You are on page 1of 5

TATA LAKSANA LUKA BAKAR

Tindakan Segera (Life Saving)


 Airway

 Identifikasi tanda-tanda sumbatan jalan napas & segera lakukan upaya


penanggulangannya

 Bila terdapat trauma inhalasi harus dilakukan rujukan ke pusat luka bakar

Tanda klinis dari trauma inhalasi:

 Luka bakar pd wajah

 Hangusnya alis mata dan bulu hidung

 Adanya timbunan karbon dan tanda-tanda inflamasi akut di dalam


orofaring

 Sputum yg mengandung arang/karbon

 Adanya riwayat terkurung dalam kepungan api

 Ledakan yg menyebabkan trauma bakar pada kepala dan badan

 Kadar karboksi hemoglobin > 10 % setelah berada dalam lingkungan


api

 Bila akan melakukan rujukan ke pusat luka baka dan diperkirakan membutuhkan
waktu yg cukup lama à intubasi

 Terdengar stridor à indikasi segera melakukan intubasi endotrakeal

 Menghentikan proses trauma bakar

 Semua pakaian yg dipakai hrs segera dilepas

 Pemberian cairan infus

 Luka bakar berat ≥ 20% à perlu cairan infus

 Diupayakan agar pemasangan infus tdk pd daerah luka bakar

 Diusahakan pd vena daerah ekstremitas atas lebih dahulu


 Mulailah selalu dgn cairan RL

 Resusitasi cairan

 Regimen (formula) Evans-Brooke

 Regimen (formula) Baxter (Parkland)

Stabilisasi Penderita Luka Bakar


 Airway

 Riwayat terkurung api + tanda-tanda adanya trauma bakar jalan napas à hrs
segera diperiksa jalan napasnya

 Bila nyata ada luka bakar jalan napas à hrs segera dilakukan intubasi
 Keadaan yg terlambat à krikotiroidotomi atau trakeostomi

 Breathing

 Hrs selalu dicurigai keracunan CO apabila seseorang mengalami trauma bakar di


ling. tertutup à diberikan O2 tinggi (100%) menggunakan cungkup napas berkatup
(nonrebreathing mask)

 Diagnosis keracunan CO ditegakkan pertama-tama bila ada riwayat berada


dalam lingkungan mengandung CO

Penderita dgn kadar CO < 20%  belum menunjukkan gejala klinis

Kadar CO > 20% akan menyebabkan:

o Sakit kepala, rasa mual (CO 20-30%)

o Kebingungan (CO 30-40%)

o Koma (40-60%)

o Kematian (>60%)

 Pengobatan awal trauma inhalasi à intubasi endotrakeal dan ventilasi mekanis

 Volume sirkulasi

 Untuk mengetahui status sirkulasi à pengukuran produksi urin / jam dgn cttn tdk
ada osmotic diuresis à kateter

 Sbg patokan mengetahui sirkulasi yg akurat à 1 cc/ kgBB/jam (anak dgn BB ≤ 30


kg) dan 30-50 cc/kgBB/ jam (dewasa)

 PF dan pemeriksaan lainnya

 Tentukan luas dan dalamnya luka bakar

 Periksa apakah ada cedera ikutan selain luka bakar

 Tentukan BB penderita
 Pemeriksaan darah (darah lengkap, golongan darah berserta pemeriksaan
lainnya, kadar HbCO, gula darah, elektrolit, tes kehamilan pd penderita wanita
usia subur, AGD)

 Pemeriksaan radiologi

 Hendaknya dilakukan pemeriksaan foto thorax, dan dapat diulangi bila


diperlukan (pd trauma bakar inhalasi)

 Foto thorax hendaknya jg dilakukan setelah selesai pemasangan


endotrakeal atau CVP

 Pemeriksaan radiologi lainnya dpt dilakukan bila dicurigai terjadi cedera


ikutan yg memerlukan pemeriksaan radiologi untuk menunjang
diagnosanya

 Untuk Luka bakar melingkar (circumferential) pd ekstremitas

 Lepaskan seluruh perhiasan yg dipakai

 Nilai keadaan sirkulasi distal

 Ggn sirkulasi pd luka bakar tungkai/ekstremitas à eskharotomi

 Fasiotomi à kdg diperlukan pd luka bakar disertai fraktur, trauma tekan (Crush
Injury), trauma listrik tegangan tinggi / trauma bakar yg melukai jar bawah fasia

 Pemasangan pipa lambung

 Penderita muntah-muntah, kembung, luka bakar >20%

 Pd penderita yg memerlukan transfer ke pusat luka bakar à NGT

 Obat-obatan narkotika, analgesik dan sedativa

 Penderita luka bakar berat sering gelisah yg disebabkan hipoksemia dan


hipovolemia drpd disebabkan rasa nyeri à pemberian O2 / cairan infus lebih baik
drpd obat-obatan tsb
 Bila obat-obatan tsb diperlukan, berikan dalam dosis kecil, bisa diberikan
berulang-ulang dan berikan secara iv

 Perawatan luka

 Penutupan luka dgn kain bersih à menghilangkan rasa nyeri

 Jgn pecahkan vesikel atau bula

 Jgn berikan AB topikal

 Jgn dilakukan kompres air dingin

 Antibiotika

 Diberikan hanya bila tjd infeksi

You might also like