Professional Documents
Culture Documents
OLEH:
NURAISYAH
NIM :
7324307161
Pembimbing
(Tumiar Simanjuntak,SST.M.Kes)
NIP. 19500225 197301 2 001
NAMA : NURAISYAH
NIM : PO.7324307161
Dosen Pembimbing
Penguji I Penguji II
NAMA : NURAISYAH
NIM : 7324307161
Judul : Gambaran Pengetahuan Pria Tentang Metode Operatif Pria (MOP)
Di Wilayah Kerja Puskesmas Sambas Kota Sibolga Tahun 2010.
VI + 48 Halaman + 5 Tabel + 6 lampiran
ABSTRAK
Di Indonesia program KB salah satu indikator menurunkan angka
kematian ibu dan bayi. Menurut SDKI, 2007 Partisipasi pria tentang KB 1 %
hal ini disebabkan budaya kesetaraan jender sangat kurang diadopsi pria,
keadaan ini didukung data Profil Dinkes kota Sibolga dari 8325 laki – laki
PUS 5,91 % akseptor KB Metode Operatif Pria, berdasarkan data diatas
tujuan penelitian untuk mengetahui Gambaran Pengetahuan Pria Tentang
MOP Di Wilayah Puskesmas Sambas Kota Sibolga Tahun 2010.
Penelitian ini jenis deskriktif, menggunakan data primer dengan alat
ukur kuisioner. Populasi seluruh pasangan yang tidak ingin punya anak
berjumlah 208 responden dan sampel sebanyak 68 responden .
Hasil dan pembahasan penelitian bahwa dari 68 responden
ditemukan variabel umur berpengetahuan baik 85,7 %, cukup 87,2 %,
variabel pendidikan berpengetahuan baik 10,3 %, cukup 84,4 %, variabel
pekerjaan berpengetahuan baik 10,3 %, cukup 83,7% , variabel sumber
informasi berpengetahuan baik 10,3%, cukup 90,1 %. Sedangkan responden
berpengetahuan kurang ditinjau dari variabel umur 2,9 %, pendidikan 2,9 %
, pekerjaan 2,9 %. Rendahnya pengetahuan pria disebabkan kurangnya
kesadaran pria menjadi akseptor KB MOP.
Sebaiknya pimpinan Puskesmas dan petugas kesehatan
mensosialisasikan Metode KB MOP kepada masyarakat supaya akseprtor
pria mencapai target nasional.
Maha Esa, yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis
dan saran untuk kesempurnaan penelitian ini. Dalam kesempatan ini penulis
Tapanuli Tengah.
Medan.
5. Kepada Seluruh Staf Dosen Program Khusus Dinas Kesehatan Daerah
Sasongko), menantu (Ayu Marviana, SP, Muliadi, Heri Antoni. SST) dan
Siagian.SST,Skm,MegaSari.Am.keb,Rona.Am.Keb,Desy Farima.Am.keb,
dan Poppy.Am.Keb).
Akhir kata penulis berharap Karya Tulis Ilmiah ini dapat diterima
Nuraisyah
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.................................................................................1
B. Perumusan Masalah........................................................................7
C. Tujuan Penelitian..............................................................................7
C.1.Tujuan Umum............................................................................7
D. Manfaat Penelitian............................................................................8
A. Pengetahuan...............................................................................9
A.2.4 Konseling.............................................................................22
B.1. Umur......................................................................................23
B.2. Pendidikan.............................................................................23
B.3. Pekerjaan...............................................................................25
C. Jenis Penelitian.............................................................................29
G. Aspek Pengukuran........................................................................31
A. Hasil ...............................................................................................34
B. Pembahasan..................................................................................39
A. Kesimpulan....................................................................................46
B. Saran.............................................................................................47
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR TABEL
A. Latar Belakang
kesadaran kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi semua orang agar
kesehatan dapat dinilai dari angka kematian bayi, angka kematian ibu, umur
harapan hidup dan angka kematian balita. Oleh karena itu, persalinan ibu
hampir satu orang ibu setiap menit meninggal akibat kehamilan dan
persalinan.
Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) 2006, Angka Kematian Ibu melahirkan
kelahiran hidup. Setiap jamnya ada 2 kematian ibu, setiap hari 50 ibu, tiap
minggu 352 ibu, 1 bulan 1.500 ibu dan setiap tahun berjumlah 18.300 ibu
Kematian Ibu Maternal tertinggi dalam empat tahun terakhir ini terjadi pada
tahun 2005 sebesar 540 per 100.000 kelahiran hidup dan Angka Kematian
Ibu Maternal terendah terjadi pada tahun 2008 dengan angka 209 per
Pada tahun 2005 proporsi wanita usia subur yang menjadi peserta KB
baru sebanyak 17,49 % kemudian meningkat pada tahun 2006 menjadi 21,79
%. Angka ini terus bertambah pada tahun 2007 sebesar 28,20 % dan akhir
Inggris pada tahun 1894 ini adalah satu metode kontrasepsi mantap bagi pria
(cara ber-KB) dengan biaya murah, efektif, sederhana dan aman, yaitu
dengan cara memotong kedua saluran sperma (Vas Deferens) sehingga
pada saat ejakulasi cairan mani yang dikeluarkan tidak lagi mengandung
2008 adalah kontap pria (medis operasi pria 0,2 persen). Beda orang,
Nasional mencapai 52,3 persen. Khusus dalam hal KB Pria, capaian peserta
baru yaitu 38,1 persen ditahun 2007 dan menjadi 102 persen di tahun 2008.
kurang terutama selama ini hanya sasaran para wanita saja yang selalu
bkkbn.go.id).
oleh IDI propinsi Jawa Timur (di 3 kabupaten) menyatakan bahwa vasektomi
dapat diterima oleh semua tingkatan pendidikan dan sosial ekonomi. Bila
dilihat dari umur pemakai alat kontrasepsi pria cenderunglebih tua dibanding
yang lain. Ini memberikan petunjuk bahwa kematangan pria juga ikut
Bila ditinjau dari segi pendidikan, menurut hasil analisis lanjut SDKI
Pria (MOP).
bahwa sebagai sumber informasi adalah petugas KB, media TV dan radio,
bidan dan pamong desa. Sedangkan media cetak seperti Koran, majalah dan
pria. Tentang sumber informasi yang paling disukai dalam kaitannya dengan
pembentukan sikap dan prilaku ber-KB adalah melalui TV, diikuti oleh media
pada tahun 2008 tidak jauh berbeda bila dibandingkan dengan tahun 2007
alat kontrasepsi yang paling banyak diminati oleh peserta KB aktif adalah
suntikan (27,96 %), IUD (25,95 %), Pil (21,57 %), implant (15,54 %),
Mop/Mow (5,91 %),dan kondom (3,07 %). ( Profil Dinas Kesehatan Kota
Menurut data dari Puskesmas Sambas Kota Sibolga Tahun 2009 yaitu
jumlah peserta KB aktif 1698 akseptor MOP 16 akseptor, Implant sebesar 246
akseptor, suntik 562 akseptor, pil 481 akseptor. Peserta KB di wilayah ini yang
swasta 500 akseptor. Jumlah pasangan usia subur yang bukan peserta KB
sebesar 838, jumlah pasangan yang ingin hamil sebesar 94, jumlah pasangan
yang ingin anak segera sebesar 302, jumlah pasangan yang ingin anak tapi
ditunda sebesar 254, jumlah pasangan yang tidak ingin anak lagi sebesar 208.
Menurut data dari Puskesmas Sambas Kota Sibolga Tahun 2009 yaitu
jumlah laki-laki sebesar 8325 orang dan jumlah perempuan sebesar 8426 orang.
Dari jumlah pria yang memakai kontap sebesar 16 orang dan jumlah pria yang
kontrasepsi pria serta permasalahan lain yang turut mendukung seperti peran
tokoh agama yang masih kurang, sarana pelayanan KB bagi pria masih terus
B. Perumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
2010.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
Metode Operatif Pria (MOP) pada pasangan usia subur khususnya dan untuk
Kota Sibolga.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengetahuan
Pengetahuan adalah hasil dari tahu dan ini terjadi setelah seseorang
media dan lingkungan dengan kata lain semakin tinggi tingkat pendidikan
psikis dalam menumbuhkan rasa percaya diri maupun dorongan sikap dan
seseorang.
