You are on page 1of 49

DATA ORGANISASI PERUSAHAAN CV.

Ceudah Consultant
1.1

GAMBARAN UMUM DAN LATAR BELAKANG PERUSAHAAN

CV. Ceudah Consultant memberikan jasa pelayanan teknis dan


pengelolaan terhadap berbagai aktifitas dan suatu pekerjaan
konsultansi,

yang

dimulai

saat

penjajakan

suatu

gagasan,

perencanaan teknik sampai dengan pelaksanaan pengawasan


suatu proyek.
Sejak didirikan, CV. Ceudah Consultant telah banyak bekerja
sama dengan perusahaan-perusahaan Konsultan Nasional baik kecil
maupun besar, yang telah banyak memberikan pelayanan jasa
profesional dan berbagai disiplin ilmu, baik dengan kalangan
pemerintah maupun swasta.

1.2 RUANG LINGKUP PEKERJAAN


Lingkup pekerjaan yang ditangani CV. Ceudah Consultant baik
dibidang Perencanaan maupun Pengawasan Teknis antara lain
sebagai berikut :

Bidang arsitektur :
1. Arsitektur Bangunan

Permukiman

Rumah Sakit dan

Perhotelan.

Bidang Sipil :
1. Prasarana Keairan
-

Irigasi dan Bendungan

Rawa, Sungai, dan pengendalian Banjir.

Pengendalian Erosi, dan Konversi Tanah.

2. Prasarana Transportasi
-

Jalan Jembatan, Simpang Susun, dan Terowongan

Teknik dan Pengendalian Lalu Lintas

Jalan Kereta Api.

Landasan.

Pelabuhan dan Prasarana Angkutan SDP.

3. Struktur Bangunan

Struktur bangunan ringan/sederhana

Struktur Bangunan berat/tinggi

Konstruksi Tambang dan

Fasilitas Perminyakan Lepas Pantai.

Tata Lingkungan
1. Analisa mengenai dampak lingkungan
-

Analisa Dampak Lingkungan

Penyusunan Rencana Pengelolaan Lingkungan

Penyusunan Rencana Pengendalian Lingkungan

2. Teknik Lingkungan
-

Air Minum

Penyehatan Lingkungan Pemukiman

Persampahan

3. Pengembangan Kota dan Wilayah


-

Penataan Perkotaan

Pengembangan Wilayah

Perencanaan Tata Ruang Wilayah dan Kota

1.3 LINGKUP PELAYANAN


Pelayanan kami diklasifikasikan atas beberapa bagian,
diantaranya :
Perencanaan Umum
Pada

tahapan

ini,

konsultan

membantu

para

klien

untuk

rnendapatkan suatu gambaran awal dalarn merealisasikan suatu


rencana dan gagasannya terhadap proyek yang akan dibangun.
Survey
Untuk mendapatkan gambaran awal tersebut konsultan dapat
melakukan berbagai kegiatan/

aktifitas survey dan investigasi

terhadap suatu lahan, pemetaan, areal atau wilayah yang akan


dikembangkan. Hasil dan survey dan investigasi awal rencana
suatu proyek dapat berupa data, laporan dan rekomendasi yang
sangat diperlukan oleh para klien.
Studi Kelayakan
Untuk suatu kelayakan proyek, diperlukan suatu analisa ekonomi
terhadap investasi, penawaran dan permintaan dalam kurun
waktu cukup panjang untuk produk yang dihasilkan.
Semua rangkaian mata rantai perlu dilakukan perhitungan dan
analisa misalnya mulai dari penyusunan lay out, konstruksi,
produk, permintaan, tingkat inflasi, pemasaran dan sebagainya.
Studi kelayakan yang dimaksud juga mencakup kelayakan
ditinjau dari segi lingkungan (AMDAL).
Perencanaan Teknis
Diperlukan suatu perencanaan yang lebih detail pada suatu
proyek sehingga memudahkan dalam pelaksanaan pekerjaan
konstruksi fisik nantinya.

Supervisi / Pengawasan
Untuk mencapai hasil suatu proyek yang tepat guna, maka
dalam pelaksanaan pekerjaan bidang konstruksi perlu suatu
sistem manajemen konstruksi atau pengawasan (supervise),
dimana penilaian kualitas suatu pekerjaan dapat dipertahankan
dengan adanya pengawasan secara berkala (continue).

Pengalaman Perusahaan CV. Ceudah Consultant selama kurun waktu


10 (sepuluh) tahun terakhir dapat dilihat pada lampiran berikut.

Uraian Pengalaman Perusahaan Sejenis CV. Ceudah Consultant


selama kurun waktu 10 (sepuluh) tahun terakhir dapat dilihat pada
lampiran berikut.

A. TANGGAPAN DAN SARAN TERHADAP KERANGKA ACUAN KERJA


Kerangka

Acuan

Kerja

(KAK)

yang

telah

disusun

secara

komprehensif dan terinci oleh Panitia CV. Ceudah Consultant, dengan


dilengkapi penjelasan pada Rapat Penjelasan Pekerjaan/Aan wijzing yang
dilampirkan dalam Berita Acara. Secara umum informasi mengenai
gambaran proyek dan kebutuhan akan pelayanan jasa yang harus
ditawarkan dari peserta lelang sudah jelas dan dapat digunakan sebagai
dasar acuan dalam menyusun Dokumen Usulan/Penawaran Teknis.
Berdasarkan pemahaman Konsultan CV. CEUDAH CONSULTANT
atas Kerangka Acuan Kerja (KAK) dan Rapat Pemberian Penjelasan
tersebut diatas dan guna melengkapi serta sebagai acuan dasar dalam
menyusun Dokumen Usulan Teknis ini selanjutnya Konsulatn mempunyai

beberapa tanggapan untuk disampaikan kepada Pengguna Jasa, atara


lain :
1. Secara umum KAK sudah memadai dan dengan mudah dapat
dipahami maksud dan tujuannya oleh Konsultan sehingga dapat
disusun rencana kerja yang sebaik-baiknya.
2. Mengingat pekerjaan yang akan ditangani adalah Pekerjaan
Manajemen Konstruksi bagi bangunan baru dan rehabilitasi
bangunan lama yang berdekatan dengan bangunan lainnya, maka
dalam

hal

berinteraksi

ini

Konsultan

terhadap

menganggap

bangunan

lokasi

sekitarnya,

proyek

dimana

telah
segala

aktifitas yang berada di lokasi ini tidak boleh terganggu akibat


pelaksanaan proyek. Maka dibutuhkan tingkat ketelitian terutama
masalah identfikasi masalah, waktu dan tahapan pelaksanaan,
probability dan analisa konstruksi gedung sesuai data primer dan
sekunder serta batasan ruang lingkup area proyek.
3. Dari uraian Lingkup Kegiatan maka sangat perlu penekanan pada
pentingnya Tahap Pekerjaan Persiapan dimana pada tahap ini
dilibatkan Konsultan Manajemen Konstruksi, Konsultan Perencana,
Pengguna Jasa dan Penggung Jawab Kegiatan. Pada tahap ini harus
dilakukan evaluasi terhadap lokasi, program ruang dan batasan
proyek secara keseluruhan serta rencana pembongaran dan
evakuasi dari fungsi eksisting, misalnya parkir dan alur kendaraan
dan

menyusun

rencana

pemanfaatan

lahan

kerja

dan

perlindungan selama pelaksanaan kegiatan.


4. Demi kelancaran pelaksanaan, Konsultan perlu mengaris-bawahi
pentingnya sistem urutan hierarkhi dala proses pengambilan
keputusan oleh Pengguna Jasa (dalam hal ini Dinas Perhubungan,
Komunikasi, Informasi dan Telematika Aceh dan Penanggung
Jawab Kegiatan terkait pelaksanaan proyek. Untuk ini perlu
disepakati dahulu Organisasi Pekerjaan dan Prosedur Administrasi
serta disiplin keterlibatan antara semua pihak terkait proyek.

5. Dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK) lingkup tugas Konsultan


Manajemen Konstruksi sejak dari tahap perencanaan, pelelangan
dan pelaksanaan, menurut Konsultan CV. CEUDAH CONSULTANT
tetap perlu dilakukan Rapat Koordinasi Awal mulai Tahap
Persiapan pelaksanaan pekerjaan, minimal dilakukan koordinasi
pekerjaan antara semua pihak yang terkait.
6. Terkait dengan Tanggung Jawab yang harus dilaksanakan oleh
Konsultan Pengawas secara perusahaan dan personal, maka CV.
CEUDAH

CONSULTANT

dalam

melaksanakan

tugasnya

akan

mengerahkan tenaga ahli dan staf pendukung serta penunjang


lainnya yang benar-benar sesuai kebutuhan dan berpengalaman
dibidangnya, khususnya pada pekerjaan Pengawasan Konstruksi.
7. Menyelenggarakan/menghadiri rapat secara rutin dan berkala
untuk megevaluasi progress dan meminimalisir kendala yang
terjadi di lapangan.
8. Guna mencapai target biaya, mutu dan waktu yang efisien dan
efektif

Konsultan

Pembangunan
tercapainya

beranggapan

yang

ketiga

digunakan
hal

tersebut

bahwa
sangat
di

Sistem

Metodologi

menentukan

atas.

Misalnya

dalam
dengan

metodologi pembangunan dengan sistem Fast Track atau lebih


dikenal dengan sistem tumpang tindih pekerjaan dimana dalam
melakukan pelaksanaan pekerjaan tidak harus menunngu gambar
perencanaan sampai selesai secara keseluruhan. Contoh yang lain
adalah penggunaan material fabrikasi dalam proses pelaksanaan
sangat berpengaruh pula pada proses percepatan pembangunan.
9. Sistem pelaporan yang baik harus disusun dan diberikan kepada
Pengguna Jasa, Penanggung Jawab Kegiatan, Tim Teknis dan
Pemeriksa

dan Penerima Pekerjaan dan arsip Konsultan dan

Manajemen Konstrusi. Bentuk Laporan adalah Laporan Mingguan


dan Laporan Bulanan serta Laporan Akhir.

Latar Belakang

Balai Latihan Kerja Banda Aceh yang terletak dilintasan jalan


Ksatria, Geuceu Komplek. Kec. Banda Raya. Kota Banda Aceh
merupakan salah satu Balai Latihan Kerja yang memiliki beraneka
ragam kegiatan memiliki potensi besar untuk mendapatkan
tenaga kerja yang handal dan berkualitas dengan memanfaatkan
putra daerah asli. Bangunan Pendidikan berlantai II yang memiliki
luas

341,75M2

ini

menjadi

tolak

ukur

untuk

pemanfaatan

tenaga /skill yang handal. Bangunan megah yang ada dan dipakai
saat ini layak untuk dikembangkan. Hal ini memang seiring niat
pemerintah

untuk

menjadikan

nyaman

dan

aman

fasilitas

gedungnya, maka untuk itu, melalui APBN 2015 Kementerian


Tenaga Kerja Republik Indonesia Khususnya pada Balai Latihan
Kerja Banda Aceh mengalokasikan dana untuk menata dan
menjadikan kearah yang lebih baik dan sempurna dengan fasilitas
yang sangan kompleks dan memadai agar menjadi pilot projeck
pada Balai Latihan Kerja yang lain, dalam upaya menciptakan hal
tersebut, dalam penataannya dibutuhkan pengawasan teknis.
Agar pembangunan gedung tersebut sesuai dengan gambar kerja,
rencana anggaran biaya serta terjaga kualitas dan kuantitasnya.
penting dan dalam hal ini pelaksanaannya diserahkan kepada
Pihak Ketiga yaitu Konsultan Pengawas. Konsultan pengawas akan
mengawasi pelaksanaan bangunan gedung tersebut dari awal
hingga akhir pelaksanaan sebagaimana tercantum dalam Surat
Pengesahan Daftar Isian Kegiatan (DIPA).
Secara kontraktual, konsultan akan bertanggung jawab kepada
Kuasa Pengguna Anggaran/ Pengguna Anggaran, Pejabat Pembuat
Komitmen/ Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan.
Untuk menunjang pelaksanaan sebagaimana dimaksud perlu
dilakukan suatu kegiatan pengawasan kualitas dan kuantitas
pelaksanaan fisik serta survey dan kajian tentang karakteristik

daerah yang akan dilakukan pekerjaan rehabilitasi yang dimaksud.


Survey

yang

menyiapkan
Workshop

dilakukan

program

Garmen

adalah

untuk

penanganan

Apparel

Dan

merencanakan

Pembangunan
Elektronika

dan

Rehabilitasi

Industri

secara

optimal.

TUJUAN PEKERJAAN

Adapun maksud dari kegiatan pengawasan ini adalah untuk


memberikan

masukan,

arahan,

kesimpulan

teknis

terhadap

pelaksanan pembangunan gedung tersebut. Sedangkan tujuan


dari kegiatan ini adalah untuk menghasilkan fasilitas gedung yang
kuat, aman, nyaman dan sehat sebagai pedoman pelaksanaan
agar kenyaman dapat terwujud baik pegawai maupun steakholder.

Lingkup Pekerjaan

Sesuai dengan KAK lingkup pekerjaan Konsultan Pengawasan


adalah

melaksanakan

secara

penuh

fungsi

Direksi

Teknik,

meliputi :
Pengawasan Seluruh Gedung dan Fasilitas lainnya yang tertuang
dalam gambar bastek, rencana anggaran biaya atau hal hal lain
yang dapat terjadi perubahan dalam waktu masa pelaksanaan.
.

Kegiatan Pengawasan

Lingkup

tugas

yang

harus

dilaksanakan

oleh

Konsultan

Pengawas /Supervisi adalah berpedoman pada ketentuan yang


berlaku, khususnya pedoman Teknis Pembangunan Bangunan
Gedung Negara keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana
Wilayah No. 332/KPTS/M/2002 tanggal 21 Agustus 2002, yang
dapat meliputi tugas-tugas pengawasan lingkungan, site/tapak,

bangunan dan pengawasan fisik bangunan gedung Negara, yang


terdiri dari :
1. Mengawasi

pekerjaan

pemakaian

bahan,

peralatan

serta

metoda pelaksanaan, ketetapan waktu dan biaya pekerjaan


konstruksi.
2. Mengawasi pelaksanaan pekerjaan konstruksi dari segi kualitas,
kwantitas serta laju pencapaian volume.
3. Mengusulkan

perubahan-perubahan

serta

penyesuaian-

penyesuaian di lapangan untuk memecahkan persoalan yang


terjadi selama pekerjaan berlangsung.
4. Menyusun berita acara persetujuan kemajuan pekerjaan untuk
pembayaran angsuran, pemeliharaan pekerjaan.
5. Menyelenggarakan rapat-rapat direksi dan lapangan secara
berkala sesuai schedulu, membuat laporan Mingguan dan
Bulanan terhadap konstruksi yang telah dicapai oleh kontraktor
pelaksana.
6. Meneliti

pengadaan

gambar-gambar

yang

sesuai

dengan

pelaksanaan di lapangan (shop drawing dan as built drawing)


sebelum serah terima pertama pekerjaan.
7. Menyusun daftar kerusakan dan perbaikan pekerjaan pada
masa waktu pemeliharaan dan perbaikan pekerjaan sebelum
serah terima terakhir.
8. Menyusun laporan pengawasan bulanan yang disampaikan
kepada

Dinas

Perhubungan,

Komunikasi,

Informasi

dan

Telematika Aceh
Secara rinci pemahaman Kerangka Acuan Kerja (KAK) Konsultan
terhadap lingkup Pengawasan Pembangunan Rehabilitasi Workshop
Garmen Apparel Dan Elektronika Industri akan dilaksanakan
berdasarkan

tahapan

kegiatan

pelaksanaan

pekerjaan,

yang

meliputi :
1. Melakukan evaluasi program kegiatan pelaksanaan konstruksi
fisik

yang

disusun

oleh

kontraktor

pelaksanan,

meliputi

program-program pencapaian sasaran konstruksi, penyediaan


dan penggunaan tenaga kerja, peralatan dan perlengkapan,
pemanfaatan material, informasi kegiatan, pengunaan dana,
program Quality Assurance / Quality Control, dan program
kesehatan dan keselamatan kerja (K3)
2. Mengendalikan program pelaksanaan konstruksi fisik, yang
meliputi

program

pengendalian

sumber

pengendalian

biaya,

sasaran

(kuantitas

dan

perubahan

pekerjaan,

fisik

pengendalian

pengendalian

daya

waktu,

kualitas)

manusia,

pengendalian

hasil

konstruksi,

pengendalian

tertib

administrasi, pengendalian kesehatan dan keselamatan kerja.


