Professional Documents
Culture Documents
Disusun oleh:
Naili Nur Saadah N.
G99151051
Pembimbing :
drg. Sandy Trimelda, Sp.Ort
: Ny. P
Usia
: 51 tahun
JenisKelamin
: Perempuan
Agama
: Islam
Pekerjaan
Alamat
No RM
: 01-34-00-xx
Status
: Sudah Menikah
Kamar
: Melati I/ 7I
Sehari-hari pasien
hanya bisa minum sekitar 1 gelas air putih atau susu. Pasien mengeluh muntah
jika makan makanan yang agak padat. Muntah berupa cairan dan sisa
makanan. Muntah darah disangkal. Berat badan pasien menurun 10 kg selama
2 minggu terakhir.
c. Riwayat Penyakit Dahulu
Hipertensi
: disangkal
Gastritis
: disangkal
Diabetes
: (+) tidak terkontrol
Jantung
: (+)
Stroke
: disangkal
Tuberkulosis
: (+)
d. Riwayat Penyakit Keluarga
Hipertensi
: disangkal
Gastritis
: disangkal
Diabetes
: disangkal
Jantung
: disangkal
Stroke
: disangkal
Tuberkulosis
: disangkal
e. Riwayat Sosial Ekonomi
Saat ini pasien tinggal bersama keluarga, pasien merupakan ibu rumah
tangga. Pasien berobat dengan fasilitas BPJS.
PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan umum
3.
Kepala
Nadi
: 74 x/menit
Frekuensi napas
: 20 x/menit
Suhu
: 36.00C
Tekanan darah
: 110/70 mmHg
: Mesosefal
4. Mata :
6.Leher
7.Thoraks
8.Jantung
Inspeksi
Ictus
cordis
tidak tampak
9. Paru
10. Abdomen
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
: Inspeksi
Palpasi
Perkusi
: Sonor / sonor
Auskultasi
: Inspeksi
Auskultasi
Perkusi
: Timpani
Palpasi
ORAL STATUS
Extra oral :
Maxilla
Mandibula
Lips
Intra Oral:
Palatum
Lingua
Upper gingiva
Lower gingiva
Left bucal
Right bucal
Oral hygiene
: Debris = 8/6= 1,3 Calculus = 4/6 = 0,7
OHI = 1,3 +0,7 = 2
Oral hygiene sedang
Dental Formula
Permanent Teeth
1 2 3
32 31 30
4 5 6 7 8 9 10 11 12
29 28 27 26 25 24 23 22 21
Element
Sondation
Palpation
Percution
:: Tidak dilakukan
: Tidak dilakukan
: Tidak dilakukan
Chloor etile
: Tidak dilakukan
13
20
14 15 16
19 18 17
Satuan
Rujukan
HEMATOLOGI RUTIN
Haemoglobin
13.6
g/dL
12.0 15.6
Hematokrit
42
33 - 45
Leukosit
8.0
ribu/uL
4.5 11
Trombosit
219
ribu/uL
150-450
Eritrosit
4.66
juta/uL
4.10-5.10
GDS
124
mg/dl
60 140
SGOT
28
u/l
<31
SGPT
23
u/l
<34
Albumin
2.3
g/dL
3.5 5.2
Kreatinine
0.6
mg/dL
0.6-1.1
Ureum
59
mg/dL
<50
133
mmol/L
136 145
KIMIA KLINIK
ELEKTROLIT
Natrium Darah
Kalium Darah
3.7
mmol/L
3.3 5.1
Chloridadarah
102
mmol/L
98-106
HbA1c
9.0
4.8 5.9
Glukosa Darah
Puasa
64
mg/dL
70 110
Glukosa 2 Jam PP
91
mg/dL
80 140
Albumin
2.0
g/dL
3.5 5.2
Kolesterol Total
117
mg/dL
50 -200
Kolesterol LDL
77
mg/dL
88 201
Kolesterol HDL
22
mg/dL
37 92
Trigliserida
126
mg/dL
<150
KIMIA KLINIK
DIAGNOSIS
-
TERAPI
-
PLAN
-
Konsul VCT
EDUKASI
Jaga kebersihan mulut dengan sikat gigi secara perlahan dan kumur 3x sehari
terutama setelah makan
PROGNOSIS
Ad vitam
Ad sanam
Ad fungsionam
: dubia
: dubia
: dubia
PEMBAHASAN
Pasien bernama Ny. P, usia 51 tahun merupakan pasien bangsal dengan
B20 stadium IV, Diabetes Mellitus tipe II non-obese, Presumtive TB paru,
dan kandidiasis oral. Pasien mengeluh sariawan sejak 2 minggu SMRS.
