You are on page 1of 24

MODUL 2

Stereokimia
1. Pengantar
Stereokimia adalah studi mengenai molekul-molekul dalam ruang tiga dimensi,
artinya bagaimana atom-atom dalam sebuah molekul diatur dalam ruang satu relatif
terhadap ruang yang lainnya.
Yang akan dibahas dalam modul 2 ini yaitu: konsep-konsep dasar stereokimia yang
meliputi aktivitas optik, kiralitas, unsur-unsur simetri dan stereoisomer, dan peranan
stereoisomer dalam reaksi.

2. Tujuan Instruksional Umum:


Setelah mempelajari modul 2, secara umum Anda diharapkan dapat menguasai
konsep-konsep dasar dan peranan stereokimia dalam reaksi.

3. Tujuan Instruksional Khusus :


Setelah mempelajari modul 2 ini, lebih khusus Anda diharapkan dapat:
a. menjelaskan pengertian aktivitas optik
b. menyebutkan unsur-unsur simetri;
c. menjelaskan pengertian kiralitas;
d. menjelaskan pengertian enantiomer, diastreomer, stereoisomer, serta konformasi;
e. menjelaskan hubungan antara sterokimia dengan reaksi kimia.
Uraian, soal-soal latihan beserta rambu-rambu jawabannya, rangkuman dan tes
formatif, akan Anda temukan dalam kegiatan belajar pada modul 2 ini.
Agar Anda berhasil dengan baik dalam mempelajari modul ini, ikutilah petunjuk
belajar berikut ini:
a. Semua uraian yang tercantum dalam kegiatan belajar pelajarilah dengan baik dan cermat
b. Soal-soal latihan yang terdapat dalam setiap kegiatan belajar, kerjakanlah dengan
sungguh-sungguh tanpa melihat dahulu rambu-rambu jawabannya.
c. Setelah Anda selesai mengerjakan soal-soal latihan tersebut, cocokkanlah pekerjaan Anda
dengan rambu-rambu jawaban yang tersedia. Tingkat kesesuaian pekerjaan Anda dengan
rambu-rambu jawaban mencerminkan tingkat pemahaman Anda. Bila pekerjaan Anda
masih jauh menyimpang dari rambu-rambu jawaban, hendaknya anda tidak berputus asa
untuk mempelajarinya kembali.
d. Dalam setiap kegiatan belajar selalu diakhiri dengan rangkuman yang merupakan
ringkasan dari uraian yang telah disajikan. Bacalah dengan saksama isi rangkuman
tersebut sehingga pengalaman belajar anda benar-benar mantap.
e. Kerjakan tes formatif yang ditempatkan setelah bagian rangkuman untuk mengukur
penguasaan anda dalam pokok bahasan yang telah dipaparkan dalam setiap kegiatan
belajar. Selamat Belajar !

4. Kegiatan Belajar

1 25
4.1 Kegiatan Belajar 1

Stereokimia
4.1.1 Uraian dan Contoh
Stereokimia adalah studi mengenai molekul-molekul dalam ruang tiga dimensi, yakni
bagaimana atom-atom dalam sebuah molekul diatur dalam ruangan satu relatif terhadap
yang lain. Tiga aspek stereokimia yang akan dibahas dalam modul ini ialah:
1. Isomer Geometrik, yaitu mempelajari bagaimana ketegaran (rigidity) dalam molekul dapat
mengakibatkan isomer.
2. Konfigurasi molekul, mempelajari tentang bentuk molekul dan bagaimana bentuk ini dapat
berubah.
3. Kiralitas (Chirality) molekul, mempelajari bagaimana penataan kiri atau kanan atom-atom di
sekitar sebuah atom karbon dapat mengakibatkan isomer.

Untuk menghayati molekul tiga-dimensi dalam gambar dua dimensi cukup sukar,
sehingga sangat disarankan penggunaan model–model molekul.

A. Isomer Geometrik
a). Isomer Cis - trans
Ketegaran dalam molekul yang mengakibatkan isomer geometrik hanya dijumpai
dalam dua kelas senyawa yaitu alkena dan senyawa siklik.

Molekul selalu bergerak, berotasi, memutar dan membengkok. Atom dan gugus yang
terikat hanya oleh ikatan sigma dapat berputar (rotasi) sedemikian sehingga bentuk
keseluruhan sebuah molekul selalu berubah berkesinambungan. Tetapi gugus-gugus yang
terikat oleh ikatan rangkap tak dapat berputar dengan ikatan rangkap itu sebagai sumbu,
tanpa mematahkan ikatan pi itu. Energi yang diperlukan untuk mematahkan ikatan-pi
karbon–karbon (sekitar 68 kkal/mol) tak tersedia untuk molekul itu pada temperatur kamar.
Karena ketegaran ikatan-pi inilah maka gugus-gugus yang terikat pada karbon berikatan pi
terletak tetap dalam ruang relatif satu sama lain.

Dua gugus yang terletak pada satu sisi ikatan pi disebut cis (Latin, “ pada sisi yang
sama”). Gugus yang terletak pada sisi yang berlawanan disebut trans (Latin “
berseberangan”). Setiap perubahan bentuk molekul akan mengakibatkan terjadinya
perubahan sifat fisik dan kestabilan molekul. Perhatikan bagaimana kata cis dan trans
digabungkan ke dalam nama.

