You are on page 1of 27

NELAYAN TELUK MANADO TERGULUNG ARUS

MODERNISASI PEMBANGUNAN KOTA*

Diskusi ini bukan berarti menyetujui model pembangunan yang sedang terjadi di Pantai Teluk Manado,
tetapi, lebih menekankan pada pemikiran untuk mencari upaya melakukan minimalisasi kerusakan sistem
lingkungan, paling tidak dari sudut subsistem sosial. Karena hanya itulah celah yang bisa dilakukan
intervensi dari pada subsistem lain. Intervensi harus segera dilakukan agar pembangunan di Pantai Teluk
Manado tidak menjadi monster yang semakin membesar dan menelan semua aset yang ada di sekitarnya
sehingga menurunkan dayadukung subsistem lingkungan sosial dan akan mempengaruhi kemampuan
sistem lingkungan hidup secara menyeluruh Kota Manado.
Hampir setiap sore menjelang malam, kami sekeluarga selalu berekreasi di tepi pantai Teluk Manado sambil
membeli ikan segar yang dijajah para nelayan tradisional yang baru saja pulang melaut. Layaknya
pemandangan pasar ikan kilat, suasana akbrab (interaksi sosial) yang indah dan sebetulnya sayang sekali
untuk dimusnahkan. Tak pernah terbayangkan 25 tahun kemudian (saat ini), pemandangan seperti itu
hilang dan entah gelombang apa yang telah menggulung habis, jejak titik koordinat pun entah kemana.
Berton-ton bongkahan-bongkahan tanah, pasir dan batu telah diurug menutupi areal pasar ikan kilat ini.
Perahu-perahu tradisional nelayan kini tak ada lagi yang membawa ikan-ikan segar hasil
tanggkapan, mungkin mereka malu dan merasa tertinggal jaman dengan adanya perahu raksasa yang
melaut tak karuan membawa orang-orang yang layaknya tak pernah naik perahu raksasa (kora-kora di
Dunia Fantasi), kesana-kemari seolah menyoraki orang lain yang tak bisa naik di perahu itu (karena tak
mampu membayar). Tingkah yang tidak berguna, yang mungkin malah mengundang bahaya dan rasa
cemburu yang tidak karuan bagi masyarakat lain (biasanya masyarakat asli khususnya nelayan) sekitar yang
harus terpaksa tergeser tanpa mampu menolak.
Kenangan ini hanya bisa di recall ketika meneguk secangkir hot coffee latte yang harganya lumayan
bergengsi selayak namanya, sambil memandang sun-set Manado Bay yang tak lagi gratis hingga kini.
Bukan lagi duduk bersila di atas pasir, bukan lagi menggunakan lampu petromaks untuk menerangi ikanikan yang siap dipanggang, dan tidak lagi ada teriakan asli nelayan menandingi bunyi ombak Pantai Teluk
Manado, yang membuat kami bangga memiliki pantai indah ini. Semuanya telah digantikan dengan alunan
Richard Claiderman, Kenny GR and B Usher, Craig David, and Destiny Child melatarbelakangi canda akrab
masyarakat urban Kota Manado di bawa binaran lampu caf-caf di tepi pantai Teluk Manado.

atau

musik
Semuanya dengan gaya yang teramat moderen, meski kadang masyarakat Sulawesi Utara harus
memaksakan diri bergaya sesuai dengan musik gaya urban-techno, gaya bicaranya, style duduk dan
shopping-style nya, pokoknya lifestyle harus dipaksa berubah, baik di daratan sampai ke laut mengikuti
irama-irama gaul yang bergantian suka-suka operator musiknya.
Pembangunan industri perdagangan secara besar-besaran sedang terjadi di Kota Manado, di mana produksi
barang-barang konsumsi dan barang-barang sarana produksi diadakan secara massal dan secara ekonomi,
situasi inilah yang disebut modernisasi. Modernisasi merupakan istilah yang merangkum pelbagai macam
perubahan sosial-ekonomi yang disebabkan penemuan serta inovasi ilmu dan teknologi, perkembangan
industri yang sangat cepat, pergerakan penduduk, urbanisasi, pembentukan negara-bangsa, dan gerakan
politik massa, yang semuanya didorong oleh meluasnya pasar dunia kapitalis (Madan Sarup, 2003).

