You are on page 1of 6

Studi Kelayakan Pengembangan Wisata Kolong Eks Tambang

Kabupaten Belitung TA 2012

1.1 LATAR BELAKANG


Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) merupakan salah satu daerah penghasil sumber
daya alam khususnya tambang. Kegiatan penambangan hampir seluruhnya meninggalkan
lahan-lahan terbuka berupa kolong darat (hamparan Tailing dan Over-Burden) serta kolong air
yang berukuran 11-100 ha, dengan kedalaman 5-25m. Luas total kolong di Kabupaten Belitung
saat ini belum diketahui secara pasti karena tingginya jumlah penambang liar yang dilakukan
masyarakat dengan lokasi penambangan diwilayah terpencil. Keberadaan kolong bagi
masyarakat dan pemerintah Kabupaten Belitung saat ini minim sekali manfaatnya dan hampir
tidak pernah dilakukan penelitian kearah pengembangan sumber daya kolong tersebut.
Pemanfatan hanya sebatas sebagai sumber air bersih untuk mandi dan mencuci.
Menurut Wardoyo dan Ismail (1998) kolong terbagi menjadi 3 (tiga) tipe yaitu Kolong Baru
(kurang dari lima tahun), Kolong Muda ( 5-20 Tahun ) dan Kolong Tua ( diatas 20 tahun). Selain
itu, berdasarkan hubungan antara kolongnya dibedakan menjadi kolong terpisah (tidak saling
berhubungan) dan kolong menyatu (satu sama lain berhubungan). Kolong-kolong terpisah yang
berumur lebih dari lima tahun tergolong aman untuk dimanfaatkan oleh masyarakat
Pengelolaan dan pemanfaatan lahan bekas penambangan meliputi aspek yang sangat luas dan
kompleks, tidak hanya aspek lingkungan hidup, tetapi juga aspek sosial ekonomi, pariwisata
dan budaya. Upaya pengelolaan lingkungan dalam penambangan sebaiknya bertujuan untuk
mencapai suatu kondisi lingkungan yang aman dan yang stabil yang berlangsung dalam kurun
waktu yang lama. Keamanan dan kestabilan lingkungan hidup yang meliputi terjaminnya suatu
kondisi lingkungan yang bebas pencemaran yang dapat mendukung keberlanjutan kehidupan
dan ekosistem setempat, maupun yang tercakup dalam wilayah lain yang secara tidak langsung
terkena dampak aktivitas penambangan tersebut.
Seiring dengan perkembangan dan kondisi lingkungan serta arah pembangunanmaka sekarang
pemerintah daerah beserta lembaga dan instansi terkait berusaha untuk melakukan
pengamanan dan perlindungan terhadap kawasan tersebut.