3. Melakukan evaluasi program kerja terhadap penyimpangan
teknis dan manajerial yang timbul, usulan koreksi program dan
tindakan turun tangan, serta melakukan koreksi teknis bila
terjadi penyimpangan.
4. Melakukan koordinasi antara pihak-pihak yang terlibat dalam
proyek konstruksi fisik.
5. Melakukan kegiatan pengawasan yang terdiri atas :
a.

Memeriksa dan mempelajari dokumen untuk pelaksanaan

konstruksi yang akan dijadikan dasar dalam pengawasan


pekerjaan dilapangan
b.

Mengawasi

pemakaian

pengendalian

metode

bahan/material,
pelaksanaan,

peralatan

serta

dan

mengawasi

ketepatan waktu, dan biaya konstruksi


c.

Mengawasi pelaksanaan pekerjaan konstruksi dari segi


kualitas, kuantitas,dan laju pencapaian volume / realisasi
fisik

d.

Mengumpulkan data dan informasi di lapangan untuk


memecahkan persoalan yang terjadi selama pekerjaan
konstruksi

e.

Menyelenggarakan rapat-rapat lapangan dengan direksi


secara berkala, serta membuat laporan mingguan dan
bulanan pengawasan, dengan masukan hasil rapat-rapat
lapangan, laporan harian, mingguan dan bulanan pekerjaan
konstruksi yang dibuat oleh pemborong

f.

Menyusun berita acara persetujuan kemajuan pekerjaan


untuk pembayaran angsuran, pemeliharaan pekerjaan, dan
serah terima pertama dan kedua pekerjaan konstruksi

g.

Meneliti gambar-gambar untuk pelaksanaan (shop drawing)


yang diajukan oleh Kontraktor

h.

Meneliti gambar-gambar yang sesuai dengan pelaksanaan di


lapangan (As Built Drawing) sebelum serah terima I

i.

Menyusun daftar cacat / kerusakan sebelum serah terima I,


dan mengawasi perbaikannya pada masa pemeliharaan

j.

Bersama dengan Konsultan Perencana menyusun petunjuk


pemeliharaan dan penggunaan bangunan gedung

k.

Membantu
mendapatkan

pengelola
IPB

(Izin

proyek

mengurus

Penggunaan

sampai

Bangunan)

dari

Pemerintah Daerah Kabupaten / Kota setempat, dalam hal


terdapat ketentuan dalam Peraturan Daerah setempat
l.

Memberikan penilaian untuk mendapat persetujuan dari

Pemberi Tugas tentang Sub Kontraktor yang akan dilibatkan


oleh Kontraktor.
m.

Mengusulkan

perubahan-perubahan

jika

ada

serta

melakukan penyesuaian sesuai kondisi di lapangan untuk


memecahkan

persoalan-persoalan

yang

terjadi

selama

pekerjaan konstruksi
n.

Membantu Pengguna Jasa saat dilakukan Audit Teknis


terhadap pekerjaan Pembangunan Proyek

Tanggung Jawab Pengawasan

1. Konsultan Pengawas bertanggung jawab secara profesional


atas jasa pengawasan yang dilakukan sesuai ketentuan dan
kode tata laku profesi yang berlaku.
2. Secara umum tanggung jawab konsultan pengawas adalah
minimal sebagai berikut :
a. Hasil kerja pengawasan yang dihasilkan harus mampu
memenuhi persyaratan standar hasil karya pengawasan
yang berlaku.
b. Hasil

karya

pengawasan

yang

dihasilkan

harus

telah

mengakomodasi batasan-batasan yang telah diberikan oleh


Distrik Navigasi Kelas II Sabang yang dituangkan dalam
Rencana Acuan Kerja (KAK), menyangkut segi pembiayaan,
jangka waktu pelaksanaan dan penyelesaian serta mutu
konstruksi yang akan diwujudkan.
c. Hasil

karya

memenuhi

pengawasan
peraturan,

yang

standar

dihasilkan
dan

harus

pedoman

telah
teknis

bangunan gedung yang berlaku untuk bangunan gedung


pada

umumnya

Negara.

dan

khusus

untuk

bangunan

gedung

B. TANGGAPAN DAN SARAN TERHADAP PERSONIL / FASILITAS


PENDUKUNG DARI PPK
Pelaksanaan Pekerjaan Pengawasan terdiri atas beberapa jenis
kegiatan sehingga untuk menjamin kelancaran tugas maka team ini
didukung oleh beberapa personil yang berpengalaman dan hasil
dalam bidang tugasnya masing-masing. Deskripsi tugas masingmasing Tenaga Ahli disesuaikan dengan disiplin ilmunya serta
kewenangan dan tanggung jawab yang diberikan berdasarkan
kebutuhan tim, meliputi :
A. Tenaga Profesional
1) Chief Inspector (CI)
Tugas dan Tanggung Jawab CI adalah sebagai berikut :
a) Mempelajari dengan teliti gambar kerja yang telah disetujui
oleh Site Engineer dan spesifikasinya sebelum Kontraktor
memulai pekerjaan
b) Dalam menjalankan tugasnya CI tinggal didekat lokasi
proyek dan dibantu oleh empat orang Inspector
c) Mengikuti pengarahan, pedoman dan petunjuk Site Engineer
d) Mengawasi secara terus menerus aktivitas Kontraktor dalam
melaksanakan pekerjaan dengan melakukan Inspeksi ke
lapangan, memeriksa kesiapan lapangan, mencatat alat,
bahan,

tenaga,

memeriksa

kesesuaian

patok

atau

pengukuran dengan gambar kerja, memeriksa metode kerja


dan memeriksa hasil akhir pekerjaan
e) Membuat ringkasan harian yang berisi aktivitas yang terjadi
di lapangan meliputi aktivitas Kontraktor, peralatan yang
digunakan, tenaga, cuaca, bahan, pekerjaan yang telah
selesa, pekerjaan yang tidak memenuhi atau meragukan,
pengukuran lapangan, kejadian khusus, dan lain sebagainya.
Ringkasan harian diserahkan kepada Site Engineer pada
akhir jam kerja

f) Memberitahukan
tentang

secara

pekerjaan

tertulis

yang

kepada

tidak

Site

memenuhi

Engineer

persyaratan

kontrak. Pemberitahuan ini dilakukan pada had yang sama


pada had dilakukan inspeksi
g) Menyiapkan
pekerjaan

perincian
tambah

kuantitas

atau

dan

perubahan

gambar

untuk

pekerjaan

yang

diperlukan selama kontrak


h) Menyimpan semua dokumen surat menyurat, kemajuan
pekerjaan, perhitungan kuantitas pengukuran, dlsb
i) Membantu Site Engineer dalam melakukan pengukuran
akhir pekerjaan yang telah selesai seluruhnya
2) Pengawas Lapangan (Inspector)
Pengawas Lapangan mempunyai tugas dan wewenang antara lain
sebagai berikut :
a. Melakukan

kegiatan

pengawasan

setiap

hari

mulai

dari

pekerjaan persiapan, pengukuran dan pelaksanaan pekerjaan


mulai dari tahap awal sampai selesai Serah Terima dilakukan.
Hasil Pengawasan dilaporkann langsung secara tertulis kepada
CI;
b. Setiap masalah pelaksanaan fisik dilapangan di catat pada
buku harian dan membuat laporan harian, minggunan ataupun
bulanan serta membuat berita acara kemajuan. Dilengkapi pula
dengan Memo Lapangan;
c. Mengadakan Pengawasan terhadap Kuantitas dan kualitas
bahan yang digunakan serta menilai kemajuan dan kwaliltas
hasil pekerjaan fisik. Mengajukan Memo Lapangan teguran
kepada Kontraktor (tembusan kepada CI);
d. Menolak bahan-bahan dan pelaksanaan pekerjaan yang tidak
sesuai dengan persyaratan dalam gambar kerja dan spesifikasi
teknis

B. Tenaga Pendukung
1) Draftman/CAD Operator
Operator cad disyaratkan menguasai program Auto Cad dan
sejenisnya, mampu menggunakan komputer dengan baik. Dapat
bekerja dengan cepat dengan tingkat ketelitian yang tinggi dan
mempunyai latar belakang pendidikan Sarjana Muda (D3)
lulusan universitas/perguruan tinggi negeri atau yang disamakan
dengan mempunyai pengalaman sebagai Draftman selama 3
(tiga) tahun. atau lulusan STM Negeri atau swasta, menguasai
bahasa program Autocad dengan jumlah personil 1 Orang.
2) Surveyor
Untuk tenaga juru ukur disyaratkan berpendidikan lulusan STM
yang

telah

berpengalaman

dibidang

pengukuran

gedung

sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun, jumlah tenaga 1 Orang.


