You are on page 1of 13

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan YME karena


atas

rahmat

dan

karunia-Nya

kami

dapat

menyelesaikan

makalah ini dengan baik.


Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini
masih banyak kekurangan, baik dari segi isi, penulisan maupun
kata-kata yang digunakan. Oleh karena itu, segala kritik dan
saran yang bersifat membangun guna perbaikan makalah ini
selanjutnya, akan kami terima dengan senang hati.
Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini. Karena
tanpa bantuan dari mereka makalah ini tak akan dapat kami
selesaikan dengan baik. Semoga informasi yang ada dalam
makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca sekalian.

Surade, 09 Juni
2016

Penyusun

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................

DAFTAR ISI ............................................................................

ii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................


A. Latar belakang ............................................................

B. Rumusan masalah .......................................................

C. Tujuan penelitian .........................................................

BAB II PEMBAHASAN .............................................................


A. Pengertian Akomodasi Sosial.......................................

B. Bentuk Akomodasi Sosial.............................................

C. Tujuan Akomodasi Sosial..............................................

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN...........................................


A. Kesimpulan .................................................................

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Kita sebagai manusia pastinya tidak pernah luput dari
suatu permasalahan konflik atau pertentangan. Maka itu, tanpa
kita semua sadari bahwa konflik atau pertentangan termasuk
dalam akomodasi. Akomodasi adalah suatu interaksi sosial yang
dilakukan antara individu maupun kelompok yang bertujuan
untuk menyelesaikan suatu pertentangan atau konflik

B. Rumusan Masalah
1) Apa pengertian akomodasi sosial
2) Bagaimana bentuk akomodasi sosial
3) Bagaimana proses akomodasi sosial

C. Tujuan
1) Apa pengertian akomodasi sosial
2) Bagaimana bentuk akomodasi sosial
3) Bagaimana proses akomodasi sosial

BAB II
PEMBEHASAN

A. Pengertian Akomodasi Sosial


Akomodasi adalah usaha-usaha manusia untuk meredakan
suatu pertentangan.
Akomodasi dilakukan dengan tujuan tercapainya kestabilan
dan keharmonisan dalam kehidupan. Akomodasi sebenarnya
merupakan suatu cara untuk menyelesaikan pertentangan tanpa
menghancurkan pihak lawan sehingga lawan tidak kehilangan
kepribadiannya.

Artinya,

akomodasi

merupakan

bentuk

penyelesaian tanpa mengorbankan salah satu pihak. Adakalanya,


pertentangan yang terjadi sulit diatasi sehingga membutuhkan
pihak ketiga sebagai perantara. Misalnya, perkelahian antara dua
orang siswa di sekolah. Guru dapat menjadi perantara untuk
mendamaikan kedua siswa setelah guru mempelajari penyebab
terjadinya perkelahian.

B. Bentuk akomodasi sosial


1) Koersi (coercion)
Koersi,

merupakan

bentuk

akomodasi

yang

prosesnya

dilaksanakan karena adanya paksaan dari salah satu pihak yang

lebih kuat terhadap pihak lain yang lebih lemah kedudukannya.


Contohnya : seorang pekerja menuntut kepada majikan agar
upahnya dinaikkan. Oleh majikan, tuntutan tersebut tidak
dipenuhi, dan jika pekerja tersebut terus menuntut, maka akan
diberhentikan dari pekerjaannya. Karena takut diberhentikan,
maka pekerja tersebut menghentikan tuntutannya. Posisi majikan
lebih kuat dari pada pekerjannya.

2) Kompromi (compromise)
Kompromi, yaitu bentuk akomodasi di mana masing-masing
pihak

yang

bertentangan

saling

mengurangi

tuntutanya

sehingga pihak-pihak yang bertentangan dapat memperoleh


suatu penyelesaian yang baik.
Contohnya : buruh pada sebuah perusahaan menuntut kenaikan
gaji karena harga kebutuhan pokok di pasaran meningkat. Akan
tetapi, perusahaan tidak mampu memenuhi kenaikan gaji seperti
yang dituntut buruh. Pihak perusahaan menjelaskan kepada
pihak buruh bagaimana keadaan keuangan perusahaan sehingga
bburuh bisa mengerti keadaan perusahaan dan perusahaan pun
mengerti keadaan buruh. Akhirnya, dicapai suatu kompromi yaitu
gaji buruh dinaikkan tetapi hanya 50% dari tuntutan buruh, dan
kedua belah pihak menerimanya dengan baik.

3) Arbitrasi (arbitration)
Arbitrasi merupakan bentuk kompromi yang menggunakan
pihak ketiga. Misalnya, pada contoh kasus di atas tadi, apabila
antara buruh dan perusahaan tidak tercapai kesepakatan dalam
pertentangan mereka, maka penyelesaiannya dilakukan dengan
mengundang pihak ketiga.
Pihak ketiga yang diundang, dipilih oleh suatu badan netral
yang berkedudukan lebih tinggi dari pihak-pihak yang bertikai
serta mempunyai wewenang membuat suatu keputusan dalam
penyelesaian pertikaian diantara kedua belah pihak, misalnya
dari Departemen Tenaga Kerja dan Trasmigrasi.

