(4)
dimana :
ROP = reorder point
LD
= lead time
Q
+
+ SS iC
(5)
Q
2
dimana :
S
SS = safety stock
i = biaya pengelolaan atau carrying cost adalah persentase terhadap
nilai
inventory per tahun
C
1
2
T
Q1
Q2
Q1
Q3
Q2
Q3
L
Waktu
Gambar 2 Periodic review
system inventory
(Sumber Sumayang,
2003)
Perbedaan dengan metode system Q adalah :
1. Pada metode sistem P tidak ada reorder point sebagai batas waktu
untuk
melaksanakan pemesanan. Pemesanan pada metode sistem P
dilakukan
pada periode waktu yang tetap.
2. Pada metode sistem P tidak ada EOQ yang merupakan jumlah
pesanan
tetap, sedangkan dalam metode P jumlah pesanan tergantung pada
laju
perubahan permintaan.
3. Pada metode periodic review system parameter adalah P dan T
sedangkan
pada metode economic order quantity parameter adalah Q dan
R.
a. P dihitung dengan cara EOQ dimana waktu periodik P
P=
..
.(6)
dimana :
P = periode waktu pemesanan
S
ordering
D
cost
tahun
i = biaya pengelolaan atau carrying cost adalah persentase
terhadap
1
3
nilai
inventory
= target persediaan
SS
= safety stock
= lead time
AU = average usage
Jumlah safety stock (SS), ditentukan dengan rumus :
SS = z x (P + L) x
s dimana :
period
SS = safety stock
z =
distribusi
pelayanan
normal
tingkat
selama
pemes
anan
optimal
...
(8)
L = lead time
s
penyimpangan
standar
Q
+
+ SS iC ...
(9)
Q
2
dimana :
TC = total cost (biaya total)
D
= periode (bulan)
1
4
SS
= safety stock
Sistem P
setiap pemesanan
Barang yang disimpan relatif lebih Membutuhkan safety stock
relatif lebih
sedikit
besar, untuk melindungi
variansi demand dan juga
untuk demand selama periode
Memerlukan
administrasi pesan belum sampai Administrasi
yang berat untuk selalu dapat ringan
memantau tingkat persediaan
agar tidak terlambat pesan
2.5 Forecasting (Peramalan)
Tujuan utama dari peramalan dalam manajemen permintaan adalah
untuk
meramalkan permintaan dari item independent demand di masa yang
akan
datang
tergantung pada situasi dan kondisi aktual dari masing - masing industri
manufaktur.
Dalam
setiap
industri
manufaktur,
independent
produk
akhir
merupakan
item
demand
Model Peramalan
Secara umum, model peramalan dapat dikelompokkan
menjadi
2
kelompok utama, yaitu :
1. Metode kualitatif, model peramalan yang digolongkan sebagai
model
kualitatif adalah :
a. Dugaan manajemen
peramalan
1
5
untuk
mengamati kecenderungan data secara menyeluruh pada
suatu
kurun waktu yang cukup panjang. Beberapa metode yang
dapat
digunakan untuk membuat peramalan dengan trend
analysis,
yaitu :
a. Linear Model
suatu trend yang
(model linier) :
1
6
apabila
dapat
mengasumsikan
bahwa
permintaan
pasar terhadap produk akan stabil sepanjang waktu.
Pada
dasarnya metode rata - rata bergerak terdapat dua jenis,
yaitu
metode rata - rata bergerak tidak terbobot (unweighted
moving
average) dan metode rata-rata terbobot (weighted
moving
average). Metode rata - rata bergerak n periode
menggunakan
formula :
(permintaan dalam n - periode terdahulu) .
(10)
n
Permasalahan umum dalam menggunakan model
rata
...
1
7
Jasa
Boga
Maskapai
Services)
PT. Aerowisata
Penerbangan
(Inflight
Catering
Kasus
Catering
Service
Jakarta,
Indonesia,
bertujuan
untuk
membandingkan
sistem manajemen yang diterapkan dengan teori - teori manajemen
persediaan,
mengkaji bentuk kegiatan proses pembelanjaan bahan baku, mengidentifikasi
faktor
yang
dimulai
dengan
merencanakan
produksi
produk
jadi.
Penetapan
kuantitas dan frekuensi persediaan mengikuti pola order point system dan
order
cycle
diterapkan.
Dalam proses produksi dan pengadaan bahan baku PT. ACS telah menerapkan
konsep
Just-in-time. ABC analysis tidak diterapkan di bagian persediaan.
Pamela (2011) dalam penelitiannya berjudul Manajemen Persediaan
Usaha
Adenium (Studi Kasus PT.Godongijo Asri, Depok, Jawa Barat) menetapkan
tujuan
penelitian
adalah mempelajari
mempelajari
model persediaan, dan menentukan pilihan model pengendalian persediaan.
Hasil
penelitiannya yaitu manajemen persediaan yang dilakukan terorganisir dengan
baik.
Model pengendalian persediaan adenium yang paling mungkin diterapkan
adalah
model EOQ dengan metode two bin system dengan kendala investasi.
Yutik Ernawati dan Sunarsih
Sistem Pengendalian
Order
Persediaan
Probabilistik
yang berjudul
Dengan Back
kasus back order tanpa kendala dan dengan kendala. Hasil yang diperoleh
yaitu pengendalian persediaan dengan
probabilistik
berkendala (Q,r,)
menggunakan
model persediaan
1
8
dalam
jurnal
yang
berjudul
Perencanaan
Pengendalian Produksi Dan Persediaan Industri Pasta PT XYZ. Tujuan dari
penelitian
ini adalah mengetahui perencanan dan pengendalian persediaan berdasarkan
tingkat
pemesanan optimal bahan baku tepung semolina, mengetahui alternatif
perencanaan
agregat yang harus dipilih berdasarkan efisiensi biaya strategi
yang
dijalankan,
mengetahui prioritas dalam persediaan produk pasta dengan menggunakan
analisis
ABC.
