Professional Documents
Culture Documents
Pada zaman dulu hiduplah seorang raja yang bernama Dikyanus, dia
termasuk kejam dan sewenang wenang dalam memimpin rakyatnya.
Kekejaman raja yanhg super otoriter ini memberlakukan aturan yang tak
boleh dilanggar oleh rakyatnya. Siapapun yang menentang keinginan raja
maka sama saja ingin mengakhiri hidupnya lebih awal. Salah satu aturan
yang tak bisa diterima oleh rakyat adalah pemaksaan kehendak untuk
menyembah Tuhan selain kehendak raja. Semua rakyat diwajibkan
menyembah raja dan tak ada satupun rakyat yang diperbolehkan
menyembah selain raja brengsek tersebut.
Karena ketakutan, sebagian besar rakyat di negeri itu tunduk dengan
aturan kejam sang raja. Tapi meskipun demikian, ada sekelompok pemuda
yang tidak mau mematuhi keinginan raja, mereka secara sembunyi
sembunyi tetap mempertahankan keinginan untuk menyembah dan
mengakui bahwa hanya ada satu Tuhan yang pantas disembah dan
dimintai pertolongan. Dialah Allah SWT Sang Penguasa alam beserta
isinya yang kekal abadi dan tak akan pernah kekurangan, tempat kita
meminta pertolongan dalam suka maupun duka.
Keyakinan 7 pemuda ini kemudian diketahui oleh mata mata raja yang
suka menjilat dan mencari muka dihadapan raja, kontan saja raja
dikyanus marah besar. Raja lalu meminta para pembantunya untuk segera
menyeret pemuda tersebut kehadapan raja. Sesampainya dihadapan
raajaa, ketujuh pemuda ini ditawari berbagai hal yang menggiurkan
seperti jabatan tinggi, kekuasaan meilmpah dan wanita tercantik di negeri
itu asal ketujuh pemuda mau melepas keyakinan dan hanya menyembah
raja dikyanus. Mereka bukanlah pemuda dengan iman kerupuk yang
mudah rusak, merekaa juga orang orang yang mencintai jabatan, ataupun
orang yang suka mengumbar nafsu syahwat kepada wanita. Tawaran raja
ditolak dengan tegas dan mereka lebih memilih Allah SWT sebagai Tuhan
sepanjang hidupnya.
Jawaban para pemuda semakin membuat raja berang dan kehilangan
kendali. Dia mengancam akan menghukum mati para pemuda jika dalam
beberapa hari tak mau merubah keyakinannya dengan segera. Pemuda
tidak takut dengan ancaman tersebut dan telah bertekad untuk
mempertahankan iman hingga tetes darah penghabisan. Bagi mereka
lebih baik mati menggenggam iman daripada mengikuti ajakan raja untuk
menyekutukan Allah SWT. Ketujuh pemuda ini kemudain membuat
kesepapakatan untuk bersembunyi ke sebuah tempat. Berangkatlah
mereka bertuju dengan ditemani seekor anjing sebagai penunjuk jalan.
Ketujuh pemuda ini akhirnya sampai di sebuah gua dan untuk
bersembunyi disana. Karena kelelahan, ketujuh pemuda ini tertidur