You are on page 1of 31

 Luka bakar merupakan luka yang unik di

antara bentuk-bentuk luka lainnya karena


luka tersebut meliputi sejumlah besar
jaringan mati (eskar) yg tetap berada
pada tempatnya untuk jangka waktu yg
lama.dengan cepat luka bakar akan
didiami oleh bakteri patogen;mengalami
eksudasi dengan perembesan sejumlah
besar air,protein serta elektrolit dan kerap
kali memerlukan pencangkokan kulit dari
bagian tubuh yg lain untuk menghasilkan
penutupan luka yg
permanen(Muttaqin,A.2008)
 Pencegahan
 Implementasi tindakan untuk penyelamatan jiwa
pada pasien-pasien luka bakar yg berat
 Pencegahan ketidakmampuan dan kecacatan melalui
penanganan dini
 Pemulihan atau rehabilitasi pasien melalui
pembedahan rekontruksi dan program rehabilitasi
 Memiliki beragam penyebab dan
berpotensi menyebabkan kematian atau
cedera yg berdampak seumur hidup pada
individu dan keluarga
 Panas basah(luka bakar) yg disebabkan oleh air panas(mis,teko atau
minuman)
 Luka bakar dari lemak papas akibat memasak lemak
 Luka bakar akibat api unggun,alat pemanggang,dan api yg disebabkan
merokok ditemapt tidur
 Benda panas(mis,radiator)
 Radiasi(terbakar sinar matahari)
 Luka bakar listrik akibat pemeliharaan peralatan listrik
 Luka bakar akibat zat kimia disebabkan zat asam dan basa
 Cedara inhalasi terjadi akibat pejanan gas,ledakan dan luka bakar pada
kepla dan leher
 Cedera luka bakar minor:
-luka bakar dgn luas luka < 15% pd org dewasa usia < 40 thn
-luka bakar dgn luas luka < 10% pd org dewasa usia > 40 thn
-luka bakar dgn luas luka < 10% pd anak-anak usia < 10 thn
 Cedera luka bakar sedang
-luka bakar dgn luas luka 15%-25% pd org dewasa usia < 40
thn
-luka bakar dgn luas luka 10%-20% pd org dewasa usia > 40thn
-luka bakar dgn luas luka 10%- 20% pd anak-anak usia < 10thn
 Luka bakar disebabkan oleh pengalihan energi dari suatu
sumber panas kpd tubuh.panas dpt dipindahkan lewat
hantaran atau radiasi elektromagnetik.luka bakar dapat
dikelompokkan menjadi luka bakar termal,radiasi atau
kimia.destruksi jaringan terjadi akibat koagulasi,denaturasi
protein atau ionisasi isi sel.kulit dan mukosa saluran napas
alas merupakan lokasi destruksi jaringan,jaringan yg dlm
termasuk organ visera dpt mengalami kerusakan karena luka
bakar elektrik atau kontak yg lama dgn agen
penyebab.nekrosis dan kegagalan organ dpt
terjadi(Lewis,2001)
Derajat Kondisi Klinik
Luka bakar Terbatas di epidermis,mis,terbakar
matahari.terdapat eritema dan nyeri tetapi tidak
derajat segera timbul lepuh.Penyembuhan terjadi secara
pertama spontan dlm 3-4 hari.Luka bakar ini tidak
menimbulkan jaringan parut.Biasanya tidak
timbul komplikasi
Luka bakar Meluas ke epidermis dan ke dlm lapisan
dermis.Luka bakar ini sgt nyeridan menimbulkan
derajat lepuh dlm beberapa menit.Luka bakar ini
kedua biasanya sembuh meninggalkan jaringan
parut,walaupun org tertentu terutama org amerika
Superfisial keturunan afrika dpt mengalami jaringan parut
akibat luka ini.penyembuhan biasanya
memerlukan wakktu sebulan.Komplikasi jarang
terjadi ,walaupun mungkin timbul infeksi
sekunderpada luka
Derajat Kondisi Klinik
Luka bakar Meluas ke seluruh dermis,folikel rambut mungkin utuh
dan akan tumbuh kembali .luka bakar jenis ini hanya
derajat sensitif parsial terhadap nyeri karna luasnya destruksi
saraf-saraf sensorik.namun,daerah di sekitarnya
kedua biasanya mengalami luka bakar derajat kedua
dalam superficial yg nyeri
Pada luka bakar jenis ini penyembuhannya
memerlukan waktu beberapa minggu dan pembersihan
secar bedah untuk membuang jaringan yg mati
Meluas ke epidermis ,dermis dan jaringan
Luka bakar subkutis.Kapiler dan vena mungkin hangus dan aliran
derajat darah ke daerah tsb B<.saraf rusak sehingga luka tidak
terasa nyeri.namun, daerah di sekitarnya biasanya
ketiga memperlihatkan nyeri seperti pada luka bakar derajta
kedua.Luka bakar jenis ini mungkin memerlukan waktu
berbulan-bulan utk sembuh dan diperlukan
pembersihan secara bedah dan penanduran.Luka
bakar derajat ketiga membentuk jaringan parut dan
jaringan tampak seperti kulit keras
 Pneomonia
 Gagal ginjal akut
 Kontraktur
 Dekubitus
 Penatalaksanaan luka yang tepat
 Nyeri
 Usia
 Kondisi langsung
 Faktor psikologi
 Kesehatan secra umum baik
 Penanganan luka yang kurang tepat
 Nyeri
 Faktor psikologi(takut)
 Hygiene kurang baik
 Nutrisi kurang baik
 Anamnesa Klien atau orang-orang
sekitar pasien
 Kaji TTV Dengan sering
 Lakukan Pengkajian Head To toe