Hasil
dari
penelitian
tersebut
yaitu
metode
prakiraan
untuk
menentukan
prakiraan bahan baku tepung semolina 12 periode mendatang adalah
double
exponential smoothing 1 parameter dari Brown dengan = 0,2. Hasil
prakiraan untuk
1 tahun adalah 17.886,50 ton tepung. Jumlah pesanan ekonomis adalah sebesar
120
ton tepung semolina, yang dipesan sebanyak 150 kali dalam setahun, dengan
interval
pemesanan setiap 2 hari sekali dan ongkos total persediaan yang harus
dikeluarkan
adalah Rp 62.707.420.154,00. Altematif yang dipilih dalam perencanaan
agregat
adalah strategi dengan hari kerja regular tetap, yaitu selama 23 hari/bulan,
dengan
III.
3.1
METODE PENELITIAN
banyak
perusahaan kosmetik yang berasal dari dalam dan luar negeri memberikan
tawaran
menarik dan beraneka ragam untuk menarik minat konsumen. Di dalam persaingan
yang
semakin ketat PT. VWX telah melakukan antisipasi untuk tetap memiliki posisi
yang
kuat dalam persaingan. Namun PT. VWX tidak terlepas dari permasalahan dalam
proses
produksinya, yaitu dalam hal penyediaan bahan baku/raw material untuk
produksi.
Agar
kelancaran proses produksi tetap terjaga, maka PT. VWX terus mengembangkan
dan
melakukan perbaikan pada sistem persediaan. Perencanaan penyediaan raw
material
mempertimbangkan jumlah raw material yang dibutuhkan untuk produksi, tingkat
safety
stock, waktu pemesanan dilakukan dan faktor biaya yang minimal. Dengan adanya
sistem
pengelolaan persediaan raw material dan kebijakan dalam persediaan material
pada
PT. VWX maka tingkat persediaan yang optimal akan tercapai dalam sistem
pengelolaan
persediaan raw material. Kerangka pemikiran yang menjadi dasar bagi
penelitian
adalah seperti yang terlihat pada Gambar 3.
ini
Perbaikan sistem
persediaan raw
material
Kebijakan persediaan raw material
Persediaan optimal
Efisiensi Biaya
2
0
Kegiatan
yang
dilakukan
berkaitan
dengan
penelitian
yang
merupakan
langkah-langkah untuk memulai penelitian hingga penelitian berakhir terlihat
pada
Gambar 4.
Latar Belakang Masalah
Pokok Masalah
Persediaan raw material sering menjadi kendala untuk rencana produksi.
Kekurangan persediaan raw material dapat disebabkan oleh keterlambatan pemesanan
material yang impor, ketidaksesuaian rencana produksi dengan aktual yang diproduksi,
dan adanya keterlambatan pengiriman dari supplier sehingga menghambat proses
produksi pada PT. VWX.
Tujuan Penelitian
1.
2.
3.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
1.
2.
3.
4.
5.
Pengumpulan Data
Sejarah singkat dan organisasi PT. VWX
Data pemakaian raw material
Data persediaan raw material
Data order produk
Data pembiayaan
Daftar biaya raw material
Data formula produk skin care dan make up
Pengolahan Data
Selesai
stock,
2
1
data.
Pengolahan
data
dilakukan
dengan
menggunakan
rata-rata
pemakaian material, klasifikasi ABC, metode Bayes, continuous review
system
atau
data
dengan metode Q dan metode P akan didapat data untuk implikasi manajerial
yang
dapat dilakukan oleh perusahaan sehingga dapat ditarik kesimpulan dan saran
sebagai
masukan untuk perusahaan. Perhitungan forecast permintaan produk dilakukan
untuk
meramalkan
order
di
masa
yang
akan
datang
sehingga
perusahaan
dapat
menggunakan forecast tersebut untuk persiapan stock raw material.
3.2
Metodologi Penelitian
3.2.1 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di PT. VWX yang berlokasi di Desa
Pedurenan, Gn. Sindur, Bogor, Jawa Barat. Pengambilan data dalam
penelitian dilakukan selama bulan November 2012 - Januari 2013.
3.2.2 Jenis dan Metode Pengumpulan Data
Data primer, yang diperoleh dari wawancara langsung
dengan departement PPIC, Purchasing, Produksi, Warehouse, RnD,
QC, dan HRD serta data yang terdiri dari data permintaan terhadap
produk skin care dan make up, data kebutuhan raw material
tahun 2010 - 2012.
yang
digunakan
dalam
penelitian
ini
yaitu
metode
IV.
4.1
menjadi
perusahaan
yang
mempunyai
brand
kosmetik terkenal di Indonesia dan beberapa negara di Asia, Timur Tengah dan
Afrika.
Produk yang dihasilkan oleh PT. VWX telah menerima sertifikat GMP
(Good
Manufacturing Practice) yaitu sertifikat yang dikeluarkan oleh badan
kesehatan
internasional, US Food and Drug Administration untuk produk
makanan
dan
obat
obatan yang teruji kualitasnya. Fokus industri PT. VWX yaitu produk skin
care
antara
lain lulur mandi, sabun mandi, sabun sirih, lotion dan produk make up antara
lain
alas
bedak, compact powder, blush on, eye shadow, pensil alis, mascara,
dan lipstick.
Pada awalnya kegiatan produksi dan kantor pusat PT. VWX berlokasi
di
Ciputat, Jakarta Selatan namun karena perkembangan penjualan produk
yang
berkembang pesat, menyebabkan tempat yang ada sudah tidak memungkinkan
lagi
untuk melakukan proses produksi sehingga pada tahun 1997 kegiatan
produksi
PT. VWX
Perkembangan
penjualan yang pesat tidak hanya dialami dalam penjualan produk di dalam
negeri
namun penjualan produk ke luar negeri pun mengalami peningkatan yang
tinggi.
Perkembangan pemasaran ini yang menyebabkan proses produksi PT. VWX
terus
meningkat sehingga pada tahun 2012 proses produksi PT. VWX dipindahkan ke
Desa
Pedurenan, Gunung Sindur, Bogor, Jawa Barat.