4) Mediasi (mediation)
Mediasi adalah bentuk akomodasi yang hampir sama dengan
arbitrasi yaitu mengundang pihak ketiga yang

netral untuk

mendamaikan dan menyelesaikan pertentangan di antara orang


atau kelompok tersebut. Pihak ketiga dalam hal ini sifatnya
hanya sebagai penasihat dan tidak mempunyai kedudukan atau
wewenang untuk membuat keputusan seperti halnya yang
terjadi dalam arbitrasi.
Contohnya, Indonesia ditunjuk sebagai negara penegah dalam
penyelesaian pertikaian di Kamboja. Dalam kasus ini, Indonesia
hanya menjadi perantara perundingan antara pihak-pihak yang

bertikai di Kamboja. Keputusan untuk berdamai atau tidak ada


pada pihak-pihak yang bersengketa. Indonesia tidak mempunyai
hak untuk memutuskan, hanya menjadi pengawas saja agar
perundingan berjalan lancar.
5) Konsiliasi (consiliation)
Konsiliasi

adalah

mempertemukan

bentuk

akomodasi

keinginan-keinginan

dari

dengan
pihak-pihak

cara
yang

bertikai untuk mencapai penyelesaian terbaik. Pihak-pihak yang


bertikai diundang, dan diberi kesempatan kepada masing-masing
pihak untuk saling menyesuaikan diri.
Misalnya, dalam masalah perburuhan di Indonesia, bila terjadi
suatu masalah yang menimbulkan pertentangan seperti masalah
upah, jam kerja, dan sebagainya, dibentuk panitia tetap di
Indonesia

yang

khusus

menangani

penyelesaian

masalah

perburuhan, berada di bawah Departemen Tenaga Kerja dan


Transmigrasi. Wakil-wakil dari buruh, perusahaan, dan wakil
Depnakertrans, duduk bersama membicarakan masalah yang
dipertentangkan sehingga tercapai kesepakatan.

6) Toleransi (toleranstion)
Toleransi adalah suatu bentuk akomodasi di mana masingmasing pihak yang berbeda paham menghindarkan diri dari
perselsihan dengan cara saling menghargai dan menghormati

pihak

lain.

Indonesia

dikenal

sebagai

negara

yang

masyarakatnya memiliki budaya toleransi, hal ini terlihat dalam


toleransi beragama. Masing-masing pihak yang berbeda agama
dan budaya saling menghormati sehingga konflik-konflik yang
disebabkan perbedaan agama dan budaya tidak perlu terjadi.

7) Stalemate
Stalemate adalah bentuk akomodasi dimana masing-masing
pihak yang bertikai berhenti pada satu titik tertentu karena
kedua pihak memiliki kedudukan yang seimbang. Masing-masing
pihak yang bertikai mundur, dan tidak ada lagi yang maju,
mereka sadar, kalaupun pertikaian diteruskan tidak ada yang
akan menang, justru sebaliknya sama-sama kalah. Contohnya
adalah persaingan antara Blok Barat dan Blok Timur pada
Perang Dingin berakhir dengan sendirinya tanpa ada pihak
yang dinyatakan kalah atau menang.

8) Ajudikasi (adjudication)
Ajudikasi

adalah

suatu

bentuk

akomodasi

di

mana

penyelesaian pertikaian dilakukan melalui badan peradian karena


semua cara msuyawarah yang ditempuh tidak menghasilkan
penyelesaian yang dapat diterima semua pihak. Keputusan
pengadilan bersifat mengikat, dan harus diterima semua pihak

walaupun keputusan itu pasti tidak memuaskan salah satu pihak


yang bertikai.

C. Tujuan Akomodasi
Adapun tujuan akomodasi antara lain sebagai berikut..
1) Mengurangi pertentangan antara orang per orang atau
kelompok-kelompok manusia akibat perbedaan paham.
2) Mencegah meledaknya suatu pertentangan untuk
sementara waktu,
3) Memungkinkan terjadinya kerja sama antara kelompok
satu dengan lainnya yang hidupnya terpisah karena
budaya.
4) Melebur kelompok sosial yang terpisah.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Akomodasi adalah suatu bentuk proses sosial yang di
dalamnya terdapat dua atau lebih individu atau kelompok yang
berusaha

untuk

mengganggu

saling

dengan

menyesuaikan

cara

mencegah,

diri,

tidak

mengurangi,

saling
atau

menghentikan ketegangan yang akan timbul atau yang sudah


ada, sehingga tercapai kestabilan (keseimbangan).

DAFTAR PUSTAKA

http://www.artikelsiana.com/2014/11/pengertian-akomodasitujuan-bentuk-akomodasi.html#
http://www.temukanpengertian.com/2013/09/pengertianakomodasi.html#
http://hanifsos.blogspot.co.id/2013/03/bentuk-bentukakomodasi.html

10

You might also like