Professional Documents
Culture Documents
ARSITEKTUR
BAB II
TINJAUAN PUSATAKA
1.1. Pengertian
1.1.1. Arsitektur
Pengertian arsitektur menurut para ahli
Marcus Pollio Vitruvius (1486) Kesatuan dari kekuatan/kekokohan
(firmitas), keindahan (venustas), dan kegunaan/fungsi (utilitas)
Banhart CL. Dan Jess Stein
Arsitektur adalah seni dalam mendirikan bangunan termasuk
didalamnya segi perencanaan, konstruksi, dan penyelesaian
dekorasinya; sifat atau bentuk bangunan; proses membangun;
bangunan dan kumpulan bangunan
Van Romondt
Arsitektur adalah ruang tempat hidup manusia dengan bahagia.
Ruang berarti menunjuk pada semua ruang yang terjadi karena
dibuat oleh manusia atau juga ruang yang terjadi karena proses alam
seperti gua, naungan pohon dan lain-lain
Robert Gutman (1976)
Arsitektur sesungguhnya merupakan kulit ketiga manusia. Arsitektur
merupakan lingkungan buatan yang bukan saja menjembatani antara
manusia dengan lingkungan melainkan sekaligus merupakan wahana
ekspresi kultural untuk menata kehidupan jasmaniah,psikologis dan
sosial manusia.
Claudil (1979)
Arsitektur adalah sesuatu yang bersifat personal, menyenangkan dan
memerlukan pengalaman. Arsitektur adalah hasil persepsi dan
penghargaan manusia terhadap ruang dan bentuk. Ada tiga
pengalaman arsitektur: aspek fisikal, emosional dan kebutuhan
intelektual
Francis DK Ching (1979)
Arsitektur membentuk suatu tautan yang mempersatukan ruang,
bentuk, teknik dan fungsi.
dalam
persepsi
kita
memiliki
wujud/ujud
(shape)
(Abecrombie, 1984;37)
Wujud/ujud
merupakan
hasil
konfigurasi
tertentu
dari
permukaan-
ini
Adapun skalanya
menentukan proporsinya.
ditentukan
adalah
membedakan
suatu
atribut
yang
paling
mencolok
saat
kualitas
kita
pada
pemantulan
waktu
menyentuh,
juga
cahayamenimpa permukaan
bentuk tersebut.
e. Posisi : adalah letak relatif suatu bentuk terhadap suatu
lingkungan ataumedan visual.
f. Orientasi : adalah posisi relatif suatu bentuk terhadap bidang dasar,
arah mata angin atau terhadap pandangan seseorang yang
melihatnya.
g. Inersia Visual : adalah derajad konsentrasi dan stabilitas suatu
bentuk. Inersia suatu bentuk tergantung pada geometri dan
orientasi relatifnya terhadap bidang dasar dan garis pandangan
kita.
Dengan penghayatan terhadap wujud kita bisa mendapatkan kepuasan. Wujud dapat
menawan
perhatian
kita,
mengundang
keingintahuan,
memberikan sensasi
wujud
tidak
dapat
dijelaskan.
dipertentangkan
(Abercrombie, 1984)
Sebagai contoh dengan dimensi/ukurannya, piramid adalah suatu wujud yang
mempunyai suatu kekuatan. Tentunya, effektifitasnya diperkaya oleh pengulangan
bentuk
yang
memiliki
daya
tarik.obelisk
adalah
hamper selalu
salah
menarik
tersebut
mungkin
sedikit
lebih
berkaitan
dengan
sex
daripada
dengan sebuah isyarat melawan gravitas, usaha melawan inersia. Dome merupakan
salah satu
mendasar.
Dome
berbeda
dengan
piramid dan obelisk, memiliki tingkat bentuk yang berbeda dimana piramid
obelisk
dapat
dikategorikan
sebagai
obyek
seni
(sculpture).
dan
Dome dapat
disebut sebagai sebuak bentuk bangunan (building form), dalam arti sebuah
bentuk yang tidak hanya memiliki permukaan luar tetapi juga ruang dalam
dan organisasi (internal space). Dengan pengertian lain, secara umum, bentuk
(form) lebih tinggi (superior) dari wujud (shape), bahwa arsitkeutr berada pada
potensinya yang
paling
tinggi
ketika
eksterior
dan
interior
dapat
dipahami
sebagai suatu kesatuan. Bentuk dapat diperkuat atau dilemahkan oleh bentuk
lain. Untuk program- program fungsional pada bangunan biasanya membutuhkan
gabungan beberapa elemen.
impresif
dengan
menggabungkan
bentuk-bentuk.
