Professional Documents
Culture Documents
ANALISIS CEKUNGAN
SERAYU UTARA DAN SERAYU SELATAN
OUTLINE
MULAI
OUTLINE
I.
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Maksud danTujuan
Geografi Umum
II.
GEOLOGI REGIONAL
III. TEKTONOSTRATIGRAFI
Definisi
Metode
IV. KESIMPULAN
V.
DAFTAR PUSTAKA
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Maksud dan Tujuan
Geografi Umum
Halaman Sebelumnya
MENU
PENDAHULUAN
Latar Belakang
1. Mengetahui
kondisi
geologi
daerah
penelitian terutama stratigrafi daerah
penelitian.
2. Mengetahui
tektonik
pembentukkan
cekungan di lokasi penelitian
Halaman Sebelumnya
MENU
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Maksud dan Tujuan
Geografi Umum
LOKASI PENELITIAN
SUMATERA
Halaman Sebelumnya
MENU
GEOLOGI REGIONAL
FISIOGRAFI
STRATIGRAFI
STRUKTUR GEOLOGI
Halaman Sebelumnya
MENU
GEOLOGI REGIONAL
FISIOGRAFI
STRATIGRAFI REGIONAL
STRATIGRAFI
STRUKTUR GEOLOGI
Halaman Sebelumnya
MENU
GEOLOGI REGIONAL
FISIOGRAFI
STRATIGRAFI
STRUKTUR GEOLOGI
STRUKTUR GEOLOGI
Halaman Sebelumnya
MENU
(Astuti, 2013
APPLIED STRATIGRAPHY 2015
TEKTONOSTRATIGRAFI
Pengertian Umum
Terminologi
Mintakat Tektonik
Halaman Sebelumnya
MENU
TEKTONOSTRATIGRAFI
Pengertian Umum
Terminologi
Mintakat tektonik
Lajur tumpuan
Kawasan yang dibentuk berbagai jenis, umur,dan
struktur batuan atau mintakat yang alokton, autokton,
dan para autokton
Sutura tektonik
Lajur kontak antara dua keratan batuan atau mintakat
yang bertetangga, dapat berupa jalur akresi, sesar
regional, lajur orogenesa
Mintakat tektonik
Satuan tektonik yang secara khusus menyatakan suatu
kawasan yang memiliki ciri geologi, jenis, runtunan
batuan, umur, struktur dan tektonik tersendiri, sangat
berbeda dengan kawasan lain
Halaman Sebelumnya
MENU
TEKTONOSTRATIGRAFI
Pengertian Umum
Terminologi
Mintakat Tektonik
Mintakat Alokton
suatu kawasan yang secara geologi,umur, dan struktur
tersendiri, terbentuk di tempat laindan kemudian terberai
dan teralihtempatkan ke tempat berada sekarang
2.
Mintakat Atokton
Bersifat in situ, dan relatif lebih muda dan memiliki struktur
lebih sederhana, dibatasi oleh adanya bidang
ketidakselarasan
3.
Mintakat Para-atokton
suatu kawasan yang secara geologi,umur, dan struktur
tersendiri, terbentuk di tempat laindan kemudian terberai
dan teralihtempatkan pada jarak relatif dekat dengan
induk sumbernya
(Simanjundtak, 2014)
MENU
DAFTAR PUSTAKA
Daftar Pustaka
Armandita C Mukti, MM and Satyana A.H. 2009, Intra arc
trans tension duplex of Majalengka to Banyumas area:
profile petroleum seeps and opportunities in west
Central java border, Indonesian petroleum Association
Annual Convention Proceeding
Astuti, Bernadeta,2012.Stratigrafi dan Sedimentasi
Batuan Neogen di
Cekungan Serayu Utara di Cekungan Serayu Utara,
Daerah Kuningan, Jawa Barat Larangan, Brebes, Jawa
tengah, Tesis
Simandjuntak, 2014. Diktat kuliah Tektonika. Bandung
MENU
Melacak Identitas
Seismite Formasi Halang
dan Implikasi pada Aktivitas Kegempaan
Kuarter Pulau Jawa
Lokasi: Desa Merden, Kec.
