You are on page 1of 9

PENGENDAPAN PROTEIN SERUM DARAH

A. PELAKSANAAN PRAKTIKUM
a. Tujuan : - Membuktikan sebagai makromolekul yang larut dalam bentuk
larutan koloid, protein dapat dipisahkan dengan penambahan
ammonium sulfat jenuh
- Membuktikan sebagai makromolekul yang larut dalam bentuk
larutan koloid, protein dapat dipisahkan dengan penambahan
etanol absolut
b. Hari / tanggal : Selasa / 25 Mei 2010
c. Tempat : laboratorium Kimia Fakultas MIPA Universitas Mataram.

B. LANDASAN TEORI.
Protein merupakan komponen utama penyusun makhluk hidup. Protein juga berperan
penting dalam metabolisme dalam bentuk enzim. Adapun sifat-sifat protein sendiri yaitu
memiliki tingkat kelarutan berbeda dengan awalnya sebelum di tambahkan dengan
larutan garam dengan kosentrasi tertentu. Proses penambahan gram dalam pengendapan
protein disebut proses salting. Proses ini dibagi lagi menjadi 2 yaitu salting-in dan
salting-out. Proses ini akan lebih maksimal jika menggunkan garam divalent yang artinya
memiliki 2 ion negative atau positif. Selain pengendapan dengan menggunkan garam,
protein juga dapat di endapkan dengan pengubahan pH yang nantinya akan berkaitan
langsung dengan titik isolitrik suatu protein. Selain cara dia tas dengan menggunakan
pelarut organic atau larutan logam juga dapat mengendapkan protein. Tetapi dalam hal ini
proses pengendapan yang sering di pakai dalam isolasi protein adalah dengan
menggunakan larutan garam, tetapi pengendapan ini tidak dapat dipakai dalam analisis
secara kuanitatif (Wirahadikusumah, 2008).
Serum merupakan bagian dari cairan tubuh yang bercampur dengan darah. Serum
sendiri dapat diartiakan sebagai cairan tanda sel darah dan fator koagulasi atao fibrinogen.
Serum merupakan juga sebuah plasma darah tanpa adanya fibrinogen. Serum ini terdari
adri 4 jenis berdasarkan komponen yang terkandung didalamnya yaitu, serum albumin,
serum globulin, serum lipoprotein dan serum wewenang. Masing-masing jenis serum
memiliki fungsi yang berbeda meskipun dalam satu larutan plasma darah
(http://id.wikipedia.org/wiki/Serum_darah).
Dalam plasma darah proten merupakan bagian yang paling banyak terdapat di
dalamnya yaitu sekitar 6-8%.
6 Protein-protein
protein yang ada di dalam plasma antra lain
fibrinogen, albumin, dan globulin. Frinogen
Frinogen dan globulin memiliki sifat yang hampir
sama. Tetapi fibrinogen lebihkan globulin memiliki mudah di endapkan dengan
menggunakan larutan
rutan amoniasulfat setengah jenuh, sedangkan
sedangkan pada globulin di butuhkan
larutan jenuh ammonium sulfat agara dapat mengendapkan protein tersebut. Almumin
dan globulin merupakan protein serum yang berfungsi sebagai penjaga besarnya tekanan
osmosis pada darah (Poedjiadi, 1994).

Albumin merupakan molekul makro yang memiliki bobot molekul sebesar 17.000-
17.000
70.000. albumin mengandung belerang, tetapi miskin akan residu asam amino glisin.
Albumin sendiri selai terdapat dalam plasma drah juga terdapat didalam susu, dan
gandum. Albumin susu biasa disebut laktabumin, sedangkan pada gandum biasa disebut
leukosin (Soemardjo, 2009).
2009

C. ALAT DAN BAHAN.


a. Alat.
 Tabung reaksi
 Rak tabung reaksi
 Pipet tetes
 Sentrifugasi
b. Bahan.
 Serum sapi
 Larutan albumin telur
 Etanol absolut
 Amonium sulfat jenuh
 NaOH 10%
 CuSO4 0,1%

D. PROSEDUR KERJA.
a. Pengendapan protein dengan menggunakan garam kosentrasi tinggi.
Serum sapi
+ ammonium sulfat jenuh
Terbentuk endapan
Pisahkan (sentrifugasi)