Menurut M. Umer Capra dalam Harahap (2002) bahwa ada 5 ciri utama dari sistem ekonomi kapitalis, yaitu:
(1)dalam meningkatkan kekayaan, memaksimumkan produksi dan memuasklan kebutuhan disesuaikan dan
diutamakan berdasarkan preferensi individu, (2)kebebasan individu diberikan untuk mencapai kepuasan
pribadi dan diatur secara swasta, (3)alokasi sumber yang ada diserahkan sepenuhnya kepada kekuatan dan
mekanisme pasar, (4)tidak diakui perlunya campur tangan pemerintah dalam mengatasi
berbagaiketimpangan masyarakat, (5)dengan memberikan inisiatif kepada individu dianggap otomatis akan
memakmurkan seluruh masyarakat.
Modernisasi suatu masyarakat merupakan suatu proses transformasi atau suatu perubahan masyarakat
dalam segala aspek-aspeknya. Pergeseran nilai terjadi selama proses modernisasi dan Parson (sosiolog)
memperkenalkan pembagian nilai yanguniversalistik dan partikularistik, dimana nilai partikularistik lebih
menitikberatkan pada kebutuhan individu atau kelompok kecil sedangkan nilai universalistik lebih
menitikberatkan pada kepentingan masyarakat banyak. Karena itu seberapa kuat sikap universalistik atau
partikularistik ditentukan oleh keterikatan individu dengan lingkungannya dan hal ini pula ditentukan oleh
seberapa jauh lingkungan itu sendiri memenuhi harapan dan kepentingan individu dan seberapa jauh
individu berperan atau diakui oleh lingkungannya.
Masyarakat nelayan selama kurang lebih 32 tahun kekuasaan Orde Baru hampir sama sekali tidak
mendapatkan sentuhan kebijakan-kebijakan pembangunan ekonomi. Persoalannya adalah pengambil
kebijakan di negeri ini belum memahami secara komprehensif apa sebenarnya akar permasalahan nilai yang
digunakan lebih partikularistik atau lebih menitikberatkan pada kebutuhan individu atau kelompok, yang
artinya bahwa masyarakat pesisir (khususnya nelayan) tidak lagi menjadi bagian dari masyarakat Kota
Manado. Nilai laut dan kawasan pesisir bukan lagi menjadi nilai yang universal, artinya dapat dinikmati oleh
semua masyarakat Kota Manado. Alam laut dan pesisir menjadi milik kelompok tertentu dengan kepentingan
tertentu.
Mereka terpaksa harus menggusurkan diri dan secara perlahan kearifan tradisional mereka tergusur dan
mulai membentuk cara menilai kepentingan terhadap sesuatu, dimana kepentingan individu lebih penting
baginya. Nilai-nilai kebersamaan yang pernah mereka lakukan sewaktu masih berada di kawasan pesisir
menjadi hilang dan berganti menjadi nilai-nilai individu. Nilai individu ini menjadi nilai kolektif atau bersama,
meskipun tidak semua masyarakat dapat menerima perubahan nilai ini. Dan menurut Parson masyarakat
yang sedang mengalami perubahan sistem sosial sedang mengalami fase perubahan, dan hal ini disebut
dengan instabilitas sosial.
Masyarakat nelayan Teluk Manado tidak lagi memiliki kebebasan, tidak lagi dapat menguasai sumberdaya
alam atau yang lebih ekstrim lagi mereka tidak lagi diakui masyarakat pelaku ekonomi. Mereka tidak
semestinya menjadi korban nafsu pelaku dan perencana pembangunan di Sulawesi Utara, atau bukan
menjadi tumbal bagi pencapain suatu tujuan kemakmuran pembangunan (dimanapun). Nelayan adalah
masyarakat tradisional yang merupakan aset sosial yang mesti dimasukkan dalam perencanaan
pembangunan. Memang betul, pembangunan akan merubah budaya masyarakat, namun bukan berarti
tergulung dan hanyut bersama derasnya gelombang modernisasi pembagunan. Masyarakat lokal atau
masyarakat asli atau lebih detil lagi masyarakat nelayan (maskot masyarakat Sulawesi Utara) seharusnya
menjadi Agent of Change atau agen perubahan dalam pembangunan. Masyarakat ikut serta dalam proses
perubahan pembagunan, namun bukan berarti merubah tradisinya, semisal merubah nelayan menjadi
satpam (security) atau memaksa mereka harus menjadi pedagang kaki lima (tidak ada pilihan). Tidak
demikian, melainkan tetap mereka nelayan dengan menambah kegiatan mereka dalam konteks modernisasi
pembangunan yang terjadi di Teluk Manado.
Ini bukan berarti bahwa kegiatan pembangunan menjadi hal yang sangat eksploitatif bagi sudut pandang
para environmentalis. Bukan pula pelaku pembangunan dan para pendukung selalu berlindung pada
pernyataan bahwa pembangunan sudah semestinya menurunkan kualitas lingkungan hidup. Pandangan itu
tidak seharusnya demikian, melainkan proses pemaduan antara moderen dan tradisional itu yang dicari
dan dilakukan dalam pembangunan agar proses pembangunan berkelanjutan terjadi.
Di saat nanti, generasi penerus akan menjadikan ini suatu peninggalan budaya dan budaya inilah menurut
Foster (1973) merupakan suatu proses dimana suatu aturan dijadikan sebagai panduan hidup dari anggota
suatu kelompok sosial atau masyarakat tertentu.Bagaimana jadinya jika peninggalan budaya yang tidak lagi
mencerminkan dialog antara manusia dan alam? padahal alam menjadi partner manusia di dalam usahanya
mencapai kemanusiaan mulia dan memuliakan alam dan penciptaNya.