4.2
dalam
kualitas
berapa,
dan
sumber-sumber
apa
yang
digunakan.
Berdasarkan waktu pembuatannya, rencana produksi pada PT. VWX terdiri dari
2
macam yaitu :
1. Rencana produksi bulanan, merupakan rencana produksi yang dibuat
oleh
planner di tanggal 20 setiap bulan. Rencana produksi bulanan
terdiri dari
rencana produksi aktual untuk bulan berjalan, estimasi rencana
produksi
satu bulan ke depan dan estimasi rencana produksi dua bulan ke
depan.
2
3
untuk
pemesanan
material
(raw
material
dan
packaging material).
2. Rencana produksi mingguan, merupakan rencana produksi yang
dibuat
oleh planner di setiap minggu. Rencana produksi mingguan
pada
PT. VWX dilakukan untuk menentukan apa yang akan diproduksi
dilihat
dari prioritas pengerjaan produk yang ditentukan oleh faktor
jumlah
permintaan yang paling besar, serta ketersediaan sumber daya yang
ada.
Rencana produksi mingguan kemudian didistribusikan ke bagian
produksi
sebagai acuan untuk pengerjaan produksi.
Proses produksi yang dilakukan di PT. VWX terdiri dari beberapa
tahapan
yaitu diawali dengan penimbangan raw material atau bahan baku sesuai
dengan
protap (prosedur tetap) yang dilakukan oleh bagian warehouse raw
material.
Setelah
penimbangan raw material selesai dilakukan maka bahan baku yang telah
ditimbang
sesuai dengan protap diproses dengan cara dimasak dengan mesin mixing di
ruang
produksi sehingga menjadi bulk (bahan setengah jadi). Tahap selanjutnya
adalah
tahap cooling atau proses pendinginan bulk selama waktu yang telah
Bulk
ditentukan.
yang telah didinginkan masuk ke dalam tahap filling atau tahap pengisian
bulk
ke
dalam packaging. Untuk proses skin care, bulk yang sudah melewati
tahap
filling
dapat masuk ke dalam tahap packing atau proses akhir produksi yaitu
pengemasan
produk jadi ke dalam carton box sesuai dengan standar yang telah
ditentukan.
Sedangkan untuk proses make up, bulk yang telah masuk ke dalam tahap
filling
tersebut masuk dalam proses pressing atau proses pemadatan bulk dalam
wadah
pressing sebelum masuk dalam proses packing. Alur proses produksi di PT
VWX
digambarkan dalam Gambar 5 dan Gambar 6 berikut.
Penimbangan Material
Pemasakan & Mixing
Cooling
Filling
Packing
2
4
Penimbangan Material
Pemasakan & Mixing
Cooling
Filling
Pressing
Packing
di
PT. VWX yaitu disesuaikan dengan kebutuhan rencana produksi selama tiga
bulan
ditambah dengan stock pengaman (safety stock). Besarnya safety
stock
ditentukan
mempunyai
lead time 3 bulan atau lebih maka safety stock yang digunakan sebesar
100%
dari
total
2
5
hasil
data
perencanaan
kebutuhan
material
terdapat
kekurangan persediaan maka akan dibuatkan pemesanan
raw
material yang baru yang disesuaikan dengan MOQ
(minimum
order quantity), lead time dan waktu dibutuhkan.
raw
Pemesanan
material
berupa
diserahkan
(purchased
PR
oleh
requisition)
PPIC
PPIC
PPIC.
PO
tersebut
selanjutnya
diserahkan
kepada
manajer purchasing untuk mendapat persetujuan, jika PO
tersebut
disetujui maka purchasing kemudian mengirimkan PO ke
supplier
PO
2
6
mengenal
produk
yang
dihasilkan
dan
meningkatnya
kepercayaan
masyarakat akan kualitas produk yang dihasilkan oleh
PT. VWX
karena
produk yang dihasilkan oleh PT. VWX telah lulus uji kualitas di
Badan
Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan telah menerima sertifikat
halal.
Permintaan produk skin care di tahun 2010 sejumlah
21.328.624
pcs,
2
7
Januari
Tahun 2010
2012
(Pcs)
1.535.754
2.035.649
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
Nopember
Desember
Total
1.540.935
1.693.855
1.639.010
1.892.425
1.812.525
2.024.704
1.940.606
2.773.826
1.984.462
3.292.913
1.783.463
3.501.770
2.343.506
3.831.917
1.480.182
3.785.773
1.524.500
3.550.813
1.606.136
2.960.421
2.137.563
2.741.436
21.328.642
34.085.503
Tahun 2011
(Pcs)
1.555.290
1.490.006
1.345.744
1.440.047
1.916.792
2.050.632
2.038.114
2.317.516
2.346.289
2.334.661
2.453.484
2.112.044
23.400.618
Tahun
(Pcs)
Penurunan
permintaan produk make up tidak terjadi di tahun 2012 karena di
tahun
2012
2
8
