Professional Documents
Culture Documents
LAPORAN KASUS
II.1 Identitas Pasien
Pasien Rawat Jalan (Poliklinik Mata)
Nama
: Tn. W
: 103895-2016
Umur
: 52 tahun
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Agama
: Islam
Alamat
Pekerjaan
: Pekerja bangunan
Tanggal Pemeriksaan
: 25 Mei 2016
II.2 Anamnesis
Keluhan Utama:
Merasa daging tumbuh di kedua mata
Pasien menyangkal menggunakan obat obatan rutin. Pasien juga tidak meminum obat
obat apapun.
Riwayat alergi:
Riwayat alergi makanan (-), alergi obat-obatan (-), dan asma (-).
Keadaan Umum
: Tampak sakit ringan
Kesadaran
: Compos Mentis
Tanda Vital
:
- Blood Pressure
: 120/80 mmHg
- Heart Rate
: 72 x/menit
- Respiratory Rate
: 18 x/menit
- Suhu
: 36,4C
Status generalis :
Kepala
: Bentuk normocephal
Wajah
: Nyeri ketok sinus (-), edema (-), wajah kanan dan kiri simetris (+)
Telinga: Normotia, sekret -/-, gendang teliang intak +/+
Hidung
: Deviasi septum (-), Massa -/-, secret -/Mulut
: Sianosis (-), gusi berdarah (-), kering (+), coated tongue (-)
Tenggorokan : Hiperemis (-), uvula ditengah, arcus faring simetris kanan kiri
Tonsil T1-T1 tenang
Leher
: Pembesaran KGB (-), pembesaran tiroid (-),
trakea ditengah (+), JVP 5-2 cmH2O
Thoraks
:
o Pulmo :
Inspeksi
:
Statis : Normochest, lesi (-), dinding dada simetris
kanan dan kiri
Dinamis: Pergerakan dinding dada simetris kanan dan
kiri, retraksi sela iga (-)
Palpasi
: Vokal fremitus kanan sama dengan kiri
Perkusi
: Sonor pada seluruh lapang paru
Auskultasi
: Suara dasar vesikuler +/+, ronkhi -/-, wheezing -/o Cor
:
Inspeksi
: Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi
: Ictus cordis teraba pada ICS V, thrill (-)
Perkusi
:
Batas jantung kanan ICS IV linea parasternalis dekstra
Batas jantung kiri ICS V linea midclavikularis sinistra
Pinggang jantung ICS III linea parasternalis sinistra
Auskultasi
: BJ 1-2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen
:
Inspeksi
Auskultasi
Palpasi
Perkusi
o
o
o
o
-
Ekstremitas :
o Atas : akral hangat +/+, edema -/-, CTR < 2 detik +/+
o Bawah : akral hangat +/+, edema -/-, CTR < 2 detik +/+
Status Oftalmologi
Oculus Dexter
Pemeriksaan
Oculus Sinister
(OD)
6/8,5
Visus
(OS)
6/15
Normal
Suprasilia
Normal
Hiperemis (-)
Edema (-)
Palpebra superior
Ptosis (-)
-
pertumbuhan
Bulu mata
pertumbuhan
(normal)
Hiperemi (-)
Sekret (-)
Hiperemis(+),
Konjungtiva
Hiperemi (-)
Edema (-)
Arah
massa (-)
Bulu mata
(normal)
Hiperemis (-)
Ptosis (-)
Arah
Sekret (-)
Hiperemis(+),
selaput
selaput
temporal
temporal
bola
mata
bola
mata
limbus
limbus
tapi
mencapai pupil
belum
tapi
mencapai pupil
belum
Bulat (+)
Bulat (+)
Kejernihan (+)
Kejernihan (+)
Edema (-)
Edema (-)
Presipitat (-)
Presipitat (-)
Sikatrik (-)
Jernih kedalaman normal
Sikatrik (-)
Jernih, kedalaman normal
Hipopion (-)
Hipopion (-)
Hifema (-)
Hifema (-)
Kripta (-)
Kripta (-)
Edema (-)
Edema (-)
Sinekia (-)
Normal
Pupil
Sinekia (-)
Normal
Jernih (+)
Lensa
Jernih (+)
Kornea
Iris
Gambar pasien
OD
OS
II.4
Resume
Seorang pasien laki-laki berusia 52 tahun datang ke Poliklinik Mata RSUD Ambarawa
dengan keluhan utama merasa daging tumbuh di kedua mata, dialami sejak 4 hari SMRS.
Awalnya tampak selaput kecil yang lama-kelamaan membesar.
Visus menurun (+), nyeri (-), lakrimasi (+), fotofobia (-), sekret (-). Riwayat sering
terpapar sinar matahari dan debu (+). Riwayat hipertensi (-), riwayat DM (-), riwayat trauma (-).
Pada pemeriksaan fisis didapatkan, pemeriksaan visus VOD: 6/8,5 mmHg, VOS: 6/15 mmHg.
Pada pemeriksaan Konjungtiva hiperemis (+), tampak selaput segitiga di bagian nasal, mengarah
ke limbus kornea, tampak apeks melewati limbus tapi belum mencapai pupil.
Pada inspeksi okuli dextra sinistra tidak didapatkan adanya hiperemi palpebra superior,
tidak ada edema, sklera normal, kornea jernih, bilik mata depan normal, iris normal, pupil bulat,
refleks cahaya positif, lensa jernih. Pada palpasi okuli dextra sinistra tidak didapatkan adanya
nyeri tekan.
II. 5 Diagnosis
- Pterigium Stadium II OD
II.6 Diagnosis Banding
- Pseudopterigium
- Pinguekula
II. 7 Penatalaksanaan
Non farmakologik
1. Menghindari pajanan matahari, menghindari debu
2. Menggunakan kacamata atau topi jika keluar
Farmakologik
1. Xytrol ed fls No 1
6x sehari 1 tetes mata kanan kiri
Xytrol :
Dexametason
Neomisin
Polymisin B Sulfat
Rencana Pembedahan (pterygium sudah mencapai pupil dan mengganggu tajam
penglihatan)
1. Bare sclera : Melekatkan konjungtiva ke sklera di depan insersi tendon
rektus. Meninggalkan suatu daerah sklera yang terbuka.
2. Mcreynolds : Mencangkok dan menguburkan pterigium di dalam
konjungtiva.
3. Autograf konjungtiva : Tehnik pembedahan yang paling banyak digunakan
saat ini untuk mengatasi adanya kekambuhan pterygium.
Edukasi (Pterigium)
- Menghindari debu, asap, dan angin
- Menggunakan kacamata pelindung ultraviolet atau menggunakan topi
II. 8 Prognosis
a) Quo ad vitam
b) Quo ad sanationam
c) Quo ad functionam
: bonam
: dubia adbonam
: dubia ad bonam