Cl Cl Cl H
\ / \ /
C = C C = C
/ \ / \
H H H Cl

Cis – 1,2 – dikloroetena trans – 1,2 – dikloroetena


T.d. 60 0C T.d. 48 0C

Sifat fisik dari kedua senyawa tersebut (cis– dan trans–1,2–dikloroetena) berbeda dan
memang struktur senyawa tersebut berbeda. Kedua senyawa tersebut bukan merupakan
isomer struktur, tetapi masuk dalam kategori stereoisomer, dan lebih khusus lagi disebut
Isomer Geometrik atau Isomer cis-trans.
Persyaratan isomer geometris dalam senyawa alkena ialah bahwa tiap atom yang
terlibat dalam ikatan  (pi) mengikat dua gugus yang berlainan. Jika salah satu atom karbon

2 26
yang berikatan rangkap mempunyai dua gugus yang identik, maka isomer geometrik tak
mungkin terjadi.
Isomer Geometrik :

CH3 CH2CH3 CH3 H


\ / \ /
C=C dan C=C
/ \ / \
H H H CH 2CH3

Cis – 2 – pentena trans – 2- pentena

Bukan Isomer Geometrik:

H CH2CH3 H CH3
\ / \ /
C=C sama dengan C= C
/ \ / \
H CH3 H CH2CH3

2 – metil – 1– butena 2 – metil – 1– butena

Untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi di atas, kerjakanlah soal
latihan dibawah ini, setelah itu cocokkan jawaban Anda dengan pedoman jawaban yang telah
tersedia di bagian petunjuk jawaban latihan !

4.1.2 Latihan 1
1. Jelaskan manakah pasangan struktur senyawa dibawah ini yang termasuk isomer
geometrik dan bukan isomer geometrik, ataukah satu senyawa !

(a) CH3 H CH3CH2 CH2 CH3


\ / \ /
C = C dan C = C
/ \ / \
H CH2CH2CH3 H H
(b) H CH2Cl Cl H
\ / \ /
C= C dan C = C
/ \ / \
Cl H H CH 2Cl

(c) CH3 CH =CH2 CH2 =CH H


\ / \ /
C = C dan C = C
/ \ / \
H H H CH 3

2. Suatu alkena dengan rumus molekul C 7H14 gambarkan rumus strukturnya yang
menunjukkan isomer geometrik cis dan trans !

3. Isomer cis dari asam sinamat C6H5CH=CHCO2H (C6H5 = gugus fenil) merupakan
perangsang tumbuh dari tumbuhan, sedang trans-nya tidak, keduanya merupakan
sepasang stereoisomer. Gambarkan kedua isomer senyawa tersebut !

b. Tata nama (E) dan (Z)


Bila tiga atau empat gugus yang terikat pada atom-atom karbon dalam suatu ikatan
rangkap berlainan, maka pemberian tatanama isomer cis-trans kadang-kadang sulit,
contohnya pada senyawa dibawah ini.

Br F
\ /
C = C

3 27
/ \
I Cl
Cis atau trans?

Dalam contoh ini Br dan Cl dapat dikatakan trans atau bentuk cis pada I dan Cl. Tetapi
struktur itu dalam keseluruhannya tak dapat dinamai sebagai cis atau trans. Maka
dikembangkan sistem penamaan isomer yang lebih umum yaitu sistem (E) dan (Z). Sistem (E)
dan (Z) ini didasarkan pada suatu pemberian prioritas ( jangan dikelirukan dengan prioritas
tata nama) kepada atom atau gugus yang terikat pada masing-masing ataom karbon ikatan
rangkap. Jika atom atau gugus yang berprioritas tinggi berada pada sisi yang berlawanam
(dari) ikatan pi, maka isomer itu adalah (E). Jika gugus gugus priorotas tinggi itu berada
dalam satu sisi, maka isomer itu (Z). Huruf (E) berasal dari bahasa Jerman yaitu entgegen
artinya berseberagan sedangkan (Z) yaitu Zusammen artinya bersama-sama. Sistem (E) dan (Z)
didasarkan pada skala prioritas kepada atom atau gugus yang terikat pada masing-masing
atom karbon ikatan rangkap. Atom dengan bobot atom yang lebih tinggi memperoleh prioritas yang
lebih tinggi. Atom Iod memiliki bobot yang lebih tinggi dari atom Brom, sehingga atom Iod
berprioritas tinggi, dan atom Chlor lebih diprioritaskan daripada Fluor.

Atom : F Cl Br I
Bobot atom : 19 35,5 80 127

Prioritas meningkat

Prioritas lebih
Cl Prioritas lebih
Br F tinggi
Br tinggi
C= C C=C
F II
I Cl

(Z)-1-bromo-2-kloro-2-fluoro- (E)-1-bromo-2-kloro-2-fluoro-
1-iodoetene 1-iodoetene
Prioritas Prioritas
lebih tinggi lebih tinggi

c. Aturan Deret
Untuk menentukan skala prioritas, maka dikembangkan aturan deret. Aturan deret ini
dibentuk berdasarkan sistem tatanama Chan-Ingold-Prelog (untuk menghormati ahli kimia
yang mengembangkan sistem ini).

Aturan tersebut adalah:


1) Jika atom yang dipermasalahkan berbeda, maka urutan deret ditentukan berdasarkan
nomor atom. Atom dengan nomor atom tinggi memperoleh prioritas.

F Cl Br I
Naiknya prioritas

2) Bila atom tersebut merupakan isotopnya, maka isotop dengan nomor massa tinggi
memperoleh prioritas.
1 2
H1 atau H H1 atau D
hidrogen deuterium
Naiknya prioritas

4 28
2) Jika pada atom karbon ikatan rangkap mengikat dua atom yang sama, maka nomor atom
(dari) atom-atom berikutnya digunakan untuk menentukan prioritas. Jika atom-atom
tersebut juga mengikat atom-atom identik, maka prioritas ditentukan pada titik pertama
kali dicari perbedaan dalam menyusuri rantai. Atom-atom yang mengikat suatu atom
dengan prioritas tinggi, akan diprioritaskan (atom tunggal yang berprioritas tinggi).

