Professional Documents
Culture Documents
ANALYSIS REQUIREMENT
(KEBUTUHAN ANALISIS)
OLEH :
KELOMPOK I
ANGGOTA :
Halaman
JUDUL ................................................................................................................................ i
I. Pendahuluan …................................................................................................................. 1
LAMPIRAN PERTANYAAN…………………………………………………………………. 9
ii
I. PENDAHULUAN
Proses analysisi requirements bukanlah merupakan hal yang mudah. Seorang system
analyst, project manager, atau siapapun yang memegang peran project champion harus
mengumpulkan berbagai requirement dari para stakeholder, menganalisa requirement tersebut,
mengkomunikasikasikannya dengan para programmer, serta menyelesaikan konflik yang
terjadi antar berbagai requirement yang ada. Seringkali project champion ini harus bekerja di
luar kantor untuk bertemu dengan para stakeholder. Hal ini terutama terjadi pada kasus proyek
software development di mana organisasi pengembang berbeda dengan organisasi yang pada
akhirnya akan menggunakan perangkat lunak tersebut.
Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai analysis requirement maka akan dibahas pada
laporan ini.
II. ANALISIS
II.1PENGERTIAN ANALISIS
Analisis sistem didefinisikan sebagai suatu kegiatan yang dilakukan untuk memahami
dan menspesifikasikan dengan detail apa yang akan dilakukan oleh suatu sistem yang
hendak dikembangkan. Atau dapat dikatakan analisis adalah mendefinisikan masalah (dari
kebutuhan menjadi spesifikasi).
Tahapan analisis akan menetukan masalah apa yang harus diselesaikan pada suatu
organisasi atau perusahaan. Kesalahan dalam tahap ini akan mengakibatkan masalah tetap
ada walaupun sistem informasi telah diimplementasikan. Kesalahan pada saat analisis akan
berakibat pada dua hal yaitu :
1. Sistem informasi gagal untuk dikembangkan
2. Sistem informasi berhasil dibangun tetapi tidak sesuai dengan tujuan yang diharapkan
oleh customer
II.2TAHAPAN ANALISIS
Tahapan analisis adalah tahapan dimana sistem yang sedang berjalan dipelajari dan sistem
pengganti diusulkan. Dalam tahapan ini dideskripsikan sebagai sebuah sistem yang sedang
berjalan, jika terdapat masalah akan terdapat kesempatan untuk memperbaikinya untuk
meningkatkan atau mengganti sistem yang sedang berjalan. Tahapan analisis merupakan
tahapan yang kritis pada pengembangan suatu sistem informasi. Tahapan analisis
sebenarnya merupakan rangkaian kegiatan untuk menjawab beberapa pertanyaan kunci
yaitu: apakah sistem informasi perlu dikembangkan, apa alasan pengembangan sistem
1
informasi tersebut, sistem seperti yang akan dikembangkan. Tujuan utama dari fase analisis
adalah untuk memahami dan mendokumentasikan kebutuhan bisnis dan persyaratan proses
dari sistem baru. Ada enam aktifitas utama dalam fase ini yaitu :
1. Pengumpulan Informasi
Langkah awal pada tahapan analisis adalah mengumpulkan informasi tentang
bagaimana proses – proses bisnis yang sedang berjalan pada sistem lama. Kemudian
pada bagian mana saja proses bisnis yang mengalami masalah, yang bisa diselesaikan
dengan sistem informasi. Kelemahan – kelemahan dari sistem lama diidentifikasi dan
diperbaiki dengan sistem baru.
2. Mendefinisikan Sistem Requirement
Dari informasi kelemahan sistem yang didapat, analisis sistem kemudian
mendefinisikan apa saja sebenarnya yang dibutuhkan oleh sistem lama lama untuk
mengatasi masalahnya. Hal inilah yang disebut dengan system requirement (kebutuhan
sistem). Biasanya kebutuhan ini akan mengubah total keseluruhan proses bisnis pada
sistem lama, tetapi biasanya hanya perubahan penambahan beberapa prosedur baru.
3. Memprioritaskan Kebutuhan
Dalam beberapa kasus, kebutuhan yang diperoleh sangat lengkap dan rumit.