Misalnya dengan
penghargaan
satu
bahwa
komposisi
perbedaan-perbedaan
tunggal.
Bentuk
dapat
dapat
digabungkan
bergabung
untuk
sebangun, untuk dapat dikenali hubungan antara mereka; kemiripan dalam satu
keluarga sudah cukup, justru karena keberagaman dapat menyenangkan, bahkan
lebih disukai daripada kesamaan yang sempurna.
Bentuk dalam arsitektur meliputi permukaan luar dan ruang dalam. Pada saat
yang sama, bentuk maupun ruang mengakomodasi fungsi-fungsi (baik fungsi fisik
maupun non fisik). Fungsi-fungsi tersebut dapat dikomunikasikan kepada bentuk.
Dalam
kenyataannya,
menghadirkan berbagai
keterkaitan
macam
fungsi,
ekspresi.
ruang
Penangkapan
dan
bentuk
ekspresi
bentuk
dapat
bisa
sama ataupun berbeda pada setiap pengamat, tergantung dari pengalaman dan
latar belakang pengamat.
Bentuk arsitektural adalah titik temu antara massa dan ruang . Bentuk-bentuk
arsitektural, tekstur, material, pemisahan antara cahaya dan bayangan, warna,
merupakan perpaduan dalam menentukan mutu atau jiwa dalam penggambaran ruang.
Mutu arsitektur akan ditentukan oleh keahlian seorang perancang dalam menggunakan
dan menyatukan unsure-unsur tadi, baik dalam pembentukan ruang dalam (interior)
maupun ruang-ruang luar (eksterior) di sekeliling bangunan-bangunan
Edmund N. Bacon, Perancangan Kota, 1974
Secara geometri kita ketahui wujud-wujud beraturan seperti lingkaran dan sederetan
segi banyak beraturan (yang memiliki sisi-sisi dan sudut-sudut yang sama) yang tak
terhingga banyaknya dapat dilukiskan di dalam lingkaran, segitiga, dan bujur sangkar.
Lingkaran
Segitiga
: sebuah bidang datar yang dibatasi oleh tiga sisi dan mempunyai
tiga buah sudut.
Bujur sangkar : sebuah bidang datar yang mempunyai empat buah sisi yang sama
panjang dan empat buah sudut siku-siku.
A. Lingkaran
Lingkaran adalah suatu yang terpusat, berarah ke dalam dan pada umumnya bersifat
stabil dan dengan sendirinya menjadi pusat dari lingkungannya. Penempatan sebuah
lingkaran pada pusat suatu bidang akan memperkuat sifat dasarnya sebagai poros.
Menempatkan garis lurus atau bentuk-bentuk bersuduat lainnya disekitar bentuk
lingkaran
atau
menempatkan
suatu
unsure
menurut
arah
kelilingnya,
dapat
C. Bujur Sangkar
Bujur sangkar menunjukkan sesuatu yang murni dan rasional. Bentuk ini merupakan
bentuk yang statis dan netral serta tidak memiliki arah tertentu. Bentuk-bentuk segi
empat lainnya dapat dianggap sebagai variasi dari bentuk bujur sangkar-yang berubah
dengan penambahan tinggi atau lebarnya. Seperti juga segitiga, bujur sangkar tampak
stabil jika berdiri pada salah satu sisinya dan dinamis jika berdiri pada salah satu
sudutnya.
Wujud dasar dapat dikembangkan atau diputar untuk mengahasilkan bentuk ruang atau
bentuk pejal yang berbeda, teratur dan mudah dikenali. Lingkaran membentuk bola dan
silinder, segitiga membentuk kerucut dan piramida, bujur sangkar membentuk kubus.
Dalam konteks ini, istilah pejal (solid) bukan menjelaskan suatu benda yang padat dan
keras tetapi lebih pada suatu bentuk atau gambar geometric tigadimensi
Bola:
Silinder:
Bentuk benda pejal yang dihasilkan olah perputaran sebuah segi empat pada salah
satu sisinya. Silinder terpusat pada sumbu yang berbentuk garis yang menghubungkan
pusat-pusat kedua permukaan lingkaran yang ada. Silinder dapat diperpanjang dengan
mudah menurut arah sumbunya. Silinder merupakan bentuk yang stabil jika diletakkan
pada permukaan lingkarannya; berubah menjadi labil jika sumbunya dicondongkan.
