You are on page 1of 3

Tension type Heaadache

NO. DOKUMEN

NO. REVISI

HALAMAN

TANGGAL
TERBIT/ REVISI

DITETAPKAN DIREKTUR UTAMA

RSUD
INDRASARI
RENGAT
PANDUAN
PRAKTIK
KLINIS

Definisi

Anamnesis

Pemeriksaan
Fisik

drg. Siska Listianti


PEMBINA TK I
NIP. 196204171988122001
Stroke adalah defisit neurologis fokal (atau global) yang
terjadi mendadak, berlangsung lebih dari 24 jam dan
disebabkan oleh faktor vaskuler. Secara global, saat ini
stroke merupakan salah satu penyebab kematian utama,
dan penyebab utama kecacatan pada orang dewasa.
Gejala awal serangan stroke terjadi mendadak (tiba-tiba),
yang sering dijumpai adalah
- Kelemahan atau kelumpuhan salah satu sisi wajah,
lengan, dan tungkai (hemiparesis, hemiplegi)
- Gangguan sensorik pada salah satu sisi wajah,
lengan, dan tungkai (hemihipestesi, hemianesthesi)
- Gangguan bicara (disartria)
- Gangguan berbahasa (afasia)
- Gejala neurologik lainnya seperti jalan sempoyongan
(ataksia), rasa berputar (vertigo), kesulitan menelan
(disfagia), melihat ganda (diplopia), penyempitan
lapang penglihatan (hemianopsia, kwadran-anopsia)
-

Pemeriksaan tanda vital: pernapasan, nadi, suhu,


tekanan darah harus diukur kanan dan kiri.
Pemeriksaaan jantung paru.
Pemeriksaan bruit karotis dan subklavia.
Pemeriksaan abdomen.
Pemeriksaan ekstremitas.
Pemeriksaan neurologis
a. Kesadaran: tingkat kesadaran diukur dengan
menggunakan Glassgow Coma Scale (GCS)
b. Tanda rangsang meningeal: kaku kuduk, tanda
Laseque, Kernig, dan Brudzinski
c. Saraf kranialis: terutama Nn. VII, XII, IX/X, dan
saraf kranialis lainnya
d. Motorik: kekuatan, tonus, refleks fisiologis,
refleks patologis

Kriteria
Diagnosis

Diagnosis
Banding

Pemeriksaan
Penunjang

e. Sensorik
f. Tanda serebelar: dismetria, disdiadokokinesia,
ataksi, nistagmus
g. Pemeriksaan fungsi luhur, terutama fungsi
kognitif (bahasa, memori dll)
h. Pada pasien dengan kesadaran menurun, perlu
dilakukan pemeriksaan refleks batang otak:
1. Pola pernafasan: Cheyne-Stokes,
hiperventilasi neurogenik sentral,
apneustik, ataksik
2. Refleks cahaya (pupil)
3. Refleks kornea
4. Refleks muntah
5. Refleks okulo-sefalik (dolls eyes
phenomenon)
Anamnesis:
Defisit neurologis yang terjadi secara tiba-tiba, saat
aktifitas/ istirahat, kesadaran baik/terganggu, nyeri kepala/
tidak, muntah/ tidak, riwayat hipertensi (faktor risiko strok
lainnya), lamanya (onset), serangan pertama/ulang.
Pemeriksaan Fisik (Neurologis dan Umum) :
Ada defisit neurologis, hipertensi/ hipotensi/ normotensi.
1. Ensefalopati toksik atau metabolik
2. Kelainan non neurologist / fungsional (contoh : kelainan
jiwa)
3. Bangkitan epilepsi yang disertai paresis Todds
4. Migren hemiplegik.
5. Lesi struktural intrakranial (hematoma subdural, tumor
otak, AVM).
6. Infeksi ensefalitis, abses otak.
7. Trauma kepala.
8. Ensefalopati hipertensif.
9. Sklerosis multiple
Pemeriksaan standar:
a. CT scan kepala (atau MRI)
b. EKG (elektrokardiografi)
c. Kadar gula darah
d. Elektrolit serum
e. Tes faal ginjal
f. Darah lengkap
g. Faal hemostasis
Pemeriksaan lain (sesuai indikasi):
a. Foto toraks
b. Tes faal hati
c. Saturasi oksigen, analisis gas darah
d. Toksikologi

Terapi

Prognosis

Kepustakaan

e. Kadar alkohol dalam darah


f. Pungsi lumbal (pada perdarahan subaraknoid)
g. TCD (transcranial Doppler)
h. EEG (elektro-ensefalografi.
Pertolongan pertama pada pasien stroke akut.
1. Menilai jalan nafas, pernafasan, dan sirkulasi
2. Menjaga jalan nafas agar tetap adekuat
3. Memberikan oksigen bila diperlukan
4. Memposisikan badan dan kepala lebih tinggi (headand-trunk up) 20-30 derajat
5. Memantau irama jantung
6. Memasang cairan infus salin normal atau ringer
laktat (500 ml/12 jam)
7. Mengukur kadar gula darah (finger stick)
8. Memberikan Dekstrose 50% 25 gram intravena (bila
hipoglikemia berat)
9. Menilai perkembangan gejala stroke selama
perjalanan ke rumah sakit layanan sekunder
10.Menenangkan penderita
Prognosis adalah dubia, tergantung luas dan letak lesi.
Untuk stroke hemoragik sebagian besar dubia ad malam.
Penanganan yg lambat berakibat angka kecacatan dan
kematian tinggi.
- Misbach J dkk. Kelompok Studi Stroke. Guideline
Stroke 2011. Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf
Indonesia (PERDOSSI), Jakarta, 2011. (Misbach, 2011)
- Jauch EC et al. Guidelines for the Early Management
of Patients with Acute Ischemic Stroke. A Guideline
for Healthcare Professionals From the American Heart
Association/American Stroke Association. Stroke
2013; 44:870-947. (Jauch, 2013)
- Morgenstern LB et al. Guidelines for the Management
of Spontaneous Intracerebral Hemorrhage. Guideline
for Healthcare Professionals From the American Heart
Association/American Stroke Association. Stroke
2010; 41:1-23. (Morgenstern, 2010)
- Furie K et al. Guidelines for the Prevention of Stroke
in Patients With Stroke or Transient Ischemic Attack :
A Guideline for Healthcare Professionals From the
American Heart Association/American Stroke
Association. Stroke 2011;42:227-276. (Furie, 2011)
Standar Pelayanan Medik (SPM) PERDOSSI

You might also like