You are on page 1of 14

Laporan Hasil Praktikum

Pengamatan Kandungan Penyusun


Tulang

Oleh
Sintia Ninda Juniar
XI MIA 4
SMA Negeri 1 Subang
Jln. Kihajar dewantara no.14 A 41212
KATAPENGANTAR

Bismillahirohmanirrohim
Puja dan puji syukur marilah senantiasa saya limpahkan kepada Tuhan yang
maha kuasa karena hanya dengan hidayah dan inayah nya saya masih dapat
menjalankan kehidupan ini. Tak lupa pula Shalawat serta salam kita curahkan kepada
junjungan nabi besar kita Muhammad SAW beserta para keluarganya,sahabatsahabatnya,dan para pengikutnya serta kita semua sebagai umatnya hingga akhir
zaman.
Dengan demikian,sudah merupakan kewajiban dan tanggung jawab seorang
siswa untuk selalu belajar. Bukan hanya itu saja,tetapi juga dengan memenuhi tugastugas sekolah yang diberikan oleh guru pembimbing mata pelajaran. Hal ini yang
mendorong saya untuk menyusun laporan praktikum. Materi yang akan dibahas dalam
laporan ini yaitu mencakup tetang tulang.
Materi yang di bahas akan memunculkan pengetahuan-pengetahuan yang saya
dapatkan dan pengetahuan baru yang saya dapatkan dari beberapa sumber-sumber
buku yang saya jadikan sebagai referensi.. Maaf pun saya sampaikan,karena pastinya
dalam laporan ini masih banyak kekurangan dan ketidak sempurnaan. Semoga laporan
ini dapat bermanfaat dalam membantu Kegiatan Belajar Mengajar,bermanfaat bukan
untuk saya saja,tetapi juga bermanfaat bagi kita semua. Amin,amin,ya Robbal`alamin.

B 1. PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Rangka adalah susunan tulang-tulang dengan sistem tertentu. Rangka
yang ada di dalam tubuh disebut rangka dalam atau endoskeleton.
Komponen utama rangka adalah tulang. Rangka-rangka yang ada di dalam
manusia terdiri dari beraneka ragam bentuk dan ukuran.tulang-tulang
tersebut secara umum berfungsi untuk membantu tegaknya tubuh, sebagai
alat gerak pasif, tempat melekatnya otot rangka, memberi bentuk tubuh dan
wajah, melindungi organ-organ dalam, tempat pembetukan sel-sel darah,
dan sebagai penimbunan mineral.
Tulang penyusun rangka terdiri atas tulang rawan dan tulang
sejati.pada bayi, yang usianya baru 2-3 bulan, berupatulang rawan
(kartilago), yang banyak mengandung osteoblast pada bagian sentralnya.
Osteoblast adalah pembentuk sel-sel tulang atau osteosit. Tulang rawan
tersebut akan terus mengalami pertumbuhan. Adanya osteoblast,
menyebabkan tulang rawan mengalami pengerasan dan tumbuh menjadi
tulang. Dan pertumbuhan akan berakhir pada usia tertentu (umumnya pada
usia 25 tahun).
Tulang rawan tersusun atas jaringan tulang rawan. Jaringan tulang
rawan tersusun atas sel-sel tulang rawan atau kondrosit, yang dibentuk oleh
kpndroblast. Setiap kondrosit tersimpan dalam ruang-ruang yang di sebut
lacuna.
Pembentukan tulang atau osifikasi tulang itu bersifat konsenstirs. Selsel tulang atau osteosit di bentuk oleh osteoblast, mulai dari dalam
mengelilingi saluran havers, membentuk sistem havers. Setiap osteosit akan
menyekresikan protein. Osteosit tersimpan dalam ruang-ruang yang disebut
lacuna.
1.2 PERUMUSAN MASALAH
Bagaimanakah pengaruh asam cuka (HCl) terhadap pengaruh kekerasan,
kelenturan dan warna pada tulang?

1.3 TUJUAN
Tujuan dari pratikum adalah sebagai berikut.
Sebagai bahan kajian,
Sebagai cara untuk mempelajari,
Sebagai syarat untuk melaksanakan tugas individu dari guru pembimbing,
Mengamati kandungan penyusun tulang,