Kerucut:
Bentuk benda pejal yang dihasilkan oleh perputaran sebuah segitiga pada salah satu
sisinya. Seperti halnya silinder, kerucut merupakan bentuk yang sangt stabil jika berdiri
di atas permukaan lingaran dasarnya dan berubah menjadi tidak stabil jika sumbu
vertikalnya dimiringkan atau dibalik. Bentuk ini masih dapat diletakkan berdiri pada
ujungya dalam suatu keadaan seimbang yang kritis.
Piramida:
Bentuk Polihedron dengan dasar sisi banyak dan bidang-bidang segitiga yang bertemu
pada satu titik. Bentuk pyramid memiliki cirri-ciri yang serupa dengan kerucut. Oleh
karena semua permukaan sisi-sisinya merupakan bidang-bidang yang datar, maka
piramida dapat berdiri dengan stabil pada setiap permukaannya. Lain halnya dengan
kerucut yang berkesan lembut, piramida secara relative adalah bentuk yang berkesan
keras dan bersudut.
Kubus:
Sebuah benda pejal prismatic yang memiliki enam permukaan bujur sangkar yang
berukuran sama, di mana setiap dua sisi yang berhadapan membentuk sudut siku-siku.
Karena dimensi-dimensi tersebut, kubus adalah bentuk statis yang tidak menunjukkan
gerak maupun arah. Bentuk ini merupakan bentuk yang stabil kecuali jika berdiri di atas
salah satu sisi atau sudutnya. Walaupun profil sudut-sudutnya dipengaruhi oleh arah
pandang kita, kubus merupakan bentuk yang sangat mudah dikenali.
Bentuk tak teratur adalah bentuk yang bagian-bagiannya tidak serupa dan hubungan
antar bagiannya tidak konsisten. Pada umumnya bentuk ini tidak simetris dan lebih
dinamis dibandingkan bentuk beraturan. Bentuk tak beraturan bisa berasal dari bentuk
beraturan yang dikurangi oleh suatu bentuk tak beraturan ataupun hasil dari komposisi
tak beraturan dari bentuk-bentuk beraturan.
Selama kita berkecimpung baik dengan massa padat maupun ruang kosong di dalam
arsitektur, bentuk-bentuk beraturan bisa berada dalam bentuk-bentuk tak beraturan.
Demikian juga bentuk-bentuk tak beraturan bisa berada dalam bentuk-bentuk beraturan
Perubahan Dimensi
suatu bentuk. Sebuah kubus misalnya, dapat diubah menjadi bentuk-bentuk prisma
serupa dengan mengubah ukuran tinggi, lebar atau panjangnya. Bentuk tersebut dapat
dipadatkan menjadi bentuk bidang pipih atau direntangkan menjadi suatu bentuk linier
Perubahan dengan Pengurangan
Suatu bentuk dapat diubah dengan mengurangi sebagian dari volumnya. Tergantung
dari banyaknya pengurangan, suatu bentuk mampu mempertahankan identitas asalnya
atau diubah menjadi suatu bentuk yang lain sama sekali. Sebagai contoh, sebuah
kubus dapat mempertahankan identitasnya sebagai kubus walaupun sebagian dari
kubus tersebut dihilangkan atau diubah menjadi serangkaian bentuk polyhedron teratur
yang menggambarkan suatu bola.
Suatu bentuk dapat diubah dengan menambah unsure-unsur tertentu kepada volume
bendanya. Sifat proses penambahan serta jumlah dan ukuran relative unsure yang
ditambahkan akan menentukan apakah identitas bentuk asal dapat dipertahankan atau
berubah.
Sebuah bola dapat diubah menjadi bentuk bulat terlur atau elips dengan cara
memperpanjang salah satu sumbunya.
Seperti bentuk pejal utama, dapat menerima secara langsung adanya pemotongan.
Bentuk-bentuk ini akan tetap mempertahankan identitas formalnya jika bagian-bagian
volumenya dihilangkan tanpa merusak sisi, sudut dan profil keseluruhan.
Keraguan akan identitas asli akan timbul jika sebagian dari bentuk tersebut dihilangkan
dari volumenya dengan merusak sisi-sisinya dan secara drastis mengubah profilnya.