Ketersediaan waktu dan sumber daya lain untuk menyelesaikan keseluruhan
requirement bisa saja tidak mencukupi. Pada kondisi seperti ini maka analisis akan
memprioritaskan kebutuhan – kebutuhan yang dianggap kritis untuk diprioritaskan.
4. Menyusun dan Mengevaluasi Alternatif
Satu hal yang tidak boleh diabaikan analisis adalah rencana kedua. Setelah menyusun
dan memprioritaskan kebutuhan , analisis harus menyiapkan alternatif jika seandainya
susunan kebutuhan nantinya akan ditolak oleh klien.
5. Mengulas Kebutuhan dengan Pihak Manajemen
Langkah terakhir adalah mengulas kebutuhan yang sudah ada dengan pihak klien,
karena pihak klien yang paling tahu kebutuhan sistem yang mereka inginkan.
Tahapan analisis terbagi menjadi beberapa tahapan analisis yang terinci, yaitu:
Analisis Kelemahan Sistem Lama
Pada analisis kelemahan sistem lama, titik berat analisis adalah sistem lama yang akan
diganti dengan sistem baru. Analisis dilakukan untuk mengidentifikasi kelemahan –
kelemahan pada proses – proses bisnis yang ada dan memastikan sistem baru bisa
mengatasi kelemahan – kelemahan ini.
Analisis Kebutuhan Sistem Baru
2
Setelah daftar kelemahan disusun, maka analisis kebutuhan sistem baru dilakukan. Pada
analisis ini kebutuhan untuk sistem informasi yang baru didefinisikan dan diajukan.
Studi Kelayakan
Kebutuhan yang diajukan kemudian diuji kelayakannya dengan beberapa uji kelayakan
seperti kelayakan teknis, operasional, ekonomi, hukum, organisasional, dan jadwal.
3
v) Informasi tidak akurat
Informasi juga dapat merupakan fokus dari suatu batasan atau kebijakan.
Sementara analisis informasi memeriksa output sistem, analisis data meneliti data
yang tersimpan dalam sebuah sistem. Permasalahan yang dihadapi meliputi :
1. Data yang berlebihan. Data yang sama diambil dan disimpan dibanyak tempat
2. Kekakuan data. Data diambil dan disimpan, tetapi diorganisasikan sedemikian
rupa sehingga laporan dan pengujian tidak dapat atau sulit dilakukan.
Analisis Ekonomi
Alasan ekonomi mungkin merupakan motivasi paling umum bagi suatu proyek.
Pijakan dasar bagi kebanyakan manajer adalah biaya atau rupiah. Persoalan ekonomis
dan peluang berkaitan dengan masalah biaya. Adapun hal – hal yang perlu
diperhatikan yaitu :
Biaya : biaya tidak diketahui, biaya tidak dapat dilacak ke sumber, biaya terlalu
tinggi
Keuntungan : pasar – pasar baru dapat dieksplorasi, pemasaran saat ini dapat
diperbaiki, pesanan – pesanan dapat ditingkatkan
Analisis Keamanan
Tugas – tugas bisnis perlu dimonitor dan dibetulkan jika ditemukan kinerja yang di
bawah standar. Kontrol dipasang untuk meningkatkan kinerja sistem, mencegah, atau
mendeteksi kesalahan sistem, menjamin keamanan data, informasi, dan persyaratan.
Adapun hal – hal yang perlu diperhatikan yaitu :
i) Keamanan atau kontrol yang lemah
Input data tidak diedit dengan cukup
Kejahatan (misalnya penggelapan atau pencurian) terhadap data
Pelanggaran etika pada data atau informasi. Misalnya data atau informasi diakses
orang yang tidak berwenang
Data tersimpan secara berlebihan, tidak konsisten pada file – file atau database –
database yang berbeda
Pelanggaran peraturan atau panduan privasi data
Terjadi error saat pemrosesan (oleh manusia, mesin, ayau perangkat lunak)
Terjadi error saat membuat keputusan
ii) Kontrol atau keamanan berlebihan
Prosedur birokratis memperlamban sistem
Pengendalian yang berlebihan mengganggu para pelanggan atau karyawan
4
Pengendalian berlebihan menyebabkan penundaan pemrosesan
Analisis Efisiensi
Efisiensi menyangkut bagaimana menghasilkan output sebanyak – banyaknya dengan
input yang sekecil mungkin. Berikut merupakan indikasi bahwa suatu sistem dapat
dikatakan tidak efisien :
Banyak waktu yang terbuang pada aktivitas sumber daya manusia, mesin, atau
komputer.
