Professional Documents
Culture Documents
Latar Belakang
Lalat buah merupakan salah satu hama penting pada tanaman hortikultura.
Lebih dari seratus jenis tanaman hortikultura diduga menjadi sasaran serangan
lalat buah. Pada saat populasi tinggi, intensitas serangannya dapat mencapai
100%. Lalat buah (fruit flies) termasuk ke dalam ordo Diptera, famili Tephritidae,
subfamili Dacinae, tribe Dacine. Di dunia, famili Tephritidae berjumlah kurang
lebih 400 spesies dan dikelompokkan ke dalam 500 genera. Jumlah tersebut
termasuk yang tersebar di antara jenis lalat diptera yang secara ekonomi penting.
Secara morfologi tribe Dacini dibagi ke dalam tiga genera, yaitu genus
Bactrocera, Dacus, dan Monacrostichus (White et al. 1992). Famili Tephritidae
mudah dikenal dari bentuk imagonya yang berciri karakteristik pembuluh sayap
yang mempunyai pola berwarna- warni indah. Lalat buah tephritid sering ditemui
hinggap pada daun atau bunga pada siang hari.
Tujuan
Wadah plastik diberi lubang pada sisi atas dan bawahnya. Pada bagian
samping wadah plastik diberi kawat untuk menempelkan kapas dan kawat
penggantung. Pada saat pemakaian, wadah plastik dimiringkan sehingga lubang
terletak pada bagian samping kiri dan kanan. Kapas kemudian dibasahkan dengan
beberapa ml Metil eugenol atau cue lure. Setiap grup melakukan pemerangkapan
dengan 2 alat perangkap, masing-masing satu metil eugenol dan satu cue lure.
Semua bahan dan alat yang telah dirangkai dibawa ke Arboretum Lanskap dan
digantungkan pada tangkai pohon yang dipilih secara acak. Alat perangkap
dibiarkan di pohon selama 1 minggu. Setelah 1 minggu, alat perangkap diambil
dari pohon. Lalat buah yang terperangkap diambil dan bungkus dengan kertas
tisue dan dimasukkan ke dalam tabung film. Lalat buah kemudian diidentifikasi
dihitung untuk setiap perangkap. Alat perangkap yang telah selesai digunakan
dikembalikan kepada asisten atau laboran.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Pengamatan
Nama Spesies Cue Lure + Metil eugenol + Pestisida
Pestisida
I II
-Bactrocera albistrigata 2 - -
-Bactrocera carambolae - - -
-Bactrocera melastomatos - - -
-Bactrocera spp. 2 - -
-Tidak teridentifikasi - 47 -
-Bactrocera umbrosus - 23 -
-Bactrocera cucurbitae - 18 -
-Bactrocera carambolae - 56 35
-Bactrocera reocognata - 17 24
-Bactrocera melastomatos - 41 36
-Formicidae (famili) - 3 -
-Bactrocera dorsalis - 14 42
-Ordo Lepidoptera - - 1
-Bactrocera impunctata - 20 -
-Bactrocera carambolae - 22 -
-Bactrocera sp. 3 - -
-Formicidae (famili) 19 - -
-Bactrocera umbrosus - 7 -
-Bactrocera melastomatos - 10 -
-Bactrocera carambolae - 13 1
-Bactrocera reocognata - - 4
Pembahasan
Pada praktikum kali ini digunakan atraktan berupa cue lure yang
merupakan atraktan yang lebih spesifik sehingga spesies lalat buah yang
ditangkap lebih sedikit. Jenis atraktan yang juga digunakan adalah metil eugenol.
Atraktan dapat menarik lebih banyak spesies lalat buah, sehingga jenis lalat buah
yang terperangkap lebih banyak.
Metil eugenol mengandung bahan aktif Metil eugenol 800 g/l. Pemasangan
perangkap yang menggunakan Metil eugenol dikerjakan sejak pembentukan buah
sampai panen. Pemberian petragenol 800 L pada kapas dikerjakan setiap 4
minggu sekali. Dalam 1 ha pertanaman mangga dapat dipasang 25 titik
penempatan dengan jarak antar masing-masing perangkap 20 meter.
Mangga Lalat buah Dacus spp. O,125ml/perangkap Teteskan pada kapas yang
dipasang pada perangkap.
Cabai Lalat buah Dacus
Perangkap dipasang bila
ferrogineus
terlihat ada serangan.
Salah satu kontra indikasi metil eugenol sebagai atraktan adalah dapat
menyebabkan iritasi ringan pada kulit. Sehingga diperlukan petunjuk keamanan
pada waktu penggunaannya seperti; jangan terkena mata atau kulit. Pada waktu
membuka wadah, memindahkan dan menggunakannya pakailah sarung tangan,
pakaian berlengan panjang, dan celana panjang. Sebelum makan, minum/
merokok setelah bekerja cucilah tangan dan kulit yang terkena dengan air dan
sabun. Setelah digunakan cucilah alat yang dipakai dan pakaian pelindung.
Simpanlah dengan tertutup rapat di tempat yang sejuk, terkunci, jauh dari
jangkauan anak-anak. Rusakkan bekas wadahnya dan benamkan ke dalam tanah
sedalam 50 cm ditempat yang jauh dari sumber air. Gejala dini keracunan
diindikasikan dengan iritasi ringan pada bagian kulit yang terpapar.
Adapun petunjuk pertolongan pertama pada keracunan: tanggalkan
pakaian yang terkena bahan atraktan ini dan cucilah kulit yang terkena dengan air
dan sabun. Bila mengenai mata, cucilah segera mata yang terkena dengan air yang
mengalir selama 15 menit. Bila tertelan usahakan pemuntahan dengan cara
menggelitik pangkal tenggorokan dengan jari tangan yang bersih. Segera hubungi
dokter. Perawatan oleh dokter : perawatan medis secara simtomatik.
Pestisida yang digunakan pada praktikum ini memiliki merk Decis 2,5 Ec.
Bahan aktif yang dikandung adalah Delta Metrin 25 g/l dengan konsertrasi
larutan 1 ml/liter.
Drew, R.A.I. and D.L. Hancock.1994. The Bactrocera dorsalis complex of fruit
Siwi Sri Suharni, Hidayat Purnama. 2004. Taksonomi dan Bioekologi Lalat Buah
penting Bactrocera spp. (Diptera, Tephritidaae) di Indonesia. Balai Besar
Penelitian dan Pengembangan Bioekologi dan Sumberdaya Genetik
Pertanian.
http://images.google.co.id/imgres?
imgurl=http://www.ars.usda.gov/is/graphics/photos[17 Mei 2009]