3) Operator Komputer;
Operator komputer disyaratkan mempunyai pengalaman dalam
bidang pengetikan dengan komputer dan mampu menggunakan
komputer dengan baik. Dapat bekerja dengan cepat dengan
tingkat ketelitian yang tinggi dan mempunyai latar belakang
pendidikan Sarjana Muda (D3) lulusan universitas/perguruan tinggi
negeri

atau

swasta

yang

disamakan,

atau

lulusan

STM/SMA/sederajat, Negeri atau swasta, yang menguasai bahasa


program dan Microsoft Office dengan jumlah personil 1Orang.
Fasitas Pendukung dari PPK
Peralatan dan material yang disediakan oleh Balai Latihan Kerja Industri
(BLKI) Banda Aceh pada paket pekerjaan Pengawasan Pembangunan
Rehabilitasi Workshop Garmen Apparel Dan Elektronika Industri adalah
sebagai berikut :

Biaya Peralatan dan Operasional


o

Sewa Komputer dan kelengkapannya

Sewa Theodolite TO dan kelengkapannya

Biaya ATK, Perlengkapan Kantor

Biaya Komunikasi dan Transportasi

Pelaporan
-

Laporan Mingguan

Laporan Bulanan

Laporan Akhir

Dokumentasi Proyek

As Built Drawing (ABD)

Dari Kerangka Acuan Kerja kami telah menyusun program dan jadwal
kerja seperti dapat dilihat pada schedule pelaksanaan pekerjaan dan
jadwal Penugasan Personil.
Sehingga secara keseluruhan dapat disimpulkan dari Kerangka Acuan
Kerja, Konsultan telah dapat menganalisa secara teknis / ekonomis dan
mengerti benar akan maksud dan tujuan serta target yang ingin dicapai
dari pekerjaan ini.

Berdasarkan pengetahuan tentang kondisi proyek dan pemahaman


terhadap tujuan utama pekerjaan yang akan dilakukan, maka Konsultan
akan

mengembangkan

suatu

pendekatan

dan

metodologi

dalam

melaksanakan pekerjaan ini secara sistematis dan tepat waktu sesuai


ketentuan dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK).

A. PENDEKATAN TEKNIS DAN METODOLOGI


1.

PENDEKATAN TEKNIS
Dalam

pendekatan

masalah

Pengawasan

Pembangunan

Rehabilitasi Workshop Garmen Apparel Dan Elektronika


Industri ini ada dua penanganan yang harus dilakukan secara
konprehensif, mengingat kawasan yang terdapat di lokasi proyek

adalah cukup penting dan strategis. Pola penanganan dapat dibagi


menjadi :

Manajerial

Teknis Operasional

Penanganan manajerial antara lain :


Perencanaan transportasi secara terpadu atas
pertimbangan kewilayahan.
Pengembangan
membangun

sarana

dan

jaringan

prasarana

transportasi
mencakup

dengan

perbaikan

aksesbilitas peningkatan mobilisasi dan tetap menjaga kualitas


lingkungan.
Penyeragaman skala penanganan sesuai hirarki
yang ditetapkan dan didukung dengan peningkatan kualitas
struktur perkerasan yang sesuai dengan beban dan intensitas.
Pemeliharaan sarana dan prasarana dengan
sistem yang baik dan tepat waktu.
Penanganan

secara

teknis

operasional

antara

lain

mencakup :
Penanganan

harus

secara

komprehensif

menyeluruh

dan

simultan untuk semua segmen yang memerlukan penanganan


segera, seperti pemeliharaan berkala dll.
Pada segmen-segmen rusak berat perlu penanganan dengan
rekonstruksi total.
Pengawasan mutu material yang ketat.
Perlu adanya totalitas sistem mutu konstruksi yang sekarang
sedang dikembangkan oleh Pusat Penilaian Mutu Kontruksi
(BAPEKIN)

2.

METHODOLOGI

Sesuai dengan Kerangka Acuan Kerja, jasa yang akan disediakan


Konsultan pada Proyek Pengawasan Pembangunan Rehabilitasi
Workshop Garmen Apparel Dan Elektronika Industri ini terdiri dari
beberapa tahapan :
1. Memeriksa

dengan

sungguh-sungguh

pengukuran

volume

pekerjaan yang dilaksanakan dengan baik dan benar, teliti dan


sempurna

serta

memeriksa

gambar

terealisasi

(As

Build

Drawing)
2. Menjamin bahwa semua laporan (Report) diserahkan tepat
waktu, dibuat secara benar dan memuat semua catatan
kemajuan serta hal-hal lain yang berkaitan dengan proyek.
3. Bekerjasama dengan staff proyek dalam hal-hal teknis.
2.1.

KERANGKA KERJA PEKERJAAN SUPERVISI


Setiap tahapan dalam konstruksi akan selalu mengacu pada
aspek pengendalian waktu, biaya dan mutu serta evaluasi
untuk mendapatkan hasil yang memenuhi persyaratan tepat
waktu, tepat biaya dan tepat mutu.

2.2.

KOORDINASI DENGAN INSTANSI TERKAIT


Kantor konsultan supervisi akan berkedudukan di sekitar
proyek, sehingga dalam pelayanan jasa Konsultan Supervisi
dapat secara efektif melaksanakan tugas pengawasan dan
konsultasi serta asistensi dengan Pemimpin Proyek.

2.3. PENGAWASAN PELAKSANAAN


Tahap Persiapan

a. Rapat Pra Pelaksanaan

Rapat pra pelaksanaan (Pre Contruction Meeting) adalah


rapat

pertemuan

awal

yang

diadakan

oleh

prakarsa/undangan dari Pemberi Tugas yang dihadiri oleh


Konsultan Pengawas Teknik dan Kontraktor.
Hal ini diperlukan untuk menyamakan pengertian / bahasa
atau

pemahaman

spesifikasi

teknik

mengenai
yang

dokumen

dipakai

dalam

kontrak

dan

pelaksanaan

pekerjaan.
Konsultan supervisi akan memberikan masukan-masukan
didalam pemahaman isi dari seluruh Dokumen Kontrak dan
merumuskan pokok-pokok bahasan dalam rapat tersebut.
Pokok-pokok penting yang perlu dibahas :
1. Pemahaman

dan

Penyamaan

Interprestasi

atas

Dokumen Kontrak
Dalam hal ini harus disamakan interprestsi terhadap
dokumen kontrak antara Pemberi Tugas, Konsultan dan
Kontraktor menyangkut :

Pekerjaan Tambah / kurang

Terminasi / for defeiture

Asuransi dll

2. Jadwal Pelaksanaan
Pada waktu pembahasan jadwal pelaksanaan sebagai
Pemberi Tugas beserta Konsultan Pengawas Teknik
haruslah betul-betul memahami jadwal kerja Kontraktor,
dengan titik berat masalah pada :

Skala prioritas yang ada pada schedule pelaksanaan


-

Pekerjaan Major (utama)

Sumber daya (manusia, peralatan dan material)

Waktu

pelaksanaan

mengikuti

jaringan

dibuat

seefisien

rencana

kerja

mungkin

(Net

work

planning)

Rencana dan metode kerja

3. Mobilisasi
Untuk pekerjaan mobilisasi titik berat masalah pada :

Survei sumber material ( quarry ) meliputi :


-

Banyaknya material yaitu mengenai jumlah dan


jarak ke lokasi

Kualitas material yaitu mengenai pengujian atau


pengetesan material yang akan dipakai

Penetapan Base Camp di lokasi

Pengukuran

ulang

lapangan

(Field

Engineering/rekayasa lapangan).
4. Pemasangan Peralatan Konstruksi (Installation)
Pemasangan alat atau peralatan konstruksi sangat
mempengaruhi keberhasilan pekerjaan pada proyek.
Sehingga perlu pembahasan pada rapat awal, dimana
Kontraktor

akan

mengajukan

peralatan

konstruksi

(sesuai dalam penawaran), selama masa konstruksi


selalu siap / tersedia dilapangan dan tidak boleh
dipindah ke tempat / proyek lain.
Apabila mendapat penggantian peralatan konstruksi
harus ada persetujuan tertulis dari Pemberi Tugas.
b.