Project Plan For Efektifitas Penerapan Sistem Zonasi di TN


Bunaken
Version: 2010-06-28

A. Summary
Project Name

Efektifitas Penerapan Sistem Zonasi di TN Bunaken

Project Data Effective


Date

2010-06-22

Project Filename

Bunaken site

Project Number
Related Projects

Marine

Project Website

http://www.rareplanet.org/id/campaign/taman-nasional-bunak

Project Description

Di Taman Nasional Bunaken, telah melakukan revisi zonasi yan


disahkan pada Februari 2008. Namun penerapannya dilapang
terkendala akan kegiatan penangkapan yang tidak ramah, sta
Bunaken yang masih belum paham keberadaan zonasi, kuran
partisipasi kader konservasi, dan belum terdapat penjabaran a
mudah dipahami oleh masyarakat lokal. Dampak dari semua i
SDAH&E di TN Bunaken menjadi tertekan. Tekanan dapat tera
jarangnya ditemui jenis ikan demersal dan karang seperti kera
bujursangkar (Plectropomus areolatus), ikan Napoleon (Cheilin
udang lobster, dan kerang raksasa (Tridacna gigas) selain ber
persentase tutupan karang keras hidup. Kegiatan kampanye d
Bango pada salah satu pulau dalam kawasan TN Bunaken yait
yang memiliki SDAH&E dan tekanan yang realtif tinggi. Dalam
pencapaian tujuan kampanye dibutuhkan informasi yang mem
zonasi dan aturannya yang mudah dipahami; kesadaran perila
yang ramah; peningkatan partisipasi kader konservasi dan me
mata pencaharian dapat menjadi alat yang efektif untuk men
mendukung penetapan sistem zonasi di TN Bunaken. Untuk it
diskusi serta peningkatan pemahaman mengenai sistem zona

ditingkatkan. Selain itu keterampilan dan pelatihan untuk mem


mata pencaharian juga harus dilakukan. Diharapkan tahun 20
pengurangan sebesar 50% penangkapan yang merusak dan k
masyarakat akan meningkat, 30% kader konservasi tingkat pa
dan terbitnya Perdes yang merupakan penjabaran aturan zon
disesuaikan dengan bahasa yang mudah dipahami masyaraka
Project Status

Tahap Persiapan Proyek

Next Steps

Pada dasarnya untuk melakukan patroli, monitoring SDAH&E,


dan peningkatan pengetahuan serta keterampilan untuk men
kawasan perairan pulau Mantehage seluas 1200 hektar akan
dana. Selama ini dari pihak pengelola dalam hal ini Balai TN B
mengalokasikan dana untuk kegiatan tersebut namun masih j
disebabkan dana harus terbagi pada lokasi lain dan administr
Dukungan juga datang dari mitra lokal Dewan Pengelolaan TN
berupa bantuan armada dan BBM serta intensif bagi anggota
melakukan kegiatan pengawasan. Selain itu dana konservasi d
tahunnya digulirkan yang besarnya bergantung pada dana tar
terhimpun. Kesemuanya masih jauh dari ideal untuk melakuka
terhadap kawasan. Adapun untuk tahap awal kampanye ini ad
tim internal dan mengalang dukungan dari stake holder yang
itu selama 6 bulan kedepan melakukan survey terhadap semu
yang ada. Selama melakukan tahapan awal SDM berasal dari
dan kebutuhan dana dilakukan dengan kolaborasi kegiatan de
yang ada.

B. Team

Given Surna Resou Organiza Positi


Name me rce ID
tion
on

Roles

Email

Office

Awen
Supr
anata

Balai
TNB

Kepal Project
a
Advisor;Tea
Institu m Member;
si

tn_bunaken@ya 04318
hoo.co.id
59022

Gatot
Santo
so

Balai
TNB

Penge Leader/Mana aatotnbunaken@ 04318


ndali ger;Team
yahoo.co.id
59022
Ekosis Member;
tem
Hutan

Heri
Santo
so

Balai
TNB

Ka
Project
Subba Advisor;Tea
g TU m Member;

Luma
nau
Frede
erik

Balai
TNB

Ka
SPTN
I

Eko
Wahy
u
Hand
oyo

Balai
TNB

Penge Team
ndali Member;
Ekosis
tem
Hutan

Yuyu
nS
Uyun

Balai
TNB

Penge Team
ndali Member;
Ekosis
tem
Hutan

heribtnb@yahoo 04318
.co.id
59022

Team
Contact;Tea
m Member;

handoyo_eko01
@yahoo.co.id

Given Surna Resou Organiza Positi


Name me rce ID
tion
on

Roles

Dede
Dicky
Perm
adi

Balai
TNB

Polisi Team
Kehut Member;
anan

Pand
u
Wijay
a

Balai
TNB

Polisi Team
Kehut Member;
anan

Yuyus
Apria
nto

Balai
TNB

Penyu Team
luh
Member;

Email

Office

C. Organization

I
D

Name

Dewan
Pengelola
TN
Bunaken

Role(s)

membantu dalam
pengelolaan tarif
masuk, pendanaan
patroli bersama,
kebersihan,
pendidikan
konservasi, dan

Given
Name
Moudy
Gerung
an

Surnam
e

Email

Phon
e

I
D

Name

Role(s)

Given
Name

Surnam
e

Email

pemberdayaan
masyarakat
North
Sulawesi
Waterspo
rt
Associati
on

Membantu dalam
Angeliq
program-program
ue
konservasi yang
Batuna
nyata di dalam
kawasan ini, antara
lain: membangun
komitmen bersama
untuk melakukan
aktivitas yang
ramah lingkungan,
pemasangan
tempat tambatan
perahu, mendukung
program kampanye
TNB, mendukung
alternatif pendapat
masyarakat
setempat (kerajinan
tangan), program
beasiswa bagi
penduduk lokal TNB

