Professional Documents
Culture Documents
dengan asumsi randomisasi, kedua kelompok yang dikenai eksperimen adalah ekuivalen
(hampir sama). Skema model ini adalah:
Grup
Variabel Terikat
Posttest
(R)
Eksperimen
X
Y2
(R)
Kontrol
Y2
b. Rancangan secaraacak dengan tes awal dan tes akhir dengan kelompok kontrol (The
randomized pretest-posttest contol group design)
Dalam rancangan ini, kelompok eksperimental diberi perlakuan sedangkan kelompok kontrol
tidak. Pada kedua kelompok diawali dengan pratest, dan setelah pemberian perlakuan
diadakan pengukuran kembali (pascatest). Subjek yang dipilih pada racangan penelitian ini
menggunakan tekhnik acak. Skema model penelitian ini adalah:
Grup
Pratest
Variabel
Posttest
terikat
(R)
Eksperimenta Y1
X
Y2
(R)
l
Y1
Y2
Kontrol
c. Empat kelompok Solomon (The randomized Solomon four group design)
Rancangan ini pada dasarnya menggabungkan dua rancangan eksperimental sebelumnya
sehingga terbentuk rancangan yang melibatkan empat kelompok. Dua kelompok sebagai
kelompok eksperimen dan dua lainnya sebagai kelompok control. Pada kedua kelompok
eksperimental diberi perlakuan sedangkan pada kedua kelompok control tidak. Pada satu
pasangan kelompok eksperimen dan control diawali dengan pratest, sedangkan pada
pasangan yang lain tidak. Setelah pemberian perlakuan selesai diadakan pengukuran atau
pascatest pada keempat kelompok.Peneliti dapat menekan sekecil mungkin sumber-sumber
kesalahan karena adanya empat kelompok yang berbeda dengan enam format
pengukuran.
Skema model penelitian ini adalah:
Grup
Pretest
Variabel
Posttest
terikat
(R)
Eksperimen 1 Y1
X
Y2
(R)
Control 1
Y1
Y2
(R)
Eksperimen 2 X
Y2
(R)
Control 2
Y2
d. Rancangan penelitian dua kelompok matching randomisasi
Pada rancangan penelitian ini, selain melakukan randomisasi pada kelompok eksperimen
maupun control juga dilakukan teknik control tambahan dengan dilakukannya matching.
Matching dilakukan agar kedua kelompok menjadi setara pada beberapa variabeltergantung
yang diduga dapat berpengaruh pada variabel terikat. Matching dilakukan sebelum dilakukan
randomisasi.
Grup
Variabel Terikat
Posttest
M R
Eksperimen
X
Y2
Kontrol
Y2
Grup
Variabel Terikat
Posttest
(NR)
X
Y2
(NR)
Y2
b. Pretest-Posttest, Non-Equivalent Control Group Design
Rancangan ini pada dasarnya sama dengan rancangan secara acak pratest-posttest dan
kelompok control diatas tadi. Perbedaannya hanyalah terletak pada teknik yang digunakan di
dalam upaya mengekuivalenkan/menyamakan kelompok eksperimen dengan kelompok
kontrol. Pada rancangan ini, bukan proses randomisasi yang digunakan, melainkan
menggunakan kelompok yang sudah ada, akan tetapi subjek yang dikenai pratest dan
pascates terbatas pada subjek-subjek yang dapat dijodohkan. Skema model penelitian ini
adalah:
Grup
Pratest
Variabel terikat
Posttest
(NR)
Y1
X
Y2
(NR)
Y1
Y2
Rancangan rangkaian waktu dengan kelompok pembanding (control time series design)
Pada dasarnya rancangan ini adalah rancangan rangkaian waktu, hanya dengan menggunakan
kelompok pembanding (kontrol). Rancangan ini lebih memungkinkan adanya control
terhadap validitas internal, sehingga keuntungan dari rancangan ini lebih menjamin adanya
validitas internal yang tinggi. Skema model dari penelitian ini adalah:
Grup
Pretest
Perlakuan
Posttest
(NR)
O1 O2 O3 O4
X
O5 O6 O7 O8
(NR)
O1 O2 O3 O4
X
O5 O6 O7 O8
Pada penelitian eksperimen murni kelompok subjek penelitian ditentukan secara acak,
sehingga akan diperoleh kesetaraan kelompok yang berada dalam batas-batas fluktuasi acak.
Namun, dalam dunia pendidikan khususnya dalam pembelajaran, pelaksanaan penelitian
tidak selalu memungkinkan untuk melakukan seleksi subjek secara acak, karena subjek
secara alami telah terbentuk dalam satu kelompok utuh (naturally formed intact group),
seperti kelompok siswa dalam satu kelas. Kelompok-kelompok ini juga sering kali
jumlahnya sangat terbatas.
Dalam keadaan seperti ini kaidah-kaidah dalam penelitian eksperimen murni tidak
dapat dipenuhi secara utuh, karena pengendalian variabel yang terkait subjek penelitian tidak
dapat dilakukan sepenuhnya, sehingga penelitian harus dilakukan dengan
menggunakan intact group. Penelitian seperti ini disebut sebagai penelitian kuasi eksperimen
(eksperimen semu). Jadi penelitian kuasi eksperimen menggunakan seluruh subjek dalam
kelompok belajar (intact group) untuk diberi perlakuan (treatment), bukan menggunakan
subjek yang diambil secara acak.
Selain pembagian di atas, desain penelitian eksperimental dibedakan lagi berdasarkan
pada jumlah kelompok yang digunakan, yaitu:
Desain satu kelompok.
Berdasarkan jumlah pengukuran terhadap VT, desain satu kelompok dapat dibedakan atas
(Robinson, 1981):
1. One-Group Posttest Design
2. One-Group Pretest-Posttest Design
3. Time Series Design
Sampling
Acak
Sederhana
(Simple
Random
Sampling)
Sampling
Acak
Sistematis
(Systematic
Random
Sampling)
Sampling
Stratifikasi
(Stratified
Sampling)
4.
Sampling
Rumpun
(Cluster
Sampling)
Sampling
Bertahap
(Multistage
Sampling)
1.
Sampling
Kuota
(Quota
Sampling)
Sampling
Kebetulan
(Accidental
Sampling)
Sampling
Purposive
(Purposive
or
Judgemental
Sampling)
Sampling
Sukarela
(Voluntary
Sampling)
Sampling
Snowball
(Snowball
Sampling)