Professional Documents
Culture Documents
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat-Nya maka
kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah Konsep Dasar Kebidanan
Komunitas.
Penulisan makalah adalah merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk
menyelesaikan tugas mata kuliah Askeb. Dalam Penulisan makalah ini kami merasa
masih banyak kekurangan-kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi,
mengingat akan keterbatasan kemampuan yang dimiliki kami. Untuk itu kritik dan
saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan
makalah ini.
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR....................................................................................................
ii
DAFTAR ISI..................................................................................................................
iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...........................................................................................................
1
B. Rumusan Masalah......................................................................................................
2
C. Rumusan Masalah......................................................................................................
2
BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi Epidemiologi................................................................................................
3
B. Tujuan Epidemiologi..................................................................................................
8
C. Ruang Lingkup Epidemiologi....................................................................................
11
A. Kesimpulan................................................................................................................
13
B. Saran...........................................................................................................................
13
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
wanita
postmenopause
diperkirakan
sebesar
1.200
juta
jiwa.2
B.
Tujuan
Mengetahui pengaruh terapi kombinasi estrogen dan progesterone terhadap
1.
2.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
MENOPAUSE
1.
Definisi
ini
terjadi
karena
kehamilan
dan
persalinan
akan
dibandingkan mereka yang menikah dan tidak bekerja/ bekerja atau tidak
menikah dan tidak bekerja.
e. Wanita dengan histerektomi
Pada wanita yang melakukan histerektomi akan mengalami gejala menopause
pada usia yang lebih muda.
f. Pemakaian kontrasepsi
Pada wanita yang menggunakan kontrasepsi hormonal akan lebih lama/tua
g.
h.
i.
j.
memasuki menopause.
Merokok
Pada wanita merokok akan lebih cepat memasuki masa memopause.
Sosial ekonomi
Budaya dan lingkungan
Budaya dan lingkungan
Pengaruh budaya dan lingkungan sangat mempengaruhi wanita untuk dapat
atau tidak menyesuaikan diri dengan fase klimakterium.
2.Gejala
Perubahan/dampak negatif yang terjadi pada masa menopause
a. Jangka Pendek
Keadaan fisik seorang wanita menopause mengalami banyak perubahan
akibat perubahan organ reproduksi dan juga hormon tubuh.Keadaan ini bisa
menimbulkan ketidaknyamanan dalam kehidupan sehari-hari ,diantaranya
sebagai berikut.
1) Perasaan panas (hot flush)
a) Rasa panas yang luar biasa pada wajah dan tubuh bagian atas (seperti
leher dan dada)
b) Pada saat terjadi gejolak panas warna kulit menjadi kemerahan
didaerah dada,leher, dan wajah serta twerasa adanya peningkatan suhu
pada perabaan.
c) Gejolak pans terjadi karena jaringan-jaringan yang sensitif atau yang
bergantung pada esterogen akan terpengaruh sewaktu kadar esterogen
menurun.
mudah
goyang
dan
gusi
b. Jangka Panjang
1) Osteoporosis
a) Berkurangnya kepadatan tulang karena penurunan kadar esterogen,
sehingga tulang menjadi mudah rapuh dan patah.
fisik
dan
olahraga,kekurangan
gizi,kelainan
kelenjar
gondok,merokok,dll
2) Penyakit jantung koroner
Berkurangnya esterogen dapat menurunkan kadar kolesterol baik (High
Density Lipoprotein/HDL) dan meningkatkan kadar kolesterol jahat (Low
Density Lipoprotein/LDL) yang meningkatkan kejadian penyakit jantung
koroner pada wanita.
B.
1.
Definisi
Hormone replacement therapy atau yang diterjemahkan sebagai terapi sulih
Epidemiologi
Penggunaan sulih hormon di Indonesia masih sangat terbatas. Berbeda
dengan negara barat, keluhan yang lebih sedikit dan penerimaan masyarakat terhadap
menopause, faktor pendidikan, sosial, ekonomi mempengaruhi jumlah pemakaian
sulih hormon di Indonesia khususnya dan negara Asia umumnya.
10
3.
a.
b.
c.
Pigmentasi kulit
d.
e.
f.
g.
h.
i.
4.
Indikasi
Berdasarkan rekomendasi yang dikeluarkan oleh North American Menopause
Society (NAMS), indikasi primer pemberian terapi sulih hormon adalah adanya
keluhan menopause seperti gejala vasomotor berupa hot flush dan gejala urogenital.
