Professional Documents
Culture Documents
Hit: 671
Setelah Imam Mahdi, satu penanda besar hari kiamat yang akan muncul adalah Dajjal. Dia berasal dari
manusia dan merupakan sosok nyata. Kemunculannya akan didahului dengan sejumlah peristiwa besar.
Di antara kewajiban seorang muslim adalah beriman kepada hari akhir dan apa yang akan terjadi
sebelum dan setelahnya. Hari kiamat tidak ada yang mengetahui kapan terjadinya kecuali Allah
Subhanahu wa Ta’ala. Jibril ‘alaihissalam bertanya kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam:
ِ مَِِِِِِِِِِِِِِا ا ْلمَسِِِِِِِِِِِِِِِْئُ ْولُ عَنْهَِِِِِِِِِِِِِِا بَِأعْلَمَِِِِِِِِِِِِِِِ مِنِِِِِِِِِِِِِِِْ السِِِِِِِِِِِِِِِّا ِئل:َ قَال.ِفََأخْبِرْنِِِِِِِِِِِِِِِي عَنِِِِِِِِِِِِِِِْ السِِِِِِِِِِِِِِِّاعَة
“Kabarkanlah kepadaku kapan terjadi hari kiamat?” Rasulullah menjawab, “Orang yang ditanya tidak
Meskipun tidak ada yang mengetahuinya kecuali Dia, namun Allah Subhanahu wa Ta’ala dan Rasul-Nya
telah menerangkan tanda-tanda yang akan muncul sebelum terjadinya. Tanda-tanda hari kiamat ada
Tanda kiamat shugra banyak jumlahnya, Di antaranya yang disebutkan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa
“(Jibril) berkata: Kabarkan kepadaku tentang tanda-tandanya. Rasulullah menjawab: Budak perempuan
melahirkan tuannya, dan kamu lihat orang yang telanjang kaki dan telanjang badan penggembala
Adapun tanda kiamat kubra, di antaranya disebutkan dalam hadits Hudzaifah bin Usaid Al-Ghifari
radhiyallahu 'anhu:
َ َف َذكَر.ٍِ إِّنهَا لَنِْ َتقُوْمَِ حَتّىِ تَرَوْنَِ قَبَْلهَا عَشْرَ آيَات:َ قَال.َ َن ْذكُرُ السِّاعَة: مَا َتذَاكَرُوْنَِ؟ قَالُوا:َ فَقَال.ُاطّلَعَِ النّبِيّ صَِلّى الُ عَلَيْهِ وَسَِّلمَ عَلَيْنَا وَ َنحْنُِ نَ َتذَاكَر
ٌجوْجَِ وَثَلَثَةَ خُسُِوْفٍ خَسِْفٌ بِا ْلمَشْرِقِ َوخَسِْف
ُ ْجوْجَِ َومَأ
ُ َلمُ وَيَأ
َ ِّشمْسِ مِنِْ َمغْرِبِهَا وَنُزُوْلَ عِيْسَِى ابْنِ مَرْيَمَِ عَلَيْهِ الس
ّ الدّخَانَِ وَالدّجّالَ وَالدّابّةَ َوطُلُوْعَِ ال
ِِِِِِِِِِْبِا ْلمَغْرِبِِِِِِِِِِ وَخَسِِِِِِِِِِْفٌ ِبجَزِيْ َرةِ ا ْلعَرَبِِِِِِِِِِ وَآخِرُ ذَلِكَِِِِِِِِِِ نَارٌ تَخْرُجُِِِِِِِِِِ مِنِِِِِِِِِِْ الْ َيمَنِِِِِِِِِِ َتطْ ُردُ النّاسَِِِِِِِِِِ إِلَى مَحْشَ ِرهِم
Rasulullah melihat kami ketika kami tengah berbincang-bincang. Beliau berkata: “Apa yang kalian
perbincangkan?” Kami menjawab: “Kami sedang berbincang-bincang tentang hari kiamat.” Beliau
berkata: “Tidak akan terjadi hari kiamat hingga kalian lihat sebelumnya sepuluh tanda.” Beliau
menyebutkan: “Dukhan (asap), Dajjal, Daabbah, terbitnya matahari dari barat, turunnya ‘Isa
‘alaihissalam, Ya’juj dan Ma’juj, dan tiga khusuf (dibenamkan ke dalam bumi) di timur, di barat, dan di
jazirah Arab, yang terakhir adalah api yang keluar dari Yaman mengusir (menggiring) mereka ke tempat
Di antara tanda kiamat kubra yang termaktub dalam hadits di atas adalah keluarnya Dajjal. Pembahasan
masalah keluarnya Dajjal merupakan pembahasan penting disebabkan beberapa faktor yang disebutkan
1. Banyaknya orang yang menisbatkan diri kepada ilmu dan dakwah meragukan akan turunnya Nabi Isa
2. Kebanyakan manusia tidak terbiasa membicarakan masalah keluarnya Dajjal dan turunnya ‘Isa bin
Maryam ‘alaihissalam.