Mobilisasi Konsultan
Konsultan akan segera melakukan mobilitasi personilnya
sesuai dengan jadwal segera setelah menerima Surat
Perintah Kerja dari Pemberi Tugas. Semua tenaga inti yang
dimobilisasi akan dibekali bahan rujukan berupa formulir-

formulir pengawasan beserta manual pengawasan yang


umum digunakan di lingkungan proyek termasuk disini
adalah penetapan struktur organisasi konsultan.

c.

Mobilisasi Kontraktor
Pekerjaan

mobilisasi

kontraktor

dapat

dikategorikan

menjadi 2 bagian yaitu mobilisasi awal dan mobilisasi


personil, alat dan material secara keseluruhan termasuk
penetapan struktur organisasi kontraktor.
Mobilisasi awal adalah suatu tahap dalam peleksanaan
kegiatan konstruksi yang paling awal untuk mempersiapkan
semua sumber daya baik manusia, peralatan maupun
bahan. Dalam tahap pelaksanaan kegiatan selanjutnya
semua sumber daya tersebut harus siap dioperasikan untuk
memperlancar tahapan konstruksi selanjutnya, sehingga
tercapai suatu mutu, waktu dan kuantitas sesuai yang
diharapkan
Proses kegiatan mobilisasi dalam suatu proyek dapat
diuraikan dalam 2 bagian yaitu :
1. Mobilisasi Awal untuk pelayanan pengendalian mutu
proyek
Mobilisasi awal adalah mobilisasi personil inti untuk
mempersiapkan :
- Pengkajian ulang terhadap desain
- Pengukuran awal
- Mempersiapkan program detail dan gambar kerja
yang akan dilaksanakan pada masa konstruksi.
-

Mempersiapkan peralatan konstruksi untuk siap


menjalani uji coba dan running well.

2. Mobilisasi Keseluruhan (personil, peralatan dan bahan)


Pada periode mobilisasi ini personil, alat dan material
semua pekerjaan yang berhubungan dengan cakupan
pekerjaan mobilisasi telah selesai semuanya.
Dalam kaitan ini, Konsultan akan memeriksa dan
menyetujui
didatangkan,

daftar

material,

fasilitas

base

peralatan
camp

dan

yang
lokasi

penempatan peralatan,menyiapkan titik data survai,


mengecek pemasanagan patok center line dan review
design.
B. Program Kerja
Penyusunan program kerja adalah suatu proses dimana
Kontraktor harus menguraikan jadwal (schedule) kerja
menjadi bagian-bagian antara lain Jaringan rencana kerja
(Nett Work Planning) menjadi :

Jadwal tenaga kerja ( Man Power Schedule)

Jadwal Peralatan ( Equipment Schedule )

Jadwal Material ( Material Schedule)

Pengalokasian Dana ( Cash Flow )

Jadwal Pelaksanaan Kerja

Kesemuanya ini dilengkapi dengan uraian dan penjelasan


metoda kerja atau prosentasi kemajuan kerja.
Penyusunan program kerja dibuat untuk mempermudah
pengelolaan proyek dengan suatu system yang teratur dan
memberikan system informasi manajemen (Manajemen
Informasi Sistem/MIS), secara jelas dan tepat guna ;

Untuk

setiap

menyiapkan

minggu,
dana

sehingga

kebutuhan

kontraktor

material,

dapat

kebutuhan

peralatan dan kebutuhan tenaga setiap minggu.

Program ini harus diperbaharui (Up date) setiap


minggu sesuai kenyataan lapangan.

Program ini berkaitan dengan metode lintasan kritis


(Critical Path Method / CPM)

Jenis pekerjaan / kegiatan apa saja yang berada pada


garis lintas kritis diprioritas untuk dikerjakan, karena
ketinggalan 1 hari saja secara keseluruhan proyek
ketinggalan 1 hari.

Penanganan jalan keluar yang dilakukan melaksanakan


kerja ekstra atau lembur pada lintas kritis.

Dalam kaitan ini, Konsultan akan memeriksa program /


jadwal kerja yang diajukan oleh Kontraktor, dan akan
meninjau program kerja ini dari berbagai aspek, seperti
misalnya apakah pekerjaan dapat atau tidak dilaksanakan
secara efektif dan apakah pekerjaan ini dapat dilaksanakan
dalam waktu dan biaya seperti tercantum dalam Kontrak,
dll
Jadwal kerja ini akan disesuaikan dengan ketersediaan alat,
sumber daya manusia / tenaga dan material yang dapat
dimobilisasikan oleh Kontraktor.
e. Base Camp dan Fasilitasnya
Base Camp adalah suatu lokasi tertentu dilapangan yang
merupakan tampat semua kegiatan, penunjang pelaksanaan
proyek lapangan, sedangkan fasilitas base camp adalah
semua fasilitas yang menunjang pelaksanaan pekerjaan fisik
dan administrasi sesuai dengan syarat-syarat dan spesifikasi
teknik yang berlaku.
Base Camp dan fasilitasnya bertujuan untuk :

Untuk memudahkan koordinasikan antara semua instansi


terkait dilapangan.

Untuk mempermudah monitoring kemajuan pelaksanaan


suatu proyek

Sebagai tempat tinggal kantor, laboratorium lapangan


dan lain-lain

Supaya maksud dan tujuan dari Base Camp dan fasilitasnya


dapat optimal menunjang pelaksanaan proyek maka pada
saat Kontraktor mengajukan gambar denah base camp
kontraktor diminta supaya :

Lokasi dekat dengan proyek

Kegiatan administrasi instansi terkait dilapangan berada


dalam satu lokasi base camp.

Jalan keluar base camp cukup baik

Keamanan dari permuakaan menghindari polusi udara


dan suara

Memiliki tingkat kesejukan ruang kerja yang memadai

Konsultan akan memeriksa gambar denah Base Camp yang


diajukan oleh Kontraktor dan mengecek langsung ke lokasi
kemudian dievaluasi sesuai yang diminta dalam Dokumen
Kontrak
Dari hasil evaluasi Konsultan akan memberikan rekomendasi
terhadap pemekaian Base Camp tersebut.

Tahap Konstruksi

a. Pemeriksaan Gambar Kerja (Shop Drawing)

Gambar Kerja (Shop Drawing) adalah gambar yang dibuat


oleh Kontraktor diperiksa oleh Konsultan pengawas Teknik,
persetujuan oleh Pemberi Tugas untuk dilaksanakan di
lapangan

pembuatnnya

merujuk

kepada

gambar

perencanaan.
Dalam pembuatan gambar kerja (Shop Drawing) Kontraktor
harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut :

Ukuran dan standar kertas yang dipakai harus sama

Ukuran ketebalan garis alat gambar disesuaikan dengan


gambar yang dibuat

Penomoran gambar kerja (Shop Drawing) harus teratur


dan berurutan

Tampilan gambar kerja (Shop Drawing) antara lain :


- Lokasi dan jenis pekerjaan harus jelas tercantum
- Ukuran konstruksi harus jelas dan ternotasi baik
- Material,

jenis

dan

mutu

bahan

yang

dipakai

dicantumkan sedetail mungkin.


Konsultan akan memeriksa seara cermat dan teliti terhadap
semua gambar kerja (shop drawing) yang diajukan oleh
Kontraktor

dan

memberikan

koreksi-koreksi

seperlunya

sampai dapat diterima dan disetujui baik oleh Konsultan


maupun Pemberi Tugas.
b. Pengecekan Data Survey
Perlu diadakannya pengecekan ulang titik survey yang
berupa Bench Marks dan titik control yang dibuat pada
waktu

perencanaan

teknik

yang

dilakukan

konsultan

bersama-sama kontraktor untuk mendapatkan ketepatan


dan kebenaran dalam pelaksanaan. Apabila ada data yang
tidak sesuai dengan keadaan lapangan yang sebenarnya

konsultan bias membantu kontraktor untuk menyelesaikan


setiap perubahan dari perencanaan secara tuntas termasuk
gambar-gambar rencana dan spesifikasinya.
c. Pengujian Bahan
Pengujian bahan dapat dikategorikan menjasi 2 (dua)
macam yaitu pengujian bahan olahan dan bahan jadi.
Yang dimaksud pengujian bahan olahan dan bahan jadi adalah
pengujian terhadap :
1. Bahan Olahan yaitu bahan campuran dari beberapa
bahan hasil alam dengan hasil produksi pabrik untuk
dipergunakan sebagai bahan bangunan konstruksi jalan.
Bahan Olahan untuk pekerjaan beton antara lain :
-

Berasal dari hasil alam : pasir, batu peah atau


aggregate dan air

Produksi Pabrik : semen

2. Bahan jadi yaitu bahan hasil olahan tersebut setelah jadi


suatu konstruksi dilapangan.
Bahan jadi tersebut dilapangan dapat berupa :
-

Tiang pancang untuk konstruksi pelabuhan

Maksud dilakukan pengujian bahan adalah :


1. Untuk mencapai keseragaman mutu hasil pekerjaan di
proyek
2.

Hasil pekerjaan tepat mutu sesuai dengan yang

disyaratkan atau yang dikehendaki spesifikasi.