Sebagai contoh:
H H
H C CH3
CH3 H2C - C - Cl
Cl memberikan H
C=C
prioritas
H H
CH3 CH2 H C CH2 - CH2 tinggi C C memberikan
2 H
C=C H H prioritas
C H
H tinggi
CH2 CH2 C H
H

(Z)-5-butil-kloro--4-desena H (E)-3-metilpentena

4) Atom-atom yang terikat pada ikatan rangkap (C=C) atau ganda tiga (C≡C) diberi
kesetaraan (equivalencies) ikatan tunggal, sehingga atom-atom tersebut dapat dianggap
sebagai gugus-gugus berikatan tunggal dalam menentukan prioritas. Tiap atom yang
berikatan rangkap (C=C) diduakalikan, sedangkan ikatan rangkap tiga (C≡C)
ditigakalikan, sebagai contoh:

Struktur Penentuan Prioritas setara


O O

R- C- R R-C-R

O-C
O
O
R - C - OH
C -OH
O -C
O
R-C N
R - C - OH

O -C
C C
R2 C = CR2
R2C - CR2
C C

R- R- C

C C

Dengan aturan ini diperoleh deret prioritas sebagai berikut:

O O O
║ ║ ║
– CH=CR2, (C6H5), –CN, –CHOH, – CH, – C– , –COH
fenil aldehid keton karboksil

5 29
naiknya prioritas

Untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi diatas, kerjakanlah soal-
soal latihan dibawah ini, setelah itu cocokkan jawaban Anda dengan pedoman jawaban yang
telah tersedia di bagian petunjuk jawaban latihan!

Latihan 2
1. Tentukan apakah (E) ataukah (Z) untuk masing-masing senyawa di bawah ini !

(a) C 2H 5 H (b) C2H5 CH2 CH2CH3


\ / \ /
C=C C= C
/ \ / \
CH3 D CH3 C2H5

O O
║ ║
(c) Br C2H5 (d) CH3 C CCH2Cl
\ / \ /
C =C C =C
/ \ / \
H CH(CH3)2 ClCH2 Cl

2. Gambarkan rumus strukturnya berikan tatanama (E) dan (Z) dari senyawa dibawah
ini berdasarkan isomer geomeriknya!
a. Asam-2-metil-2-butenoat
b. Asam-3-fenil-2-butenoat
c. 1-kloro-2-metil-1-butena

3. Berikan nama dari senyawa dibawah ini!


a. Br H
\ /
C = C
/ \
Cl CH3

b. F Cl
\ /
C =C
/ \
H CH2 CH3

c. CH3 Cl
\ /
C = C
/ \
Br CH3

d. Isomer Geometrik dalam Senyawa Siklik


Isomer geometrik (cis-trans) pada penjelasan di atas, dapat diakibatkan oleh rotasi
yang tidak bebas dalam suatu ikatan rangkap. Seperti halnya senyawa alkena, dalam
senyawa siklik juga terjadi isomer geometrik cis-trans, sebagai contoh senyawa dibawah ini:

CH3 H
H H
H CH3
OH OH
trans-2-metil-sikloheksanol cis-2-metil-sikloheksanol

2. Konformasi Senyawa

6 30
a. Konformasi Senyawa Rantai Terbuka
Dalam suatu molekul rantai terbuka, atom-atomnya memiliki peluang tak terhingga
jumlah penataan/posisinya di dalam suatu ruang. Etana misalnya memiliki penataan
(konformasi) dengan berbagai variasi posisi di dalam ruang.

H H H H

H - C - C - H H
H
H H
H
etana proyeksi Newman

Etana mempunyai konformasi goyang dan eklips. Konformasi goyang artinya atom-
atom hidrogen atau gugus-gugus terpisah secara menjauh, sedangkan konformasi eklips yaitu
atom-atom hidrogen atau gugus-gugus sedapat mungkin saling berdekatan.

0o
60o
HH H H
H
180o

H
Torsion angle = 0o Torsion angle = 0o
Eclipsed Torsion angle = 0o
Gauche
Anti

Konformasi pada senyawa etana C2H6 dan butana C4H10


(a) Analisis konformasi etana (CH3 – CH3)

3 12

2 2,9 kkal/mol 12kkal/mol 8

1 4

0 60 120 180 240 300 360

Torsion angle, 0o

Gambar 2.1 Tingkat energi pada analisis konformasi etana

Rotasi mengelilingi ikatan sigma sering disebut dengan “rotasi bebas”. Konformasi
eklips kurang stabil dibandingkan dengan bentuk goyang dari etana sebab mempunyai
energi sebesar kira-kira 3 kkal/mol lebih tinggi daripada konformasi goyang.
Senyawa butana (CH3CH2CH2CH3), memiliki dua gugus metil yang cukup besar pada
atom –H2C– CH2 – , sehingga butana memiliki dua macam konformasi goyang. Konformasi
goyang dimana jarak antara gugus-gugus –CH3 terpisah sejauh mungkin disebut konformer
anti energinya paling rendah, sedangkan konformasi goyang lainnya dimana gugus-gugus –
CH3 agak berjauhan disebut konformer gauche.