1.4
Larutan asam dapat merusak tulang.

HIPOTESA

BAB II. DASAR TEORI


Pengertian kerusakan ini tidak hanya dipakai khusus untuk tulang saja
tetapi juga dipakai untuk bagian tubuh lainnya yang mengandum kalsium
lainnya. Secara visual dan morfologis suatu tulang yang mengalami
kerusakan, umumnya ditandai dengan terlihatnya kekerasan, tekstur dan
warna tulang yang mulai berubah. Sebenarnya proses kerusakan itu terjadi
selama percobaan tersebut.
Kerusakan pada tulang umumnya dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara
lain :
a. Alkohol.
Orang yang mengkonsumsi alkohol maupun minuman sejenisnya bisa berakibat
pada masa tulang. Akibatnya tulang mudah patah dan keropos,kandungan zat dalam
alkohol menghambat pembentukan tulang, serta bisa mengakibatkan penurunan
pertumbuhan tulang, dan juga menghambat pemulihan fraktur serta menganggu
peremajaan struktur tulang yang sudah mati atau rusak.
b. Makanan dan minuman yang manis.
Makanan dan minuman yang manis memang baik untuk dikonsumsi dalam kondisi
tertentu. Namun bagi pengidap diabetes itu tidak baik, selain itu, makanan dan
minuman yang manis pula dapat menghambat penyerapan kalsium, merusak
kesehatan gigi dan mengikis fosfor pada tulang.
c. Makanan inflamasi.
Makanan ini banyak dikonsumsi oleh masyarakat, termasuk anda. Makanan
inflamasi seperti tomat, paprika, terong, jamur dan lain sebagainya bisa menyebabkan
osteoporosis. Namun bisa mengkonsumsi makanan-makanan tersebut dengan cara
mengimbangi juga kebutuhan nutrisi pada tulang, agar tulang tetap sehat dan kuat.
d. Makanan yang asin dan bersodium tinggi.
Makanan yang mengandung sodium tinggi dapat mengganggu kesehatan tulang. Hal
ini dikarenakan makanan yang asin akan dapat menghancurkan kalsium melalui ginjal.

e. Kafein.
4

Mengkonsumsi makanan atau minuman yang mengandung kafein dapat melarutkan


kalsium kedalam tulang dan juga menghambat fungsi dari kalsium tersebut.
f. Minuman bersoda.
Dengan mengkonsumsi minuman yang bersoda dapat mengakibatkan melemahnya
penyerapan kalsium dan juga bisa melemahkan otot. Karena minuman bersoda
mengandung asam fosfat yang berdampak buruk terhadap kesehatan tulang.
BAB III. ALAT BAHAN DAN CARA KERJA
3.1 Alat dan Bahan
Tulang paha ayam yang sudah dibersihkan

Larutan cuka (cap dixi 25 % menjadi 10 % setelah diencerkan


dengan air)
Dengan rumuspengenceran dan ditetapkan hasil perbandingan
antara cuka dengan air adalah 2:3 dengan kata lain cuka 60 ml
dan air 90 ml.

Wadah (gelas kaca)


3.2 Cara Kerja
Terlebih dahulu bersihkan tulang paha ayam dari sisa daging yg mnempel.
Amati dan catatlah beberapa sifat yang dimiliki tulang tersebut misalnya
kekerasan, kelenturan, warna dan bau,
selanjutnya potong tulang tersebut, amatilah bagian dalamnya. Lalu
rendam pada larutan HCA 10 % selarna 1 - 2 hari
Lakukan pengamatan seperti diatas dengan interval waktu 1-2 jam sekali.

BAB IV. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengamatan. (gambar, table dan grafik)


Hari 1 dengan
interval
1-2 jam
dimasukan

1.
Pertama

kali

Pukul 16.00
Hari jumat,24-10-14

2.
Pengecekan pertama
Pukul 18.00
Hari jumat, 24-10-14

3.
Pengecekan kedua
Pukul 20.00
Hari jumat, 24-10-14

4.

Pengecekan ketiga
Pukul 22.00
Hari jumat, 24-10-14

Setelah itu saya beristirahat dan mengeluarkan tulang dari larutan


tersebut selama 7 jam.
Hari 2
5.
dengan
interval
1-2 jam
Pengecekan keempat
Pukul 05.00
Hari sabtu, 25-10-14

6.
Pengecekan kelima
Pukul 07.00
Hari sabtu, 25-10-14

Dan rendaman itu terus berlangsung hinga pukul 18.00 Hari sabtu, 2510-14. Dan saat tulang diangkat, mulai menampakkan perbedaan setelah
direndam dan sebelum direndam.

Sebelum direndam dengan


larutan HCl 10%
warna

Merah (masih segar)

kekerasa keras
n
kelentura Tidak elastis (tidak lentur)
n

Setelah direndam dengan


larutan HCl 10%
Coklat/kuning (pucat)
Tidak keras/lunak (sebagian)
Elastis (bagian tertentu)