Polisi
Perairan

Penegakan Hukum
dan Aturan

Kader
Mitra kegiatan
Konserva konservasi di
si
lapangan
Hukum
Kebijakan di desa
Tua Desa Bango
Bango

Grace

abatuna@wwf.o
r.id

Phon
e

D. Scope

1. Scope and Vision

Scope/Site Name

Taman Nasional Bunaken

Scope/Site
Description

Taman Nasional (TN) Bunaken adalah kawasan pelestarian alam y


berdasarkan S.K Menteri Kehutanan Nomor : 730/Kpts-II/1991 tan
Oktober 1991 dengan luas 89.065 Ha, yang secara geografis terb
wilayah yaitu bagian utara dan selatan. Bagian Utara terletak ant
103216 LU dan 12405050 12404922,6 BT, terdiri dari 5 pula
Manado Tua, Siladen, Mantehage, dan Nain) dan pesisir antara de
sampai Tiwoho yang disebut pesisir Molas Wori dengan luas 75.
selatan terletak antara 10240 - 101644LU dan 1240383 124
seluruhnya terdiri dari pesisir desa Poopoh sampai desa Popareng
pesisir Arakan-Wawontulap dengan luas 13.800 ha

Vision Statement
Text
Comments

Data dilengkapi kemudian

2. Biodiversity Features

Biodiversity Area
(hectares)

89.065/Notes/ . Kawasan TNB merupakan perwakilan ekosistem tr


sebab segala tipe ekosistem perairan tropis terdapat di kawasan i
mangrove, padang lamun dan terumbu karang. Selain itu juga ter
tropis di kawasan ini. Disamping itu TNB juga mempunyai nilai ko
internasional, mengingat lokasinya terletak di pusat keanekaraga
dan pesisir kawasan Indo-Pasifik (Coral Triangle). Kawasan ini mem

beraneka ragam biota, mulai dari flora dan fauna yang biasa ditem
perairan laut sampai jenis-jenis yang unik dan endemik yang han
kawasan ini dan menjadi salah satu kawasan wisata primadona o
nusantara maupun asing khususnya kegiatan penyelaman.

3. Human Stakeholders

Human Stakeholder 2000/ Notes/. Saat ini terdapat 30 perkampungan(termasuk desa)


Pop Size
dalam kawasan TN Bunaken, seluruh perkampungan tersebut sud
ada sebelum TN Bunaken ditetapkan pada tahun 1991 mengalam
peningkatan dari tahun 1999 yang semula hanya 26 perkampung
Saat ditetapkan tahun 1991, kawasan TNB secara administrasi
pemerintahan hanya berada pada 2 kota/kab (Manado dan Minah
Sejak era reformasi 2002 terjadi pemekaran daerah dan saat ini
masuk dalam 4 kota/kabupaten (Manado, Minahasa, Minahasa Se
dan Minahasa Selatan). Dari data tahun 1999 jumlah penduduk d
kawasan TNB diperkirakan berjumlah 21600 jiwa dan tahun 2004
bertambah menjadi sekitar 31.000 jiwa.
Social Context

Penduduk pulau Bunaken sebagian besar berasal dari suku Sangi


Talaud. Sehingga bahasa sehari-hari adalah bahasa Sangir. Umum
penduduk beragama Kristen (Protestan). Namun demikian terdap
juga suku Bajo dan Gorontalo yang beragama Islam.Penduduknya
sebagian besar bekerja di kebun-kebun kelapa dan perladangan.
Hanya beberapa keluarga yang merupakan nelayan. Mereka
menggunakan sejumlah alat tangkap, mulai dari pancing, jaring k
hingga jaring besar, disebut Soma Pajeko untuk menangkap ika
cakalang dan tuna sampai ke laut lepas di luar kawasan TN Bunak
Pulau Siladen sebagian besar berasal dari suku Sangihe-Talaud.
Sehingga bahasa sehari-hari adalah bahasa Sangir. Umumnya
penduduk beragama Kristen (Protestan). Namun ada juga yang

beragama Islam khususnya yang berasal dari suku Gorontalo.