Pengetahuan pada dasarnya terjadi dari sejumlah fakta dan teori yang
tingkatan, yaitu:
1. Tahu (Know)
Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang dipelajari
kembali (recall) terhadap suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang
2. Memahami (Comprehension)
3. Aplikasi (Aplication)
telah dipelajari pada situasi atau kondisi yang (sebenarnya). Aplikasi disini
4. Analisis (Analysis)
organisasi masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan analisis dapat
5. Sintesis (Syntesis)
Sintesis Menunjukkan pada suatu kemampuan untuk meletakkan atau
dengan kata lain sintesis itu suatu kemampuan untuk menyusun suatu
6. Evaluasi (Evaluation)
kurang terutama selama ini hanya sasaran para wanita saja yang selalu
bkkbn.go.id)
dengan cara mengikat atau memotong saluran telur (pada perempuan) atau
melakukan operasi kecil pada organ reproduksi, baik untuk tubektomi bagi
reproduksi tidak lagi terjadi dan kehamilan akan terhindar untuk selamanya.
mereka yang sudah mantap memutuskan untuk tidak lagi mempunyai anak.
kontrasepsi operatif minor pada pria yang sangat aman, sederhana, dan
sangat efektif, memakan waktu operasi yang singkat dan tidak memerlukan
yang pertama kali dilakukan oleh seorang bedah ahli Inggris pada tahun 1894
ini adalah satu metode kontrasepsi mantap bagi pria (cara ber-KB) dengan
biaya murah, efektif, sederhana, dan aman, yaitu dengan cara memotong
kedua saluran sperma (Vas Deferens) sehingga pada saat ejakulasi cairan
mani yang dikeluarkan tidak lagi mengandung sperma sehingga tidak terjadi
anestesi lokal, biasanya oleh ahli urologi di praktik pribadi. Ahli bedah yang
1. Pengertian Vasektomi
saluran sperma melalui sebuah operasi ringan (kecil), sehingga sperma tidak
bertemu dengan sel telur atau tidak terjadi pembuahan. Vasektomi hanya
diperuntukan bagi suami atau laki-laki yang tidak menginginkan anak lagi.
melakukan tindakan operasi kecil yang memakan waktu operasi singkat yaitu
10 – 15 menit dan tidak melakukan anestesi (bius) umum, cukup bius lokal
Vasektomi Tanpa Pisau (VTP). Sedangkan menurut Glasier & Gebbie (2005)
Prosedur Vasektomi adalah prosedur bedah minor rawat jalan yang dilakukan
dengan anastesi lokal. Dilakukan satu atau dua insisi kecil atau skorotum vas
deferens dipotong dan diikat atau disumbat dengan cara lain untuk
benih sehingga terdapat jarak diantara ujung saluran benih bagian sisi testis
dan saluran benih bagian sisi lainnya yang masih tersisa dan pada masing-
operasi kecil pada kantong zakar sebelah kanan dan kiri. Operasi ini
tergolong ringan, bahkan lebih ringan dari khitan (sunat) dan bisa dilakukan
tanpa pisau. Seperti juga pada perempuan, bibit laki-laki yang tidak keluar
bisa dilakukan kapan saja dan boleh dokter yang betul-betul terlatih
diproduksi oleh tubuh pria juga akan diserap kembali oleh tubuh tanpa
Disamping itu, hampir tidak ada efek samping yang muncul setelah operasi
gairah seksual mereka. Tapi biasanya itu hanya bersifat psikologis, bukan
yaitu infeksi karena operasi. Kalau ini terjadi, segeralah hubungi dokter untuk
vasektomi sering kali identikan dengan pengibirian atau dengan kata lain sifat
kesehatan telah dilakukan sejak kurang lebih 100 tahun yang lalu. Seiring
sterilisasi sukarela.
Tahun 1970, Pemerintah Indonesia mengirim beberapa ahli bedah
kontrasepsi.
mantap teknik pembedahan dan peralatan yang sederhana tidak invasif dan
lebih aman.
Tahun 1989, Prof. Dr. Widjoseno Gardjito, H. dr. Djoko Rahardjo, dr.
sehingga sperma tidak dapat lewat dan air mani tidak mengandung
2004).
tetap ada, tetapi tidak lagi mengandung bibit. Ini karena vasektomi
a. Sangat efektif
15 menit.
f. Sederhana.
saja.
h. Biaya rendah.
merasa malu untuk ditangani oleh dokter pria atau kurang tersedia
operasi
atau infeksi.
