You are on page 1of 9

Email: prof.hartoto@yahoo.com Blog: www.fatamorghana.wordpress.

com

TUJUAN PENDIDIKAN
Oleh: Hartoto

Pendidikan merupakan suatu proses yang panjang dan berlangsung terus


menerus. Pendidikan juga memiliki tujuan sebagai titik tolak dalam
perjalanannya. Materi ini akan meneragkan bagaimana batasan pendidikan
menurut fungsinya, bagaimaan tujuan pendidikan, termasuk jenis-jenis
evaluasi pendidikan

A. PENGERTIAN DAN FUNGSI PENDIDIKAN

Pendidikan, seperti sifat sasarannya yaitu manusia, mengandung banyak


aspek dan sifatnya sangat kompleks. Karena sifatnya yang kompleks itu,
maka tidak sebuah batasanpun yang cukup memadai untuk menjelaskan arti
pendidikan secara lengkap. Dibawah ini dikemukakan beberapa batasan
tentang pendidikan yang bebeda berdasarkan fungsinya.

1. Pendidikan sebagai Proses Transformasi Budaya

Sebagai proses transformasi budaya, pendidikan diartikan sebagai


kegiatan pewarisan budaya dari suatu generasi ke generasi lainnya.
Nilai-nilai kebudayaan tersebut mengalami proses transformasi dari
generasi tua ke generasi muda. Ada 3 bentuk transformasi yaitu nilai-
nilai yang masih cocok diteruskan misalnya nilai-nilai kejujuran, rasa
tanggungjawab dan lain-lain, yang kurang cocok diperbaiki misalnya
tata cara perkawinan, dan tidak cocok diganti misalnya pendidikan
seks yang dahulu ditabukan diganti dengan pendidikan seks melalui
pendidikan formal.

Disini tampak bahwa,proses pewarisan budaya tidak semata-mata


mengekalkan budaya secara estafet. Pendidikan justru mempunyai
tugas kenyiapkan peserta didik untuk hari esok.

2. Pendidikan sebagai Proses Pembentukan Pribadi

Sebagai proses pembentukan pribadi, pendidikan diartikan sebagai


sutu kegiatan yang sistematis dan sitemik dan terarah kepada
terbentuknya kepribadian peserta didik. Proses pembentukan pribadi
meliputi dua sasaran yaitu pembentukan pribadi bagi mereka yang
belum dewasa oleh mereka yang belum dewasa, dan bagi mereka

1
Email: prof.hartoto@yahoo.com Blog: www.fatamorghana.wordpress.com

yang sudah dewasa atas usaha sendiri. Yang terkhir disebut


pendidikan diri sendiri.

3. Pendidikan sebagai Proses Penyiapan warga Negara

Pendidikan sebagai penyiapan warga negara diartikan sebagai suatu


kegiatan yang terencana untuk membekali peserta didik agar menjadi
warga negara yang baik.

4. Pendidikan sebagai Penyiapan Tenaga Kerja

Pendidkan sebagai penyiapan tenaga kerja diartikan sebagai kegiatan


membimbing peserta didik sehingga memilki bekal dasar untuk
bekerja. Pembekalan dasar berupa pembentukan sikap, pengetahuan,
dan keterampilan kerja pada calon luaran.

5. Definisi Pendidikan Menurut GBHN

GBHN 1988 (BP 7 Pusat, 1990:105) memberikan batasan tentang


pendidikan nasional sebagai berikut: Pensisikan Nasional yang berakar
pada kebudayaan bangsa Indonesia Pancasila serta Undang-Undang
Dasar 1945 diarahkan untuk meningkatkan kecerdasan serta harkat
dan martabat bangsa, mewujudkan manusia serta masyarakat
Indonesia yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

B. MACAM-MACAM TUJUAN PENDIDIKAN.

Tujuan pendidikan memuat gambaran tentang nilai-nilai yang baik, luhur,


pantas, benar, dan indah untuk kehidupan. Karena itu tujuan pendidikan
memiliki dua fungsi yaitu memberikan arah kepada segenap kegiatan
pendidikan dan merupakan sesuatu yang ingin dicapai oleh segenap
kegiatan pendidikan.

Didalam praktek pendidikan khususnya pada sistem persekolahan, di


dalam rentangan antara tujuan umum dan tujuan yang sangat khusus

2
Email: prof.hartoto@yahoo.com Blog: www.fatamorghana.wordpress.com

terdapat sejumlah tujuan antara. Tujuan antara berfungsi untuk


menjembatani pencapaian tujuan umum dari sejumlah tujuan rincian khusus.
Umumnya ada 4 jenjang tujuan di dalamnya terdapat tujuan antara , yaitu
tujuan umum, tujuan instruksional, tujuan kurikuler, dan tujuan instruksional.

• Tujuan umum pendidikan nasional Indonesia adalah Pancasila.

• Tujuan institusional yaitu tujuan yang menjadi tugas dari lembaga


pendidikan tertentu untuk mencapainya.

• Tujuan kurikuler, yaitu tujuan bidang studi atau tujuan mata pelajaran.