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
Nopember
Desember
Total
2010 (Pcs)
(Pcs)
261.298
142.187
169.504
159.471
163.017
162.606
181.285
165.349
186.465
172.233
180.600
178.114
161.200
185.314
190.289
200.889
126.445
200.981
145.968
207.851
148.718
185.797
218.198
169.947
2.132.988
2.130.739
Tahun
2011 (Pcs)
147.070
143.178
121.515
121.705
147.873
148.813
153.599
160.606
190.477
191.537
206.472
222.455
1.955.302
2012
2010
2012 dapat disimpulkan bahwa data permintaan produk skin care dan
make
berpola
up
trend
atau
penurunan/pertumbuhan
menunjukkan
pola
gerakan
2
9
didapat
nilai
hasil
growth
MAPE
Linear Model
1,81E+01
MAD
3,74E+05
MSD
Fitted Trend
2,10E+11
49203,9*t
Yt = 1279026 +
Yt
Quadratic Model
Exponential
Growth
1,63E+01
3,52E+05
Model
S
1,54E+01
Curve
1,66983E+01
3,32E+05
4764,16*t +
1,57E+11
199339
136/725*t**2
1,96E+11 Yt =1425102*(1,02105**t)
Yt = (10**8)/(58.7621 2.57286E+11
0.591600*(1.12088**t))
Model
3.86932E+05
3
0
Forecast
Forecast
(pcs)
(pcs)
3.655.510
8.309.635
3.794.866
8.562.867
3.938.967
8.820.845
4.087.813
9.083.567
4.241.404
9.351.034
4.399.739
9.623.246
4.562.819
9.900.202
4.730.645
10.181.904
4.903.215
10.468.350
5.080.529
10.759.542
5.262.589
11.055.478
5.449.394
11.356.159
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
Total
54.107.490
117.472.829
Forecast
Periode
Forecast
(pcs)
Periode
Forecast
49
5.640.943
61
50
5.837.237
62
51
6.038.277
63
52
6.244.061
64
53
6.454.589
65
54
6.669.863
66
55
6.889.882
67
56
7.114.645
68
57
7.344.153
69
58
7.578.406
70
59
7.817.404
71
60
8.061.147
72
81.690.607
tahun
dengan
nilai MAD, MAPE dan MSD yang semakin kecil yaitu peramalan
dengan
menggunakan analisis quadratic model dengan MAD = 20058,
MAPE
12,
make
dengan
menggunakan analisis Linear Model dengan MAD = 23237, MAPE
=
14,
series
antara
linear
exponential
model,
quadratic
growth
model,
model
MAPE
MAD
14
23237
MSD
Fitted Trend
Quadratic Model
12
20058
Exponential Growth
13
23046
Model
(1,00223**t)
S-Curve
Error
Error
Model
689468383
136,725*t**2
868731503 Yt = 163421 *
Error
3
1
yaitu
menunjukkan
forecast produk make up untuk tahun 2013 - 2015.
Tabel 9 Hasil peramalan produk make up dengan analisis
quadratic model
tahun 2013 - 2015
Periode
Foreca
st
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
Total
Forecast
(pcs)
210.241
417.479
215.732
429.532
221.495
441.859
227.533
454.459
233.843
467.332
240.427
480.479
247.285
493.899
254.416
507.593
261.820
521.560
269.498
535.801
277.449
550.315
285.674
565.102
2.945.413
5.865.410
Periode
Forecast
(pcs) Forecast
Periode
Forecast
(pcs) Forecast
49
294.172
61
50
302.944
62
51
311.989
63
52
321.307
64
53
330.899
65
54
340.765
66
55
350.904
67
56
361.316
68
57
372.002
69
58
382.961
70
59
394.194
71
60
405.700
72
4.169.153
4.5
kuantitas
pemesanan
raw
dipesan
material
yang
oleh
PO
dari
pengolahan
data
perencanaan
hasil
kebutuhan
material
terdapat
kekurangan
persediaan maka akan dibuatkan pemesanan raw material yang
baru
yang
dan
waktu
Lead Time
Lead time atau jangka waktu antara pemesanan dan
pengiriman raw material antara material yang satu dengan material
yang lainnya berbeda satu sama lain. Pembelian raw material terdiri
dari 2 jenis, yaitu :
1. Pembelian raw material impor
3
2
Hal
tahun
711.374,918
764.640,369
sifat musiman dari permintaan produk karena beberapa produk yang diproduksi
oleh
PT. VWX bersifat musiman .
Metode inventory yang ada pada PT. VWX adalah metode
inventory campuran antara sistem Q dan sistem P karena periode pemesanan
yang dimiliki oleh PT. VWX tidak tetap, jumlah pesanan yang dipesan oleh PT.
VWX berbeda dalam setiap pemesanan, safety stock relatif lebih besar dan
memerlukan administrasi yang berat untuk selalu memantau tingkat persediaan.
3
3
metode
Bayes yaitu ketepatan waktu kirim, kualitas material yang
ditawarkan,
kemampuan komunikasi dari pemasok, harga yang ditawarkan oleh
pemasok,
dan lead time pengiriman material dari pemasok. Hasil analisis
ABC untuk
raw material yang digunakan pada PT. VWX ditunjukkan dalam Tabel
11.