Endapan Filtrat
Uji Biuret Uji biuret
Hasil 1 Hasil 2
b. Pemisahan protein dengan etanol absolute.
• Serum Sapi
Serum sapi
+ Etanol Absolut
Terbentuk endapan
Pisahkan (sentrifugasi)

Endapan Filtrat
Uji Biuret Uji biuret
Hasil 1 Hasil 2
• Albumin Telur.
Albumin telur
+ etanol absolut
Terbentuk endapan
Pisahkan (sentrifugasi)

Endapan Filtrat
Uji Biuret Uji biuret
Hasil 1 Hasil 2

E. HASIL PENGAMATAN.
a. Pengendapan prtein dengan larutan garam kosentrasi tinggi (salting-out)
No Perlakuan Pengamatan
1. Serum ayam Serum berwarna coklat bening dan lebih
pekat.
2. Penambahan (NH4)2SO4 Terkoagulasi sehingga membentuk 2
jenuh. lapisan
Atas : bening
Bawah : Keruh (ada endapan)
3. Setelah disaring Diperoleh endapan dan filrat
4. Uji Biuret Filtrat : terdapat 2 lapisan,
Atas : Terdapat bintik-bintik
Bawah : lebih kental
Endapan : warna menjadi biru keunguan
dan terdapat bintik-bintik

b. Pemisahan protein dengan etanol absolute.


 Serum ayam.
No Perlakuan Pengamatan
1. Serum ayam Serum berwarna coklat bening dan lebih
pekat.
2. Penambahan Etanol Terbentuk larutan koloid dan larutan
absolut. berwrna krem
3. Setelah disaring Diperoleh endapan dan filrat
Filtrat : berwarna kuning bening
Endapan : berwarna krem
4. Uji Biuret Filtrat : terdapat 2 lapisan,
Atas : Terbentuk koloid berwarna kuning
kehijauan
Bawah : Kuning bening
Endapan : terbentuk 2 lapisan
Atas : warna agak kecoklatan
Bawah : Krem ada endapannya
 Putih telur.
No Perlakuan Pengamatan
1. Putih telur Albumin telur berwarna coklat bening dan
lebih pekat.
2. Penambahan etanol Terbentuk tiga lapisan.
absolut Atas : Keruh
Tengah : Putih Koloid
Bawah : Bening Kekuningan.
3. Setelah disaring Diperoleh endapan dan filrat
Filtrat : Hijau
Endapan : Putih dan terdapat koloid
4. Uji Biuret Filtrat : Hijau Bening, terdapat koloid
Endapan : Terbentuk 2 lapisan
Atas : Berwarna hijau kebiruan, terdapat
koloid
Bawah : putih kental
F. ANALISIS DATA.
a. Reaksi Kimia
Reaksi pengendapan.
OH OH
+ -
O NH4 O
CH3
R
2-
HN SO4 HN

O O
+ -
O NH4O
+ (NH4)2SO4
CH3
R
2-
HN SO4 HN

O O
+ -
O NH4 O
NH2 SO 2-
NH2 4

R H3C

OH
O
R
HN
O
O
+ C2H5OH (l) Terdenaturasi (mengendap)
R
HN
O
O
NH2
R
Reaksi Biuret
OH
HO OH
O
O O
R
R R
HN
NH HN
O
O O
O 2+ NaOH
+ Cu O
Cu
2+ O
R
R R
HN
NH HN
O
O O
O
O O
NH2
H2N NH2
R
R R
Kompleks Biru