Data diinput atau disalin secara berlebihan
Data diproses secara berlebihan
Informasi dihasilkan secara berlebihan
Usaha yang dibutuhkan untuk tugas – tugas terlalu berlebihan
Material yang dibutuhkan untuk tugas – tugas terlalu berlebihan
Layanan
Berikut bisa dikatakan beberapa kriteria penilaian dimana kualitas suatu sistem bisa
dikatakan buruk
Sistem menghasilkan produk yang tidak akurat
Sistem menghasilkan produk yang tidak konsisten
Sistem menghasilkan produk yang tidak dipercaya
Sistem tidak mudah dipelajari
Sistem tidak mudah digunakan
Sistem tidak fleksibel
5
Kebutuhan fungsional adalah jenis kebutuhan yang berisi proses – proses apa saja yang
nantinya dilakukan oleh sistem. Kebutuhan fungsional juga berisi informasi – informasi
apa saja yang harus ada dan dihasilkan oleh sistem. Macam – macam kebutuhan
fungsional yaitu :
Adanya deskripsi dari fungsi yang diperlukan
Adanya garis besar dari laporan tersebut
Adanya penyimpanan, pengambilan, dan transfer data
2) Kebutuhan nonfungsional (nonfunctional requirements)
Kebutuhan ini adalah tipe kebutuhan yang berisi properti perilaku yang dimiliki oleh
sistem, meliputi :
OPERASIONAL
Pada bagian ini harus dijelaskan secara teknis bagaimana sistem baru akan
beroperasiPlatform sistem yang dipakai harus didefinisikan. Misalkan menggunakan
windows atau linux. Perangkat lunak untuk mengembangkan sistem dan perangkat
keras spesifik yang diperlukan juga ditentukan.
KINERJA
Pada bagian ini dijelaskan seberapa bagus kinerja perangkat lunak yang dikembangkan
dalam mengolah data, menampilkan informasi, dan secara keseluruhan menyelesaikan
proses bisnis yang ditangganinya. Efisiensi dari perangkat lunak juga dicantumkan.
KEAMANAN
Kebutuhan keamanan berisi pernyataan tentang mekanisme pengamanan aplikasi,
data, maupun transaksi yang akan diimplementasikan pada sistem. Sistem password
yang digunakan akan seperti apa dan perangkat keras spesifik untuk pengamanan
sistem juga dideskripsikan.
POLITIK dan BUDAYA
Kebutuhan yang isinya menyangkut atau berhubungan dengan isu politik dan budaya
ditentukan di sini. Isi yang secara politik dan budaya harus dijamin tidak menimbulkan
persepsi negatif terhadap sistem.
6
Wawancara merupaka teknik pengumpulan kebutuhan yang paling umum
digunakan. Langkah – langkah dasar dalam teknik wawancara yaitu :
Memilih target wawancara
Mendesain pertanyaan – pertanyaan untuk wawancara
Persiapan Wawancara
Melakukan Wawancara
Menindak lanjuti hasil wawancara
Wawancara merupakan salah satu metode yang paling mudah digunakan, jika
sistem yang dianalisis tidak terlalu besar. Sebagai contoh, untuk melakukan
wawancara pada seluruh petugas perpustakaan tidak akan terlalu sulit, karena
personelnya tidak terlalu banyak. Tetapi jika sistem informasi yang dibangun
berskala enterprise, metode wawancara akan memakan waktu yang sangat besar
karena banyak departemen – departemen harus diwawancarai secara terpisah.
B. Joint Application Development
Untuk mengatasi masalah pada teknik wawancara, terutama untuk pengembangan
sistem berskala besar digunakan metode joint application development (JAD).