Tabel 11 Analisis ABC
Kode
Persentase
Persentase
Uang (%)
(%)
22,767, 6,970, 6,83,
3,877, 3,485, 3,261,
3,130, 2,764, 2,619,
2,538, 2,325, 2,150,
1,941, 1,511, 1,379,
1,283, 1,262, 0,999,
0,994, 0,983, 0,857,
0,784, 0,779, 0,704,
0,686, 0,661, 0,613,
0,582, 0,580, 0,569,
0,556, 0,548, 0,536,
0,534, 0,503, 0,475,
0,464, 0,463, 0,461,
0,451, 0,443, 0,439,
Penggunaan
Kelas
Kelas
79,88
A
A
A
A
A
14,92
B
B
3
4
Lanjutan Tabel 11
Kode
Persentase
Persentase
Uang (%)
(%)
0,409, 0,396, 0,387,
0,387, 0,383, 0,373,
0,366, 0,366, 0,358,
0,336, 0,328, 0,295,
0,256, 0,247, 0,240,
0,235, 0,234, 0,222,
0,218, 0,217, 0,215,
0,201, 0,201, 0,178,
0,176, 0,173, 0,159,
0,157, 0,155, 0,155,
0,151, 0,145, 0,138,
0,129, 0,127, 0,115,
0,113, 0,109
0,109, 0,109, 0,103,
0,100, 0,099, 0,098,
0,098, 0,097, 0,095,
0,094, 0,094, 0,091,
0,091, 0,090, 0,088,
0,088, 0,087, 0,087,
0,086, 0,086, 0,083,
0,083, 0,080, 0,079,
0,075, 0,074, 0,071,
0,065, 0,063, 0,063,
0,060, 0,053, 0,052,
0,049, 0,049, 0,049,
0,049, 0,049, 0,048,
0,048, 0,047, 0,046,
0,044, 0,044, 0,042,
0,042, 0,042, 0,041,
0,040, 0,039, 0,038,
0,038, 0,037, 0,036,
0,034, 0,033, 0,033,
0,032, 0,031, 0,030,
0,030, 0,028, 0,027,
0,027, 0,027, 0,026,
0,026, 0,026, 0,025,
0,025, 0,024, 0,024,
0,024, 0,024, 0,024,
0,023, 0,023, 0,023,
0,022, 0,022, 0,022,
0,022, 0,021, 0,021,
0,021, 0,020, 0,019,
0,019, 0,019, 0,019,
0,018, 0,018, 0,018,
Penggunaan
Kelas
Kelas
1
C
0
0
4
9
4
,
1
F
0
0
4
7
9
,
1
A
0
0
0
1
7
0
,
0
1
8
,
0
,
0
1
7
,
0
,
0
1
7
,
1
A
0
0
0,017,
0,015,
0,013,
0,012,
0,012,
0,011,
0,010,
0,009,
0,017,
0,014,
0,013,
0,012,
0,011,
0,011,
0,009,
0,009,
0,017,
0,014,
0,013,
0,012,
0,011,
0,010,
0,009,
0,009,
14,92
B
B
B
B
B
B
B
5,19
C
C
C
C
C
C
C
C
C
C
C
C
C
C
C
C
C
C
C
C
3
5
Lanjutan Tabel 11
Kode
Persentase
Persentase
Uang (%)
(%)
Nilai
mutu
yang
Penggunaan
Kelas
digunakan
Kelas
dalam
5,19
C
C
C
C
C
C
C
C
C
C
C
analisis
dengan
hari
dari
jadwal
artinya pengiriman lebih lama 5 hari dari jadwal kirim yang telah
ditetapkan, sedangkan jika pengiriman sesuai dengan jadwal yang
telah ditetapkan maka nilai yang diberikan adalah 8. Nilai mutu
dari kriteria ketepatan waktu kirim dapat dilihat pada Tabel 12.
Tabel 12 Nilai mutu kriteria ketepatan waktu kirim
Nilai Mutu
Keterangan
5
6
7
dari
jadwal
3
6
Lanjutan Tabel 12
Nilai Mutu
Keterangan
8
Pengiriman sesuai jadwal
9
Pengiriman lebih cepat 3 hari dari jadwal kirim
seharusnya
10
Pengiriman lebih cepat 4 hari dari jadwal kirim
seharusnya
2. Kualitas material, yaitu kemampuan pemasok memproduksi material
yang
berkualitas. Penilaian berdasarkan sertifikasi kualitas yang dimiliki.
Nilai
tertinggi yang digunakan adalah 10 yang artinya material yang
dikirimkan
tidak pernah reject atau sesuai dengan standar kualitas yang
telah
ditetapkan, nilai terendah yang digunakan adalah 5 yang artinya
material
yang dikirimkan mengalami reject sebanyak 4% dari total
pengiriman
selama 1 tahun, sedangkan jika material yang dikirimkan mengalami
reject
diatas 1% dan dibawah 2% selama 1 tahun pengiriman maka nilai
yang
diberikan adalah 8. Nilai mutu dari kriteria kualitas material dapat
dilihat
pada Tabel 13.
Tabel 13 Nilai mutu kriteria kualitas material
Nilai Mutu
Keterangan
5
Reject 4%
3% Reject < 4 %
7
8
9
10
2% Reject < 3 %
1% Reject < 2 %
0% Reject < 1 %
Reject 0%
3
7
Keterangan
8
9
10
3
8
1D00003
1C00004
1F00438
1G00277
1B00321
1G00139
1G00306
1C00274
1G00302
1G00147
1A00049
Kriteria
Ketepatan
waktu
kirim
Nilai
Kemampuan
Peringkat
Kualitas
7
1
7
2
7
3
8
4
7
5
8
6
8
7
7
8
8
9
8
10
8
11
Komunikasi
Harga
Leadtime
Alternatif
8,3
8,3
8,3
8,2
8,2
8,2
8,2
8,2
8,1
8,1
3
9
Lanjutan Tabel 17
Kode
Material
Ketepatan
waktu kirim
1C00150
1E00314
1D00254
1C00011
1C00534
1C00025
1A00145
1C00104
1C00315
1A00263
1C00498
1A00035
1E00073
1C00002
1A00006
1A00007
1C00471
1C00010
Bobot
Kriteria
0,3
0,3
t Alternatif
Kemampuan
Kualitas
8
12
8
13
8
14
7
15
8
16
8
17
8
18
8
19
8
20
7
21
8
22
8
23
8
24
8
25
8
26
8
27
8
28
8
29
8
30
1A00001
Nilai
Kriteria
Harga
Leadtime Komunikasi
Peringka
7,9
7,9
7,9
7,8
7,8
7,7
7,7
7,7
7,7
7,7
7,7
7,6
7,6
7,6
7,6
7,6
7,6
7,6
0,1
0,2
0,1
: Rp 60.000,-
: 1.623 kg
: 19.471 kg
: 6,97% = 0,0697
: Rp 128.726,-/kg
: 3 bulan
:3