7. Kembalinya Kesuburan
a. Penderita hernia
Metode Kontrasepsi).
sudah ada infeksi menahun disana, kalau bukan ada tumor atau kanker buah
buah zakar diberikan kompres es dalam 24 jam pasca vasektomi, selain tetap
memakai celana berpenyangga, dan pastikan tidak ternfeksi. Pembengkakan,
Tak ada yang berubah dengan urusan seks pada rata-rata pria yang
sudah vasektomi. Ejakulasi yang keluar hanya berkurang sedikit dan itu tak
ada artinya dalam hal kenikmatan berejakulasi. Tak ada yang berubah juga
dalam sifat ejakulsi, sama kekentalan, warna, begitu juga aromanya, karena
yang hilang yang hilang hanya sel benihnya saja. (http://www bkkbn.go.id)
darah untuk ereksi terletak dibagian atas dan batang kemaluan sehingga
2006).
A.2.4. Konseling
operasi ini dalam waktu yang cukup lama. Sesi konseling seharusnya
cukup merasa yakin akan keinginan mereka dan konsultasi sebaiknya tidak
terlalu lama kecuali apabila dinyatakan atau dirasakan adanya keragu-
mereka, keadaan mereka dan alas an untuk meminta sterilisasi (Glasier &
Gebbie, 2005).
B.1. Umur
2007).
sejak dilahirkan hingga saat ini dalam satuan tahun (Aziz. A, 2007).
Umur berpengaruh dengan pengetahuan, semakin banyak umur
B.2. Pendidikan
perubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang. Usahakan
manusia dalam hal ini pendidikan berperan untuk membuat kehidupan yang
(Hurlock, 2003)
uraian diatas dapat dijelaskan bahwa keputusan bersama antara suami istri
B.3. Pekerjaan
informal.
diluar rumah lebih cepat dan mudah mendapat informasi kesehatan (BKKBN,
2007).
(BKKBN, 2007).
1. Tenaga Kesehatan
dalam merubah sikap dan perilaku sasaran begitu juga dengan tingkat
pengetahuan.
2. Media Massa
besar dan dalam skala yang sangat besar, Maka media masa berfungsi
untuk membuaat orang tertarik sebagai sumber informasi merubah sikap dan
3. Keluarga
Operatif Pria (MOP). Keluarga atau kerabat mempunyai peran yang sangat
penting karena pada umumnya pria lebih percaya kepada keluarga atau
BAB III
METODE PENELITIAN
untuk menyusun teori yang akan dibahas. Kerangka konsep dari penelitian
(terikat) yaitu pengetahuan Pria Tentang Metode Operatif Pria (MOP). Untuk
Bagan 3.1.
Pekerjaan Suatu
• Bekerja
kegiatan Kuesioner Ordi
formal yang • Tidak bekerja nal
dilakukan
dalam
kegiatan
sehari-hari
yang
menyebabka
n pria
berinteraksi
dengan orang
lain yang
mungkin pria
memperoleh
informasi atau
pengetahuan.
Sumber Sesuatu • Media cetak Kuesioner Ordina
Informasi informasi • Media l
yang didapat elektronik
pria untuk • Tenaga kesehatan
mendapatkan • Keluarga/tema
informasi n
tentang • Pengalaman
akseptor pribadi
Keluarga
Berencana
(KB) Metode
Operatif Pria
C. Jenis Penelitian
data primer dan kuesioner sebagai alat ukur untuk mengetahui Gambaran
Pengetahuan Pria tentang Metode Operatif Pria (MOP) Kota Sibolga Tahun
2010.
2010 Karena tempat tersebut mudah dijangkau dan belum pernah dilakukan
E.1 Populasi
yang tidak ingin punya anak di Wilayah Puskesmas Sambas Kota Sibolga
E.2. Sampel
Sampel adalah bagian populasi yang akan diteliti atau sebagian jumlah
mencari sample pada pria yang tidak ingin punya anak di Wilayah
208
n = +1
208 (0,1x 0,1)
208
+1
n = 208 (0,1x 0,1)
208
n = 3,08
n = 67,5 = 68
(Arikunto, 2003).
