You are on page 1of 29

APPLIED STRATIGRAPHY PRESENTATION

ANALISIS CEKUNGAN
SERAYU UTARA DAN SERAYU SELATAN

1. AL HUSSEIN FLOWERS RIZQI 15/389319/PTK/10439


2. YAN RESTU FRESKI
15/389338/PTK/10458
Desember 2015

OUTLINE

MULAI

Gadjah Mada University Faculty of Engineering


Graduate Program Departement of Geological Engineering

OUTLINE
I.

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Maksud danTujuan
Geografi Umum

II.

GEOLOGI REGIONAL

III. TEKTONOSTRATIGRAFI
Definisi
Metode
IV. KESIMPULAN
V.

DAFTAR PUSTAKA

APPLIED STRATIGRAPHY 2015

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Maksud dan Tujuan
Geografi Umum

(Van Bemmelen ,1949)

(Armandita et all, 1994)

Halaman Sebelumnya
MENU

APPLIED STRATIGRAPHY 2015

PENDAHULUAN
Latar Belakang

Maksud dan Tujuan


Geografi Umum

1. Mengetahui
kondisi
geologi
daerah
penelitian terutama stratigrafi daerah
penelitian.
2. Mengetahui
tektonik
pembentukkan
cekungan di lokasi penelitian

Halaman Sebelumnya
MENU

APPLIED STRATIGRAPHY 2015

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Maksud dan Tujuan

o Terletak Daerah Larangan, Kecamatan Brebes,


Provinsi Jawa Tengah .

Geografi Umum

LOKASI PENELITIAN

SUMATERA

Halaman Sebelumnya
MENU

APPLIED STRATIGRAPHY 2015

GEOLOGI REGIONAL
FISIOGRAFI
STRATIGRAFI
STRUKTUR GEOLOGI

o Fisiografi daerah penelitian termasuk dalam zona


Bogor Serayu Utara Kendeng tepatnya di
Serayu Utara
o Morfologi Zona Serayu Utara berupa bukit-bukit
memanjang barat timur sebagai manifestasi
antiklinorium yang terbentuk pada Pliosen
Pleistosen akibat kompresi dan pengangkatan
(Satyana
dan Armandita, 2004)
LOKASI
PENELITIAN
JAWA

Halaman Sebelumnya
MENU

APPLIED STRATIGRAPHY 2015

GEOLOGI REGIONAL
FISIOGRAFI

STRATIGRAFI REGIONAL

STRATIGRAFI
STRUKTUR GEOLOGI

Halaman Sebelumnya
MENU

APPLIED STRATIGRAPHY 2015

GEOLOGI REGIONAL
FISIOGRAFI
STRATIGRAFI

STRUKTUR GEOLOGI

STRUKTUR GEOLOGI

Halaman Sebelumnya
MENU

(Astuti, 2013
APPLIED STRATIGRAPHY 2015

TEKTONOSTRATIGRAFI
Pengertian Umum
Terminologi
Mintakat Tektonik

Tektonostratigrafi merupakan perpaduan metode tektonik


dan stratigrafi dalam mempelajari, menganalisis,
mendiskusikan menyimpulkan dan memahami stratigrafi
suatu kawasan geologi yang rumit dan kompleks.
Tektonostratigrafi digunakan sebagai metode penyajian,
pembahasan, analisis, penafsiran, dan identifikasi
stratigrafi dan tektonik di sekitar lajur tumpuan bisa berupa
lajur tunjaman atau tumbukan
Kawasan lajur tumpuan biasanya dibentuk oleh berbagai
jenis mintakat (terrains), baik alokton (allochtonous), paraatokton (para-autochtonous) atau atokton (autochtonous).

Halaman Sebelumnya

Mintakat-mintakat yang berbeda tersebut dibatasi oleh


sutura tektonik yang sebagian atau keseluruhan dapat
teraktifkan kembali.

