Professional Documents
Culture Documents
2 Tanda-tanda Kehamilan
Tanda-tanda kehamilan merupakan saat yang paling dinantikan oleh seorang
perempuan yang menginginkan dirinya memiliki seorang buah hati dambaan keluaga
(family hoping). Dengan terjadinya kehamilan menandakan bahwa pasangan suami isteri
memiliki tingkat kesuburan yang baik dan hal ini juga menandakan bahwa mereka tidak
memiliki masalah kesehatan yang berarti.
hadirnya
seorang
buah
hati
dalam
keluarga
mereka
tinggalah
menunggu
waktu.
Namun ada kalanya, pasangan suami isteri belum mengetahui secara betul mengenai
tanda-tanda kehamilan ini. Mereka kadang masih bingung membedakan mana tanda-tanda
kehamilan (pregnancy symptoms) sebenarnya dengan
karena banyak kasus terjadi bahwa tanda-tanda kehamilan biasanya mirip dengan tandatanda akan datang menstruasi.
Ketidaktahuan mengenai hal ini juga menyebabkan beberapa kasus terjadinya keguguran
(miscarriage).
Hal ini disebabkan masih dilakukannya suatu aktivitas atau konsumsi makanan yang
seharusnya tidak boleh dilakukan selama kehamilan, padahal sebetulnya dia sudah
mengalami
kehamilan.
Dengan
ketidaktahuan
akan
tanda-tanda
kehamilan
juga
Amenore
Amenore merupakan salah satu tanda kehamilan tidak pasti karena amenore bisa
terjadi pada wanita yang siklus menstruasinya tidak teratur baik pengaruh hormonal
maupun pola makan, stress dan kecapaian.
b.
Mual
Sekitar 50% perempuan yang mengalami kehamilan akan memiliki tanda-tanda ini.
Pemicunya adalah peningkatan hormon secara tiba-tiba dalam aliran darah. Hormon
tersebut adalah HCG (Human chorionic Gonadotrophin). Selain dalam darah, peningkatan
hormon ini juga terjadi pada saluran air kencing. Makanya, alat test pack kehamilan
dilakukan melalui media air seni, hal ini dilakukan untuk mengukur terjadinya peningkatan
kadar hormon HCG tersebut. Peningkatan hormon ini akan mengakibatkan efek pedih pada
lapisan perut dan menimbulkan rasa mual. Rasa mual ini biasanya akan menghilang
memasuki kehamilan trimester kedua.
3
Jika, rasa mual dan muntah masih terjadi pada usia kehamilan trimester kedua,
sebaiknya periksakan dan konsultasikan mengenai hal ini ke dokter anda, karena akan
mengganggu kehamilan anda. Mual dan muntah ini biasa morning sickness karena biasanya
terjadi pada saat di pagi hari. Namun kenyataannya, mual dan muntah dapat terjadi pada
siang dan malam hari juga. Bahkan morning sickness terjadi hanya ketika si ibu mencium
aroma atau wewangian tertentu.
Meskipun 50% mual dialami oleh wanita yang sedang hamil tetapi gejala mual ini bukan
merupakan tanda pasti pada kehamilan kerena mual seperti ini bisa dialami oleh selain
wanita hamil dengan berbagai faktor penyebab terjadinya mual tersebut.
c.
Mengidam
wanita hamil biasanya menginginkan makanan-makanan tertentu. Ini terjadi bulan-
bulan pertama hal inilah yang sering kita kenal dengan mengidam. Sudah tidak asing lagi
mendengar kata ini saat ada seseorang yang sedang hamil. Mau ini, mau itu lalu tiba-tiba
Anda ingin makan buah-buahan yang rasanya asam, padahal sebelumnya sangat benci
terhadap buah yang rasanya asam. Jika Anda menjadi pemerhati masalah makanan,
mungkin ini adalah tanda-tanda sedang hamil. Tetapi mengidam bukan salah satu tanda
pati bahwa wanita mengalami kehamilan.
d.
Pingsan
Mungkin Anda sering menonton adegan wanita hamil yang pingsan. Namun faktanya
ini dapat terjadi karena kadar jumlah gula di tubuh yang rendah. Oleh karena itu, pastikan
anda cukup makan dan tentunya banyak minum supaya tidak kekurangan cairan tubuh. Dan
gejala pingsan ini tidak menjadi tanda pasti kehamilan karena pingsan bisa dialami oleh
siapapun baik yang sedang mengalami gangguan kesehatan dll .
e.