• Tujuan instruksional , tujuan pokok bahasan dan sub pokok bahasan


disebut tujuan instruksional, yaitu penguasaan materi pokok
bahasan/sub pokok bahasan.

C. Hasil Pendidikan dan Evaluasi

1. Hasil Pendidikan

2. Evaluasi

a. Pengertian Evaluasi

Evaluasi adalah suatu tindakan untuk menentukan nilai sesuatu.

b. Tujuan evaluasi

Menurut Sudirman N., dkk.,(1991: 242) tujuan evaluasi adalah

- Mengambil keputusan tentang hasil belajar

- Memahami anak didik

- Memperbaiki dan mengembangkan program pengajaran.

c. Fungsi evaluasi

Dilihat dari segi anak didik secara individual, evaluasi berfungsi :

- Mengetahui tingkat pencapaian anak didik dalam suatu


prosese belajar mengajar

3
Email: prof.hartoto@yahoo.com Blog: www.fatamorghana.wordpress.com

- Menetapkan keefektifan pengajaran dan rencana kegiatan.

- Memberi basis laporan kemajuan anak didik.

- Menghilangkan halangan – halangan atau memperbaiki


kekeliruan yang terdapat sewaktu praktek.

Dilihat dari segi program pengajaran, evaluasi berfungsi :

- Memberi dasar pertimbangan kenaikan dan promosi anak


didik.

- Memberi dasar penyusunan dan penempatan kelompok anak


didik yang homogen.

- Diagnosis dan remedial pekerjaan anak didik.

- Memberi dasar pembimbingan dan penyuluhan.

- Dasar pemberian angka dan rapor bagi kemajuan anak didik.

- Memotivasi belajar anak didik.

- Mengidentifikasi dan mengkaji kelainan anak didik.

- Menafsirkan kegiatan sekolah ke dalam masyarakat.

- Mengadministrasi sekolah.

- Mengembangkan kurikulum.

- Mempersiapkan penelitian pendidikan di sekolah.

d. Jenis-jenis evaluasi

1. Evaluasi Formatif

Evaluasi formatif adalah evaluasi yang dilaksanakan setiap kali


selesai mempelajari suatu unit pelajaran tertentu. Hal – hal yang
oerlu diperhatikan dal;am pemakaian evaluasi formati yaitu:

- Penilaian dilakukan pada akhir setiap satuan pelajaran.

4
Email: prof.hartoto@yahoo.com Blog: www.fatamorghana.wordpress.com

- Penilaian formatif bertujuan mengetahui sejauh mana tujuan


instruksional khusus (TIK) pada setiap satuan pelajaran yang
telah tercapai.

- Penilaian formatif dilakukan dengan mempergunakan tes hasil


belajar, kuesioner, ataupun cara lainnya yang sesuai.

- Siswa dinilai berhasil dalam penilaian formatif apabila


mencapai taraf penguasaan sekurang-kurangnya 75% dari
tujuan yang ingin dicapai.

2. Evaluasi Subsumatif/sumatif

Evaluasi subsumatif adalah penilaian yang dilalsanakan setelah


beberapa satuan pelajaran diselesaikan, dilakukan pada perempat
atau temfah semester. Sedangkan evaluasi sumatif adalah
penilaian yang dilaksanakan setiap akhir pengajaran atau suatu
program atau sejumlah unit pelajaran tertentu. Evaluasi sumatif
bermanfaat untuk menilai hasil pencapaian siswa terhadap tujuan
suatu program pelajaran dalam suatu periode tertentu, seperti
semester atau akhir tahun pelajaran. Hal-hal yang perlu
diperhatikan dalam pemakaian evaluasi sumatif :

- Siswa dinilai berhasil dalam mata pelajaran tertentu selama


satu semester apabila nilai rapor mata pelajaran tersebut
sekurang-kurangnya 6 (enam).

- Penilaian sumatif (subsumatif) dilakukan dengan


mempergunakan tes hasil belajar, kuesioner ataupun cara
lainnya yang sesuai dengan menilai ketiga ranah yakni
kognitif, afektif, dan psikomotor.

- Hasil penilaian sumatif (subsumatif) dinyatakan dalam skala


nilai 0 – 10.

3. Evaluasi Kokurikuler

Kegiatan kokurikuler adalah kegiatan yang dilakukan di luar jam


pelajaran yang telah dijatahkan dalam struktur program, berupa
penugasan-penugasan atau pekerjaan rumah yang menjadi
pasangan kegiatan intrakurikuler.

5
Email: prof.hartoto@yahoo.com Blog: www.fatamorghana.wordpress.com

Kegiatan intrakurikuler adalah kegiatan yang dilakukan di


sekolah dengan penjatahan waktu sesuai dengan struktur program.

Evaluasi kokurikuler adalah kegiatan yang berhubungan dengan


hal-hal berikut:

- Penilaian kokurikuler terutama dilakukan terhadap hasil


kegiatan kokurikuler yang antar lain berupa: kliping, lembar
jawaban soal, laporan praktikum, karangan, kesimpulan atau
ringkasan dari buku.

- Penilaian kokurikuler dilakukan setelah nsiswa selesai


mengerjakan setiap tugas yang diberikan.