MENU

APPLIED STRATIGRAPHY 2015

TEKTONOSTRATIGRAFI
Pengertian Umum

Terminologi
Mintakat tektonik

Lajur tumpuan
Kawasan yang dibentuk berbagai jenis, umur,dan
struktur batuan atau mintakat yang alokton, autokton,
dan para autokton
Sutura tektonik
Lajur kontak antara dua keratan batuan atau mintakat
yang bertetangga, dapat berupa jalur akresi, sesar
regional, lajur orogenesa
Mintakat tektonik
Satuan tektonik yang secara khusus menyatakan suatu
kawasan yang memiliki ciri geologi, jenis, runtunan
batuan, umur, struktur dan tektonik tersendiri, sangat
berbeda dengan kawasan lain

Halaman Sebelumnya

Batas antara dua mintakat berupa sutura tektonik

MENU

APPLIED STRATIGRAPHY 2015

TEKTONOSTRATIGRAFI
Pengertian Umum
Terminologi

Mintakat Tektonik

Berdasarkan asal-usul, ciri geologi, umur, struktur, dan tektonik


mintakat dapat dibedakan menjadi
1.

Mintakat Alokton
suatu kawasan yang secara geologi,umur, dan struktur
tersendiri, terbentuk di tempat laindan kemudian terberai
dan teralihtempatkan ke tempat berada sekarang

2.

Mintakat Atokton
Bersifat in situ, dan relatif lebih muda dan memiliki struktur
lebih sederhana, dibatasi oleh adanya bidang
ketidakselarasan

3.

Mintakat Para-atokton
suatu kawasan yang secara geologi,umur, dan struktur
tersendiri, terbentuk di tempat laindan kemudian terberai
dan teralihtempatkan pada jarak relatif dekat dengan
induk sumbernya
(Simanjundtak, 2014)

MENU

APPLIED STRATIGRAPHY 2015

DAFTAR PUSTAKA
Daftar Pustaka
Armandita C Mukti, MM and Satyana A.H. 2009, Intra arc
trans tension duplex of Majalengka to Banyumas area:
profile petroleum seeps and opportunities in west
Central java border, Indonesian petroleum Association
Annual Convention Proceeding
Astuti, Bernadeta,2012.Stratigrafi dan Sedimentasi
Batuan Neogen di
Cekungan Serayu Utara di Cekungan Serayu Utara,
Daerah Kuningan, Jawa Barat Larangan, Brebes, Jawa
tengah, Tesis
Simandjuntak, 2014. Diktat kuliah Tektonika. Bandung

MENU

APPLIED STRATIGRAPHY 2015

Contoh Studi Kasus

Melacak Identitas
Seismite Formasi Halang
dan Implikasi pada Aktivitas Kegempaan
Kuarter Pulau Jawa
Lokasi: Desa Merden, Kec.
Prembun, Kebumen
(Jalan Prembun Wonosobo)
Terakhir observasi singkapan:
Desember 2012

Rencana Thesis
1
Yan Restu

Foto: dokumen pribadi, 2012. Sisi kanan foto adalah arah barat

Terdapat lapisan yang kacau di


dalam Formasi Halang (Miosen
Atas Pliosen)
APA?
-Apakah betul lapisan seismite?
-Jika betul maka dahulu ada gempa besar/peristiwa
tektonik besar sedangkan jika salah, maka hanya
slump biasa?
DIMANA?
-Gempa melanda hampir seluruh Jawa? Jika benar,
maka harus ditemukan seismite yang sama
umurnya.
KAPAN?
-Kapan terjadi/terbentuknya? Adakah periodenya?
BAGAIMANA?

Termasuk lapisan batuan sedimen


dengan
soft sediment deformation
Lapisan konvolut, pelipatan
dan penggumpalan
structures:

Foto: dokumen pribadi, 2012. Sisi kanan foto adalah arah barat

lapisan/laminasi. Terbentuk dalam satu lapisan.


Struktur flame, pembebanan pada batuan berbutir lebih
halus yang menyebabkan struktur batas lapisan
menyerupai lidah api.
Struktur slump, terbentuk karena perpindahan/gerakan
material sedimen yang belum terbatukan secara
sempurna. Secara umum, gerakan disebabkan
ketidakstabilan posisi sedimen (lereng terjal, > 4o)
Struktur dish dan pillar, terbentuk pada proses
pembebanan dan dewatering secara vertikal.
Sole markings, struktur sedimen yang terbentuk pada
penggerusan permukaan erosi

Geomorfolo
gi Daerah
Riset

Secara umum termasuk Zona


Serayu Selatan dengan fisiografi
perbukitan batuan yang
termiringkan ke arah selatan
(southward tilted block).