Anoreksia
g.
Sering kencing
Karena pada kandung kencing saat bulan-bulan pertama tertekan oleh
uterus yang mulai membesar. Pada akhir triwulan ketiga, gejala ini timbul lagi
karena kepala janin menekan kandung kemih.
h.
Varises
Terdapat pada kaki, betis, vulva biasanya dijumpai pada triwulan
terakhir.tetapi varisespun bisa terjadi pada wanita bukan hamil.
i.
Pigmentasi kulit
Pengaruh hormon kortikostroid plasenta yang merangsang nelanofor
dan kulit. Dijumpai pada muka (chlosma gravidarum) areola mamae menjadi
lebih hitam, leher dan dinding perut (linea nigra = grisea).
bentuknya.
b.
c.
d.
Balotemen.
e.
f.
Pembesaran perut.
Setelah bulan ketiga, rahim dapat diraba dari luar dan mulai
pembesaran perut.
g.
Tanda Chadwick.
h.
a.
Gerakan janin yang dapat dilihat atau dirasa/ diraba juga bagian janin.
b.
c.
1.1
Pengertian Kehamilan
Kehamilan adalah suatu keadaan fisiologis, akan tetapi pentingnya diagnosis
kehamilan tidak dapat diabaikan (Cunningham, etc) alih bahasa Hartono, dkk,
2006 : 23).
1.2
1.2.1
1.
2.
Mual dengan diikuti muntah ataupun tidak sering terjadi pada bulan bulan pertama
kehamilan.
3.
Mengidam atau menginginkan sesuatu baik itu makanan, minuman atau hal hal
yang lain.
4.
5.
6.
Kadang kadang wanita hamil bisa pingsan di keramaian terutama pada bulan
bulan awal kehamilan.
7.
1.2.2
1.
Tidak ada nafsu makan, mungkin ada hubungannya dengan mual mual diatas.
Tanda Kehamilan Pasti :
Perubahan warna kulit menjadi lebih gelap dari sebelumnya yang kira kira terjadi
diatas minggu ke 12 kehamilan.
2.
3.
4.
5.
6.
Pada perabaan di bagian perut dirasakan adanya janin serta gerak janin.
7.
Bila didengarkan menggunakan alat Doppler maka akan terdengar detak jantung
janin.
8.
9.
1.3
1.
Perubahan fisiologis selama kehamilan pada uterus adalah uterus akan membesar
pada bulan bulan pertama dibawah pengaruh estrogen dan progesteron yang
kadarnya meningkat. Berat uterus normal 30 gram, pada akhir kehamilan (40
minggu) menjadi 100 gram, dengan panjang 20 cm dan dinding 22,5 cm.
Hubungan antara besarnya uterus dengan tuanya kehamilan sangat penting
diketahui, antara lain untuk membuat diagnosis apakah wanita tersebut hamil
fisiologik, atau hamil ganda, atau menderita penyakit seperti mola hidatidosa dan
sebagainya (Hanifa, Abdul Bari dan Trijatmo, 2005 : 89). Sumber lain juga
menyebutkan "rahim yang semula besarnya sejempol atau beratnya 30 gram akan
mengalami hipertropi dan hiperflasia sehingga beratnya menjadi seberat 1000
gram saat akhir kehamilan" (Manuaba, 1998 : 106).
2.
Serviks uteri
Perubahan fisiologis selama kehamilan pada serviks uteri terjadi juga karena
pengaruh hormon estrogen. Akibat kadar estrogen meningkat dan dengan adanya
hipervaskularisasi maka konsistensi serviks menjadi lunak (Hanifa, Abdul Bari dan
Trijatmo, 2005 : 89).
3.
estrogen
yang
mengalami
perubahan.
Adanya
hipervaskularisasi
mengakibatkan vagina dan vulva tampak lebih merah, agak kebiru-biruan (livide).
Tanda ini disebut tanda Chadwick. Warna porsiopun tampak livide (Hanifa, Abdul
Bari dan Trijatmo, 2005 : 95).
4.
Ovarium
Pada permulaan kehamilan masih terdapat korpus luteum graviditatis sampai
terbentuknya plasenta pada kira-kira kehamilan 16 minggu.
korpus luteum
Mamma
Mamma
akan
membesar
dan
tegang
akibat
hormon
somatomammotropin,
estrogen, dan progesteron, akan tetapi belum mengeluarkan air susu. Dibawah
pengaruh
progesteron
dan
somatomammotropin
terbentuk
lemak
disekitar
Sirkulasi Darah
Perubahan fisiologis selama kehamilan pada terjadi pula pada sirkulasi darah.