7 31
CH3 CH3 CH3
CH3
CH3 H
H H H H
H H
H
H H H
CH3 H H
H
H CH3 CH3
H
Butana gauche butana anti

Gambar 2.2 Bentuk konformasi dari butana

CH 3
CH 3
CH 3 H
H CH 3 H H

H H H H
CH 3
CH 3

H
HH H H H

H CH 3 CH 3 H

3kj/mol 12kj/mol

CH 3 CH 3
CH 3
H H
H H
H H CH 3
H H
H H
CH 3

H CH 3 H

0 60 120 180 240 300 360

Gambar 2.3 Tingkat energi pada analisis konformasi butana

Petunjuk Jawaban Latihan


Latihan 1
1. (a) CH3 H CH3CH2 CH2 CH3
\ / \ /
C = C dan C = C
/ \ / \
H CH2CH2CH3 H H

Kedua struktur ini merupakan isomer struktural (posisi ikatan rangkap berbeda, tiap
isomer struktural mempunyai isomer geometrik sendiri)

(b) H CH2Cl Cl H
\ / \ /
C = C dan C = C
/ \ / \
Cl H H CH 2Cl

Kedua struktur ini merupakan satu senyawa (kedua H trans satu sama lain dalam tiap
struktur)

(c) CH3 CH =CH2 CH2 =CH H


\ / \ /
C = C dan C = C
/ \ / \
H H H CH 3

Merupakan isomer geometrik (yang pertama cis, yang kedua trans)

2. CH3 H H H

8 32
\ / \ /
C = C dan C = C
/ \ / \
H CH2CH3 CH3 CH2CH3

Trans Cis

3. C6H5CH=CHCO2H
C6H5 H H H
\ / \ /
C = C dan C = C
/ \ / \
H CO2H C 6 H5 CO2H
Trans Cis

Latihan 2

1. a. Z b. E c. E d. Z

2. (a) (b)
CH3 CO2H CH3 CO2H
C=C C=C
H CH3 C 6 H5 CH3
(Z)-asam-2-metil-2-butenoat (E)-asam-3-fenil-2-butenoat

(c)
Cl CH2CH3
C=C
H CH3

(Z)-1-kloro-2-metil-1-butena

3. a. (Z)-1fluoro-2-kloro-1-butena
b. (E)-2-bromo-3-kloro-2-butena
c. (Z)-1-bromo-1-kloropropena

4.1.3 Rangkuman
Stereokima adalah studi mengenai molekul-molekul dalam ruang tiga dimensi
artinya bagaimana atom-atom dalam sebah molekul diatur dalam ruang satu terhadap
ruang yang lainnya.

Isomerik geometrik yang diakibatkan oelh ketegaran dalam molekul, umjnya


berbntuk cis dan trans. Persyaratan isomer geometris dalam senywa alkena ialah bahwa tiap
atom yang terlibat dalam ikatan  (pi) mengikat dua gugus yang berlainan. Pemberian
nama isomer geometrik selain cis dan trans adalah (E) dan (Z) yang berasal dari bahasa
Jerman yaitu entgegen artinya bersebarangan, sedangkan (Z) yaitu Zusammen artinya
bersama-sama. Aturan pemberian namanya mengikuti Chan-Ingold-Prelog. Isomer
geometrik selain terjadi pada alkena juga terjadi pada senyawa siklik.

4.1.4 Tes Formatif 1


Petunjuk : Pilihlah salah satu jawaban yang menurut Anda paling tepat!

9 33
1) Manakah senyawa yang dapat membentuk isomer geometris senyawa dari senyawa
dibawah ini:
A. (CH3)2CCH(CH3)
B. (CH3)2CCCl(CH3)
C. (CH3)2CC(CH3)2
D. (CH3)HCCH(CH3)

2) Konformasi yang bagaimanakah memiliki tingkat energi tertinggi dari senyawa butana
H3C-CH2-CH2-CH3 ?

3) Beri nama dari senyawa dibawah ini :

a. C 2H 5 C2H5
\ ∕
C = C
∕ \
H CO2H

b. CH3 CO2H
\ ∕
C = C
∕ \
C6H5 CH3

4) Bagaimanakah posisi yang tidak stabil pada senyawa ClCH=CHBr ?

5) Gambarkan rumus struktur dari senyawa :


a. (E)-2-kloro-3-hidroksi butena
b. (Z)-1-fluoro-2-kloro-butena adalah ....

A. Cl OH B. Cl H
\ / \ /
C = C C = C
/ \ / \
H H H OH

C. Cl H D. H H
\ / \ /
C = C C = C
/ \ / \
HO H Cl OH

6) Rumus molekul dari senyawa (Z)-1-fluoro-2-kloro-butena adalah ....

A . H Cl B. F Cl
\ / \ /
C = C C = C
/ \ / \
F CH2CH3 H CH2CH3

C. H Cl D. F CH 3
\ / \ /
C = C C = C
/ \ / \
CH2 CH3 CH3 Cl

7) Diantara gugus –gugus dibawah ini manakah yang diberikan prioritas tertinggi ?

A. C6H5 – B. CHO C. COOH D. –C=O

9). Di antara gugus – gugus di bawah ini manakah gugus yang berprioritas terendah ?
A. Br B. F C. I D. Cl

10 34
10). Ikatan yang termasuk ikatan yang kuat dan dapat berotasi bebas

1.1.5 Umpan Balik dan Tindak Lanjut


Setelah Anda mengerjakan Tes Formatif 2 di atas, cocokkanlah jawaban anda dengan
kunci jawaban yang terdapat di bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban anda yang benar,
kemudian gunakan rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda
terhadap materi Kegiatan Belajar 2.