 Kaji Kondisi Luka
 Kaji status respirasi dan cairan tetap
menjadi prioritas utama
 Observasi TTV Klien tiap hari
 Periksa EKG Klien
 Kaji Status Nyeri klien
 Kaji data antropometri klien
 Periksa Kadar
elektrolit,Hb,Hematokrit klien.
 Kerusakan pertukaran gas b.d. keracunan karbon
monoksida.inhalasi asap and obstruksi saluran napas atas
 Bersihan jalan napas tidak efektif b.d. edema dan efek dari
inhalasi asap
 Kurang volume cairan b.d. peningkatan permeabilitas kapiler
dan kehilangan cairan akibat evaporasi dari daerah luka bakar
 Hipotermia b.d. gangguan mikrosirkulasi kulit dan luka yang
terbuka
 Nyeri b.d. cedera jaringan serta saraf dan dampak emosional
dari luka bakar
 Kecemasan b.d. ketakutan dan dampak emosional dari luka
bakar
 Kelebihan volume cairan b.d.Pemulihan
kembali integritas kapiler dan perpindahan
caiaran ruang intertisial ke dalam intravaskuler
 Resiko terhadap infeksi b.d. Hilangnya barier
kulit dan terganggunya respun imun
 Ketidakseimbangan nutrisi:kurang dari
keb.tubuh b.d. hipermetabolisme dan
kebutuhan bagi kesembuhan luka
 Kerusakan integritas kulit b.d. luka bakar
terbuka
 Nyeri b.d. saraf yang terbuka ,kesembuhan
luka dan penanganan luka bakar
 Hambatan mobilitas fisik b.d. edema luka
bakar,rasa nyeri dan kontraktur persendian
 Kurang pengetahuan ttg proses penanganan
luka bakar
 Kaji frekuensi ,kualitas dan dalamnya respirasi
 Auskultasi paru-paru utk mendeteksi suara
tambahan
 Berikan posisi klien senyaman mungkin
 Mendorong pasien utk batuk serta napas dalam
 Berikan oksigen bila perlu
 Periksa TTV dan observasi
 Berikan cairan infus sesuai kebutuhan
 Catat pemasukan dan pengeluaran
dengan cermat
 Ukur BB dan TB klien
 Sesuaikan suhu kamar menurut
kebutuhan klien
 Berikan analgetik untuk mengurangi
rasa nyeri klien
 Berikan dukungan secara emosional dan
penjelasan yang sederhana ttg prosedur
penanganan perawatan klien harus
diberikan
 Balutan pd klien luka bakar biasanya dilakukan di bagian
perawatan kurang lebih 20 menit sesudah pemberian
analgetik.Pembalut juga dapat diganti di kamar bedah
sesudah pasien dianastesi .Masker,penutup rambut,apron
plastik yg sekali pakai atau gaun bedah dan sarung
tangan steril harus dikenakan oleh perawat pd saat
melepas balutan atau kasa penutup luka.Pembalut luar
dpt digunting dgn gunting yg ujungnya tumpul atau
gunting perban,Sedangkan balutan yg kotor dilepas dan
dibuang dgn mengikuti Prosedur yg ditetapkan.
 Balutan yg menempel pd luka diguyur dgn larutan salin
utk mengurangi rasa sakit saat melepas balutan
 Kemudian luka dibersihkan
 Gunting jaringan yg mati atau eskar yg lepas
 Inspeksi warna,bau,ukuran,eksudat,karakteristik luka
 Kalau lukanya bersih,daerah yg terbakar dioleskan obat
topikal pada daerah tsb.
 Tutup luka dgn beberapa lapis kasa pembalut
 Brotowali (Putrawali, andawali) Untuk
pemakaian luar bermanfaat
menyembuhkan luka bakar dan gatal-
gatalakibat kudis (scabies). Caranya, 2-3
jari batang brotowali dipotong kecil-kecil,
rebus dengan 6 gelas air. Setelahmendidih,
biarkan selama 1/2 jam. Saring air dan
gunakan untuk mengobati luka serta gatal-
gatal.(Dehare.com)
Lidah buaya Untuk mengobati luka
bakar pada bayi dan anak. Caranya
dengan mengoleskan daging daun
lidah buaya pada seluruh
permukaan kulit yang menderita
luka bakar (Dikutip dari The Epoch
Time)
Di Vietnam, biji kelengkeng dimemarkan dan digunakan
untuk mengobati luka akibat gigitan ular karena diyakini
dapat menyerap bisa ular. Juga kerap digunakan untuk
mengatasi luka bakar. Daun dan bunganya di Cina dijual
sebagai herbal.
Daunnya mengandung quercitrin dan quercetin, yang
memiliki sifat antioksidan dan antivirus, sehingga bisa
diman­faatkan untuk me­ngobati alergi, kanker, diabetes, dan
penyakit kardiovasku­lar.
Buah ini banyak mengandung sukrosa, glukosa, protein,
lemak, dan asam tartaric yang merupakan sumber energi
yang baik.
 Rasanya sangat manis dan berguna untuk meningkatkan
stamina, terutama sehabis sakit.
Kelengkeng sangat baik untuk memenuhi kebutuhan energi
bagi wanita hamil yang lemah atau sete­lah melahirkan. Bila
dimakan dalam kondisi segar juga bisa mengurangi demam.
Memakan buah ini secukupnya secara teratur dapat
menambah nafsu makan, mencegah anemia, dan pemutihan
rambut dini. Namun, jika makannya terlalu banyak akan
membuat tubuh panas karena kelebihan energi.
 Kandungan gizi:
Zat besi, magnesium, fosfor, potassium, vitamin A dan C,
tiamin, kalsium, serat, protein.