Prembun, Kebumen
(Jalan Prembun Wonosobo)
Terakhir observasi singkapan:
Desember 2012
Rencana Thesis
1
Yan Restu
Foto: dokumen pribadi, 2012. Sisi kanan foto adalah arah barat
Foto: dokumen pribadi, 2012. Sisi kanan foto adalah arah barat
Geomorfolo
gi Daerah
Riset
Geolog
i
Daerah
Riset
Marks, 1951
Formasi Halang: batupasir
andesitik hijau berlapis baik
dan konglomerat tufan (tebal
500 m), berselingan dengan
napal laut hijau tua (tebal
300 m). Umur Miosen AtasPliosen.
Asikin dkk, 1992; Kastowo
& Suwarna, 1996
Formasi Halang: Majenang
tebal 400-700 m, produk dari
arus turbid slump
structure ( benarkah?)
(Asikin dkk, 1992)
Kondisi Geologi
Daerah Riset
(Freski,
2012)
Profil
Geolo
gi
Daera
h
Riset
(Freski,
2012)
Jejak Seismite
Bollinger & de Ruiter, 1975 dalam Darman & Sidi, 2000
Jawa adalah busur kepulauan (gunung api) yang
merepresentasikan tatanan megatektonik kompleks.
Oligosen Akhir, fase perlipatan, patahan, dan volkanisme.
Tiga (3) kejadian tektonik Neogen:
Miosen Awal, subsiden yang cepat di cekungan South Central Java
(SCJ) bagian barat. Pematahan dan volkanisme.
Miosen Tengah, jeda sedimentasi signifikan, karbonat (Alveolina)
berkembang, volkanisme berkembang.
Akhir Pliosen. Pengangkatan regional, pelipatan, dan volkanisme.
Regional Stratigraphy
Marks, P.,
Regional Stratigraphy
FX Sujanto, Tri
Siwindono, Khozin
Sahudi, Edi
Purnomo, (1994)
Ide Lanjutan
Perlu dilakukan
analisis umur absolut (dari unsur?), umur fosil foraminifera tidak
memberikan rentang rinci. Namun demikian, umur batuan di atas dan
bawah seismite menjadi kontrol umur.
analisis analogi ketebalan dan besar magnitudo gempa (dengan ketebalan
1 m, berapa magnitudo gempa yang terjadi?)
analisis regional untuk mencari keberadaan seismite di formasi seekuivalen (misal F. Oyo-Sentolo)
analisis satuan litostratigrafi rinci (geologi) untuk mengetahui berapa kali
kemunculan seismite interval/siklus?
Adakah kemungkinan pembentukan seismite terjadi saat kejadian tektonik
besar SE Asia terjadi, misalnya masa saat Argo Land (basement Jawa
Timur) docking ke Sunda Land?
Referensi
Asikin, S., Handoyo, A., Busono, H. dan Gafoer, S. 1992, Peta Geologi Lembar
Kebumen 1:100.000, Bandung: Pusat Penelitian dan Pengembangan
Geologi
Darman, H. dan Sidi, F. H., 2000, An Outline of The Geology of Indonesia.
Jakarta: Ikatan Ahli Geologi Indonesia
Kastowo dan Suwarna, N. 1996, Peta Geologi Lembar Majenang 1:100.000,
Bandung: Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi
Marks, P., 1951, Stratigraphic Lexicon of Indonesia, Bandung: Pusat Djawatan
Geologi
Purnomo, J., Purwoko. 1994. Kerangka Tektonik dan Stratigrafi Pulau Jawa
Secara Regional dan Kaitannya Dengan Potensi Hidrokarbon. Dalam
Prosiding Geologi dan Geotektonik Pulau Jawa, Sejak Akhir Mesozoik
Hingga Kuarter, Jurusan Teknik Geologi UGM
Sujanto, FX., Siwindono, T., Sahudi, K., dan Purnomo, E., 1994. Pandangan
Baru Tektonik Neogen Daerah dan Sekitar Java Axial Ridge Banyumas
Kebumen. Dalam Prosiding Geologi dan Geotektonik Pulau Jawa, Sejak
Akhir Mesozoik Hingga Kuarter, Jurusan Teknik Geologi UGM
Van Bemmelen, R. W., 1970, The Geology of Indonesia IA, The Netherlands:
Hague
(Freski,
2012)
Terimaka
sih