Rumus:
Jumlah jawaban Anda yang benar
Tingkat penguasaan = ----------------------------------------------- X 100%
10
Arti tingkat penguasaan yang Anda capai:
90 – 100 % = baik sekali
80 – 89 % = baik
70 – 70 % = cukup
– 69 % = kurang
Apabila tingkat penguasaan Anda mencapai 80 % ke atas, bagus! Anda cukup memahami
Kegiatan Belajar 1. Anda dapat meneruskan Kegiatan Belajar 2. Tetapi bila tingkat
penguasaan Anda masih di bawah 80 %, Anda harus mengulangi Kegiatan Belajar 1,
terutama bagian yang belum Anda kuasai.

4.2 Kegiatan Belajar 2

Peranan Stereoisomer Dalam Reaksi

4.2.1 Uraian dan Contoh


A. Atom Karbon Kiral
Atom karbon kiral (yang umumnya diberi tanda bintang atau *) adalah suatu atom
karbon yang berhibridisasi sp3 dan mengikat 4 gugus yang berlainan, maka atom karbon
tersebut bersifat asimetrik. Meskipun secara teknis molekul itulah yang kiral dan bukan atom
karbonnya. Contoh:
Cl
|
H – (C)* – F
|
Br

Dua senyawa yang merupakan enantiomer, seperti contoh di bawah ini:

Cl Cl
| |
CH3 CH2 – C * – CH3 CH3 – C* – CH2 CH3
| |
CH2 CH2 CH3 CH3 CH2CH2

Contoh soal
1. Tentukan atom C kiral pada struktur senyawa di bawah ini, beri tanda (*)

a. Cl b. CH 2CH3 c. H

11 35
| | |
CH3 – C – CH2 CH=CHCH3 CH3 CH – C – Cl CH3 – C – CH = CH2
| | |
CH3 CH2 CH3 C2H5

Jawab
a. Semua atom karbon tidak ada yang mengikat empat gugus yang berlainan,
oleh sebab itu tidak ada atom C asimetris (kiral),

b. Atom C kiral adalah

CH2CH3
|
CH3 – CH– C* – Cl
| |
CH3 CH3

c. Atom C kiral adalah

H
|
CH3 – C* – CH= CH2
|
C2H5

Pemberian nama pada senyawa yang memiliki atom atom C kiral yaitu dengan
menggunakan aturan sistem (R) = kanan dan (S) = kiri, atau sesuai dengan aturan Chan-
Ingold-Prelog :
1. Urutlah keempat gugus berdasarkan prioritasnya.
2. Gambarkan proyeksi dengan prioritas rendah ada dibelakang yaitu atom tersebut
tertutup oleh atom karbon.
3. Tariklah anak panah dari atom berprioritas tinggi ke atom berprioritas tinggi kedua dan
ketiga.
4. Berilah tanda (R) untuk searah jarum jam atau (S) untuk yang berlawanan dengan arah
jarum jam.
Senyawa 1-bromo-1-kloro etana, dengan menggunakan model molekul kita dapat
menentukan penamaan molekul secara benar.

Di sini CH3 Br
diwakili oleh Br
satu bola tunggal
H
searah jarum jam
CH3
Cl CH3
Cl
Model diputar
(H tersembunyi di belakang)

12 36
Br Br Br Br

atau
atau C C
Cl Cl Cl CH3 Cl CH3
H 3C H 3C

searah dengan jarum jam = (R) berlawanan arah jarum jam = (S)
(R)-1-bromo-1-kloroetana (S)-1-bromo-1-kloroetana

Contoh soal
1. Berilah tanda (R) atau (S) pada struktur senyawa dibawah ini.

H b. D c. NH2
a.

C CH3 C C6H5CH2 C
H CO2H
Cl CH3
CHO CHO H
O

Jawab
1. a. (S) (b) (S) (c) (R)

2. Gambarkan rumus untuk (a) (R)-3-bromoheptana, (b) (S)-2-petanol

Jawab :
a. H OH
b.

C CH3 C H
Cl CH3CH2
CHO
CH3

4. Atom Karbon Kiral Lebih dari Satu


Dalam suatu molekul jumlah atom karbon kiral dapat lebih dari satu. Jumlah
maksimum steroisomer optis dari senyawa yang memiliki lebih dari satu C kiral adalah 2 n, n
adalah banyaknya C kiral. Jika dalam satu senyawa terdapat dua atom C kiral maka paling
banyak ada empat stereoisomer (22 = 4) seperti contoh di bawah ini.

13 37
O

CH
karbon 2 dan 3 adalah kiral
H OH
C

H OH
C

CH2OH

untuk karbon 2:
dari OH ( prioritas tertinggi
CHO putaran sehingga H CHO
ke CHO (tertinggi kedua)
H OH berada di belakang searah jarum jam; karbon 2
C
C adalah (dR)
OH CHOH
CHOH
CH2OH
CH2OH

untuk karbon 3:
CHO
CHO dari OH ke -CH(OH)CH
CHOH searah jarum jam; karbon 3
rotasi
C adalah (dR)
H OH CHOH
C OH

CH2OH
CH2OH

Berdasarkan contoh diatas, maka stereoisomernya adalah (2R, 3R), (2S, 3S),(2R, 3S), dan
(2S, 3R).

Contoh soal :
Ada berapa stereoisomer dapat dijumpai untuk senyawa tiga atom karbon kiral yang
berlainan.

Jawab :
Ada delapan yaitu : (1R, 2R, 3R), (1R, 2R, 3S), (1R, 2S, 3R), (1R, 2S, 3S), (1S, 2R, 3R), (1S, 2S, 3R), (1S, 2R, 3S),
(1S, 2S, 3S).