(Lihat Qishshah Al-Masihid Dajjal wa Nuzul ‘Isa, karya Asy-Syaikh Al-Albani rahimahullahu)
Dajjal
Secara bahasa:
Disebutkan oleh Al-Imam Al-Qurthubi rahimahullahu dalam kitab beliau At-Tadzkirah bahwa lafadz Dajjal
dipakai untuk sepuluh makna. Di antaranya: Kadzdzab (tukang dusta), Mumawwih (yang menipu
manusia). Asy-Syaikh Ibnu ‘Utsaimin rahimahullahu mengatakan: “Dikatakan demikian karena dia adalah
Asy-Syaikh Ibnu ‘Utsaimin rahimahullahu mengatakan: “Seorang laki-laki pendusta (penipu) yang keluar
Para nabi telah memperingatkan akan keluarnya Dajjal. Diriwayatkan dari Abdullah bin ‘Umar
َ َتعَْلمُوْنَِِِِِِِ أَنّهُِِِِِِِ َأعْوَرُ َوأَنِِِِِِّ الَِِِِِِ لَيْسَِِِِِِِ بَِأعْوَر،ِِِِِِِِقَ ْومَهُِِِِِِِ وََلكِنِِِِِِِْ سََِِِِِِِأقُ ْولُ َلكُمِِِِِِِْ فِيْهِِِِِِِ قَوْلً لَمِِِِِِِْ َيقُلْهُِِِِِِِ نَبِيِِِِِِّ لِقَ ْومِه
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berdiri di hadapan manusia, menyanjung Allah Subhanahu wa
Ta’ala dengan sanjungan yang merupakan hak-Nya, kemudian menyebut Dajjal dan berkata: “Aku
memperingatkan kalian darinya. Tidaklah ada seorang nabi kecuali pasti akan memperingatkan kaumnya
tentang Dajjal. Nuh ‘alaihissalam telah memperingatkan kaumnya. Akan tetapi aku akan sampaikan
kepada kalian satu ucapan yang belum disampaikan para nabi kepada kaumnya: Ketahuilah dia itu buta
sebelah matanya, adapun Allah Subhanahu wa Ta’ala tidaklah demikian.” (HR. Ahmad, Al-Bukhari,
Muslim, 2930/169)
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata:
يءُ مَعَهُِ ِبمِثَالِ ا ْلجَنّةِ وَالنّارِ فَالّتِي يَقُ ْولُ إِّنهَا ا ْلجَنّةُ هِيَِ النّارُ وَإِنّيِ أُ ْنذِ ُركُمِْ َكمَا َ حدِيْثًا عَنِ الدّجَّالِ مَا
ْ ِحدّثَِ بِهِ نَبِيّ قَ ْومَهُِ؟ إِنّهُِ َأعْوَرُ َوإِنّهُِ َيج َ ِْحدُّثكُم
َ ُأَلَ أ
“Maukah aku sampaikan kepada kalian tentang Dajjal yang telah disampaikan oleh para nabi kepada
kaumnya? Dia buta sebelah matanya, membawa sesuatu seperti surga dan neraka. Yang dia katakan
surga pada hakikatnya adalah neraka. Aku peringatkan kepada kalian sebagaimana Nabi Nuh
Dari Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata:
أَلَ إِنّهُِِِِِ َأعْوَرُ َوإِنِِِِّ رَّبكُمِِِِِْ لَيْسَِِِِِ ِبَأعْوَرَ َومَكْتُوْبٌِِِِِ بَيْنَِِِِِ عَيْنَيْهِِِِِ ك ف ر،َِِِِِلعْوَرَ ا ْل َكذّاب
َ ْمَِِِِا مِنِِِِِْ نَبِيِِِِّ إِلّ َو َقدْ أَ ْنذَرَ ُأمّتَهُِِِِِ ا
“Tidak ada seorang nabi pun kecuali memperingatkan umatnya dari Dajjal. Buta satu matanya,
pendusta. Ketahuilah dia buta. Adapun Rabb kalian tidaklah demikian. Tertulis di antara dua mata
ٍِِِِِِِِِِِِِِِِِِِِِِِِِِِِِِِِِِِِِِِِِِ ِيَقْرَؤُهِ ُِِِِِِِِِِِِِِِِِِِِِِِِِِِِِِِِِِِِِِِِِِ كُلّ مُ ْؤمِنِ ٍِِِِِِِِِِِِِِِِِِِِِِِِِِِِِِِِِِِِِِِِِِ كَاتِبِ ٍِِِِِِِِِِِِِِِِِِِِِِِِِِِِِِِِِِِِِِِِِِ َوغَيْرِ كَاتِب
“Bisa dibaca oleh semua mukmin yang bisa baca tulis ataupun tidak.” (HR. Muslim 2934/105)
Banyak kejadian telah dikabarkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelang keluarnya
Dajjal. Di antara kejadian-kejadian tersebut:
Diriwayatkan dari Yusai bin Jabir: Bertiup angin di Kufah, datanglah seorang pria yang ucapannya
hanyalah: “Ya Abdullah bin Mas’ud, kiamat telah datang.” Maka beliau duduk dan bersandar kemudian
berkata: “Sesungguhnya kiamat tak akan terjadi hingga tidak dibagikan lagi warisan dan tidak