Di Indonesia, terapi sulih hormon diberikan hanya pada pasien menopause dengan
keluhan terkait defisiensi estrogen yang mengganggu atau adanya ancaman
osteoporosis dengan lama pemberian maksimal 5 tahun.
5.
Kontra Indikasi
a. Kontraindikasi HRT
Kehamilan
Trombosis vena
11
beberapa kontra indikasi absolut terapi sulih hormon, yaitu karsinoma payudara,
kanker endometrium, riwayat tromboemboli vena dan penyakit hati akut.
6.
Cara Pemberian
Sulih hormon dapat berisi estrogen saja atau kombinasi dengan progesteron.
Pilihan rejimen yang digunakan bergantung pada riwayat histerektomi. Untuk wanita
yang tidak menjalani histerektomi, umumnya diberikan kombinasi dengan
progesteron untuk mengurangi risiko terjadinya keganasan pada uterus.
a. Rejimen I, yang hanya mengandung estrogen
Rejimen ini bermanfaat bagi wanita yang telah menjalani histerektomi.
Estrogen diberikan setiap hari tanpa terputus.
b. Rejimen II, yang mengandung kombinasi antara estrogen dan progesteron.
diberikan pada perempuan pada usia pra atau perimenopause yang masih
menginginkan siklus haid.
7.
Bentuk Sediaan
13
memiliki
aktivitas
androgenik,
terutama
derivat
19-
14
Masih
terlihat
masih
banyaknya
praktisi
medis
yang
15
16
resiko-nya lebih kecil bila dibandingkan wanita menopause yang obesitas atau
mengkonsumsi alkohol setiap hari.
Berdasarkan penelitian, wanita yang terserang kanker payudara ketika sedang
menggunakan HRT, mempunyai resiko kematian yang lebih kecil karena dapat
terdeteksi lebih dini dan mempercepat pertumbuhan tumor yang sudah ada sehingga
sel-sel kanker-nya kurang agresif.
10. Lama Penggunaan
Menurut NHMRC lamanya pemberian terapi sulih hormon adalah sebagai
berikut:
a. Untuk penatalaksanaan gejolak panas, pemberian terapi sulih hormon
sistemik selama 1 tahun dan kemudian dihentikan total secara berangsurangsur (dalam periode 1-3 bulan) dapat efektif.
b. Untuk perlindungan terhadap tulang dan menghindari atrofi urogenital,
pemakaian jangka lama diindikasikan tetapi lamanya waktu yang optimal
tidak diterangkan dengan jelas.
c. Setelah penghentian terapi masih terdapat manfaat untuk perlindungan
terhadap tulang dan koroner, tetapi menghilang bertahap setelah beberapa
tahun.
Mengacu pada hasil penelitian terbaru dari WHI, lama pemakaian terapi sulih
hormon di Indonesia maksimal 5 tahun. Hal ini
17
Jarang gejala
Sakit kepala
Double visi
Diare
18
mata
Depresi berat
Gelisah
Jerawat
biasa
Kehilangan nafsu
makan
Ruam kulit
Laxitude
Demam
Cahaya berwarna
bangku
Chorea
penyakit
akibat
kekurangan
estrogen.
Adapun
wanita-wanita
yang
19
20
2.
3.
panjang
Dapat meningkatkan kualitas hidup
21
22
BAB III
23
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Gejala menopause yang dirasakan wanita dapat mengganggu aktifitas sehari-hari
sehingga menurunkan kualitas hidup.
2. Terapi sulih hormon dengan kombinasi estrogen dan progesteron dapat
meningkatkan kualitas hidup wanita post menopause.
3. Efek samping terapi sulih estrogen dapat diminimalisir dengan menggunakan
terapi kombinasi estrogen dan progesteron.
B. saran
Dalam penulisan makalah ini tentu jauh dari sempurna karena dalam
penyusunan makalah ini kami dapat dari berbagai sumber dan mungkin banyak
kekeliruan dalam makalah ini, baik dari kata-kata maupun isi yang terdapat dalam
makalah ini.kami butuh kritik dan saran atas semua kekeliruan.
DAFTAR PUSTAKA
24
http://www.indonesiaindonesia.com/f/13836-penggunaan-hormone-replacementtherapy/
http://translate.google.co.id/translate?hl=id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org
http://www.pusatdunia.com/Pusat-Tips-Trik/kesehatan/terapi-penggantian-hormonHRT-bisa-menyebabkan-kanker.html
http://juliuskurnia.wordpress.com/2008/04/23/terapi-hormon-untuk-wanitamenopause/
25