Professional Documents
Culture Documents
1-1
Rencana pemerintah akan memanfaatkan dan mengelola bekas-bekas tambang yang tersebar
sangat banyak di Kabupaten Belitung ini. Menyadari potensi tersebut, di beberapa kawasan
sudah dikembangkan sektor perikanan, perkebunan, pertanian termasuk sektor pariwisata. Dari
beberapa alternatif pengembangan kawasan bekas pertambangan dan dengan memperhatikan
sifat sektor pariwisata yang relatif lebih ramah lingkungan dan multi sektoral maka pemerintah
daerah berusaha untuk mulai mengembangkan kawasan bekas pertambangan menjadi objek
wisata ataupun kawasan (cagar) alam maupun budaya dengan tujuan untuk melestarikan dan
meningkatkan nilai ekonomis kawasan bekas penambangan yang ada.
Penerimaan devisa dan pendapatan daerah dari sektor pariwisata masih belum mencapai
target yang diharapkan, sehingga peran pemerintah, dunia usaha dan masyarakat masih terus
dituntut peran aktifnya. Berkembangnya kegiatan pariwisata di suatu daerah akan memberikan
pengaruh dan mendorong pembangunan sektor-sektor lain, khususnya dalam rangka membuka
peluang kesempatan kerja dan peluang untuk berusaha, karena jika dilihat dari segi Beckward
linkages ( keterkaitan ke belakang ) , kegiatan pariwisata mempunyai keterkaitan erat dengan
sektor produksi yakni pertanian dan industri serta penyedia Infrastruktur ( pekerjaan umum dan
perhubungan ) sedangkan dari segi Foreward linkages ( keterkaitan kedepan ), kegiatan
pariwisata mempunyai keterkaitan erat dengan sektor perdagangan, keuangan dan jasa-jasa
sosial kemasyarakatan lainnya. Dalam formasi keterkaitan seperti ini pengembangan kegiatan
pariwisata tidak dapat dilihat secara parsial, terutama hanya berkaitan dengan Obyek wisata
saja, akan tetapi harus dilihat keterkaitan secara luas.
Sejalan dengan itu, dalam Undang-undang RI Nomor 32 Tahun 2004 dinyatakan bahwa
kewenangan pemerintah daerah Provinsi dalam sektor pariwisata hanya terbatas pada promosi
pariwisata. Dengan demikian, pengelolaan obyek wisata telah menjadi kewenangan daerah
kota atau kabupaten Masing-masing. Kabupaten Belitung sebagai salah satu daerah tujuan
wisata di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, memiliki Potensi wisata alam dan budaya yang
cukup potensial untuk dikembangkan menjadi daya tarik kunjungan wisata.
Memperhatikan apa yang telah dikemukakan diatas Pemerintah Kabupaten Belitung ingin
berusaha memadukan antara potensi yang ada dari kolong eks tambang dengan peluang
wisata yang cukup menjanjikan dimasa mendatang, mencoba mengubah citra jelek
permasalahan lingkungan menjadi peluang ekonomi yang dapat memberikan efek positif dari
kesempatan kerja dan peluang berusaha, dengan mengubah kolong eks tambang menjadi
objek wisata alam dengan berbagai macam bidang seperti olahraga, pendidikan, rekriasi dan
lain-lain.
1-2
Belitung. Disamping itu kegiatan ini juga untuk menjamin kesiapan informasi tematik mengenai
Potensi Pengembangan Wisata Kolong Eks Tambang agar dapat dimanfaatkan sebagai bahan
tolak ukur mengenai kondisi Pengembangan wisata di Kabupaten Belitung.
Tujuan rinci kegiatan ini adalah sebagai berikut :
1) Teridentifikasi dan terinventarisasi kawasan-kawasan bekas pertambangan yang memiliki
potensi sejarah, budaya,maupun keindahan alam yang rnemungkinkan untuk dikelola dan
dimanfaatkan secara sosial dan ekonomis dalam bentuk pemanfaatan dan pengendalian
Kolong Eks Tambang wilayah Kabupaten Belitung..
2) Teranalisisnya potensi kawasan-kawasan kolong eks tambang di Kabupaten Belitung
sebagai kawasan pariwisata alam yang bernilai ekonomis.
3) Menganalisa faktor-faktor teknis, sosial-ekonomi, sosial-budaya dan kebijakan mana yang
mampu meningkatkan nilai ekonomis.
4) Tersusunnya strategi pengembangan kawasan kolong eks tambang di Kabupaten Belitung
Untuk pemanfaatan pariwisata dengan segala potensi yang ada dan kesesuaian
pemanfaatannya
5) Tersusunnya rencana penataan pengembangan wisata kolong eks tambang prioritas yang
memperhatikan aspek kelestarian, keterpaduan, keragaman,serta karakteristik sosial
budaya kawasan.