Volume ruang dapat dikurangi untuk menciptakan jalan masuk yang menjorok ke
dalam, halaman terbuka, ataupun bukaan-bukaan jendela yang terbentuk oleh adanya
bukaan pada permukaan dinding secara vertical dan horizontal.
2.9. Bentuk yang ditambah
Apabila sebuah bentuk terpotong diperoleh dengan menghilangkan sebagian dari
volume asalnya, maka suatu bentuk dengan penambahan dihasilkan dengan
menghubungkan satu atau beberapa bentuk tambahan lain terhadap volume yang
sudah ada.Kemungkinan-kemungkinan dasar untuk penggabungan dua bentuk atau
lebih adalah:
Tipe hubungan ini terjadi karena kedua bentuk relative berdekatan satu dengan yang
lain, atau saling membagi/ memberikan sifat visual umumnya seperti wujud, warna, atau
material
Pada tipe dengan pertemuan antar sisi ini, maka bentuk-bentuk itu akan memiliki satu
sisi bersama-sama dan dapat berporos pada sisi tersebut.
Pada tipe pertemuan permukaan bidang ini, kedua bentuk memiliki bidang-bidang datar
yang berhubungan dan terletak sejajar satu sama lain
Pada tipe dengan volume-volume ruang yang saling berkaitan ini, bentuk-bentuk ruang
tersebut saling menembus ke dalam masing-masing ruangnya. Bentuk-bentuk ini tidak
perlu memilik kesamaan visual
Dapat dikaitkan sebagai anggota tambahan terhadap suatu bentuk atau ruang
induk yang lebih besar
Dapat dihubungkan dengan mendekatkan diri untuk menegaskan dan
mengekspresikan volumenya sebagai suatu kesatuan individu.
Suatu organisasi kelompok dapat juga terdiri dari bentuk-bentuk yang umumnya setera
dalam ukuran, wujud dan fungsi. Bentuk-bentuk ini secara visual disusun menjadi
sesuatu yang koheren, organisasi nonhirarki, tidak hanya melalui jarak yang saling
berdekatan namun juga melalui kesamaan sifat visual yang dimilikinya.
Sejumlah bentuk perumahan kelompik dapat dijumpai dalam berbagai bentuk arsitektur
tradisional dari berbagai kebudayaan. Meskipun tiap kebudayaan melahirkan suatu
jenis yang unik sebagai tanggapan terhadap factor kemampuan teknis, iklim dan social
budaya, pengorganisasian perumahan kelompok ini pada umumnya mempertahankan
individualitasnya masing-masing unitnya serta suatu tingkat keragaman moderat dalam
konteks keseluruhan penataan.
Bentuk-bentuk yang berbeda dalam hal geometri atau orientasi mungking tergabung
dalam suatu organisasi tunggal untuk beberapa alas an sebagai berikut:
Utnuk mengarahkan suatu ruang terhadap suatu arah tertentu di dalam tapak
bangunan.
Untuk membentuk volume ruang yang jelas dari suatu bentuk bangunan.
Untuk menunjukkan dan menegaskan bermacam-macam system konstruksi atau
mekanik yang berada di dalam sebuah bentuk bangunan
Untuk memperkuat kondisi local yang simetris dalam suatu bentuk bangunan.
Untuk menanggapi geometri-geometri yang berbeda topografi, tumbuh-tumbuhan,
batas-batas tapak, atau struktur-struktur yang sudah ada di lapangan
Untuk memanfaatkan jalur gerak yang sudah ada pada suatu tapak bangunan.
2.
DEFINISI EKSPRESI
Definisi ekspresi menurut terminologinya
Term ekspresi sudah sangat populer digunakan oleh berbagai bidang, termasuk disiplin
arsitektur. Namundemikian, dalam disiplin arsitektur term ekspresi memiliki pengertian
yang sangat spesifik. Dari berbagai Pustaka yang menjelaskan term ekspresi, dapat
disimpulkan bahwa ekspresi memiliki definisi yang identic dengan proses
komunikasi. Hal ini bisa dipahami dari kata-kata kunci yang digunakan, seperti:
transforming, showing, representing, putting, conveying, feeling, pressing, squeezing, dl
l. [Mirriam Webster;
Collins Discovery Encyclopedia; The American Heritage Dictionary of the English Lan
guage].