(van Bemmellen, 1970)

DEM Jawa Tengah bagian


selatan

Geolog
i
Daerah
Riset
Marks, 1951
Formasi Halang: batupasir
andesitik hijau berlapis baik
dan konglomerat tufan (tebal
500 m), berselingan dengan
napal laut hijau tua (tebal
300 m). Umur Miosen AtasPliosen.
Asikin dkk, 1992; Kastowo
& Suwarna, 1996
Formasi Halang: Majenang
tebal 400-700 m, produk dari
arus turbid slump
structure ( benarkah?)
(Asikin dkk, 1992)

Kondisi Geologi
Daerah Riset
(Freski,
2012)

Profil
Geolo
gi
Daera
h
Riset
(Freski,
2012)

Jejak Seismite
Bollinger & de Ruiter, 1975 dalam Darman & Sidi, 2000
Jawa adalah busur kepulauan (gunung api) yang
merepresentasikan tatanan megatektonik kompleks.
Oligosen Akhir, fase perlipatan, patahan, dan volkanisme.
Tiga (3) kejadian tektonik Neogen:
Miosen Awal, subsiden yang cepat di cekungan South Central Java
(SCJ) bagian barat. Pematahan dan volkanisme.
Miosen Tengah, jeda sedimentasi signifikan, karbonat (Alveolina)
berkembang, volkanisme berkembang.
Akhir Pliosen. Pengangkatan regional, pelipatan, dan volkanisme.

Regional Stratigraphy

Marks, P.,

Regional Stratigraphy

Joko Purnomo, Purwoko (1994)

FX Sujanto, Tri
Siwindono, Khozin
Sahudi, Edi
Purnomo, (1994)

FX Sujanto, Tri Siwindono, Khozin Sahudi, Edi Purnomo, (1994)

Ide Lanjutan
Perlu dilakukan
analisis umur absolut (dari unsur?), umur fosil foraminifera tidak
memberikan rentang rinci. Namun demikian, umur batuan di atas dan
bawah seismite menjadi kontrol umur.
analisis analogi ketebalan dan besar magnitudo gempa (dengan ketebalan
1 m, berapa magnitudo gempa yang terjadi?)
analisis regional untuk mencari keberadaan seismite di formasi seekuivalen (misal F. Oyo-Sentolo)
analisis satuan litostratigrafi rinci (geologi) untuk mengetahui berapa kali
kemunculan seismite interval/siklus?
Adakah kemungkinan pembentukan seismite terjadi saat kejadian tektonik
besar SE Asia terjadi, misalnya masa saat Argo Land (basement Jawa
Timur) docking ke Sunda Land?

Referensi
Asikin, S., Handoyo, A., Busono, H. dan Gafoer, S. 1992, Peta Geologi Lembar
Kebumen 1:100.000, Bandung: Pusat Penelitian dan Pengembangan
Geologi
Darman, H. dan Sidi, F. H., 2000, An Outline of The Geology of Indonesia.
Jakarta: Ikatan Ahli Geologi Indonesia
Kastowo dan Suwarna, N. 1996, Peta Geologi Lembar Majenang 1:100.000,
Bandung: Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi
Marks, P., 1951, Stratigraphic Lexicon of Indonesia, Bandung: Pusat Djawatan
Geologi
Purnomo, J., Purwoko. 1994. Kerangka Tektonik dan Stratigrafi Pulau Jawa
Secara Regional dan Kaitannya Dengan Potensi Hidrokarbon. Dalam
Prosiding Geologi dan Geotektonik Pulau Jawa, Sejak Akhir Mesozoik
Hingga Kuarter, Jurusan Teknik Geologi UGM
Sujanto, FX., Siwindono, T., Sahudi, K., dan Purnomo, E., 1994. Pandangan
Baru Tektonik Neogen Daerah dan Sekitar Java Axial Ridge Banyumas
Kebumen. Dalam Prosiding Geologi dan Geotektonik Pulau Jawa, Sejak
Akhir Mesozoik Hingga Kuarter, Jurusan Teknik Geologi UGM
Van Bemmelen, R. W., 1970, The Geology of Indonesia IA, The Netherlands:
Hague

Salah satu bagian kenampakan singkapan seismite

(Freski,
2012)

Terimaka
sih

You might also like