3.

Mengefisiensikan

waktu

pelaksanaan

pekerjaan

dilapangan karena kesalahan-kesalahan akibat mutu bahan


yang tidak sesuai dapat dihindari.

Semua material yang dipakai harus memenuhi spesifikasi


teknik yang berlaku seperti :
1. Bahan Asal Alam :

Pasir, bersih dan bebas kotoran organic (AASHTO T21-74) (ASTM C40-66T)

Batu Pecah / Aggregat :


-

Bergradasi baik

Mempunyai sudut pecah permukaan

Bersih

Keras

dengan

pengujian

mesin

Los

Angeles

(AASHTO T-96-74) (ASTM C131-55)

Air tidak mengandung Lumpur lebih dari 5 %, PH


antara ( 4,5 8,5 ) ( AASHTO T-26-70 )

2. Bahan Hasil Produksi Pabrik :

Semen :
- Type yang dipakai sesuai jenis pekerjaan
- Cara penyimpanan
- Bebas dari pengaruh udara, hujan dan sebagainya

3. Bahan Jadi

Pemeliharaan :
- Pada masa pemeliharaan (Curring time)
- Sampai umur rencana

Pengujian kuat tekan beton sesuai syarat-syarat dan


spesifikasi teknik (ASTM C-39-72)

Konsultan Pengawas akan mengecek kesiapan Kontraktor


: peralatan test, material baik jumlahnya dan jenisnya
serta sumbernya, kemudian Konsultan Pengawas akan

meyetujui

atau menolak

pengujian

tergantung

dari

kelengkapan yang sudah dipenuhi oleh Kontraktor.


d. Material di Lapangan (Material On Site )
Material dilapangan (Material On Site) adalah material atau
bahan yang akan dipergunakan sebagai bahan konstruksi
yang ada di lapangan dan sudah disetujui Pemberi Tugas
untuk dipakai sebagai bahan konstruksi.
Maksud Penyiapan material di lapangan adalah :
1. Mempercepat pekerjaan kontraktor atau efisien waktu
2. Mempermudah pengawasan kendali mutu bahan
3. Persiapan stok material bahan mentah kontraktor untuk
jangka panjang.
Semua bahan yang digolongkan sebagai material dilapangan
(material on site) dapat ditagihkan dalam Sertifikat Bulanan,
maka penyimpanan material tersebut akan dicek oleh
Konsultan Pengawas Teknik dan disetujui oleh Pemberi
Tugas :

Keamanannya material dilapangan (material on site),


lokasi diberi pagar keliling, dekat dengan pos keamanan
(satpam).

Rapih, material disusun menurut ukurannya seperti


beton, semen diberi sekat sekat dan disusun menurut
tanggal kedatangannya.

Terjaga mutunya, mutu material tidak terpengaruh


dengan

kelembaban

yang

berongga

sehingga

memudahkan fork lift masuk.

Tempat penyimpanan harus tertutup untuk menghindari


pengaruh cuaca, seperti hujan dan panas matahari
terutama untuk material semen dan besi beton.

Penunpukan material seperti aggregat diberi pembatas


sesuai ukuran material supaya tidak tercampur satu
sama lain.

Perhitingan dan pencatatan volume saat kedatangan


yang

ditolak

atau

yang

tidak

bias

dipakai

lagi

dihindari

dari

ditempatkan terpisah.

Penumpukan

besi

tulangan

harus

tergenang air, oksidasi, minyak dan kotoran lainnya.


Konsultan Pengawas akan mengecek kesiapan Kontraktor
mengenai kebenaran dari material yanag dikirim, apakah
sudah sesuai dengan spesifikasi teknik, kalau tidak maka
material tersebut akan ditolak dan sebaliknya apabila sudah
sesuai maka Konsultan Pengawas akan merekomendasikan
untuk diterima
e. Pemeriksaan Metode Pelaksanaan Pekerjaan
Metode

pelaksanaan

pekerjaan

yang

dilakukan

oleh

Kontraktor akan diperiksa dan diawasi serta diberi perhatian


khusus

oleh

Konsultan

Pengawas

untuk

menghindari

kesalahan yang bias mengakibatkan berbagai hal baik mutu,


biaya dan waktu dari pelaksanaan pekerjaan.
f.

Pemeriksaan Peralatan yang dipakai


Peralatan yang akan dipakai, terutama alat untuk pekerjaan
perkerasan / aspal dan alat utnuk pemancangan harus
dalam keadaan baik menurut standar yang disyahkan oleh
badan tertentu. Oleh karena itu setiap akan mulai suatu
pekerjaan Konsultan Pengawas akan memeriksa kondisi dan
kesiapan dari peralatan yang akan dipakai.

g. Kesiapan dalam Pelaksanaan Pekerjaan


Sebelum memulai pekerjaan Konsultan Pengawas akan
memeriksa kesiapan dari seluruh unsur pelaksanaan, antara
lain : material, buruh dan peralatan. Setelah semuanya siap
maka pekerjaan bisa dimulai.
h. Pemeriksaan Mutu Pelaksanaan
Pemeriksaan ini meliputi pemeriksaan dimensi (tebal, lebar,
panjang, kedalaman, kemiringan, elevasi, jari-jari dan lain
sebagainya.

Pemeriksaan

mutu

pelaksanaan

untuk

pekerjaan proyek ini secara umum adalah sebagai berikut :


Untuk pekerjaan struktur beton perlu diperiksa terhadap
dimensi, penulangan, kuat tekan, slump dan lain sebagainya
sesuai spesifikasi teknik dan gambar kerja (shop drawing).
Berdasarkan permohonan untuk inspeksi dari Kontraktor,
Konsultan

akan

mengadakan

pemeriksaan-pemeriksaan

terhadap konstruksi yang sudah selesai dilaksanakan.


i.

Gambar Terlaksana ( As Built Drawing )


Yang dimaksud gambar terlaksana ( As Bult Drawing ) adalah
gambar terlaksana dilapangan yang menggambarkan seluruh
pekerjaan dilapangan sesuai dengan volume pekerjaan yang
telah dibayar setiap bulan sesuai dengan tagihan Kontraktor
dalam sertifikat bulanan ( Monthly Certifiate / MC ).
Gambar

ini

memuat

juga

perubahan-perubahan

yang

diakibatkan oleh perubahan pekerjaan ( Contract Change


Order / CCO ) dan modifikasi lapangan karena adanya hal
hal yang tidak terdapat pada gambar rencana.

Dalam pembuatan gambar terlaksana ( As Built Drawing )


kontraktor harus memperhatikan hal hal sebagai berikut :
1. Ukuran dan standar kertas yang dipakai harus sama
2. Ukuran

ketebalan

garis

alat

gambar

yang

dipakai

disesuaikan dengan gambar yang dibuat.


3. Pada gambar terlaksana ( As Built Drawing ) disebutkan
tanggal, bulan dan tahun revisi gambar dari gambar
kerja

(shop

drawing)

yang

disesuaikan

dengan

perubahan kontrak pekerjaan (Contract Change Order /


CO), Addendum (kalau ada).
4. Lokasi dan jenis pekerjaan harus jelas dicantumkan.
5. Ukuran konstruksi harus jelas
6. Material, jenis dan mutu bahan yang dipakai
Dalam kaitan ini Konsultan Pengawas akan memeriksa (As
Built Drawing) dan mengevaluasi gambar terlaksana dan
memberikan rekomendasi untuk persetujuan dari Pemberi
Tugas.
Berdasarkan

lingkup

pekerjaan

manajemen

proyek

yang

pengawasan

meliputi

adalah

pengendalian

fungsi
waktu,

prosedur/metode pelaksanaan, volume dan kualitas (bahan, tenaga


kerja dan peralatan) dan memperhatikan uraian dan Kerangka Acuan
Kerja Rehabilitasi Instalasi Menara Suar Pulau Beras DSI-50/60 maka
Konsultan menyusun suatu rencana kerja yang mengacu pada
metodologi yang telah diuraikan sebelumnya. Rencana kerja tersebut
akan dijabarkan dalam jadwal pelaksaan serta jadwal penugasan
personil yang terencana sehingga seluruh proses akan berjalan
dengan baik.