- Hasil penilaian kokurikuler dinyatakan dalam skala 0 – 10

- Penilaian dapat dilakukan perorangan

- Nilai kokurikuler diperhitungkan untuknilai rapor.

4. Evaluasi Ekstrakurikuler

Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan diluar jam pelajaran, yang


dilkukan di sekolah ataupun di luar sekolah. Kegiatan ini di
maksudkan untuk memperluas pengetahuan siswa, mengenal
hubungan antara berbagai mata pelajaran atau bidang
pengembangan, menyalurkan bakat dan minat yang menunjang
pencapaian tujuan instruksional.

e. Jenis – jenis Alat Evaluasi

1. Tes

• Tes Tertulis

- Tes bentuk uraian yaitu semua bentuk tes yang


pertanyaannya membutuhkan jawaban dalam bentuk uraian.

- Tes Bentuk Objektif yaitu semua bentuk tes yang


mengfharuskan siswa memilih di antara kemungkinan –
kemungkinan jawaban yang telah disediakan, memberi

6
Email: prof.hartoto@yahoo.com Blog: www.fatamorghana.wordpress.com

jawaban singkat, atau mengisi jawaban pada kolom titik-titik


yang disediakan.

• Tes Lisan (Oral tes

Tes lisan merupakan alat penilaian yang pelaksanaannya


dilakukan dengan mengadakan tanya jawab secara langsung
untuk mengetahui kemampuan

Kemampuan berupa proses berfikir siswa dalam memecahkan


suatu masalah, mempertanggungjawbkan pendapat,
penggunaan bahasa, dan penguasaan materi pelajaran.

• Tes perbuatan (Ferformance Test)

Tes perbuatan adalah tes yang diberikan dalam bentuk tugas-


tugas. Pelaksanaannya dalam bentuk penampilan atau
perbuatan (praktek pengalaman lapangan, praktek lapangan
kerja, praktek olah raga, praktek laboratorium, praltek kesenian,
dan lain-laIn). Untuk melaksanakan tes perbuatan diperlukan dua
jenis alat yaitu:

- lembaran tugas (kerja) yang berisi deskripsi mengenai


instruksi (petunjuk) yang jelas sehingga siswa
mengetahui secara tepat apa yang harus dilakukan.

- lembaran pengamatan yang digunakan untuk menilai


tingkah laku siswa selama proses pelaksanaan tugas
sampai kepada hasil yang dicapai.

2. Nontes

Ditinjau dari pelaksanaannya nontes berupa:

• Wawancara, yaitu komunikasi langsung antara yang


mewawancarai dengan yang diwawancarai.

• Pengamatan (observasi), pengamatan lansung. Contohnya yaitu:

• Studi kasus ialah mempelajari individu dalam periode tertentu


secar terus menerus untuk melihat perkembangannya.

7
Email: prof.hartoto@yahoo.com Blog: www.fatamorghana.wordpress.com

• Skala penilaian (rating scale), merupakan salah satu alat


penilaian yang menggunakan skala yang telah disusun dari ujung
yang negatif sampai kepada ujung yang positif sehingga pada
skala tersebut penilai tinggal membubuhi tanda cek saja (V).

Inventory merupakan alat penilaian yang menggunakan daftar


pertanyaan yang disertai alternatif jawaban sangat setuju (SS), setuju (S),
tidak punya pendapat(TPP), tidak setuju (TS), sangat tidak setuju (STS).

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Rohani HM. 2004. Pengelolaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Arby, Sutan Santi dan syahrun, Syahmar. 1991/1992. Dasar-Dasar Kependidikan.


Jakarta: Depdikbud

Arikunto, suharsimi. 1991. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Buchari Muchtar, 1980. Teknik-teknik Evaluasi dalam Pendidikan. Bandung:


Jemmars.

Faisal Sanapiah & Hanafi Abdillah. 1983. Pendidikan Non-Formal. Surabaya. Usaha
Nasional

Mudyahardjo Redja. 2001. Pengantar Pendidikan. Jakarta. PT RajaGrafindo Persada

Nasution S. 2003. Asas-Asas Kurikulum. Jakarta. PT Bumi Aksara

Purwanto, Ngalim. 2006. Ilmu Mendidik Teoritis dan Praktis. Jakarta: Remaja Rosda
karya.

Sadulloh Uyoh. 2003. Pengantar Filsafat Pendidikan. Bandung. Alfabeta

Sahabudding. 1985. Pendidikan Non-Formal Suatu Pengantar Ke Dalam


Pemahaman Konsep Dan Prinsip Pengembangan. Ujung Pandang. IKIP Ujung
Pandang

Sudiyono, Anas, 1996. Pengantar evaluasi pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo


Persada.

Syah, Muhibbin. 2003. Psikologi Beajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

8
Email: prof.hartoto@yahoo.com Blog: www.fatamorghana.wordpress.com

Syahrun, Syahmiar. 1991. Dasar-dasar Kependidikan. Jakarta: Depdikbud.

Tirtarahardja Umar & S. L. La Silo. 2005. Pengantar Pendidikan. Jakarta. PT Rineka


Cipta

You might also like