120%
100%
100%
80%
60%
40%
20%
0%

98%
95%
80%

kekerasan

95%
90%
78%

92%
87%
70%

warna

90%
85%
67%

88%
82%
65%

85%
80%
62%

kelenturan

4.2 Pembahasan
4.2.1 Warna
Setelah tulang paha ayam dikontraksikan atau dimasukkan ke dalam larutan
HCL 10% ternyata terdapat perubahan pada warnanya. Sebelum dimasukkan warnanya
masih kuning dan terlihat masih segar. Tetapi setelah dimasukkan ke dalam larutan
tersebut warna tulang paha ayam tersebut menjadi coklat keputihan dan pucat terlihat.
Apa yang menyebabkannya? Penyebabnya adalah larutan HCL. larutan HCL adalah
larutan yang termasuk asam dan sekaligus sebagai pelarut zat lain. Warna tersebut
berubah karena molaritas HCL termasuk kuat sehingga zat pewarna yang ada pada
tulang yang sekaligus diikat oleh kalsium di matriks tulang terlarut oleh larutan asam
kuat HCL sehingga kesegaran warna di tulang tersebut pudar dan berubah menjadi
pucat.
4.2.2 Kekerasan
Kekerasan pada tulang sebelum dimasukkan ke dalam larutan HCL sangatlah
kuat. Tetapi setelah dimasukkan dan diangkat ternyata menjadi lunak. Apa yang
menyebabkannya? Ini adalah ulah HCL. HCL memiliki kecenderungan untuk
melarutkan zat lain atau unsur-unsur lain seperti Ca dengan mengikuti reaksi kimia:
HCL + Ca = CaCl2 + H2 .Otomatis kalsium pada tulang semakin sedikit karena terlarut
oleh HCL, dalam kondisi tertentu tulang tersebut akan menjadi lunak sehingga fungsi
kalsium sebagai penguat dan yang membantu pertumbuhan tulang menjadi lemah atau
10

rendah bahkan hilang karena kadar atau prosentase atau komposisi kalsium pada
tulang menurun drastis. Selain itu zat-zat lain yang ada pada tulang keras seperti fosfor,
bikarbonat, sirat, Mg, Na, K dan hidroksi apit juga terlarut dan menurun drastis sehingga
tulang benar-benar menjadi lentur atau lunak. Sama seperti tulang keras , tulang rawan
pun yang tadinya bersifat kuat dan lentur setelah dimasukkan ke dalam larutan HCL
10% menjadi lunak karena kadar kalogen yang tadinya tinggi menjadi menurun
sehingga dapat lebih mudah untuk dibengkokkan atau dipatahkan.
4.2.3 Kelenturan
Sebelum dimasukkan ke dalam larutan HCL tulang paha ayam sama sekali tidak
lentur tetapi setelah dimasukkan tulang ini menjadi lentur dan dapat dibengkokkan dan
dipatahkan. Hal ini dapat membuktikan bahwa larutan HCL yang notabennya adalah
mengandung gabungan dari unsur gas mulia yaitu hidrogen (H) dan unsur lain berupa
clor (Cl ) benar-benar dapat menurunkan zat-zat atau unsur-unsur yang ada pada
tulang terutama kadar kalsium pada tulang, sehingga zat-zat penguat tulang menurun
drastis karena telah terlarut oleh kuatnya molaritas dari larutan HCL. Jadi sekali lagi
asam klorida adalah salah satu zat pelarut dan mengandung kadar atau prosentase
molaritas yang kuat dan tinggi.
BAB V. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Tulang rangka manusia disusun atas berbagai/beragam jenis tulang
yang menyusunnya. Seperti tulang keras dan tulang rawan, yang
membedakan adalah zat penyusunnya dan kelenturan yang dimiliki.
Walaupun berbeda-beda bentuk dan jenis tulang yang menyusun. Namun,
itu semua memiliki fungsi-fungsi tersendiri dan dengan tujuan-tujuan
tertentu.
Seperti halnya pada tulang rangka bayi yang masih berupa kartilago hialin. Jika
kartilago tersebut tidak mengalami pengerasan (Osifikasi), maka tentulah alat-alat
tubuh yang vital seperti jantung dan paru-paru tidak terlindungi dengan baik. Oleh
karena itulah terjadi prosesosifikasi.
Pengamatan ini dijitukan agar kita dapat mengetahui bahwa larutan HCl dapat
merusak tulang, maka dari itu mari kita lindungi tulang kita karena tulang merupakan
bagian tubuh yang sangat penting bagi kita.
5.2 Saran
Sebaiknya dalam melakukan penelitian seperti ini, perlu diperhatikan
peletakan larutan ini karena menyebabkan bau yang sangat menyengat
11

dan dapat mengganggu aktivitas yang lain. Dan rutin mengamati semua
peristiwa perubahan fisik selama proses itu dan jangan sembarangan
meninggalkannya.

12

13

6. A. karena pada organ pencernaan manusia maupun ular memiliki asam


dan enzim yang akan melarutan makanan tersebut. Proses penghancuran
tersebut sama seperti proses yang terjadi pada penelitian ini. Dalam waktu
yang lama semua bagian tubuh, bahkan tulang sekalipun akan ikut
terlarut/hancur didalam organ pencernaan ular tersebut.
B. karena gigi tersusun atas kalsium yang sama dengan tulang dan dapat
dikatakan bahwa sifat yang dimiliki tulang dan gigi itu sama. Tingkat
keasaman mempengaruhi pembentukan gigi dan tulang.

14

You might also like