Natrium metoksida merupakan basa kuat yang dapat mengiionisasi
hampir semua gugus dalam flavonoid. Degradasi atau pengurangan kekuatan spektrum setelah waktu tertentu merupakan petunjuk yang baik akan adanya gugus yang peka terhadap basa. Oleh sebab itu, pereaksi geser natrium metoksida dapat digunakan sebagai petunjuk sidik jari pola hidroksilasi dan juga bermanfaat untuk mendeteksi gugus hidroksil yang lebih asam dan tidak tersubtitusi. Pengganti pereaksi geser natrium metoksida yang baik ialah larutan NaOH 2M dalam air. (Markham, 1988) Tabel Penafsiran Pergeseran Spektrum (Markham, 1988)
Contoh Penafsiran Spektrum Geser
1. Pada Flavon dan Flavonolol Penambahan NaOMe pada flavon dan flavonol dalam metanol umumnya menghasilkan pergeseran batokromik untuk semua pita serapan. Pergeseran batokromik yang besar pada serapa pita I sekitar 40 65 nm tanpa penurunan intensitas, menunjukkan adanya gugus 4 OH bebas. Sementara itu, flavonol yang tidak mempunyai gugus 4 OH bebas juga memberikan pergeseran pada pita serapan I, tetapi dengan penurunan intensitas. Pada kasus ini, pergeseran batokromik disebabkan oleh adanya gugus 3 OH bebas. Di lain sisi, adanya gugus 7-OH akan menyebabkan terbentuknya pita baru pada 320-335 nm.
Kemudian, jika suatu flavonol mempunyai 3 dan 4 OH bebas,
maka spektra dengan natrium metoksida akan mengalami dekomposisi (penurunan spektrum)
2. Pada Flavanon dan Dihidroflavonolol
Flavanon dan dihidroflavonol dengan 5,7-OH, pita II Begeser dari k.280 nm ke k. 325 nm, kekuatan naik tetapi ke 330-340 nm.