You are on page 1of 2

EQUALIZER

Pada umumnya frequency yang paling peka terhadap telinga manusia daripada frequency
lainya adalah 3,5 khz.dengan begitu banyak orang menganggap turunnya frequency (dari
freq. tinggi ke freq. rendah) turun pula tingkat kekerasan suara (dB), padahal dB pada
frequency tersebut tetap sama.
semua itu dikarenakan sensitifitas telinga manusia tidak flat.
jadi jika 100hz ingin terdengar sama kerasnya seperti 3,5 khz ,maka di frequency 100 hz kita
tambahkan kekerasan suaranya.

setelah dilakukan penelitian adanya sensitifitas telinga manusia yang tidak flat, flecther dan
munson menciptakan kurva equalizer untuk menghasilkan suara yang flat untuk telinga
manusia yaitu smiling equalizer.
disebut smiling equalizer karena bentuk kurva equalizernya seperti senyuman/ atau berbentuk
huruf "V".
kurva ini yang digunakan banyak orang untuk menghasilkan suara yang flat.

seorang sound engineer yang profesional selalu melihat lampu indikator pada mixer sebelum
dia menyatakan bunyi.
lampu indikator tersebut juga berfungsi untuk mengetahui peak atau tidaknya kekerasan
suara. yang ditandai lampu indikator berwarna merah.
sedangkan warna hijau adalah indikator yang menandakan headroom yaitu kondisi terbaik
yang sinyal audionya berada sebelum peak.
pada dB, 0 dB berarti unity gain atau dimana sinyal audio yang masuk langsung keluar lagi
tanpa di proses.

equalizer adalah suatu alat untuk meng-equal/ menyamakan suara seperti aslinya melalui
proses boost and cut.
dalam equalizer ada 6 macam jenis equalizer:

1. low cut filter/hi pass, jenis ini berfungsi untuk memotong sinyal frequency rendah /
mem-filter frequency rendah sesuai batas frequency yang ditentukan. mis: EQ pada
mixer low cut frequensinya 80 hz, maka frequency di bawah 80 hz tidak bisa masuk.
2. hi cut filter/low pass, jenis ini kebalikan dari low cut/hi pass dimana perbedaanya
frequency tinggi yang dicut sesuai batas yang ditentukan.
3. band pass filter (BPF), band pass filter adalah dmn bandwith yang memungkinkan
sinyal masuk untuk diproses dBnya (boost/cut) dan frequensinya.
4. shelving equalizer/one band equalizer, jenis ini hanya terdapat satu parameter yang
berfungsi untuk mengontrol dB (boost/cut) dari frequency yang di tentukan.jadi hanya
frequency yang tertentu saja yang bisa diproses (di boost/ di cut) sesuai yang sudah
tertulis pada parameter .
5. sweeping equalizer, pada umumnya sama seperti shelving equalizer yaitu menambah
atau mengurangi kekerasan suara dari ferquency.perbedaanya, pada sweeping
equalizer ini mempunyai 2 parameter, parameter yang pertama mempunyai fungsi
menetukan frequency berapa yang akan diproses dan yang kedua menentukan berapa
dB yang akan ditambah maupun dikurang.jadi frequency yang akan diproses bisa
dirubah-rubah/ ditentukan sesuai keinginan. jenis EQ ini biasanya ada pada mixer-
mixer profesional.
6. Dan yang terakhir, parametric equalizer, adalah  jenis equalizer yang mempunyai 3
parameter, yaitu parameter untuk mengatur kekerasan suara, parameter untuk
mengatur frequency(hz), selanjutnya parameter yang mengatur kelebaran frequency/
bandwith yang akan ikut terpengaruh.

Rumus parametric equalizer:

Q=     CF
      bandwith

Q (quality factor)
CF (center frequency)
bandwith (-3dB untuk F2-F1)

jadi menurut rumus, semakin kecil quality factornya semakin lebar bandwith / frequency
yang terpengaruh.

dari sumber bunyi pink noise yang terdeteksi oleh RTA, terdapat frequency tunggal dimana
tidak ada satu frequency yang sama dominan dengannya, yang disebut sine wave/ yang
menentukan nada.
ada juga yang ikut terdeteksi oleh RTA  selain frequency tunggal yang disebut pengikut freq
dominan yang dinamakan harmonic content, disebabkan oleh 1st harmonic yang dapat
menimbulkan harmonic-harmonic lainya.

You might also like