1-1

Studi Kelayakan Pengembangan Wisata Kolong Eks Tambang


Kabupaten Belitung TA 2012

Rencana pemerintah akan memanfaatkan dan mengelola bekas-bekas tambang yang tersebar
sangat banyak di Kabupaten Belitung ini. Menyadari potensi tersebut, di beberapa kawasan
sudah dikembangkan sektor perikanan, perkebunan, pertanian termasuk sektor pariwisata. Dari
beberapa alternatif pengembangan kawasan bekas pertambangan dan dengan memperhatikan
sifat sektor pariwisata yang relatif lebih ramah lingkungan dan multi sektoral maka pemerintah
daerah berusaha untuk mulai mengembangkan kawasan bekas pertambangan menjadi objek
wisata ataupun kawasan (cagar) alam maupun budaya dengan tujuan untuk melestarikan dan
meningkatkan nilai ekonomis kawasan bekas penambangan yang ada.
Penerimaan devisa dan pendapatan daerah dari sektor pariwisata masih belum mencapai
target yang diharapkan, sehingga peran pemerintah, dunia usaha dan masyarakat masih terus
dituntut peran aktifnya. Berkembangnya kegiatan pariwisata di suatu daerah akan memberikan
pengaruh dan mendorong pembangunan sektor-sektor lain, khususnya dalam rangka membuka
peluang kesempatan kerja dan peluang untuk berusaha, karena jika dilihat dari segi Beckward
linkages ( keterkaitan ke belakang ) , kegiatan pariwisata mempunyai keterkaitan erat dengan
sektor produksi yakni pertanian dan industri serta penyedia Infrastruktur ( pekerjaan umum dan
perhubungan ) sedangkan dari segi Foreward linkages ( keterkaitan kedepan ), kegiatan
pariwisata mempunyai keterkaitan erat dengan sektor perdagangan, keuangan dan jasa-jasa
sosial kemasyarakatan lainnya. Dalam formasi keterkaitan seperti ini pengembangan kegiatan
pariwisata tidak dapat dilihat secara parsial, terutama hanya berkaitan dengan Obyek wisata
saja, akan tetapi harus dilihat keterkaitan secara luas.
Sejalan dengan itu, dalam Undang-undang RI Nomor 32 Tahun 2004 dinyatakan bahwa
kewenangan pemerintah daerah Provinsi dalam sektor pariwisata hanya terbatas pada promosi
pariwisata. Dengan demikian, pengelolaan obyek wisata telah menjadi kewenangan daerah
kota atau kabupaten Masing-masing. Kabupaten Belitung sebagai salah satu daerah tujuan
wisata di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, memiliki Potensi wisata alam dan budaya yang
cukup potensial untuk dikembangkan menjadi daya tarik kunjungan wisata.
Memperhatikan apa yang telah dikemukakan diatas Pemerintah Kabupaten Belitung ingin
berusaha memadukan antara potensi yang ada dari kolong eks tambang dengan peluang
wisata yang cukup menjanjikan dimasa mendatang, mencoba mengubah citra jelek
permasalahan lingkungan menjadi peluang ekonomi yang dapat memberikan efek positif dari
kesempatan kerja dan peluang berusaha, dengan mengubah kolong eks tambang menjadi
objek wisata alam dengan berbagai macam bidang seperti olahraga, pendidikan, rekriasi dan
lain-lain.

1.2 MAKSUD, TUJUAN DAN SASARAN


1.2.1 MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud dari Kegiatan Studi Kelayakan Pengembangan Wisata Kolong Eks Tambang
Kabupaten Belitung adalah untuk memberikan gambaran potensi pengembangan wisata kolong
eks tambang sebagai suatu sumberdaya alam (SDA) yang berkaitan erat dengan program
Perencanaan Pembangunan di Bidang Ekonomi khususnya Sektor kepariwisataan Kabupaten

1-2

Studi Kelayakan Pengembangan Wisata Kolong Eks Tambang


Kabupaten Belitung TA 2012

Belitung. Disamping itu kegiatan ini juga untuk menjamin kesiapan informasi tematik mengenai
Potensi Pengembangan Wisata Kolong Eks Tambang agar dapat dimanfaatkan sebagai bahan
tolak ukur mengenai kondisi Pengembangan wisata di Kabupaten Belitung.
Tujuan rinci kegiatan ini adalah sebagai berikut :
1) Teridentifikasi dan terinventarisasi kawasan-kawasan bekas pertambangan yang memiliki
potensi sejarah, budaya,maupun keindahan alam yang rnemungkinkan untuk dikelola dan
dimanfaatkan secara sosial dan ekonomis dalam bentuk pemanfaatan dan pengendalian
Kolong Eks Tambang wilayah Kabupaten Belitung..
2) Teranalisisnya potensi kawasan-kawasan kolong eks tambang di Kabupaten Belitung
sebagai kawasan pariwisata alam yang bernilai ekonomis.
3) Menganalisa faktor-faktor teknis, sosial-ekonomi, sosial-budaya dan kebijakan mana yang
mampu meningkatkan nilai ekonomis.
4) Tersusunnya strategi pengembangan kawasan kolong eks tambang di Kabupaten Belitung
Untuk pemanfaatan pariwisata dengan segala potensi yang ada dan kesesuaian
pemanfaatannya
5) Tersusunnya rencana penataan pengembangan wisata kolong eks tambang prioritas yang
memperhatikan aspek kelestarian, keterpaduan, keragaman,serta karakteristik sosial
budaya kawasan.
6) Terumuskannya langkah-langkah strategis dalam pengembangan wisata kolong eks
tambang sehingga menjadi suatu sumberdaya alam yang potensial dan bernilai ekonomis.
7) Memberikan bahan rekomendasi bagi Pemerintah Kabupaten Belitung dalam rangka
menyusun rancangan kebijakan pemanfaatan wisata kolong eks tambang melalui
pemberdayaan masyarakat yang sesuai dengan budaya dan kearifan lokal.
1.2.2 SASARAN
Sasaran Umum dari pelaksanaan Studi Kelayakan Pengembangan Wisata Kolong Eks
Tambang ini adalah ; adanya profil potensi kawasan kolong eks tambang untuk di kembangkan
sebagai kawasan pariwisata, arahan kebijakan dan strategi pengembangan , pelestarian dan
perlindungan kawasan kolong eks tambang di kabupaten Belitung, rencana penataan
pengembangan kawasan, serta indikasi program pengembangan, pemanfaatan , pelestarian
dan perlindungan terhadap kawasan dan benda-benda bekas pertambangan untuk menunjang
terwujudnya kepariwisataan di Kabupaten Belitung secara berkelanjutan.
Tersusunnya Dokumen Perencanaan Pembangunan dan Pengembangan Pariwisata di
Kabupaten Belitung yang Komprehensif meliputi tata ruang kawasan pariwisata beserta aspek
regulasinya, arahan pengembangan produk wisata, kebutuhan sarana dan prasarana, promosi
dan pemasaran program investasi pemerintah, pola investasi swasta serta pola keterlibatan
masyarakat dalam pembangunan dan pengembangan pariwisata.