Penduduk pulau Siladen sebagian besar keluarga yang merupaka
nelayan. Mereka menggunakan sejumlah alat tangkap, mulai dari
pancing, jaring kecil, hingga jaring besar, disebut Soma Pajeko
untuk menangkap cakalang dan tuna sampai ke laut lepas di luar
kawasan TN Bunaken. Selain itu ada juga yang bekerja di kebun-k
kelapa dan ladang serta bekerja di cotage dan dive center di seki
pulau Siladen.
Penduduk pulau Manado Tua hampir 100% berasal dari suku Sang
Talaud atau Siau, dan beragama Kristen. Karenanya, bahasa seha
hari adalah bahasa Sangir/Siau. Penduduk pulau ini mayoritas
merupakan petani ladang dan perkebunan kelapa. Di samping
pertanian, sejumlah keluarga juga hidup sebagai nelayan. Metoda
penangkapan ikan yang paling banyak dilakukan adalah dengan j
(soma) dan pancing. Dan beberapa nelayan Manado Tua juga mas
tetap mempertahankan teknik penangkapan tradisional mereka,
mangael palinggir.
Penduduk pulau Mantehage juga mayoritas berasal dari suku San
Talaud yang beragama Kristen, namun untuk desa Tangkasi mayo
penduduknya berasal dari suku Bajo dan Gorontalo yang mengan
agama Islam. Karenanya untuk tiga desa di bagian Selatan, bahas
sehari-hari adalah bahasa Sangir, sedang di desa Tangkasi adalah
bahasa Bajo. Penduduk pulau Mantehage bermatapencaharian cu
beragam. Mayoritas adalah petani ladang dan kebun kelapa. Tana
desa Mantehage cukup subur, dan merupakan satu-satunya pulau
TN Bunaken yang memiliki lahan persawahan, dengan sistem tad
hujan. Terdapat nelayan yang cukup banyak, yang menggunakan
teknik perikanan tradisional seperti bajubi, pancing, manengke
(mencari ikan pada malam hari dengan bantuan petromaks), dan
jaring ukuran kecil. Sebagian penduduk sebagai petani rumput lau
pulau Mantehage, bahkan sampai ke terumbu pulau Nain.
Penduduknya terdiri dari berbagai suku, terutama suku Bajo dan
Sangir. Suku Bajo beragama Islam dan berbahasa Bajo, sedang e
Sangir umumnya beragama Kristen dan menggunakan bahasa Sa
sebagai bahasa sehari-hari. Saat ini, sebagian besar penduduk pu
Nain bekerja sebagai petani rumput laut dan sebagian lain
penduduknya merupakan nelayan skala kecil.
Penduduknya terdiri dari berbagai suku. Mulai dari suku Sangir,
Minahasa, dan Bantik yang beragama Kristen, serta Gorontalo da

Bajo yang beragama Islam. Penduduk desa-desa di wilayah Utara


tersebut sebagian besar adalah petani, yang mengusahkan
perkebunan kelapa, dan perladangan. Namun sebagian besar
penduduk tidak menjadi pemilik lahan pertanian (kebun kelapa) t
hanya bekerja sebagai buruh tani. Di samping pertanian, nelayan
menjadi mata pencaharian kedua yang paling banyak dilakukan o
penduduk, terutama di Tongkaina dan Desa Tiwoho.
Penduduk Desa Poopoh, Teling, Kumu, Sondaken, dan Popareng te
dari gabungan suku Sangihe-Talaud dan Minahasa. Mayoritas
penduduknya bekerja sebagai petani, dan sebagian yang lain
merupakan nelayan. Sedang penduduk desa Rap-rap dan Wawont
mayoritas adalah suku Bajo, serta suku Sangihe-Talaud. Di sampin
tiga suku mayoritas, juga terdapat suku lainnya, seperti suku
Gorontalo, Buton, Bugis, sampai suku Jawa.
Penduduk desa Poopoh, Teling, Kumu, Sondaken, dan Popareng
sebagian besar bermatapencaharian sebagai petani yang bekerja
kebun kelapa, pala, coklat, dan perladangan. Di desa Rap-rap dan
Wawontulap, mata pencaharian utamanya adalah nelayan (petan
rumput laut). Mereka melakukan kegiatan penangkapan ikan deng
alat tangkap seperti panah ikan (bajubi), pancing, hingga jaring s
menengah untuk menangkap ikan pelagis. Di desa ini juga ditemu
nelayan Bagan untuk penangkapan ikan teri. Sebagain penduduk
lainya merupakan petani ladang dan kebun. Desa Raprap merupa
satu-satunya desa yang memiliki lahan persawahan di wilayah ini
desa Wawontulap, nelayannya banyak menggunakan perangkap i
permanen, yang disebut sero labuan. Sero ini ditempatkan pada l
berdasarkan pengetahui dan pengalaman nelayan di terumbu,
mengikuti pola migrasi lokal ikan, dan pola arus di daerah

E. Protected Area Information

Protected Area
Categories

Category II: National park / Notes /. Mehta, A. 1999. Buku Panduan


Nasional Bunaken. Balai TNB, NRM/EPIQ, dan Yayasan Kelola. Man

Legal Status

Taman Nasional Bunaken didirikan sebagai salah satu amanat UU

Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistem yang kawas


berdasarkan SK. Menteri Kehutanan No. 730/Kpts.-II/1991, resmi d
kawasan Taman Nasional dengan luas + 89.065 hektar.

Legislative Context Merupakan kawasan pelestarian alam yang pengelolaannya berda


Zonasi yang berlaku di TN Bunaken adalah SK Dirjen PHKA nomor
dari luas kawasan 89065 ha terdiri dari zona inti 1077,60 ha; rimb
rehabilitasi 142,90 ha; pemanfaatan pariwisata 1233,43 ha; pema
72279,77 ha; tradisional 10460,69 ha; dan daratan 2342, 29 ha.
Physical
Description

TN Bunaken mempunyai tipe ekosistem tropis penting yaitu terum


dan mangrove. Sekitar seluas 8010,7 hektar, adalah ekosistem te
dangkal (kedalaman < 15 m). Zonasi TN sekarang mencakup 425
1080 ha zona pariwisata (20% luas terumbu karang) merupakan k
tangkap. Secara mendasar, kampanye difokuskan pada kawasan
tersebut, namun diharapkan hasil limpahan dan ekspor telur dan
membawa pengaruh positif bagi habitat di luar kawasan larang-ta