6) Terumuskannya langkah-langkah strategis dalam pengembangan wisata kolong eks
tambang sehingga menjadi suatu sumberdaya alam yang potensial dan bernilai ekonomis.
7) Memberikan bahan rekomendasi bagi Pemerintah Kabupaten Belitung dalam rangka
menyusun rancangan kebijakan pemanfaatan wisata kolong eks tambang melalui
pemberdayaan masyarakat yang sesuai dengan budaya dan kearifan lokal.
1.2.2 SASARAN
Sasaran Umum dari pelaksanaan Studi Kelayakan Pengembangan Wisata Kolong Eks
Tambang ini adalah ; adanya profil potensi kawasan kolong eks tambang untuk di kembangkan
sebagai kawasan pariwisata, arahan kebijakan dan strategi pengembangan , pelestarian dan
perlindungan kawasan kolong eks tambang di kabupaten Belitung, rencana penataan
pengembangan kawasan, serta indikasi program pengembangan, pemanfaatan , pelestarian
dan perlindungan terhadap kawasan dan benda-benda bekas pertambangan untuk menunjang
terwujudnya kepariwisataan di Kabupaten Belitung secara berkelanjutan.
Tersusunnya Dokumen Perencanaan Pembangunan dan Pengembangan Pariwisata di
Kabupaten Belitung yang Komprehensif meliputi tata ruang kawasan pariwisata beserta aspek
regulasinya, arahan pengembangan produk wisata, kebutuhan sarana dan prasarana, promosi
dan pemasaran program investasi pemerintah, pola investasi swasta serta pola keterlibatan
masyarakat dalam pembangunan dan pengembangan pariwisata.
1-3
Sasaran khusus dari pelaksanaan studi kelayakan pengembangan wisata kolong eks tambang
ini adalah ; perencanaan, pelaksanaan, pengawasan/ evaluasi dan pelaporan Kegiatan yang di
danai dari dana Kegiatan Studi Kelayakan Pengembangan Wisata Kolong Eks Tambang.
Sasaran spesifik dari pelaksanaan Studi Kelayakan Pengembangan Wisata Kolong Eks
Tambang adalah
a) Mengidentifikasi kondisi
Tambang
b) Mengindentifikasi kondisi
Daerah.
c) Mengidentifikasi kondisi
Daerah
d) Mengidentifikasi kondisi
kelembagaan.
1-4
Teknis
Sosial-Budaya
Sosial-Ekonomi
Lingkungan hidup;
Pemanfaatan dan pengembangan
Kebijakan yang sesuai / Kearifan Lokal
3) Rencana dan Strategi Pengembangan Wisata Kolong Eks Tambang dari aspek teknologi,
spesifik lokasi dan sosial-ekonomi yang dituangkan dalam kerangka ruang dan waktu
kegiatan
4) Hasil Studi mengenai layak/ tidak kawasan dengan deliniasi tertentu yang didalamnya berisi
potensi dan rencana pengembangan wisata alam, pemancingan, olah raga, publik space,
1-5
kepemudaan dan remaja (camping ground) dan potensi lainnya yang memungkinkan dapat
dikembangkan pada kawasan tersebut.
5) Konsep Metodologi yang tepat dalam Pengembangan Wisata Kolong Eks Tambang, yang
terangkum dalam dokumen Studi Kelayakan Pengembangan Wisata Kolong Eks Tambang
yang terdiri dari:
a.
b.
c.
d.
Pendahuluan
Pada bab ini berisi uraian mengenai Latar Belakang, Maksud, Tujuan, dan
Sasaran, Dasar Hukum, Ruang Lingkup Kegiatan, Output Pekerjaan serta
Sistematika Penyajian Laporan Pendahuluan.
Bab 2
Kajian Pustaka
Pada bab ini berisi uraian pemahaman mengenai sumber daya lahan,
karakteristik lahan pasca tambang, reklamasi lahan pasca tambang,
pemanfaatan lahan pasca penambangan timah dan kepariwisataan
Bab 3
Kajian Kebijakan
Pada bab ini berisi uraian Kebijakan Perencanaan Pembangunan Kab. Belitung
yang tertuang dalam RPJPD dan RPJMD, Kebijakan dan Strategi Penataan
Ruang dalam RTRW termasuk didalamnya mencakup pola dan struktur ruang
Bab 4
Gambaran Umum
Pada bab ini berisi uraian mengenai gambaran wilayah perencanan yang
didalamnya mencakup gambaran Kab. Belitung secara umum dan gambaran
masing masing kecamatan di Kab. Belitung serta gambaran kondisi kolong
kolong eks tambang di Kab. Belitung
Bab 5
Bab 6
Indikasi Program
Pada bab ini berisikan mengenai program penanganan kolong eks tambang
yang telah dianalisis pada bab sebelumnya..
1-6