You are on page 1of 6

PEMERIKSAAN JAMUR PERMUKAAN SECARA MIKROSKOPIK

Oleh:

Annisa Nurul Chaerani

411109059

ANALIS KESEHATAN D3

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

JENDERAL AHMAD YANI

CIMAHI

2010

1
1. Prinsip

Larutan KOH 10% atau 20% akan melisiskan kulit, kuku dan rambut
sehingga bila mengandung jamur, dibawah mikroskop akan terlihat hypha
dan atau spora.

2. Tujuan

Menemukan adanya hypha dan atau spora pada kuli pada kulit, kuku dan
rambut

3. Persiapan pasien

Tidak diperlukan

4. Pengambilan spesimen, pembuatan dan pengiriman sediaan

A. Pengambilan spesimen

1) Alat

a. Skalpel
b. Pinset
c. Alkohol 70%
d. Kapas
e. Kertas/wadah yang bersih

2) Lokasi

a. Kulit: Bagian tepi kelainan kulit


b. Kuku: kuku yang mengalami penebalan
c. Rambut

 rambut rapuh dan berwarna agak pucat


 Pada rambut terdapat benjolan
 Daerah sekitar rambut menunjukkan kelainan kulit.
Misalnya bersisik, botak dan lain-lain.

3) Cara pengambilan

2
 Kerokan kulit

a. Bersihkan kulit yang akan dikerok dengan kapas alkohol


70% untuk menghilangkan lemak, debu dan kotoran
lainnya.
b. Keroklah bagian yang aktif dengan skalpel dengan arah
dari atas kebawah (cara memegang skalpel harus miring
membentuk sudut 45o ke atas).
c. Letakkan hasil kerokan kulit pada kertas atau wadah

 Kerokan/ guntingan kuku

a. Bersihkan kuku yang sakit dengan kapas alkohol 70%


dengan maksud seperti diatas.
b. Kerokalah bagian kuku yang sakit pada bagian permukaan
dan bagian bawah kuku yang sakit, bila perlu kuku tersebut
digunting.
c. Letakkan kuku tersebut pada kertas/ wadah yang bersih.

 Rambut

a. Rambut yang sakit dicabut dengan pinset.


b. Letakkan rambut tersebut pada kertas/ wadah yang bersih.

B. Pembuatan sediaan

1) Alat

a. Kaca objek
b. Kaca penutup
c. Lampu spiritus
d. Pinset

2) Reagen

 Larutan KOH 10% untuk kulit dan kuku


 Larutan KOH 20% untuk rambut

3) Cara pembuatan sediaan

3
a. Teteskan 1-2 tetes larutan KOH 10% pada kaca objek.
b. Letakkan bahan yang akan diperiksa pada tetesan tersebut
dengan menggunakan pinset yang sebelumnya dibasahi dahulu
dengan larutan KOH tersebut. Kemudian tutup dengan kaca
penutup.
c. Biarkan ±15 menit atau dihangatkan diatas nyala api selama
beberapa detik untuk mempercepat proses lisis.

C. Pengiriman spesimen

1) Wadah

Amplop yang bersih.

2) Cara pengiriman

a. Bungkus spesimen yang telah diletakkan pada kertas/wadah


yang bersih dan kering.
b. Kemudian masukkan kedalam amplop.
c. Tulis identitas pasien diatasnya : nama dan umur pasien,
tanggal pengambilan.
d. Kemudian masukkan lagi kedalam amplop yang lebih besar
dan tebal. Lalu rekatkan.
e. Spesimen siap dikirim.

5. Cara pemeriksaan

1) Alat

Mikroskop

2) Cara

Periksa sediaan dibawah mikroskop.


Mula-mula dengan perbesaran objektif 10 X kemudian dengan
pembesaran 40 X untuk mencari adanya hypha dan atau spora.

6. Hasil

4
Positif : bila ditemukan adanya hypha dan atau spora
Negatif : bila tidak ditemukan adanya hypha dan atau spora

7. Catatan

Untuk pengiriman spesimen, jangan pakai wadah berupa botol bertutup


karet karena spesimen didalamnya akan tetap basah sehingga bakteri serta
jamur saprofit akan tumbuh lebih cepat dan menutupi jamur yang akan
diperiksa.

DAFTAR PUSTAKA
5
Direktorat Jenderal Kesehatan Pembinaan Kesehatan Masyarakat . 1992. Petunjuk
Praktis Tentang Ruangan, Keselamatan, Reagen dan Keselamatan Kerja
Laboraturium Puskesmas. Jakarta: Departemen Kesehatan RI

You might also like