JAD adalah proses kelompok terstruktur yang terfokus untuk menetukan
kebutuhan, melibatkan tim proyek, pengguna, dan manajemen bekerja bersama –
sama. Teknik ini digunakan untuk meredksi waktu pengumpulan informasi
sampai 50%. Kelompok yang terlibat sebagai pelaku JAD yaitu :
Fasilitator
Fasilitator tujuannya untuk menjembatani komunikasi antara pengguna sistem dan
pembuat sistem selama proses diskusi berlangsung. Fasilitator harus benar – benar
terlatih untuk teknik JAD, sehingga komunikasi benar – benar bisa efektif.
Fasilitator juga bertugas untuk menyiapkan agenda dan memandu proses
kelompok dalam menetukan sistem.
Scribe
Scribe adalah peserta JAD yang bertugas untuk mencatat isi dari sesi JAD. Tugas
ini harus dilakukan secara teliti karena hasil catatan inilah yang merupakan bahan
mentah untuk kebutuhan sistem yang akan dirumuskan.
Pengguna
Pengguna merupakan perusahaan yang akan dibuat sistemnya.
C. Kuisioner
7
Kuisioner adalah sekumpulan pertanyaan tertulis dan biasanya melibatkan banyak
orang. Kuisioner bisa dilakukan secara tertulis (paper based) atau secara
elektronik. Biasanya sampel dipilih untuk mewakili populasi tertentu. Setelah
hasil kuisioner diperoleh diperlukan analisis untuk mengambil data yang sesuai
dengan keperluan pengumpulan kebutuhan.
D. Analisis Dokumen
Teknik ini dilakukan dengan mempelajari material yang menggambarkan sistem
yang sedang berjalan. Biasanya dokumen yang diamati berupa form, laporan,
manual kebijakan, grafik organisasi. Untuk perusahaan atau organisasi berskala
kecil dan belum memiliki sistem yang terkomputerisasi. Cara ini adalah cara yang
efektif untuk menyusun kebutuhan sistem.
E. Observasi
Teknik ini dilakukan dengan melakukan pengamatan secara langsung pada proses
– proses yang sedang berjalan. Hal ini penting karena kadang – kadang pengguna
atau manajer tidak dapat mengingat secara keseluruhan apa yang mereka lakukan
dan menceritakan kembali ke analis. Teknik observasi biasanya dilakukan
bersama – sama dengan teknik pengumpulan kebutuhan sistem yang lain.
III. KESIMPULAN
Kebutuhan sistem dapat digolongkan dalam dua tipe yaitu kebutuhan fungsional dan kebutuhan
nonfungsional. Kebutuhan fungsional berisi informasi dan proses apa saja yang harus dilakukan
oleh sistem, sedangkan kebutuhan nonfungsional menyangkut perilaku sistem yang
berhubungan dengan kinerja, operasional, platform sistem, keamanan, termasuk dengan politik
dan budaya.
Metode untuk mendapatkan kebutuhan sistem sangat bervariasi, tergantung pada skala sistem
yang akan dikembangkan. Beberapa metode yang berkembang adalah wawancara, JAD,
kuisioner, analisis dokumen dan observasi. Terkadang beberapa metode dapat dipakai sekaligus
untuk lebih menyempurnakan kebutuhan sistem yang akan disusun.
LAMPIRAN PERTANYAAN :
1. Apa yang dimaksud dengan teknik pengumpulan kebutuhan JAD ? (Dwi Ningsih)
Jawaban :
8
Joint Application Development (JAD) merupakan salah satu teknik pengumpulan kebutuhan
untuk mengatasi masalah teknik wawancara yang agak sulit dilakukann untuk
pengembangan system berskala besar. JAD adalah proses kelompok terstruktur yang
terfokus untuk menetukan kebutuhan, melibatkan tim proyek, pengguna, dan manajemen
bekerja bersama – sama. Teknik ini digunakan untuk mereduksi waktu pengumpulan
informasi sampai 50%. Kelompok yang terlibat sebagai pelaku JAD yaitu :
Fasilitator
Fasilitator tujuannya untuk menjembatani komunikasi antara pengguna sistem dan
pembuat sistem selama proses diskusi berlangsung. Fasilitator harus benar – benar
terlatih untuk teknik JAD, sehingga komunikasi benar – benar bisa efektif. Fasilitator
juga bertugas untuk menyiapkan agenda dan memandu proses kelompok dalam
menetukan sistem.