G. Aspek pengukuran
Jenis data yang digunakan data primer yaitu data yang langsung
1. Proses Editing
mengumpulkan data yang tidak diisi pada kuesioner yang telah terkumpul
dan memastikan semua data yang terkumpul sesuai dengan data yang
diperlukan.
2. Proses Coding
sumber informasi
3. Proses Tabulating
A.Hasil
Tabel 4.1.
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Pria Tentang
Metode Operatif Pria (MOP) di Wilayah Puskesmas Sambas Kota
Sibolga Tahun 2010
Tabel 4.2.
Dari tabel 4.2. diatas dapat diketahui pada umur 35-40 Tahun
responden (4,8 %)
Tabel 4.3.
N Tingkat Pengetahuan
Jumlah
Pendidikan Baik Cukup Kurang
o. f % f % f % f %
1. SD 1 20 4 80 0 0 5 100
2. SMP 1 11,1 7 77,8 1 11,1 9 100
Dari tabel 4.3. diatas dapat diketahui bahwa mayoritas pendidikan pria
Tabel 4.4.
Tidak 100
2. 1 5,3 18 94,7 0 0 19
Bekerja
100
Total 7 10,3 59 86,7 2 2,9 68
Dari tabel 4.4. diatas diketahui bahwa mayoritas pria bekerja adalah
(94,7%).
Tabel 4.5.
Tenaga
3. 2 9,1 20 90,1 0 0 22 100
Kesehatan
Pengalaman
5. 0 0 0 0 0 0 0 100
Pribadi
B.Pembahasan
informasi tentang Metode Operatif Pria (MOP) maka setiap pria sadar akan
Umur
Dari tabel 4.2. diatas dapat diketahui pada umur 35-40 Tahun
oleh IDI propinsi Jawa Timur (di 3 kabupaten) menyatakan bahwa vasektomi
dapat diterima oleh semua tingkatan pendidikan dan sosial ekonomi. Bila
dilihat dari umur pemakai alat kontrasepsi pria cenderung lebih tua dibanding
yang lain. Ini memberikan petunjuk bahwa kematangan pria juga ikut
Pendidikan
Dari tabel 4.3. diatas dapat diketahui bahwa mayoritas pendidikan pria
Bila ditinjau dari segi pendidikan, menurut hasil analisis lanjut SDKI
Pria (MOP).
Menurut temuan studi yang dilaporkan oleh IDI propinsi Jawa Timur (di
MOP. Indikasi ini memberikan petunjuk bahwa kematangan pria juga ikut
(Suprihastuti, 2000).
bertindak. Dan mungkin saja bila semakin tinggi pendidikan pria tentang
Metode Operatif Pria (MOP) dan pria yang berpendidikan rendah kurang
kesehatan hidupnya.
Berdasarkan Pekerjaan
%).
pengalaman pribadi.
yang ada masih bias gender. Bila dilihat dari gambaran pengetahuan pria
yang dilakukan di propinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur (2001) tercermin
petugas KB, dari dokter (13 %), dari Tokoh Agama (9,7 %). Bidan
tetangga, saudara, serta istri tidak dapat diabaikan. Mereka cukup berperan
dalam menyampaikan informasi KB. Temuan kuantitatif ini didukung pula dari
temuan kualitatif hasil fokus group diskusi, sebagian besar menyatakan yang
bahwa sebagai sumber informasi adalah petugas KB, media TV dan radio,
bidan dan pamong desa. Sedangkan media cetak seperti Koran, majalah dan
pria. Tentang sumber informasi yang paling disukai dalam kaitannya dengan
pembentukan sikap dan prilaku ber-KB adalah melalui TV, diikuti oleh media
Sumber informasi adalah suatu yang menjadi media bagi pria tentang
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
(4,8 %).
pribadi.
B. Saran
kepada masyarakat.
3. Bagi responden
hasil penelitian lebih bermakna yang dapat digunakan sebagai bahan acuan
DAFTAR PUSTAKA
Arum, Dyah Novianti Setya, dkk. 2009, Panduan Lengkap Pelayanan KB Terkini,
Mitra Cendikia: Yogyakarta
Hidayat, A. Aziz Alimul, 2007. Metode Penelitian Kebidanan Dan Teknik Analisis
Data, Salemba Medika: Jakarta