Sariawan dirasakan bertambah sakit. Hal ini menyebabkan pasien sulit makan
sehingga berat badan pasien turun sebanyak 10 kg dalam waktu 2 minggu.
Keluhan pasien sesuai dengan gejala yang dapat muncul pada kandidiasis oral
seperti adanya rasa tidak nyaman, rasa terbakar, rasa sakit, dan pedih pada
rongga mulut.
Pada pemeriksaan intraoral ditemukan adanya bercak bercak berupa
lapisan putih di bagian permukaan lingual yang mudah terkelupas ketika
diangkat. Hal ini khas pada kandidiasis pseudomembranous akut. Pada bagian
permukaan lidah, disekitar lesi putih, juga terdapat lesi berwarna putih
kekuningan. Kandidiasis oral yang dapat dibedakan menjadi 4 (empat)
bentuk, yaitu : pseudomembranosis, eritematus (atropik), hiperplastik, dan
keilitis angularis. Jenis pseudomembranosus tampak sebagai membran putih
atau kuning yang melekat dan dapat dikelupas dengan jalan mengeroknya,
meninggalkan mukosa eritematus di bawahnya. Keadaan ini dapat mengenai
mukosa dimana saja, tetapi lidah dan palatum lunak adalah daerah yang
paling sering terkena. Kondisi ini biasanya akut, tetapi pada penderita B20
bisa bertahan beberapa bulan. Bentuk eritmatus ditandai oleh daerah merah
dan gundul pada bagian dorsum lidah. Kandidosis hiperplastik kronis pada
B20 merupakan sub tipe yang paling langka, tetapi dapat menimbulkan
bercak putih pada mukosa bukal. Tipe ini harus dibedakan dengan hairy
leukoplakia, yang seringkali mengandung kandida pada permukaanya. Semua
jenis kandidosis dapat diikuti dengan terjadinya keilitis angularis yang
tampak sebagai fisur merah dan sakit pada sudut mulut, terutama pada
penderita B20.
Pada pasien B20 terdapat defisiensi imun selular yang ditandai dengan
penurunan jumlah sel limfosit CD4. Kebanyakan infeksi dan proses
neoplastik yang terlihat pada kulit pasien yang terinfeksi HIV difasilitasi oleh
hilangnya CD4 sel-sel sistem kekebalan tubuh. Dalam keadaan tertentu,
Candida albicans dapat menjadi patogen oportunistik dalam keadaan
penurunan fungsi imunitas. Jumlah Candida albicans pada saliva meningkat.
Spesies ini berubah bentuk dari ragi menjadi hifa yang kemudian
berkolonisasi pada mukosa orofaring, menyebabkan terjadinya kandidiasis
oral.
Gambaran klinis kandidiasis pseudomembranous akut yaitu berupa
lapisan putih atau kuning (cheesy material) yang dapat terkelupas ketika
diangkat. Pemeriksaan penunjang kandidiasis oral dengan pemeriksaan
sitologi eksfoliatif, kultur swab, uji saliva, dan biopsi. Diagnosis dan terapi
pada kandidiasis disesuaikan dari gambaran klinis dan hasil pemeriksaan
penunjang.
Bagan patofisiologi B20 menyebabkan kandidiasis oral
Pasien B20
Kemampuan imunitas
tubuh menurun
Candida albicans berubah bentuk dari ragi menjadi hifa dan memproduksi
enzim hidrolitik (aspartyl proteinase) serta mebentuk lapisan biofilm
Pseudomembran
(oral thrush) bercak
berwarna putih atau
kuning
Erimatous
bercak kemerahan
pada mukosa
Cheilitis angularis
Fissura pada sudut
mulut
Hiperplastik
Serupa
pseudomembran
tetapi biasanya
melekat dengan
jaringan
inhibitor
cytochrome
P-450
sterol
C-14
alpha-
memperlihatkan
aktivitas
fungistatik
terhadap
I.
KESIMPULAN
1. Kandidiasis merupakan penyakit infeksi oral yang disebabkan oleh jamur
Candida.
2. Menurunnya jumlah sel limfosit CD4+ pada pasien dengan B20
menyebabkan peningkatan jumlah Candida pada saliva pasien. Hal ini
menyebabkan peningkatan kolonisasi jamur Candida pada daerah
orofaring yang dapat meningkatkan risiko timbulnya penyakit kandidiasis.
3. Terdapat empat bentuk kandidiasis oral pada pasien B20 yaitu:
pseudomembranosis, eritematus (atropik), hiperplastik, dan keilitis
angularis.
4. Dalam penegakkan
diagnosis
kandidiasis
oral,
perlu
dilakukan
10