: 99,9%
: 0,1
4
0
: 297 kg
Metode Q
Jumlah pesanan ekonomis (EOQ atau Q)
EOQ =
EOQ =
= 510,311 kg
Jumlah
safety
stock (SS) SS = z
xsx
= 3 x 297
kg x
=
1.543,257
kg
Titik pemesanan kembali atau reorder
point (ROP) ROP = (LD x AU) + SS
= (3 x 1.623 kg) +
1.543,257 kg = 6.412,257
kg
Periodic Review System
Periode pemesanan optimal (P)
P =
P=
= 0,026 tahun 6,552 hari 0,312
bulan
Asumsi :
1 bulan = 21 hari kerja
1 tahun = 252 hari
kerja
Jumlah
safety
stock
(SS)
SS = z x (P+L) x s
= 3 x (0,312+3) x
297 kg = 1.621,522
kg
Target persediaan (T)
T = ((P + L) x AU) + SS
= ((0,312 + 3) x 1.623 kg) +
1.621,522 kg = 6.996,898 kg
b. Raw Material (1C00004) Tea
Biaya pesanan per pemesanan (S)
: Rp 60.000,-
: 1.948 kg/bulan
: 23.375 kg/tahun
4
1
: Rp 35.778,-/kg
: 3 bulan
: 2,8
: 99,7%
: 0,3%
: 350
Metode Q
Jumlah pesanan ekonomis (EOQ atau Q)
EOQ =
EOQ =
= 1.838,291 kg
Jumlah
safety
stock (SS) SS = z
xsx
= 2,8 x
350 x
=
1.697,409
kg
Titik pemesanan kembali atau reorder
point (ROP) ROP = (LD x AU) + SS
= (3 x 1.948 kg) +
1.697,409 kg = 7.541,409
kg
Periodic Review System
Periode pemesanan optimal (P)
P=
P=
4
2
: 106 kg/bulan
: 1.275 kg/tahun
: 0,857% = 0,00857
: Rp 241.743,-/kg
: 3 bulan
: 2,8
: 99,7%
: 0,3%
: 48
Metode Q
Jumlah pesanan ekonomis (EOQ
atau
Q)
EOQ =
EOQ =
= 271,755 kg
Jumlah
safety
stock (SS) SS = z
xsx
= 2,8 x
48 x
=
232,787
kg
Titik pemesanan kembali atau reorder
point (ROP) ROP = (LD x AU) + SS
= (3 x 106 kg) +
232,787 kg = 550,787
kg
Periodic Review System
Periode pemesanan optimal (P)
P=
P=
= 0,021 tahun 5,292 hari 0,252
bulan
Asumsi :
1 bulan = 21 hari kerja
1 tahun = 252 hari kerja
4
3
: Rp 60.000,-
: 120 kg/bulan
: 1.434 kg/tahun
: 0,127% = 0,00127
: Rp 31.910,-/kg
: 3 bulan
: 2,8
: 99,7%
: 0,3%
: 55
Metode Q
Jumlah pesanan ekonomis (EOQ atau Q)
EOQ =
EOQ =
= 206,063 kg
Jumlah
safety
stock (SS) SS = z
xsx
= 2,8 x
55 x
=
266,735
kg
Titik pemesanan kembali atau reorder
point (ROP) ROP = (LD x AU) + SS
= (3 x 120 kg) +
266,735 kg = 626,735
kg
Periodic Review System
Periode pemesanan optimal (P)
P =
4
4
P=
= 0,143 tahun 36,036 hari 1,716
bulan
Asumsi :
1 bulan = 21 hari kerja
1 tahun = 252 hari
kerja
Jumlah
safety
stock (SS)
SS = z x
xs
= 2,8 x
x 55 kg
= 314,703 kg
Target persediaan (T)
T = ((P + L) x AU) + SS
= ((1,716 + 3) x 120 kg) +
314,703 kg = 880,623 kg
4.6.4 Perbandingan Biaya
Biaya persediaan yang dimiliki oleh PT. VWX terdiri dari
biaya penyimpanan material (holding cost), biaya pemesanan yang
dikeluarkan setiap
biaya
kali
memesan
bahan
untuk
produksi
dan
intermediate.
a. Raw Material (1D00003) Lanolyn
Metode Q
Biaya total atau total cost (TC)
TC = DC + S
+ SS iC
x S + SS +
x Au x P iC
= 19.471 kg x Rp 128.726,-/kg +
1.621,522 kg +
128.726,-/kg
x Rp 60.000,- +
= Rp 2.545.760.916,Metode perusahaan
TC = (C x D ) + (S x n) + (C x D x 100%)
= (Rp 128.726,-/kg x 19.471 kg) + (Rp 60.000,- x
12) + (Rp 128.726,/kg x19.471 kg x 1
4
5
+ SS iC
xS+
SS +
x Au x P
= 23.375 kg x Rp 35.778,-/kg +
+ 1.944,256 kg +
35.778,-/kg
iC
x Rp 60.000,-
= Rp 837.838.651,Metode perusahaan
TC = (C x D ) + (S x n) + (C x D x 100%)
= (Rp 35.778,-/kg x 23.375 kg) + (Rp 60.000,- x
12) + (Rp 35.778,-/kg x 23.375 kg x 1)
= Rp 1.673.341.500,c. Raw Material (1F00438) Covalip
Metode Q
Biaya total atau total cost (TC)
TC = DC + S
+ SS iC
x S + SS +
x Au x P
= 1.275 kg x Rp 241.743,-/kg +
+ 242,367 kg +
241.743,-/kg
iC
x Rp 60.000,-
4
6
= Rp 311.107.380,Metode perusahaan
TC = (C x D ) + (S x n) + (C x D x 100%)
= (Rp 241.743,-/kg x 1.275 kg) + (Rp 60.000,- x
12) + (Rp 241.743,-/kg x 1.275 kg x 1)
= Rp 617.164.650,d. Raw Material (1C00078) Castor Oil
Metode Q
Biaya total atau total cost (TC)
TC = DC + S
+ SS iC
x S + SS +
x Au x P
= 1.434 kg x Rp 31.910,-/kg +
314,703 kg +
iC
x Rp 60.000,- +
= Rp 47.871.129,Metode perusahaan
TC = (C x D ) + (S x n) + (C x D x 100%)
= (Rp 31.910,-/kg x 1.434 kg) + (Rp 60.000,- x
12) + (Rp 31.910,-/kg x 1.434 kg x 1)
= Rp 92.237.880,Berdasarkan hasil pengolahan data dengan metode Q dan metode
P serta metode yang selama ini dilakukan perusahaan, rekapitulasi
pengolahan data untuk menggambarkan analisa yang telah diperoleh
dan diolah sesuai kebutuhan dapat dilihat pada Tabel 18.