Biological
Description

TNB adalah bagian dari Coral Triangle (Segitiga Karang), kawasa


membentang dari Kepulauan Solomon di selatan hingga Palau di t
dan Indonesia di barat, dan Filipina dan Malaysia di utara. Coral Tr
kekayaan laut terkaya di seluruh dunia. Di dalam Kawsan TNB ter
spesies karang keras yang mewakili 63 genera dan 15 famili (Tura
2003). Keragaman hayati terbesar terdapat pada terumbu karang
perairan dalam di antara pulau-pulau memberikan habitat bagi sp
dan mamalia laut seperti marlin, tuna, hiu, lumba-lumba, beberap
paus pilot, paus sperm dan paus kepala-melon. Terumbu karang le
mengandung hewan vetebrata. Beberapa jenis ikan seperti ikan k
betol menghabiskan seluruh waktunya di terumbu karang, sedang
seperti ikan hiu atau ikan kuwe lebih banyak menggunakan waktu
karang untuk mencari makan. Udang lobster, ikan scorpion dan b
karang lainnya di terumbu karang bagi mereka adalah sebagai te
memijah, dan mengasuh anak. Kondisi terumbu karang khususny
perlindungan (Zona Inti dan Zona Pariwisata) yang diusulkan mela
Zonasi, pada umumnya relatif tidak mengalami gangguan kerusa
terutama oleh faktor manusia di seluruh kawasan TN Bunaken. De
terumbu karang yang sehat dan mengalami pertumbuhan yang s
merupakan daerah yang paling baik sebagai areal pembesaran ik
pada umumnya kondisi perairan di zona-zona tersebut cukup sub
tumbuh karang.

Referensi

Balai TNB, 2008. Dokumen Revisi Zonasi TNB (tidak dipublikasikan


Socio-Economic
Information

Dari 22 Desa/Kelurahan dalam Kawasan TNB, Desa Nain memiliki


penduduk yang tertinggi yaitu 3635 jiwa (Sosek BTNB 2004). Pada
penangkapan ikan bukanlah satu-satunya sumber nafkah yang do
masyarakat dalam kawasan. Hal ini karena adanya peralihan mat
beberapa sumber nafkah yang lain diantaranya : pertukangan, ke
dalam bentuk cenderamata, pengusaha taksi air, budidaya rumpu
cottages, atau bahkan karena urbanisasi ke daratan utama (P. Sul
saat ini, belum ada informasi sangat akurat menyangkut jumlah p
berdasarkan mata pencaharian.

Balai TNB, 2004. Laporan Sosial Ekonomi Masyarakat TNB (tidak d


Manado. 92 hal.
Historical
Description

Masyarakat yang telah bermukim di dalam Kawasan TNB diyakini


generasi. Penyebaran pertumbuhan penduduk meliputi kelima pu
daerah di daratan utama pulau Sulawesi. Kepadatan pendudukny

Cultural Description Terdapat 8 kelompok etnis di TN Bunaken yaitu : Sangihe, Siau, Ba


Bajo, Gorontalo, Bugis dan Buton. Etnis Sangihe dan Siau mendom
kawasan. Etnis Bantik yang pada umumnya terkonsentrasi di wila
utara Kawasan. Etnis yang lain pada umumnya tersebar di wilaya
bagian utara maupun bagian selatan. Terdapat 3 golongan agama
masyarakat dalam kawasn TNB yaitu Kristen, Islam dan Katolik. T
antar agama dan antara etnis sangat rendah di dalam Kawasan T
kelompok etnis mampu saling berasimilasi dan beradaptasi. Mere
dengan hal-hal baru terutama pada sesuatu yang jelas menunjuk
apalagi berkaitan dengan perbaikan tingkat hidup.

Access Information Penyebaran informasi khusus di wilayah pesisir utara relatif muda
disebabkan karena berada pada daratan utama pulau sulawesi da
kota (Manado), sarana transportasi darat, listrik, telekomunikasi d
elektronik terjangkau. Sedangkan untuk pesisir selatan dan pulau
pada wilayah-wilayah yang berada pada batas terluar TNB (desa

Visitation
Information

Jalur utama untuk menuju TN Bunaeken adalah sebagi berikut:


a) Bagian utara TN Bunaken
Jalan beraspal dari kota Manado melalui Molas, meras hingga Ton
pusat kota Mando hingga batas taman nasional 13 Km. Jalan bera
Tiwoho sepanjang 2,5 Km.

b) Bagian selatan TN Bunaken


Jalan beraspal dari Tanawangko melalui desa Poopoh, Teling, desa
Arakan (Rap-rap). Jarak dari Manado ke Tanawangko 24 km dan d
batas taman nasional 20 km. Jalan beraspal dari desa Arakan (Rap
desa Sondaken, desa Pungkol dan desa Wawontulap hingga Popar
beraspal dari Tanawangko melalui Popontolen, paslaten dan dilan
Jarak Tanawangko ke Popontolen 19 Km dan Paslaten hingga bata
9,5 km. Jalan beraspal dapat ditempuh kapan saja dan pada sega