Scribe
Scribe adalah peserta JAD yang bertugas untuk mencatat isi dari sesi JAD. Tugas ini
harus dilakukan secara teliti karena hasil catatan inilah yang merupakan bahan mentah
untuk kebutuhan sistem yang akan dirumuskan.
Pengguna
Pengguna merupakan perusahaan yang akan dibuat sistemnya.
3. Apakah prototype pada pengumpulan data sama artinya dengan pembuatan system secara
prototype?(Aditra Pradnyana)
Jawaban :
Berbeda, karena prototype yang dimaksud disini adalah dokumentasi awal dari pembuatan
system yang sesungguhnya nanti dari. Dimana dokumentasi itu dituangkan pada proposal RSS
4. Apakah ada metode pembuatan suatu system yang tekniknya sama dengan Analisis
Sensistivitas dimana jika terdapat kesalahan dapat diperbaiki dengan mengubah batasnya saja?
(Aditra Pradnyana)
Jawaban :.
Menurut kelompok kami hal tersebut tidak dapat disamakan karena analisis sensitivitas dan
analisis kebutuhan merupakan hal yang berbeda. Namun pada pembuatan sistem jika ada
kesalahan dapat diperbaiki pada bagian yang salah saja. Jika bagian yang salah tersebut
10
berkaitan dengan bagian-bagian yangn lain maka perbaikan akan dilakukan pada skala yang
lebih luas.
5. Mengapa faktor keamanan terdapat pada Non Functional ?(Kusuma Hendra)
Jawaban :
Kebutuhan Nonfungsional adalah tipe kebutuhan yang berisi property perilaku yang dimiliki
oleh system yang meliputi operasional, kinerja, keamanan dan informasi. Keamanan
merupakan pernyataan mengenai mekanisme pengamanan aplikasi, data, maupun transaksi
yang akan diimplementasikan pada system. Dan hal itu termasuk pada salah satu property
perilaku yang dimiliki oleh system, sehingga termasuk dalam kebutuhan nonfungsional.
6. Apakah analisis ekonomi dan efisiensi diperlukan pada requirement analysis ?(Wilsar Septiana)
Jawaban :
Analisis ekonomi dan efisiensi diperlukan pada requirement analisis, namun hal itu terdapat
pada property perilaku yang dimiliki oleh sistem yakni kinerja pada tipe kebutuhan non
fungsional. Jadi pada requirement analisis juga memiliki analisis ekonomi dan efisiensi.
8. Apa yang dilakukan pada saat teknik pengumpulan data dengan cara Observasi ?(Hanindia )
Jawaban :
Yang dilakukan adalah melakukan pengamatan secara langsung pada proses-proses yang
sedang berjalan. Hal ini dilakukan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, misalanya
merubah sesuatu yang telah disepakati bersama. Teknik observasi biasanya dilakukan bersama-
sama dengan tenik pengumpulan kebutuhan system yang lain.
11
Misalnya kita mengambil sebuah kasus kebutuhan system untuk pengembangan system
informasi perpustakaan berbasis komputer.
• Process-oriented adalah proses yang harus dilakukan oleh sistem. Contohnya :
- Sistem harus dapat melakukan entry buku yang berhubungan dengan pendataan buku
- Sistem harus dapat melakukan pendataan buku
- Sistem harus dapat melakukan transaksi peminjaman, pengembalian buku
- Sistem harus dapat melakukan laporan keungan secara otomatis
• Information-oriented adalah informasi yang harus dimiliki oleh sistem. Contohnya :
- Pengguna dapat memasukan berbagai jenis buku beserta dengan kode buku, kategori
buku, judul buku, penerbit, pengarang, jumlah halaman, ISBN buku dan lain-lain
- Pengguna bisa menambahkan koleksi buku baru
- Pengguna dapat memasukan anggota baru dengan kode anggota, nama, alamat dan nomor
telepon.
- Pengguna dapat mencatat semua informasi transaksi peminjaman
- Dan lain-lain
12
DAFTAR PUSTAKA
Denis, Alan, dkk.2010. Information System Analysis and Design Fourth Edition. John Wiley&Sons
[Asia], Inc
Hanif al Fatta.2007. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi. Yogyakarta : Penerbit Andi.
13