Tabel 18 Rekapitulasi hasil pengolahan data
Raw Material Code
Metode
(1D00003)
Satuan
(1C00004)
(1F00438)
(1C00078)
Lanolyn
510,311
kg
Tea
1.838,29
Covalip
271,755
Castor Oil
206,063
SS
1.543,257
kg
1.697,41
232,787
266,735
ROP
6.412,257
Kg
7.541,41
550,787
626,735
2.522.559.925
Rp
838.483.540
308.986.238
47.256.456
EOQ
TC
4
7
Lanjutan Tabel 18
Metode
P
6,552
(1D00003)
Lanolyn
6.996,90
TC
(1C00078)
Castor Oil
19,656
Hari
5,292
36,036
1.944,26
242,367
kg
314,703
9.611,58
587,079
kg
880,623
837.838.651
311.107.380
Rp
47.871.129
1.673.341.500
617.164.650
Rp
92.237.880
SS
PT
1.621,52
VWX
T
(1F00438)
Covalip
Satu
an
2.545.760.916
TC
5.013.567.892
Trend
Analysis
Linear Model
(1C00004)
Model
Tea
Quadratic
(1F00438)
Model
Covalip
MAD
MSD
17,00
250,00
115.693,00
17,00
247,00
+
111.893,00
257,00
116.886,00
Exponential
17,00
Growth
Model
S Curve Model
18,00
Linear Model
(1D00003
)
Lanoyn
MAPE
Quadratic
Model
Exponenti
al
Growth
Model
S Curve
Model
Linear
Model
Quadratic
Exponential
18,50
227,40
Yt = 1554,19 + 1,5139*t
Yt = 1704,03 - 12,14456
0,639445*t**2
Yt = 1508,28*(1,00720**t)
126.709,00
90.441,00
18,50
228,00
3,55213*t +
89.678,50
18,30
231,80
91.765,40
Yt = (10**4) / (3.30380 +
4.05012*0.977016**t))
Yt = 1374,52 + 6,98263*t
Yt
=
1441,24
0,284723*t**2
Yt = 1324,95*(1,00544**t)
Yt = (10**4) / (5.54871 +
19,00
251,00
101.202,00
81,96
29,11
1.320,57
82,28
29,07
1.318,94
72,45
31,39
1.447,59
70,30
34,92
1.747,10
Growth
Model
278,00
Curve
3.12853*
(0.956531**t))
Yt = 48,7143 + 1,92085*t
Yt = 45,6141 + 2,41035*t 0,0132296*t**2
Yt = 42,7628*(1,02775**t)
Yt = (10**3) / (11.5860 +
80.3095*(0.795705**t))
Model
Linear Model
21.737,50
889,70
67,40
(1C00078)
Castor Oil
Yt = -38,2079 + 5,83707*t
Yt
=
-2,59496
+
0,213964*t +
Quadratic
Model
Exponenti
al
Growth
Model
S Curve
Model
691,40
60,60
ERROR
ERROR
21.522,80
ERROR
ERROR
ERROR
ERROR
0,151976*t**2
4
8
Tea
MAD
247,00,
MAPE
17,00
dan
MSD
111.893,00.
(1D00003) Lanolyn mempunyai MAD = 228,00, MAPE = 18,5 dan
MSD =
89.678,50. (1F00438) Covalip mempunyai MAD = 29,07, MAPE = 82,28
dan MSD = 1.318,94 dan (1C00078) Castor Oil mempunyai MAD =
60,60, MAPE = 691,40 dan MSD = 21.522,80.
Peramalan pemakaian raw material
(1C00004) Tea,
(1D00003)
Lanolyn, (1F00438) Covalip dan (1C00078) Castor Oil untuk tahun
2013 2015 dengan analisis quadratic model dapat dilihat pada Tabel 20.
Tabel 20 Peramalan pemakaian (1C00004) Tea, (1D00003) Lanolyn,
(1F00438) Covalip dan (1C00078) Castor Oil tahun 2013 2015 dengan analisis quadratic model
Periode
Forecast
(1C00004) (1D00003)
Tea (kg)
Lanolyn (kg)
(1F00438)
Covalip (kg)
37
2.130,04
213,376
1.699,59
116,69
38
2.165,86
224,989
2.202,95
236,905
2.241,32
249,125
2.280,97
261,649
2.321,90
274,477
2.364,11
1.717,40
118,10
1.735,77
119,50
1.754,71
120,86
1.774,22
122,20
1.794,30
123,51
1.814,95
124,80
39
40
41
42
43
(1C00078)
Castor Oil
(kg)
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
287,609
2.407,59
301,044
2.452,36
314,784
2.498,40
328,828
2.545,72
343,176
2.594,33
357,827
2.644,21
372,783
2.695,37
388,043
2.747,80
403,606
2.801,52
419,474
2.856,52
435,645
2.912,79
452,12
2.970,35
468,9
3.029,18
485,983
3.089,29
503,37
3.150,68
521,061
3.213,35
539,056
3.277,30
557,355
3.342,53
575,959
3.409,03
594,865
3.476,82
614,076
1.836,17
126,06
1.857,95
127,29
1.880,31
128,50
1.903,24
129,68
1.926,74
130,83
1.950,80
131,96
1.975,44
133,06
2.000,64
134,13
2.026,42
135,18
2.052,76
136,20
2.079,67
137,20
2.107,16
138,16
2.135,21
139,11
2.163,83
140,02
2.193,02
140,91
2.222,78
141,77
2.253,11
142,61
2.284,01
143,42
2.315,48
144,20
2.347,52
144,96
4
9
Lanjutan Tabel 20
Periode
Forecast
64
(1D00003)
Lanolyn (kg)
(1F00438)
Covalip (kg)
3.545,88
633,591
3.616,22
653,41
3.687,85
673,533
3.760,75
693,96
3.834,93
714,69
3.910,39
735,725
3.987,12
757,064
4.065,14
778,706
4.144,43
800,653
2.380,13
145,69
2.413,30
146,39
2.447,05
147,07
2.481,37
147,72
2.516,25
148,34
2.551,71
148,94
2.587,73
149,51
2.624,32
150,06
2.661,49
150,58
Total
108.375,0
17.167,42
76.466,55
4.905,18
Rata-rata/bulan
3.010,42
476,87
2.124,07
136,26
Rata-rata/tahun
36.125,00
5.722,47
25.488,85
1.635,06
65
66
67
68
69
70
71
72
4.7
(1C00004)
Tea (kg)
(1C00078)
Castor Oil
(kg)
Implementasi Manajerial
Berdasarkan perhitungan klasifikasi ABC didapatkan hasil raw
material
yang
masuk dalam kelas A terdiri dari 30 raw material, kelas B terdiri dari
raw
50
material, dan raw material yang masuk dalam kelas C terdiri dari 187 raw
material.