Aksesibilitas laut
Pelabuhan terdekat yang dapat menerima kapal besar (lebih dari
mati) terletak di Kota Bitung. Dari pelabuhan kota Bitung menuju
dapat menggunakan armada taksi argometer, angkutan umum m
kendaraan bermotor lainnya.
Sementara itu pelabuhan kota manado hanya dapat menerima ka
mati tidak lebih dari 8.000 ton. Kapal motor berukuran kecil dapa
semua lokasi disepanjang pesisir utara daratan Sulawesi Utara da
tanjung Tarabitan dan dapat mencapai taman nasional dalam wak
contoh perahu dengan panjang 6 m, bermesin tempel 40 pk dapa
pelabuhan manado hingga pantai liang (pulau Bunaken) dalam w
dari 40 menit (15,5 Km). Kondisi laut pada umumnya teang sehin
dapat menuju pulau setiap saat. Hanya beberapa hari dalam satu
tidak memungkinkan dilalui akibat ombak besar.
Balai TNB. 2008. Buku Panduan Wisata Taman Nasional Bunaken.
Current Land Uses

Pola penggunaan lahan wilayah khusus di dalam kawasan TN Bun


dipengaruhi ragam sumber mata pencaharian. Pemanfaatan laha
untuk kegiatan pertanian seperti: kelapa, jagung, padi, singkong,
(pisang dan mangga), dan ketela. Sedangkan di wilayah pesisir se
pemanfaatan lahan sebagian besar untuk kegiatan perkebunan ko
tanaman coklat yang dikelola oleh PT. Multi Raya Ekatama. Sebag
lahan umumnya berupa tanah pasini/warisan terutama di kawasa
desa umumnya berupa tanda-tanda alam yang ditetapkan berdas

yang dilakukan oleh para pendahulu sehingga masih dipertahank


sekarang. Di pulau Mantehage masih terdapat lahan desa yang d
bersama oleh keempat desa yang pemanfaatannya diatur berdas
pemuka masyarakat
Management
Resources

Keadaan sumber daya pengelola dari pegawai Balai TN Bunaken


struktural 4 orang (1 orang Kepala Balai, 2 orang Kepala Seksi, da
Subbag TU), 20 orang non struktural, dan 39 orang kelompok jaba
orang Polhut, 8 orang Teknisi dan 1 orang Penyuluh).

Balai TNB. 2009. Laporan Kinerja Instansi Pemerintahan (LAKIP) B


2009 (tidak dipublikasikan). Manado. 104 hal.

F. IUCN Redlist Species

Name
Dugong
Napoleon
Penyu sisik
Penyu hijau

G. Other Notable Species

Name

Project Latitude

1.699284

Project Longitude

124.75379

Countries

Indonesia

States/Provinces

Sulawesi Utara

Municipalities

Manado, Minahasa, Minahasa Selatan dan Minahasa Selatan

Legislative Districts Bunaken, Wori, Tombariri, dan Tatapaan


Location Details

Kawasan TN Bunaken terletak di propinsi Sulawesi Utara dengan l


89.065 Ha. Adapun wilayahnya terdiri dari 5 pulau (Bunaken, Man
Tua, Siladen, Mantehage, dan Nain) dan 2 pesisir Molas Wori dan
pesisir arakan wawontulap.

Site Map Reference


Comments

H. Campaign

Koordinat kawasan TNB bagian utara terletak antara 103541


103216 LU dan 12405050 12404922,6 BTdan selatan terleta
antara 10240 - 101644LU dan 1240383 12403222 BT

Threats Addressed
(legacy)
Threats Addressed

Count:3
5.4 Fishing & Harvesting Aquatic Resources
1.3 Tourism & Recreation Areas
1.1 Housing & Urban Areas

Threats at Site

(see Diagram)

Number of
Communities in
Campaign Area
Human Stakeholder (see Scope tab)
Pop Size
Biodiversity Area
(ha)

(see Scope tab)

Habitat

(see TNC tab for Ecoregions)

Biodiversity
Hotspot(s)
Flagship Species
Common Name
Flagship Species
Scientific Name
Flagship Species
Details (< 200
words)

I. Target Viability - Table

Item

Bunaken
site

Viability
Mode

Status Type Poo Fai Goo Very Sourc


r
r
d
Goo
e
d
Not
Specifi
ed

Moluska
dan
Inveterbr
ata
dilindung
i

Not
Specifi
Simpl ed
e

Spesies
ikan
karang

Not
Specifi
Simpl ed
e

Terumbu
Karang

Not
Specifi
Simpl ed
e

Progres
s

J. Threat Ratings - Table

Threats \ Targets

Moluska dan
Inveterbrata
dilindungi

Spesies
ikan
karang

Destruktif fishing
dalam kawasan TNB

Low

Medium

Overfishing oleh
nelayan lokal

Low

Low

Terumbu
Karang

Medium

Summary
Threat
Rating
Medium

Low

Kerusakan fisik
karang/patah/
bleaching

Medium

Low

Konvesi habitat
pantai dan pesisir

Medium

Low

Predasi karang oleh


bintang laut mahkota
duri (Crown-Of-Thorns
Starfish/Cots) berlebih

Medium

Low

Medium

Medium

Summary Target
Ratings:

Low

Low

K. Threat Rating Details

1. Moluska dan Inveterbrata dilindungi

Threat

Overfishing oleh nelayan

Scop
e

Severit Irreversibilit
y
y

Low

Mediu

Medium

Summary Threat
Rating
Low

Threat

Scop
e

lokal

Severit Irreversibilit
y
y

Summary Threat
Rating

Destruktif fishing dalam


kawasan TNB

Low

High

High

Low

2. Spesies ikan karang

Threat

Scope Severit Irreversibilit


y
y

Overfishing oleh nelayan


lokal

Low

High

Destruktif fishing dalam


kawasan TNB

Mediu High
m

Summary Threat
Rating

High

Low

Medium

Medium

3. Terumbu Karang

Threat

Scope Severit Irreversibilit


Summary
y
y
Threat Rating

Predasi karang oleh bintang laut Mediu Mediu


mahkota duri (Crown-Of-Thorns m
m
Starfish/Cots) berlebih

High

Medium

Threat

Scope Severit Irreversibilit


Summary
y
y
Threat Rating

Kerusakan fisik karang/patah/


bleaching

Mediu Mediu
m
m

Medium

Medium

Destruktif fishing dalam


kawasan TNB

Mediu High
m

High

Medium

Konvesi habitat pantai dan


pesisir

Mediu High
m

High

Medium

L. Strategic Plan

Item

Strategy Wh
Priority
o

Progres
s

Details

Model Konsep
TNB
Moluska dan
Inveterbrata
dilindungi

Moluska dan inverterbrata yang


dilindungi dan masih ditangkap
oleh nelayan di TNB adalah kerang
triton, jenis kima (bivalvia), dan
nautilus,

Go1.
Populasi
napoleon

Bertambah 10% jumlah ikan


napoleon saat pengamatan Spags
dalam berbagai ukuran

Spesies ikan
karang

Ikan terumbu (juga disebut ikan


dasar atau ikan bentik) hidup di
daerah terumbu karang dan di
dalam kolam (laguna), termasuk
untuk mencari makan dan untuk
berlindung. Sebagian besar ikan
terumbu aktif pada siang hari dan

Item

Strategy Wh
Priority
o

Progres
s

Details

istirahat pada malam hari. Ikan


terumbu sangat spesifik dalam
pemilihan habitat dan kedalaman
tempat hidupnya, demikian juga
makanannya. Famili terbesar ikan
terumbu adalah ikan gobi, butterfly
fish, grouper dll
Go3.
Kelimpaha
n ikan
karang

Terumbu
Karang

Go2.
Tutupan
karang
hidup

M. Monitoring Plan

Kelimpahan dan jumlah jenis ikan


karang meningkat saat
pengamatan monitoring ikan
karang sebesar 5% pada tahun
pertama
Terumbu karang merupakan salah
satu dari ekosistem laut tropis
terbentuk dari komunitas yang
seimbang dari berbagai tumbuhan
dan hewan laut, baik yang mati
mau pun yang hidup. Struktur fisik
terumbu terutama dibangun oleh
zat kapur dari rangka karangkarang keras (karang batu).
Namun demikian, kerang dan
siput, foramida, dan bagian tubuh
spons yang keras juga ikut
membentuk struktur terumbu
Persentase tutupan karang keras
hidup meningkat 5% pada tahun
pertama

Item

Method Priorit
s
y

Wh
o

Whe
n

Progres
s

Details

Model
Konsep TNB
Moluska
dan
Inveterbrat
a
dilindungi

Moluska dan
inverterbrata yang
dilindungi dan masih
ditangkap oleh
nelayan di TNB adalah
kerang triton, jenis
kima (bivalvia), dan
nautilus,

Go1.
Populasi
napoleon

Bertambah 10%
jumlah ikan napoleon
saat pengamatan
Spags dalam berbagai
ukuran

Spesies
ikan
karang

Ikan terumbu (juga


disebut ikan dasar
atau ikan bentik)
hidup di daerah
terumbu karang dan di
dalam kolam (laguna),
termasuk untuk
mencari makan dan
untuk berlindung.
Sebagian besar ikan
terumbu aktif pada
siang hari dan
istirahat pada malam
hari. Ikan terumbu
sangat spesifik dalam
pemilihan habitat dan
kedalaman tempat
hidupnya, demikian
juga makanannya.

Item

Method Priorit
s
y

Wh
o

Whe
n

Progres
s

Details

Famili terbesar ikan


terumbu adalah ikan
gobi, butterfly fish,
grouper dll
Go3.
Kelimpah
an ikan
karang

Terumbu
Karang

Kelimpahan dan
jumlah jenis ikan
karang meningkat
saat pengamatan
monitoring ikan
karang sebesar 5%
pada tahun pertama
Terumbu karang
merupakan salah satu
dari ekosistem laut
tropis terbentuk dari
komunitas yang
seimbang dari
berbagai tumbuhan
dan hewan laut, baik
yang mati mau pun
yang hidup. Struktur
fisik terumbu
terutama dibangun
oleh zat kapur dari
rangka karang-karang
keras (karang batu).
Namun demikian,
kerang dan siput,
foramida, dan bagian
tubuh spons yang
keras juga ikut
membentuk struktur
terumbu

Item

Go2.
Tutupan
karang
hidup

Method Priorit
s
y

Wh
o

Whe
n

Progres
s

Details

Persentase tutupan
karang keras hidup
meningkat 5% pada
tahun pertama

Resources
Item

Resource Type

Awen Supranata

Person

Dede Dicky Permadi

Person

Eko Wahyu Handoyo

Person

Gatot Santoso

Person

Heri Santoso

Person

Lumanau Fredeerik

Person

Pandu Wijaya

Person

Yuyus Aprianto

Person

You might also like