5. Aktivitas Optik
Sifat fisika dan kimia misalnya titik leleh dan titik didih dari sepasang enantiomer
adalah sama. Jika cahaya yang terpolarisasi dilewatkan pada suatu larutan yang mempunyai
enantiomer tunggal, maka cahaya tersebut akan diputar kekiri dan kekanan. Perputaran
cahaya sebagai akibat dari dari polarisasi disebut rotasi optik. Suatu senyawa yang dapat
memutar bidang polarisasi maka zat tersebut bersifat aktif optis. Karena inilah enantiomer-
enantiomer yang bersifat aktif optis disebut isomer optik.

14 38
Enantiomer dari pasangan enantiomer apapun yang dapat memutar bidang polarisasi
cahaya ke kanan disebut dekstrorotari, sedangkan yang memutar bidang polarisasi cahaya
kekiri disebut levorotari. Dalam banyak bacaan yang memberi tanda (+) bagi zat yang
mempunyai arah perputaran ke kanan (dekstrorotari), dan tanda (-) bagi zat yang
mempunyai arah perputaran ke kiri (levorotari). Selain itu juga kadang-kadang ada yang
memberi tanda d bagi zat yang mempunyai arah perputaran ke kanan (dekstrorotari), dan
tanda l bagi zat yang mempunyai arah perputaran ke kiri (levorotari).

O O O O

CH CH CH CH
H C OH atau H C OH HO C atau HO H
H C

CH2OH CH2OH CH2OH CH2OH


(+) – gliseraldehida (-) – gliseraldehida
20 20

() D = + 8,70 () D = - 8,70

6. Stereoisomer
Bila sebuah molekul mempunyai lebih dari satu atom karbon kiral, tidak semua
isomer optik itu bersifat enantiomer, karena enantiomer adalah bayangan cermin dari
molekul tersebut.

CHO CHO CHO CHO


│ │ │ │
HO▬ C ▬ H H▬ C ▬ OH H▬ C ▬ OH HO▬ C ▬ H
│ │ │ │
HO▬ C ▬ H H▬ C ▬ OH HO▬ C ▬ H H▬ C ▬ OH
│ │ │ │
CH2OH CH2OH CH2OH CH2OH
( 2S, 3S) ( 2R, 3R) ( 2R, 3S) ( 2S, 3R)

Enantiomer – enantiomer enantiomer – enantiomer

Contoh pasangan stereoisomer yang merupakan enantiomer adalah (2R, 3R) dan (2S,
3S); (2R, 3S) dan (2S, 3R). Namun pasangan stereoisomer (2S,3S) dan (2R,3S) bukan merupakan
enantiomer, disebut diastereomer atau diastereoisomer. Jadi (2S,3S) dan (2R,3S) stereoisomer
adalah diastereomer. Berdasarkan definisi tersebut diastereomer termasuk isomer geometri.

CHO CHO
│ │
HO▬ C ▬ H H▬ C ▬ OH
│ │
HO▬ C ▬ H HO▬ C ▬ H
│ │
CH2OH CH2OH
( 2S, 3S) (2R, 3S)
Sepasang diastereoisomer; stereoisomer yang bukan enantiomer

7. Hubungan antara stereokimia dengan reaksi kimia


Pada reaksi SN1 dan SN2 dimana produk yang dihasilkan selalu berkaitan erat dengan
stereo zat yang bereaksi, oleh sebab itu stereokimia berhubungan dengan suatu hasil reaksi.
Pada reaksi SN1, ion karbonium merupakan intermediet dan mempunyai geometri
berbentuk planar, sehingga nukleofil dapat menyerang dari dua sisi. Jika suatu alkil halida
bersifat optis aktif dihidrolisis maka akan diperoleh produk yang optis aktif tetapi
merupakan campuran rasemik.

15 39
Contoh:
H2O
C6H13
C6H13 -
H C Br + Br
H
C+
CH3
CH3
2 - oktil karbonium

C6H13 C6H13
HO C H H C OH

CH3 CH3
inversi ((dominan) retensi

Ionisasi dari 2-Bromooktana (sp3) menghasilkan ion 2-oktil karbonium berbentuk


planar (sp2). H2O dapat menyerang dari dua arah yaitu dari arah depan dan belakang yang
diharapkan dapat terbentuk dua isomer yang sama jumlah, sehingga membentuk campuran
rasemik yang sempurna. Tetapi tidak demikian halnya, karena produk inversi lebih dominan,
hal ini disebabkan karena bentuk retensi terhalang oleh gugus Br.
Pada reaksi SN2, nukleofil (Y:) menyerang dari posisi yang berlawanan dengan gugus
yang lepas (X:), sehingga terjadi inversi konfigurasi. Jika suatu alkil halida yang bersifat optis
aktif dihidrolisis, maka produk yang dihasilkan juga bersifat optis aktif. Sebagai contoh pada
hidrolisis (+) asam klorosuksinat dengan natrium hidroksida akan memberikan hasil (-) asam
malat.

HO2C HO 2C
| │
H – C – Cl + NaOH HO – C – H
| │
HO2CH2C CH 2CO2H

(+) asam klorosuksinat (-) asam malat

Umumnya alkil halida alifatik primer mengalami hidrolisis dengan mekanisme SN2.

Soal Latihan
Untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 2
kerjakanlah latihan berikut ini!
1. Gambarkan struktur senyawa di bawah ini, tentukan manakah yang termasuk isomer
geometrik dan bukan isomer geometrik, jelaskan!
a. 1-kloro-2- butena
b. 2-metil-2-butena
c. 2-heksena
d. 1,3-butadiena.