Berdasarkan pemahaman Konsultan, waktu yang disediakan untuk


pekerjaan pengawasan selama 4 bulan atau 120 (seratus dua
puluh) hari kalender merupakan waktu yang sangat padat, hal
yang penting dalam pelaksanan pengawasan ini adalah agar
menjaga tepat waktu dan tepat mutu. Dalam upaya mengefektifkan
waktu yang tersedia 6 (enam) bulan tersebut, perlu disusun suatu
rencana kerja yang efektif pula dengan memperhatikan faktor-faktor
sumber daya manusia dan batasan waktu yang tersedia, serta
produk yang dihasilkan dari semua aktifits selama pelaksanan
pekerjaan dapat terkontrol dengan baik.
Selain itu koordinasi yang baik antara Tim Konsultan dan Pemberi
kerja serta Instansi yang terkait dapat mendukung pelaksanaan
pekerjaan efektif. Rencana Kerja disusun dengan mempertimbangkan
berbagai aspek baik dari aspek Pemberi kerja, maupun Perusahaan
dengan maksud :
Menciptakan koordinasi kerja yang baik sesama anggota tim
pelaksana pekerjaan.
Menciptakan hubungan kerja yang harmonis antara dinas di
daerah, pemberi kerja, dan konsultan.
Menciptakan hubungan kerja yang harmonis dan terkoordinir
antara Pemberi kerja dengan Konsultan.
Rencana kerja disusun dengan mengacu pada metodologi yang
menerupakan

dasar

pekerjaan.

Selanjutnya

diuraikan

sebagai

paragraf berikut :
PERSIAPAN
Setelah Konsultan memperoleh surat perintah mulai kerja
(SPMK)

dari,

Balai

Latihan

Kerja

Industri

(BLKI)

Banda

Acehmaka segera melakukan berbagai kegiatan persiapan baik


administrasi maupun teknis. Persiapan yang akan dilaksanakan
adalah penyelesaian dan perekrutan personil, sebagai legalitas

pelimpahan pelaksanaan pekerjaan dari Distri Navigasi Kelas II


Sabang sementara kepada konsultan akan segera dilengkapi
dengan berbagai persyaratan yang diperlukan, sehinga proses
pelaksanaan pekerjaan berjalan dengan baik.
Pada kesempatan ini Konsultan akan mengarahkan tujuan dari
kontrak

atas

pekerjaan

Pengawasan

Pembangunan

Rehabilitasi Workshop Garmen Apparel Dan Elektronika


Industri serta tugas tanggung jawab dan hak masing-masing
tenaga ahli. Dengan berbekal arahan ini Tim Konsultan
melakukan kegiatan awal ke kantor Distrik Navigasi Kelas II
Saban, lokasi pekerjaan dan instansi terkait lainya di daerah
pekerjaan.

Di

lapangan

Konsultan

akan

meninjau

lokasi

pekerjaan kesesuaian gambar-gambar pelaksanaan dengan


lokasi

pekerjaan

selain

itu

mengambil

foto-foto

kondisi

lapangan sekaligus foto kondisi 0% pelaksanaan pekerjaan.


Foto-foto ini untuk dipergunakan dalam laporan progress
pekerjaan yang dilakukan oleh Kontraktor. Hasil tujuan ini akan
dipergunakan oleh Tim Konsultan dalam menyusun laporan
pendahuluan. Dalam waktu itu akan disusun berbagai tahapan
proses kegiatan dan waktu ketertiban personil, dan akan
diberikan jadual koordinasi secara berkala dan tetap untuk
mendiskusikan materi pekerjaan.
PELAKSANAAN PEKERJAAN
Dalam pelaksanaan pekerjaan, Konsultan menyusun beberapa
tahapan untuk dapat mencapai tujuan pengawasan yang
efektif dan efesien. Tahap pelaksanaaan dapat diuraikan
sebagai berikut :
a.

Pola Kerja

Pemahaman
melaksanakan

KAK

dan

Metode

tugasnya

Pendekatan

masing-masing

sebelum

tenaga

ahli

diharuskan terlebih dahulu memahami Kerangka Acuan


kerja, Metode Pendekatan dan Rencana kerja secara
umum.

Gambar Bagan alir kegiatan, sebagaimana

tercantum dalam Pendekatan Metodologi sebelumnya.


b. Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan meliputi data-data sebagai berikut
:

Gambar-gambar desain,

Spesifikasi teknik,
Spesifikasi umum,
Dokumen Kontrak,
Peta Topografi,
Data curah hujan dan BMG,
Data-data pelaksanaan (rencana kerja, mobilisasi alat,
laporan harian, mingguan dan bulanan.
Sistematika pengumpulan data seperti pada Gambar
berikut :

Pemberi Tugas

Konsultan

Kontraktor

Desain Kriteria
Desain Drawing
Kerangka Acuan
Kerja Pekerjaan Fisik
Peta Topografi
Data Curah
Hujan

Kontrak Kerja
RAB
Jadual
Pelaksanaan
Metoda

Desain
Pelaksanaan
Metode
Pelaporan untuk
Kontraktor

Pelaksanan
Fisik

Gambar Sistematika Pengumpulan Data

c.

Analisa Permasalahan
Analisa permasalahan seperti Gambar dibawah ini.

Pemberi Tugas

Konsultan

Kontraktor

Identifikasi Permasalahan :
Design
Lapangan

Alternatif Solusi
Permasalahan

Pertimbangan
Ketetapan

Keputusan Solusi

Pelaksanan

Laporan
Pengawasan dan
Pengendalian

Gambar Analisa Permasalahan


d. Pemecahan Masalah
Dari identifikasi permasalahan baik dari segi desain maupun
permasalhan

di

lapangan,

Konsultan

Mengkaji

kemungkinan

alternatif sesuai permasalahan dengan pertimbangan :

Sisa waktu pelaksanaan fisik,

Biaya,

Kemampuan personil dan peralatan Kontraktor,

Masalah lingkungan

Masalah sosial

Dan lain-lain

Altertenatif solusi yang berakibat penambahan waktu pelaksanaan


dan penambahan biaya serta alternatif penyelesaian masalah
lingkungan dan sosial diajukan Konsultan ke pemberi tugas untuk
pertimbangan ketetapan.
Yang terkait dengan masalah teknis lapangan seperti :

Desain dan perubahan

Metode pelaksanaan

Urutan pelaksanaan

Selaku

Konsultan

Task

Consept

Konsultan

langsung

menyampaikan ke Kontraktor dan memberi laporan ke Pemberi


Tugas.
e. Pelaporan

Laporan mingguan

Pada setiap akhir bulan, pengawas teknik / supervisi harus


menyiapkan laporan mingguan sebanyak 4 (empat) buku yang
memuat :
1. Kemajuan Pekerjaan fisik
2. Hasil pemeriksaan dan persetujuan
3. Masalah dan upaya penyelesaian
4. Kumpulan berita acara lapangan
5. Foto pelaksanaan pekerjaan
6. Laporan harian lapangan (dari referensi buku harian lapangan)

Laporan Bulanan

Pada setiap akhir bulan, pengawas teknik / supervisi harus


menyiapkan laporan bulanan sebanyak 4 (empat) buku yang
memuat :
7. Kemajuan Pekerjaan fisik
8. Hasil pemeriksaan dan persetujuan
9. Masalah dan upaya penyelesaian
10.

Kumpulan berita acara lapangan

11.

Foto pelaksanaan pekerjaan

12.

Laporan harian lapangan (dari referensi buku harian

lapangan)
13.

Laporan Mingguan / bobot mingguan

14.