1-3

Studi Kelayakan Pengembangan Wisata Kolong Eks Tambang


Kabupaten Belitung TA 2012

Sasaran khusus dari pelaksanaan studi kelayakan pengembangan wisata kolong eks tambang
ini adalah ; perencanaan, pelaksanaan, pengawasan/ evaluasi dan pelaporan Kegiatan yang di
danai dari dana Kegiatan Studi Kelayakan Pengembangan Wisata Kolong Eks Tambang.
Sasaran spesifik dari pelaksanaan Studi Kelayakan Pengembangan Wisata Kolong Eks
Tambang adalah
a) Mengidentifikasi kondisi
Tambang
b) Mengindentifikasi kondisi
Daerah.
c) Mengidentifikasi kondisi
Daerah
d) Mengidentifikasi kondisi
kelembagaan.

dan konsep Rencana Pengembangan Wisata Kolong Eks


dan konsep Pengembangan akses untuk menunjang Pariwisata
dan konsep pengembangan Fasilitas Penunjang Pariwisata
dan konsep pengembangan sumber daya manusia dan

1.3 DASAR HUKUM


Beberapa produk hukum yang menjadi dasar dalam pelaksanaan Studi Kelayakan
Pengembangan Wisata Kolong Eks Tambang di Kabupaten Belitung ini adalah :
1) Undang- Undang RI Nomor : 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan
2) Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4437);
3) Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah
Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
4) Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4725);
5) Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
Hidup;
6) Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor : 07 Tahun 2006 tentang Tata Cara
Pengukuran Kriteria Baku Kerusakan Tanah untuk Produksi Biomassa;
7) Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor : 29 Tahun 2009 tentang Pedoman
Identifikasi Kawasan Bernilai Penting Bagi Konservasi Keanekaragaman Hayati;
8) Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 43 Tahun 1996 tentang Kriteria Kerusakan
Lingkungan Bagi Usaha atau Kegiatan Penambangan Bahan Galian Golongan C Jenis
Lepas;
9) Peraturan Daerah Kabupaten Belitung Nomor 1 Tahun 2010 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Belitung Tahun 2005-2025;
10) Peraturan Daerah Kabupaten Belitung Nomor 2 Tahun 2010 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Mengengah Daerah Kabupaten Belitung Tahun 2010-2014;