Cara pemakaian:
Ambil cangkang kelengkeng yang telah dibakar sampai
gosong. Tumbuk halus dan campur dengan minyak tung
(aleuritis fordii). Kemudian bubuhkan pada bagian yang
terbakar. Ramuan ini tidak saja meringankan rasa panas yang
menjalar tapi juga luka bakar tanpa meniggalkan bekas
Madu dapat menyembuhkan luka bakar mulai dari yang
ringan hingga sedang, evaluasi sistematis terbaru oleh
para peneliti Cochrane telah menyimpulkan hal tersebut.
Hal tersebut mungkin bermanfaat sebagai alternatif
penutup luka tradisional dalam penyembuhan luka
bakar.
Sementara madu membantu tubuh mengangkat
jaringan mati dan menyediakan lingkungan yang baik
untuk pertumbuhan jaringan baru dan sehat, perhatian
saat ini terutama difokuskan pada efek antibakterialnya
 Dalam evaluasi Cochrane, para peneliti
mengumpulkan data dari 19 klinik
percobaan yang mengikutsertakan 2,554
pasien dengan keluhan luka bakar yang
berbeda. Madu lebih efektif dalam
mengurangi waktu penyembuhan
dibandingkan kain kasa tipis dan lapisan
pembalut luka yang sering digunakan
untuk merawat luka bakar yang agak
parah.
Uraian :
Tapakdara (Catharanthus roseus) banyak dipelihara sebagai
tanaman hias. Tapakdara sering dibedakan menurut jenis bunganya,
yaitu putih dan merah. Tumbuhan semak tegak yang dapat
mencapai ketinggian batang sampai 100 cm ini, sebenarnya
merupakan tumbuhan liar yang biasa tumbuh subur di padang atau
dipedesaan beriklim tropis. Ciri-ciri tumbuhan Tapakdara :
memiliki batang yang berbentuk bulat dengan diameter berukuran
kecil, berkayu, beruas dan bercabang serta berambut. Daunnya
berbentuk bulat telur, berwarna hijau dan diklasifikasikan berdaun
tunggal. Bunganya yang indah menyerupai terompet dengan
permukaan berbulu halus. Tapakdara juga memiliki rumah biji yang
berbentuk silindris menggantung pada batang. Penyebaran
tumbuhan ini melalui biji.
 
 Luka bakar Bahan: beberapa daun tapak dara,
0,5 genggam beras. Cara membuat: direndam
dengan air, kemudian ditumbuk bersama-sama
sampai halus. Cara menggunakan:
ditempelkan pada luka bakar. 11. Luka baru
Bahan: 2 - 5 lembar daun tapakdara Cara
membuat: dikunyah sampai lembut. Cara
menggunakan: ditempelkan pada luka baru.
 Komposisi :
Dari akar, batang, daun hingga bunga Tapak
dara mengandung unsur-unsur zat kimiawi
yang bermanfaat untuk pengobatan. Antara
lain vinkristin, vinrosidin, vinblastin dan
vinleurosin merupakan kandungan komposisi
zat alkaloid dari tapakdara.

You might also like