2. Gambarkan rumus struktur untuk alkena dengan nama senyawa pentadiena yang
menunjukkan isomer geometrik cis dan trans!

3. Perhatikan senyawa dengan rumus molekul CH3CHCHC6H5 merupakan sepasang isomer


geometrik. Tuliskan kedua isomer senyawa tersebut!

16 40
4. Tuliskan rumus bangunnya dan berikan tatanama (E) dan (Z) dari senyawa dibawah ini
berdasarkan isomer geomeriknya!
a. 1-bromo-2-kloro-2-butena
b. 1-bromo-2-kloropropena

5. Apakah nama dari senyawa dibawah ini!

a. Cl I b. CH3 CO2H
C=C C=C
H CH3 C2H5 CH3

6. Gambarkan rumus bangun untuk isomer-isomer geomtrik dari 3-isopropil-5-


metilsikloheksanol.

7. Gambarkan proyek Newman untuk konformasi eklips, anti dan gauche dari senyawa :
a. 1-kloro-propana
b. 1,2-dihidroksi etana

8. Gambarkan diagram energi dari senyawa dibawah ini berdasarkan rotasi (proyek
Newman) 1,4-dibromobutana!

9. Gambarkan proyeksi Newman suatu konformer anti (jika ada) pada masing-masing
senyawa di bawah ini.
Gunakan karbon yang diberi garis bawah sebagai pusat proyeksi.
a. C2H5 CH2 CH2 Cl

b. CH3 CH2 CH2 CO2H

c. (CH3)2 CH CH2 CO2H

d. HO2 C CH CH2 Br

CH3

10. Jelaskan mengapa pada kasus 1,3-metilsikloheksana, posisi cis lebih stabil daripada trans?

11. Gambarkan struktur konformasi yang paling stabil dari:


a. 1-kloro-2-etilsikloheksana
b. 1-bromo-3-propilsikloheksana
12. Gambarkan untuk enantiomer-enantiomer amfetamina dan berilah konfigurasi (R) dan
(S)!

Petunjuk Jawaban Latihan:


1 a. CH2Cl CH3 CH2Cl H
\ / \ /
C = C C = C
/ \ / \
H H H CH3
cis trans
isomer geometrik

17 41
b. CH3 CH3
\ ∕
C = C bukan isomer geometrik
∕ \
H CH3

c. C3H7 CH3
\ ∕
C = C isomer geometrik
∕ \
H H

d. CH2 = CH H
\ ∕
C = C bukan isomer geometrik
∕ \
H H

2. CH2 =CH CH3 CH2 =CH H


\ / \ /
C = C C = C
/ \ / \
F H H CH3
cis – 1,3 – pentadiena trans – 1,3 – pentadiena

3. CH3 CH3 H CH3


\ / \ /
C = C C = C
/ \ / \
H C 6H 5 CH3 C6H5
Trans cis

4. a. 1 – bromo- 2 – kloro – 2 – butena


Br Cl CH3 Cl
\ / \ /
C = C C = C
/ \ / \
CH3 CH3 Br CH3
(Z)–1–bromo-2–kloro-2–butena (Z)–1–bromo- 2–kloro-2–butena

b. 1 – bromo- 2 – kloropropena
Br Cl H Cl
\ / \ /
C = C C = C
/ \ / \
H CH3 Br CH3

(Z)–1–bromo-2–kloropropena (Z)–1–bromo- 2–kloropropena

5. Nama dari senyawa


a. (Z)-1-kloro-2-iodopropena
b. (E)-2,3-dimetil-2-butenoat

6.

18 42
H
CH3
OH R = isopropil

R H
H

7a.
Cl CH3
CH3 CH3
Cl Cl H
H

H
H H H
H H H
H

H H

eklips anti gauche

b.
OH OH OH OH
OH H H H

H
H H H H
H H
H

H OH
eklips anti gauche

9 a. C2H5CH2CH2Cl b. CH2CH2CH2CO2H c. (CH3)2CHCH2CO2H

d. HO2CCHCH2Br

CH3

a. b. c. d.
Cl CH3 CO2H Br
H H H H H
H CH3 CH3

H H H H H H H H
C2H5 CO2H CH3 CO2H

10. Karena bentuk cis gugus yang besar (metil) pada posisi ekuatorial

CH3
H
H

CH3

11.

19 43
a. H H H
b. H
H
H H H Br
CH3CH2 H H
Cl H CH2CH3 H
H H H
H CH3

12.
NH2 NH2

C C
CH3 CH2C6H5 CH3 CH2C6H5
(R) – amfetamina (S) – amfetamina

4.2.5 Rangkuman
Atom karbon yang berhibridisasi sp3 dan mengikat 4 gugus yang berlainan,
disebut atom karbon kiral, maka atom karbon tersebut bersifat asimetrik(diberi tanda
bintang atau *). Molekul yang mempunyai C kiral umumnya bersifat optis aktif
artinya mampu memutar bidang cahaya sebagai akibat polarisasi. Suatu senyawa
yang dapat memutar bidang polarisasi maka zat tersebut bersifat aktif optis. Karena
inilah enantiomer-enntiomer yang bersifat aktif optis disebut isomer optik.
Dekstrorotari adalah enantiomer dari pasangan enantiomer apapun yang
dapat memutar bidang polarisasi cahaya ke kanan , sedangkan levorotari adalah
enantiomer yang memutar bidang polarisasi ke kiri. Pasangan stereoisomer yang
bukan merupakan enantiomer disebut diastereomer atau diastereoisomer.
Stereokimia berhubungan dengan suatu hasil reaksi, misalnya pada reaksi S N1
dan SN2 dimana produk yang dihasilkan selalu berkaitan erat dengan stereo zat
yang bereaksi.