Masih menurut sumber yang ada, sebagai proses komunikasi tentunya membutuhkan
media untuk
berkomunikasi. Media yang digunakan dapat bermacam-macam, antara lain: bahasa tu
buh, bahasa verbal,
bahasa tulis [termasuk simbol-simbol], rupa, audio, atau sesuatu yang ditunjukan oleh si
fat alamiah yang
dapat tercipta atau menampakkan pesan komunikasi. Media-media inilah yang menjadi
konteks dari
berbagai pengertian atau definisi yang ada, sehingga menjadikan terminologi ekspresi
sangat luas variasi
definisinya. Selain itu, di dalam pengertian ekspresi terdapat komponen pesan yang i
ngin disampaikan
kepada komponen penerima.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan definisi ekspresi secara terminologi adalah prose
s komunikasi melalui
suatu media yang ditujukan untuk membangun kesamaan persepsi akan pesan yang di
komunikasikan.
1.Praktek dan pengetahuan arsitektur, yaitu desain. Desain, sebagai perwuju dan
arsitektur, merupakan pengertian yang komprehensif (mudahdi pahami) dari
arsitektur itu sendiri. Jika dalam pengertian generik,ruang merupakan esensi dari
arsitektur, maka desain sesungguhnya adalah perwujudan ruang secara lebih
kompleks. Ruang disini bukan berarti hanya sepetak luas yang memiliki panjang dan
2.Media komunikasi, yaitu bangunan. Bangunan dapat dipahami melalui 2 cara, pertam
a secara fisik (meliputi; bentuk, struktur, keindahan, dan fungsi bangunan) dan kedua
secara metafora. Secara umum bangunan memiliki fungsi utama memenuhi kebutuhan
akan tempat berlindung dan memberikan rasa aman sehingga secara simbolik kedua
kebutuhan ini akan terlihat dari bentuk bangunan yang ada.
3.Respon penerima, dalam hal ini dilihat dari bagaimana desain atau bangunan menunj
ukkan kualitas desain dan kinerjanya. Dari sisi bangunan maka keindahan yang ada
pada bangunan harus mampu Disampaikan (seperti bangunan yang harus
berbicara) kepada penghuni atau masyarakat umum yang merasakan keberadaan
bangunan tersebut. Hal ini dikarenakan untuk mengetahui perasaan
tiap orang tentang sebuah bangunan tentunya tidak mungkin sehingga bangunanlah ya
ng seharusnya dipahami bagaimana bangunan tersebut berbicara kepada penghuni
atau masyarakat di sekitarnya. Untuk itu dikenal adanya konsep affordances yang
harus terlihat dari sebuah bangunan.
Penjelasan di atas dapat diilustrasikan dalam gambar berikut:
Simbol
Komponen desain;
Muatan makna
Prinsip desain
Obyek
Kegiatan/aktivitas
fungsi, keindahan,
yang diolah
mendesain/merancang yang
dan kekuatan.
dilakukan
oleh seorang arsitek/desainer
.
Bangunan
(karya desain)
Unsur-unsur fi
sik yang diwuj
udkan dari
proses desain
dan menjadi s
arana
memenuhi keb
utuhan
penghuni/pem
akai bangunan
.
Dari berbagai teori yang mendasari hubungan antara konsep bangunan dengan
respon terhadapa bangunan, maka dapat disimpulkan sebagaimana skema berikut ini:
Secara singkat, paparan dari model ekspresi arsitektur tersebut adalah bahwa sebuah d
esain harus mampu Mengkomunikasikan gagasan desainnya kepada pemakai atau
masyarakat di sekitarnya. Gagasan desain
Yang dikomunikasikan tersebut mencakup hakikat kebutuhan akan wadah atau ruang
dan keindahan serta kenyamanan.
Sebagai penjelasan tambahan,
desain merupakan hasil pekerjaan seorang arsitek atau desainer atau Perancang
untuk memenuhi kebutuhan akan wadah aktivitas dan memberikan kenyamanan dan
kesenangan dari desain yang akan dihasilkan.
Untuk itu, beberapa komponen dasar desain harus diproses melalui sebuah mekanisme
untuk menghasilkan karya desain yang dapat diprediksikan kemampuannya
memenuhi kebutuhan pengguna maupun masyakarat umum lainnya. Namun demikian,
persoalan bagaimana menyajikan gagasan sekaligus wujud gagasan tersebut
menjadi tanggungjawab dari desain yang dihasilkan.