1-4

Studi Kelayakan Pengembangan Wisata Kolong Eks Tambang


Kabupaten Belitung TA 2012

1.4 RUANG LINGKUP


1.4.1 LINGKUP WILAYAH STUDI
Meliputi beberapa kawasan kolong eks tambang baik timah maupun kaolin dengan usia kolong
lebih dari 5 Tahun di Kabupaten Belitung, Propinsi Kepulauan Bangka Belitung.
1.4.2 LINGKUP KEGIATAN
Lingkup kegiatan dalam pekerjaan ini meliputi:
A. Tahapan Persiapan
Pada tahap persiapan kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut:
a) Konsultasi awal dengan tim teknis dan instansi terkait untuk menyamakan visi dan
menyepakat rencana kerja, keluaran, serta hasil yang diharapka
b) Pengkajian terhadap produk rencana dan kebijakan yang terkait dengan pemanfaatan,
pengembangan Wisata Kolong Eks Tambang di Kabupaten Belitung.
B. Tahapan Pengumpulan Data dan Informasi
Pada tahapan ini kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut:
a) Persiapan survey.
b) Pengumpulan data primer
c) Pengumpulan data sekunder dari berbagai sumber yang terkait baik dari instansi
pemerintah maupun swasta.

1.5 OUTPUT PEKERJAAN


Keluaran dari pekerjaan ini adalah sebagai berikut:
1) Visi, misi, tujuan, dan sasaran Studi Kelayakan Pengembangan Wisata Kolong Eks
Tambang di Kabupaten Belitung
2) Kajian Potensi dan Pengendalian yang ditinjau dari aspek-aspek sebagai berikut:
a.
b.
c.
d.
e.
f.

Teknis
Sosial-Budaya
Sosial-Ekonomi
Lingkungan hidup;
Pemanfaatan dan pengembangan
Kebijakan yang sesuai / Kearifan Lokal

3) Rencana dan Strategi Pengembangan Wisata Kolong Eks Tambang dari aspek teknologi,
spesifik lokasi dan sosial-ekonomi yang dituangkan dalam kerangka ruang dan waktu
kegiatan
4) Hasil Studi mengenai layak/ tidak kawasan dengan deliniasi tertentu yang didalamnya berisi
potensi dan rencana pengembangan wisata alam, pemancingan, olah raga, publik space,

1-5

Studi Kelayakan Pengembangan Wisata Kolong Eks Tambang


Kabupaten Belitung TA 2012

kepemudaan dan remaja (camping ground) dan potensi lainnya yang memungkinkan dapat
dikembangkan pada kawasan tersebut.
5) Konsep Metodologi yang tepat dalam Pengembangan Wisata Kolong Eks Tambang, yang
terangkum dalam dokumen Studi Kelayakan Pengembangan Wisata Kolong Eks Tambang
yang terdiri dari:
a.
b.
c.
d.

Buku Laporan Pendahuluan


Buku Laporan Antara
Buku Laporan Akhir
Album Peta

1.6 SISTEMATIKA PENYAJIAN LAPORAN


Dokumen isi terdiri dari beberapa pembahasan, dimana masing-masing pembahasan
menggambarkan tingkatan kedalaman materi bahasan yang saling terkait. Adapun secara
sistematik, dokumen ini mencakup:
Bab 1

Pendahuluan
Pada bab ini berisi uraian mengenai Latar Belakang, Maksud, Tujuan, dan
Sasaran, Dasar Hukum, Ruang Lingkup Kegiatan, Output Pekerjaan serta
Sistematika Penyajian Laporan Pendahuluan.

Bab 2

Kajian Pustaka
Pada bab ini berisi uraian pemahaman mengenai sumber daya lahan,
karakteristik lahan pasca tambang, reklamasi lahan pasca tambang,
pemanfaatan lahan pasca penambangan timah dan kepariwisataan

Bab 3

Kajian Kebijakan
Pada bab ini berisi uraian Kebijakan Perencanaan Pembangunan Kab. Belitung
yang tertuang dalam RPJPD dan RPJMD, Kebijakan dan Strategi Penataan
Ruang dalam RTRW termasuk didalamnya mencakup pola dan struktur ruang

Bab 4

Gambaran Umum
Pada bab ini berisi uraian mengenai gambaran wilayah perencanan yang
didalamnya mencakup gambaran Kab. Belitung secara umum dan gambaran
masing masing kecamatan di Kab. Belitung serta gambaran kondisi kolong
kolong eks tambang di Kab. Belitung

Bab 5

Analisa dan Arahan


Pada bab ini berisikan uraian hasil analisa kolong eks tambang yang telah
diobservasi.

Bab 6

Indikasi Program
Pada bab ini berisikan mengenai program penanganan kolong eks tambang
yang telah dianalisis pada bab sebelumnya..

1-6

You might also like