G. PEMBAHASAN.
Serum merupakan bagian dari plasma darah yang telah dihilangkan fibrinogen
terlebih dahulu. Plasma terdiri dari 4 jenis tergantung pada kandungan di dalamnya. 4
serum itu adalah serum albumin, serum globulin, dan serum wewenang. Salah satu zat
yang terkandung di dalam serum adalah albumin yang merupakan protein globular
(Podjiadi, 1994). Protein ini memiliki sifat-sifat yang khas, salah stunya dapat
terdenaturasi atao terjadi perubahan struktur, hal ini dapat di tandai dengan terbentuknya
endapan. Terbentuknya endapan dapat di lakukan dengan penambahan asam, ion logam,
gram divalent, atau dengan pemanasan (Arakawa dan Timashiff, 1984).
Dalam praktikum ini kita membuktikan sifat protein yang dapat diendapkan dengan
penambahan garam, adan zat organic. Gram yang di pakai dalam praktikum ini
merupakan gram divalen, yaitu garam yang memiliki ion positif atau negative yang lebih
dari satu. Mengapa kita menggukan garam ini ? karena jika menggunkan garam
monovalen protein belum dapat di endapkan. Gram divalent ini akan meningkatkan
kejenuhan dalam protein karena ion garam ini akan berdisosiasi dengan bagian protein
yang bermuatan positif (NH4+) atau yang bermuatan negative (COO-) (Arakawa dan
Timashiff, 1984).
Hasil pengamatan yang kita peroleh pada serum ayam yang kita beri gram ammonium
sulfat terjadi pengendapan tetapi dalam bentuk koagulasi. Untuk memisahkan atara
endapan dan larutan maka dilakukan sentrifugasi sehingga padatan atau endapan akan
mengumpul pada dasar tabung. Setelah kita peroleh filtrate dan endapanya kita
mengujinya dengan menggunakan uji biuret untuk menganalisis ada tidaknya protein di
masing-masing fase. Dari hasil pengamatan terlihat bahwa yang mengendap merupakan
protein karena pada pengujian biuret terlihat larutan amenjadi berwarna biru keunguan
yang artinya dalam endapan terdapat protein. Sedangkan pada filtrate terdapat bintik-
bintik biru yang merupakan protein yang masih tertinggal didalam filtrate. Padahal secara
teori seharusnya masih terdapat protein tetapi bukan albumin yang sebelumnya telah
diendapkan. Protein yang terdapat berupa protein globular yang tidak dapat mengendap
dengan menggunakan larutan garam kosentrasi tinggi
(http://id.wikipedia.org/wiki/Serum_darah).
Untuk pengendapan protein selanjutnya kita menggunakan zat organik seperti etanol.
Etanol yang kita gunakan berupa etanol absolute yang artinya etanol dengan kosentrasi
98%. Zat organic dapat dipakai dalam mengendapkan protein hal dikarenakan zat organic
dapat mengurangi kelarutan dari protein terdebut sehingga dapat disimpulkan protein
akan mengendap (Wirahadikusumah, 2009). Tetapi jika kita melakukannya dengan suhu
yang tinggi maka akan terjadi pengendapan yang disebabkan pemanasan, jadi jika
diinginkan protein tidak rusak mka sebaiknya menggunakan suhu yang rendah. Sampel
yang kita uji berupa putih telur dan serum ayam. Dari hasil pengamatan yang diperoleh
dapa dilihat protein di kedua sampel dapat di endapkan dengan penambahan etanol.
Untuk serum ayam protein yang telah diendapkan selanjutnya dipisahkan dengan cara
sentrifugasi. Setelah terpisah maka protein diuji secara kuantitatif dengan menggunakan
metode uji biuret. Hasil yang diperoleh, endapan tidak mengandung protein hal ini dapat
dilihat dari terbentuknya warna yang tidak ungu. Hal ini dapat dipengaruhi karena terjadi
denaturasi protein yang disebabkan penambahan etanol absolute, dan kosentrasi albumin
yang rendah dan juga dilakukan pada suhu kamar, yang seharusnya di lakukan pada suhu
rendah (Wirahadikumah, 2009). Sedangkan filtrate serum setelah diuji terbentuk larutan
kuning kehijauan yang artinya ada protein di dalamnya. Hal ini disebabkan tidak semua
protein terendapkan jadi dapat dikatakan masih ada sisa protein didalam filtrate serum.
Untuk putih telur yang telah ditambahi dengan etanol absolute, terjadi pengandapan.
Dalam putih telur ini banyak terkandung protein albumin , albumin yang telah
diendapkan kemudian dipisahkan dengan sentrifugasi. Endapan dan filtrate diuji dengan
uji biuret. Hasil pengamatan menunjukkan kedunya mengandung protein karena
terbentuknya larutan berwarna hijau kebiruran yang artinya positif adanya protein.
H. KESIMPULAN.
Dari hasil pengamatan, analisis data, dan pembahasan maka dapat disimpulkan
sebagai berikut :
1. Didalam serum terdapat protein berupa albumin dan protein globular.
2. Protein dalam serum adarah ayam dapat di endapkan dengan mengunakan
penambahan garm ammonium sulfat dan pelarut organik (etanol absolute).
3. Putih telur komponen utamanya dalah protein albumin.
4. Protein albumin dapat diendapkan dengan menggunakan pelarut organic (etanol
absolute).
5. Ada tidaknya protein dapat diuji secara kuatitatif dengan menggunkan uji biuret.

You might also like