4.2.6 Formatif 2
Petunjuk : Pilihlah salah satu jawaban yang menurut Anda paling tepat!
1. Jumlah stereoisomer dari senyawa di bawah ini adalah ....

O = CH – CHOH – CHOH – CHOH – CHOH - CH2OH


A. 4, B. 8, C. 14, D. 16

2. Beri nama dari senyawa dibawah ini adalah


OH

C H
CH3CH2CH2
CH3

3. Disebut apakah enantiomer yang dapat memutar bidang polarisasi cahaya ke


kanan
4. Gambarkan rumus struktur dari trans (1R,2R)-2-dimetilsiklopropana

20 44
A. H CH3 B. H CH3 H CH3
C. D. H CH3

H 3C H H3C H H3C H H3C H

5. Beri nama dari senyawa di bawah ini :


a.
Br

C
Cl CH3

b. H
|
HO – C – CH3
|
CH2CH5

5. Gambar dari (R)-3-bromoheptana adalah ....

Br Br Br
A. C. Br
B. D.
C C C
C5H11 C
C 2H 5 C 4H 9 C 4H 9 C 2H 5 CH3 C5H11 CH3

7. Jelaskan mengapa bentuk cis dari 1,2-dikloroetena memiliki titik didih yang lebih
besar dari trans?

Cl Cl H Cl
\ / \ /
C= C C= C
/ \ / \
H H Cl H
cis – 1,2 – dikloroetena trans – 1,2 – dikloroetena
t.d = 60 0C t.d. = 48 0C
9. Tuliskan nama dan tentukan ada berapa streoisomer yang dapat dibentuk oleh
struktur senyawa di bawah ini

a) Br Br

CH - CH - CH3 ada 4 stereoisomer

Br Br
b)
CH - C - CH3 ada 2 stereoisomer
CH3

21 45
c) H H H O
| │ │ ║
HOCH2 – C* – C* – C* – C – H
| │ │
OH OH OH

5.2.5 Umpan Balik dan Tindak Lanjut


Setelah Anda mengerjakan Tes Formatif 2 di atas, cocokkanlah jawaban anda
dengan kunci jawaban yang terdapat di bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban
anda yang benar, kemudian gunakan rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat
penguasaan Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 2.

Rumus:
Jumlah jawaban Anda yang benar
Tingkat penguasaan = ----------------------------------------------- X 100%
10
Arti tingkat penguasaan yang Anda capai:
90 – 100 % = baik sekali
80 – 89 % = baik
70 – 70 % = cukup
– 69 % = kurang
Apabila tingkat penguasaan Anda mencapai 80 % ke atas, bagus! Anda cukup
memahami Kegiatan Belajar 1. Anda dapat meneruskan Kegiatan Belajar 2. Tetapi bila
tingkat penguasaan Anda masih di bawah 80 %, Anda harus mengulangi Kegiatan
Belajar 1, terutama bagian yang belum Anda kuasai.

Kunci Jawaban Tes Formatif

Tes Formatif 1

1) (CH3)2C=CCl(CH3)
2) CH3 dan H (atom pada posisi eklips)
3) (Z)-asam-2-metil—2- butenoat
4) 3- fenil asam butenoat
5) Gugus Br dan Cl saling jauh
6a) Cl H b) F Cl
\ / \ /
C= C C= C
/ \ / \
H OH H CH2CH3
7) Gugus karboksil
8) Atom Fluor
9) Rotasi bebas

22 46
Tes Formatif 2
1). Ada 16 stereoisomer
2). (S)-2-pentanol
3). Dekstrorotari
4) Jawaban adalah struktur A
5a). (S)-1-bromo-1-kloroetana
5b). (S)-2-butanol
6) Jawaban adalah struktur A
7) Titik didih cis-1,2-dikloroetana (600) lebih besar daripda transnya 480, karena gugus
Cl-Cl pada posisi saling berdekatan sehingga untuk kedudukan cis lebih stabil
daripada trans, faktor halangan sterik.
8a).

CH - CH - CH3 ada 4 stereoisomer

Br Br
1,2 – dibromo – 1 – fenilpropana

b).
Br Br

C - C - CH3 ada 2 stereoisomer

H CH3
1,2 – dibromo – 2 – metil - 1 – fenilpropana

c) H H H O
| │ │ ║
HOCH2 – C* – C* – C* – C–H ada 8 stereoisomer
| │ │
OH OH OH

2,3,4,5 – tetrahidroksi pentanal

Daftar Pustaka

23 47
1. Allinger, N. L. et. al, 1976., Organic Chemistry, 2nd edition, Worth Printing, Inc., New
York
2. Eliel, E. I., 1981., Stereochemistry of Carbon Compounds, Tata Mc Graw-Hill Publishing
Company Ltd., New Delhi
3. H. Hart/Suminar Achmad; (1987), Kimia Organik, Suatu Kuliah Singkat. Jakatra:
Penerbit Erlangga.
4. Morrison & Boyd, 1970., Organic Chemistry, 2nd. Ed., Worth Publishers, Inc.
5. R.J.Fessenden, J.S.Fessenden/ A. Hadyana Pudjaatmaka (1986). Kimia Organik,
(terjemahan dari Organic Chemistry, 3rd Edition), Erlangga, Jakarta
6. Solomons, T.W., 1982., Fundamentals of Organic Chemistry., John Willey & Sons. Inc.,
Canada.
7. Wahyudi/Ismono; (2000)., Kimia Organik 3, Depdikbud, Jakarta

24 48

You might also like