Perubahan sirkulasi darah ini terjadi akibat adanya sirkulasi ke plasenta, uterus
yang terus membesar dengan pembuluh darah yang membesar pula, mamma dan
alat lainnya yang memang berfungsi berlebihan dalam kehamilan. Volume darah ibu
bertambah secara fisiologik dengan adanya pencairan darah yang disebut hidremia.
Volume darah akan bertambah banyak kira-kira 25%, dengan puncak kehamilan 32
minggu, diikuti dengan cardiac output yang meninggi sebanyak kira-kira 30%
(Hanifa, Abdul Bari dan Trijatmo, 2005 : 96).
7.
Sistem Respirasi
Seorang wanita hamil pada kelanjutan kehamilannya tidak jarang mengeluh tentang
rasa sesak dan pendek napas. Hal ini ditemukan pada kehamilan 32 minggu ke atas
oleh karena usus-usus tertekan oleh uterus yang membesar kearah diafragma
sehingga diafragma kurang leluasa bergerak. Untuk memenuhi kebutuhan oksigen
yang meningkat kira-kira 20%, seorang wanita hamil selalu bernafas lebih dalam
(Hanifa, Abdul Bari dan Trijatmo, 2005 : 96).
8.
Traktus digestivus
Pada bulan-bulan pertama kehamilan terdapat perasaan enek (nusea). Mungkin ini
akibat kadar hormon estrogen yang meningkat. Tonus otot-otot traktus digestivus
menurun, sehingga motilitas seluruh traktus digestivus juga berkurang. Tidak jarang
dijumpai pada bulan-bulan pertama kehamilan gejala muntah (emesis). Biasanya
terjadi pada pagi hariyang dikenal sebagai morning sickness (Hanifa, Abdul Bari dan
Trijatmo, 2005 : 96).
9.
Traktus Urinarius
Pada bulan-bulan pertama kehamilan kandung kencing tertekan oleh uterus yang
mulai membesar, sehingga timbul sering kencing. Keadaan ini hilang dengan makin
tuanya kehamilan bila uterus gravidarum keluar dari rongga panggul. Pada akhir
kahamilan bila kepala janin mulai turun ke bawah pintu atas panggul, keluhan
sering kencing akan timbul lagi karena kandung kencing mulai tertekan kembali
(Hanifa, Abdul Bari dan Trijatmo, 2005 : 97.
10.
Kulit
Pada kulit terdapat deposit pigmen dan
mamma yang membesar, volume darah yang meningkat, lemak dan protein lebih
banyak dan akhirnya adanya retensi air) (Hanifa, Abdul Bari dan Trijatmo, 2005 :
98).
12.
Edema
Edema tungkai bawah pada trimester terakhir dapat merupakan hal fisiologis.
Namun bila disertai edema di tubuh bagian atas seperti muka dan lengan, terutama
bila diikuti peningkatan tekanan darah, maka dapat dicurigai adanya preeklamsia
(Manjoer, dkk, 2001 : 258).
13.
Juga terjadi
sedikit pelebaran
Apabila
1.4
1.4.1
para tenaga kesehatan profesional wanita yang cemas akan kemungkinan terjadi
keguguran kembali atau teratoma. Berat badan sangat bermakna bagi wanita hamil
selama trimester pertama. Berat badan dapat menjadi salah satu uji realitas
tentang keadaannya karena tubuhnya menjadi bukti nyata bahwa dirinya hamil.
Pembuktian
kehamilan
dilakukan
berulang-ulang
saat
wanita
mulai
memeriksa dengan cermat setiap perubahan tubuh, yang merupakan bukti adanya
kehamilan. Bukti yang paling kuat adalah terhentinya menstruasi.
Hasrat seksual pada trimester pertama sangat bervariasi antara wanita yang
satu dan yang lain. Meski beberapa wanita mengalami peningkatan hasrat seksual,
tetapi secara umum trimester pertama merupakan waktu terjadinya penurunan
libido dan hal ini memerlukan komunikasi yang jujur dan terbuka terhadap
pasangan 4 masing-masing. Banyak wanita merasakan kebutuhan kasih sayang
yang besar dan cinta kasih tanpa seks. Libido secara umum sangat dipengaruhi
oleh keletihan, nausea, depresi, payudara yang membesar dan nyeri, kecemasan,
kekhawatiran, dan masalah-masalah lain merupakan hal yang sangat normal terjadi
pada trimester pertama.
a.