Dengan menggunakan analisis metode Bayes maka fokus dari 30
material yang masuk dalam kelas A akan didapat 3 raw material yang
mempunyai nilai alternatif tertinggi, yaitu (1D00003) Lanolyn, (1C00004) Tea
dan (1F00438) Covalip yang mempunyai nilai alternatif masing-masing 8,3 dan
persentase penggunaan uang masing-masing sebesar 6,97%, 2,32% dan 0,857%.
Sistem Q untuk material (1F00438) Covalip dan material (1C00078)
Castor
Oil memiliki total cost (TC) lebih rendah dibandingkan jika menggunakan
sistem
P.
5
0
adalah 271,755 kg, dan (1C00078) Castor Oil adalah 206.063 kg. Jumlah ini
akan disesuaikan dengan original packing size masing-masing material
yaitu (1D00003) Lanolyn adalah 185 kg, (1C00004) Tea adalah 232 kg,
(1F00438) Covalip adalah 20 kg dan (1C00078) Castor Oil adalah 195 kg.
Titik pemesanan kembali (reorder point) untuk (1D00003) Lanolyn
adalah
6.412,257 kg, (1C00004) Tea sebesar 7.541,41 kg dan (1F00438) Covalip
sebesar 550,787 kg dan (1C00078) Castor Oil sebesar 626,735 kg. Pemesanan
akan dilakukan jika persediaan telah mencapai reorder point.
Peramalan pemakaian (1C00004) Tea,
(1D00003)
Lanolyn,
A. Kesimpulan
1. Manajemen persediaan pada PT. VWX berdasarkan hasil analisa ABC
mencakup
30 raw material yang masuk dalam kelas A, 50 raw material dalam
kelas B, dan 187 raw material dalam kelas C.
2. Tingkat safety stock yang optimal untuk raw material yang
dianalisa dengan
metode Q adalah (1D00003) Lanolyn = 1.543,26 kg, (1C00004) Tea =
1.697,41
kg, (1F00438) Covalip = 232,787 kg, (1C00078) Castor Oil = 266,735 kg.
Tingkat
safety stock yang optimal untuk raw material yang dianalisa dengan
metode P
adalah (1D00003) Lanolyn = 1.621,52 kg, (1C00004) Tea = 1.944,26 kg,
(1F00438) Covalip = 242,367 kg, (1C00078) Castor Oil = 314,703 kg.
3. Metode persediaan dengan analisis sistem Q dapat digunakan untuk
material
(1F00438) Covalip dan (1C00078) Castor Oil karena memiliki total cost
(TC)
lebih rendah dibandingkan jika menggunakan sistem P. Metode persediaan
dengan
analisis sistem P dapat digunakan untuk material (1D00003) Lanolyn
dan
(1C00004) Tea karena memiliki total cost (TC) lebih rendah
dibandingkan jika
menggunakan sistem Q.
B. Saran
1. Sistem pengendalian persediaan pada PT. VWX dapat menggunakan metode
Q
maupun metode P karena total cost yang didapat lebih rendah
dibandingkan
dengan sistem yang selama ini berjalan.
2. Peramalan pemakaian raw material dengan analisis quadratic
model dapat
digunakan untuk raw material (1C00004) Tea, (1D00003) Lanolyn,
(1F00438)
Covalip dan (1C00078) Castor Oil tahun 2013 - 2015 sebagai
persiapan
kebutuhan raw material di masa mendatang untuk mencegah adanya
kekurangan
persediaan material pada perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA
5
3
54
55
5
6
5
7
5
8
5
9
6
0
6
1
6
2
6
3
Lampiran 3
67
68
69
70
71
72
73
3760,75
3834,93
3910,39
3987,12
4065,14
4144,43
4225,01
6
4
Lampiran 4
1C00004
4000
3500
Accuracy
Measures
MAPE
17
MAD
247
MSD
111893
3000
2500
2000
1500
1000
500
1
7
21
14
28
35 42
56
Index
49
63
70
6
5
67
68
69
70
71
72
73
2481,37
2516,25
2551,71
2587,73
2624,32
2661,49
2699,22
6
6
Lampiran 6
1D00003
Variable
2500
Actual
Fits
Forecasts
Accuracy Measures
MAPE
18,5
MAD
228,0
MSD
89687,5
2000
1500
1000
500
1
14
21
28
35 42
Index
49
56
63
70
6
7
Lampiran 7
67
68
69
70
71
72
73
147,720
148,344
148,942
149,513
150,058
150,577
151,069
6
8
Lampiran 8
1F00438
200
Actual
Fits
Forecasts
Accuracy
Measures
MAPE
82,28
MAD
29,07
MSD
1318,94
150
100
50
0
1
7
21
14
28
35 42
56
Index
49
63
70
6
9
69
70
71
72
73
735,725
757,064
778,706
800,653
822,903
7
0
Lampiran 10
1C00078
800
Accuracy
Measures
MAPE
691,4
MAD
60,6
MSD
21522,8
600
400
200
0
1
7
21
14
28
35 42
56
Index
49
63
70
7
2