Administrasi kegiatan antara lain :


Berita Acara Perubahan pekerjaan tambah kurang (bila ada)
termasuk menyediakan usulan addendum kontrak
Berita Acara perubahan waktu pelaksanaan (bila ada)
termasuk menyiapkan usulan addendum kontrak
Revisi Schedule (bila ada) dan Network Planning
Quality Control antara lain :
-

Hasil uitzet

Check dimensi

Test material (beton, besi beton, batu, dll)

Test material timbunan dan pemadatan


Rekomendasi atas prestasi bobot yang telah

dicapai berkaitan dengan rencana tagihan / penarikan


termijn (progress)
Laporan
maupun

pemeriksaan baik

administrasi

berkaitan

persyaratan fisik

dengan

rencana

serah

terima pekerjaan (PHO) yang diusulkan Kontraktor.


As

Built

Drawing

yang

dibuat

sebelum

penyerahan oleh pihak kontraktor


Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya tanggal 5 setiap
bulan berikutnya sebanyak 4 (empat) buku laporan dan 1 (satu)
Soft Copy, selama 6 bulan pelaksanaan pekerjaan.

Laporan Akhir (final)

Pengawas teknik / supervisi wajib menyerahkan laporan akhir


sebanyak 4 (empat) buku kepada pemberi kerja mencakup :

Laporan harian lapangan yang sudah disetujui


Kontraktor, Konsultan dan Pengguna Jasa
Laporan

mingguan

yang

sudah

disetujui

sudah

disetujui

Kontraktor, Konsultan dan Pengguna Jasa


Laporan

bulanan

yang

Kontraktor, Konsultan dan Pengguna Jasa


Gambar as Built Drawing yang sudah disetujui
pengguna jasa
Laporan harus diserahkan sebanyak 4 (empat) buku laporan dan 1
(satu) Soft Copy CD berisi seluruh laporan.
f. Konstribusi Personil dalam Tahapan Pekerjaan
Kontribusi personil meliputi Tenaga Proffesional yang terdiri dari
Site Engineer, Quality Engineer, Chief Inspector (CI), dan Tenaga
Sub Profesional (Tenaga Pendukung) yang terdiri dari Inspector,
Operator Auto Cad dan Staf Administrasi.

C. ORGANISASI DAN PERSONIL


Tenaga

Ahli

dan

tenaga

pendukung

Konsultan

Pengawas

akan

menyediakan berbagai fungsi dukungan dalam hal manajemen, teknis,


dan administratif, termasuk pengendalian waktu, biaya, mutu dan tertib
administrasi. Keterlibatan pihak Pengelola Proyek sebagai pengguna
jasa, harus dilibatkan dalam kerja sama dengan Konsultan Pengawas
pada setiap tahapan pekerjaan.
Struktur organisasi pelaksanaan pekerjaan yang berkaitan dengan
Pekerjaan

Pengawasan

Pembangunan

Sarana

dan

Prasarana

Perhubungan, Komunikasi, Informasi dan Telematika ini diuraikan secara

spesifik sebagai bahan pertimbangan dan penilaian Direksi (Pengguna


Jasa) dalam mengevaluasi kinerja Konsultan secara teknis.
Struktur

organisasi

kerja

sangat

penting

kedudukannya

dalam

pelaksanaan suatu pekerjaan, dengan adanya struktur organisasi kerja


dapat mempermudah koordinasi team yang ada untuk melaksanakan
tugas dan tanggung jawab yang diembannya. Dengan adanya struktur
organisasi kerja dapat diketahui garis perintah dan garis koordinasi
sehingga diharapkan pekerjaan ini dapat diselesaikan sesuai dengan
waktu

yang

tersedia.

Untuk

lebih

jelasnya

Struktur

Organisasi

pelaksanaan pekerjaan dapat diperlihatkan pada lampiran struktur


organisasi pelaksanaan pekerjaan yang terlampir.
Penyusunan

Organisasi

Tim

Pekerjaan

Pengawasan

CV.

CEUDAH

CONSULTANT yang diusulkan ini dengan mempertimbangkan hal-hal


sebagai berikut:

Profesional yang bekerja di lokasi proyek dengan konsep "at the


right time and place" dan pengalaman dalam bidang pengawasan
dan dapat dengan waktu persiapan relatif cukup singkat dapat
memberikan kontribusi yang signifikan untuk layanan dimaksud.

Dukungan tenaga ahli yang berpengalaman dalam berbagai disiplin


yang terlibat dan memahami tujuan diberikannya layanan dan dapat
dengan waktu persiapan cukup singkat memberikan kontribusi yang
signifikan untuk layanan dimaksud.

CV. CEUDAH CONSULTANT bila dipercayakan sebagai pemenang dalam


paket Pengawasan Pembangunan Rehabilitasi Workshop Garmen Apparel
Dan Elektronika Industri, akan mengusulkan struktur organisasi dengan
seluruh staf ahli yang terlibat didalamnya sesuai dengan ketentuan
dalam dokumen tender. Bentuk dan jumlah staf ahli dan staf pendukung
yang diusulkan dalam tabel dibawah ini.

Didalam rangka pelaksanaan Pekerjaan Pengawasan Pembangunan


Rehabilitasi Workshop Garmen Apparel Dan Elektronika Industri, pihak
konsultan

pengawas

perlu

membuat

sebuah

Jadwal

Pelaksanaan

Pekerjaan yang konsepsional dan matang, efektif dan efisien, sehingga


setiap aktivitas kerja terprogram dengan baik agar dapat mencapai
target penyelesaian pekerjaan sesuai dengan yang direncanakan.
Jadwal Pengawasan Pekerjaan yang dibuat dan diajukan oleh Konsultan
Pengawas yaitu CV. CEUDAH CONSULTANT yang akan dilaksanakan,
disesuaikan dengan ketentuan yang ada dalam Kerangka Acuan Kerja
(KAK) dan Rapat Aanwijziing.
Dalam Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan terdapat beberapa tahapan
pekerjaan yang akan dilakukan berdasarkan waktu yang disediakan
untuk melakukan masa konstruksi dan kegiatan non-konstruksi.
Sesuai dengan pedoman yang tertuang dalam Kerangka Acuan Kerja,
bahwa lama waktu pelaksanaan pekerjaan konstruksi adalah 120
(seratus dua puluh) hari kalender, untuk itu dengan jangka waktu
yang sangat terbatas tersebut pihak konsultan akan membuat sebuah
jadual pelaksanaan pengawasan pekerjaan secara efektif, sehingga
dalam rentang waktu tersebut semua tahapan dapat dilaksanakan
dengan baik.
Untuk menyusun langkah kerja dan item pekerjaan yang akan dikikuti
oleh jumlah hari yang tersedia sesuai KAK, maka pihak konsultan
pengawas perlu melakukan kalkulasi antara volume pekerjaan dengan
jumlah tenaga kerja yang akan terlibat dalam proyek. Dalam hall ini
pihak konsultan perlu mempunyai asumsi terhadap jenis konstruksi,
volume dan man power (tenaga kerja) yang tersedia.
Waktu merupakan salah satu faktor penting untuk melaksanakan target
proyek

tercapai

memanfaatkan

sesuai
waktu

dengan
akan

rencana,

kesalahan

mengakibatkan

dalam

keterlambat

penyelesaiannya. Dalam masa-masa pelaksanaan konstruksi kerap


ditemukan masa-masa kritis sebuah proyek, misalnya kesalahan sistem

pelaksanaan

saling

menunggu

tiap

pekerjaan,

misalnya

antara

pekerjaan civil works dengan konstrksi.


Oleh sebab itu perlu dikaji lebih mendetail dalam membuat time
schedule yang efektif, misalnya time schedule rencana dengan time
schedule pelaksanaan, pihak konsultan perlu memberikan masukan
kepada pihak kontraktor pelaksana dengan pendekatan dan metode
yang lebih praktis.
Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan dapat dilihat pada Tabel dibawah ini.

Komposisi

Tim

dan

Penugasan

untuk

Pekerjaan

Pengawasan

Pembangunan Rehabilitasi Workshop Garmen Apparel Dan Elektronika


Industri dapat dilihat pada lampiran berikut.

Berdasarkan uraian rencana kerja dan kebutuhan Tenaga Ahli dalam


pelaksanaan paket Pengawasan Pembangunan Rehabilitasi Workshop
Garmen Apparel Dan Elektronika Industri yang telah dijelaskan dalam
Bab sebelumnya, konsultan menyusun Jadwal Penugasan Tenaga Ahli
selama 4 (empat) bulan atau 120 (seratus dua puluh) hari kalender
sebagaimana terlampir.

You might also like