Pada trimester I atau bulan-bulan pertama ibu akan merasa tidak berdaya
dan merasa minder karena ibu merasakan perubahan pada dirinya. Segera setalah
konsepsi kadar hormon estrogen dan progesterone meningkat, menyebabkan mual
dan muntah pada pagi hari, lemah, lelah dan pembesaran payudara
1.4.2
TRIMESTER II
Trimester kedua sering dikenal sebagai periode kesehatan yang baik, yakni
periode ketika wanita merasa nyaman dan bebas dari segala ketidaknyamanan
yang normal dialami saat hamil. Namun, trimester kedua juga merupakan fase
ketika wanita menelusur ke dalam dan paling banyak mengalami kemunduran.
Trimester kedua sebenarnya terbagi atas dua fase: pra-quickening dan pascaquickening. Quickening menunjukkan kenyataan adanya kehidupan yang terpisah,
yang menjadi dorongan bagi wanita dalam melaksanakan tugas psikologis
utamannya pada trimester kedua, yakni mengembangkan identitas sebagai ibu bagi
dirinya sendiri, yang berbeda dari ibunya.
Pada trimester kedua, mulai terjadi perubahan pada tubuh. Orang akan
mengenali Anda sedang hamil . Sebagian besar wanita merasa lebih erotis selama
trimester kedua, kurang labih 80% wanita mengalami kemajuan yang nyata dalam
hubungan seksual mereka dibanding pada trimester pertama dan sebelum hamil.
Trimester kedua relatif terbebas dari segala ketidaknyamanan fisik, dan ukuran
perut wanita belum menjadi masalah besar, lubrikasi vagina semakin banyak pada
masa ini, kecemasan, kekhawatiran dan masalah masalah yang sebelumnya
menimbulkan ambivalensi pada wanita tersebut mereda .
Selain itu tanda tanda lain adalah :
Ibu sudah mulai merasa sehat dan mulai bisa menerima kehamilannya.
Mulai merasakan gerakan bayi dan merasakan kehadiran bayi sebagai seseorang di
luar dirinya.
Perut ibu belum terlalu besar sehingga belum dirasa beban.
TRIMESTER III
Trimester
ketiga
sering
disebut
periode
penantian
dengan
penuh
kewaspadaan. Pada periode ini wanita mulai menyadari kehadiran bayi sebagai
makhluk yang terpisah sehingga ia menjadi tidak sabar menanti kehadiran sang
bayi. Ada perasaan was-was mengingat bayi dapat lahir kapanpun. Hal ini
membuatnya berjaga-jaga sementara ia memperhatikan dan menunggu tanda dan
gejala persalinan muncul.
Trimester ketiga merupakan waktu, persiapan yang aktif terlihat dalam
menanti kelahiran bayi dan menjadi orang tua sementara perhatian utama wanita
terfokus pada bayi yang akan segera dilahirkan. Pergerakan janin dan pembesaran
uterus, keduanya
menjadi
hal
yang
terus
menerus mengingatkan
tentang
keberadaan bayi. Wanita tersebut lebih protektif terhadap bayinya. Sebagian besar
pemikiran difokuskan pada perawatan bayi. Ada banyak spekulasi mengenai jenis
kelamin dan wajah bayi itu kelak. Sejumlah ketakutan muncul pada trimester ketiga.
Wanita mungkin merasa cemas dengan kehidupan bayi dan kehidupannya sendiri.
Seperti: apakah nanti bayinya akan lhir abnormal, terkait persalinan dan pelahiran
(nyeri, kehilangan kendali, hal-hal lain yang tidak diketahui), apakah ia akan
menyadari bahwa ia akan bersalin, atau bayinya tidak mampu keluar karena
perutnya sudah luar biasa besar, atau apakah organ vitalnya akan mengalami
cedera akibat tendangan bayi.
Ibu khawatir bayinya akan lahir sewaktu-waktu dan dalam kondisi yang tidak
normal.
Perut membesar
Tanda
Chadwicks,
mukosa
vagina
hipervaskularisasi hormon estrogen.
berwarna
kebiruan
karena
Kontraksi Braxton Hicks, kontraksi uterus (perut terasa kencang) tetapi tidak
disertai rasa nyeri.