bergembira dengan ghanimah.” Beliau berisyarat dengan tangannya ke arah Syam seraya berujar: “Akan
ada musuh yang berkumpul untuk menyerang kaum muslimin maka kaum muslimin pun berkumpul untuk
melawan mereka.” Aku katakan: “Romawi yang anda maksud?” Beliau menjawab: “Ya. Ketika itu akan
terjadi peperangan yang dahsyat. Majulah kaum muslimin siap untuk mati (membela agama), tak akan
kembali kecuali dalam keadaan menang. Bertempurlah kedua pasukan tersebut hingga terhalangi waktu
malam. Maka kembalilah dua kelompok tersebut tanpa ada pemenang dan pasukan yang siap mati telah
tiada. Kemudian maju sekelompok kaum muslimin yang siap untuk mati, tidak pulang kecuali dalam
keadaan menang. Mereka bertempur hingga sore kemudian kembalilah dua kelompok tersebut tanpa ada
pemenang dan pasukan yang siap mati pun habis. Di hari keempat majulah sisa pasukan kaum muslimin.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berikan kemenangan kepada mereka. Mereka membunuh musuh dalam
jumlah yang tak pernah terlihat sebelumnya. Hingga ada seekor burung yang terbang ke arah mereka
mati sebelum bisa melintasi semuanya. Ketika itu ada orang-orang yang mencari keluarga bapaknya
hanya mendapatkan seorang saja padahal sebelumnya mereka berjumlah seratus orang. (Kalau begini
keadaannya) dengan ghanimah seperti apa dia akan gembira? Atau warisan seperti apa dibagikan? Ketika
dalam keadaan demikian, mereka mendengar sesuatu yang lebih besar dari itu. Datang seseorang yang
berteriak (bahwa) Dajjal telah mendatangi keluarga mereka. Maka mereka pun membuang ghanimah
dari tangan-tangan mereka, dan mengirim sepuluh pasukan berkuda sebagai mata-mata. Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata: ‘Sungguh aku tahu nama-nama mereka dan nama-nama ayah
mereka serta warna kuda-kuda mereka. Mereka adalah pasukan berkuda yang terbaik di muka bumi
ketika itu atau di antara pasukan berkuda yang terbaik di muka bumi ketika itu’.” (HR. Muslim no. 2899)
Dari Nafi’ bin ‘Utbah radhiyallahu 'anhu: Kami bersama Rasulullah dalam satu peperangan. Datang
kepada Nabi satu kaum dari Maghrib memakai pakaian dari wol (bulu domba). Mereka bertemu
Rasulullah di sebuah bukit dalam keadaan berdiri sedangkan Rasulullah duduk. Batinku berkata:
‘Datangilah mereka dan berdirilah antara mereka dengan Rasulullah agar jangan sampai mereka
menculik Rasulullah’. Kemudian aku berkata (dalam hati, -pen.): ‘Mungkin beliau ingin berbicara khusus
bersama mereka.’ Aku pun mendatangi mereka dan duduk di antara Rasulullah dan mereka. Aku hafal
dari beliau empat kalimat, aku hitung dengan jariku. Beliau berkata: ‘Kalian akan berperang melawan
jazirah Arab dan Allah berikan kemenangan kepada kalian. Kemudian memerangi Persia dan kalian pun
menang. Kalian memerangi Romawi kalian pun diberikan kemenangan oleh Allah. Dan kemudian kalian
berperang melawan Dajjal, Allah juga memberikan kemenangan untuk kalian.” (HR. Muslim no. 2900)
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata: “Tidak akan
terjadi hari kiamat hingga orang Romawi datang di A’maq atau Dabiq (dua tempat di Syam). Keluarlah
pasukan dari Madinah untuk menghadapi mereka. Mereka adalah di antara penduduk bumi yang terbaik
ketika itu. Ketika mereka telah berhadapan, orang Romawi berkata: ‘Biarkanlah kami memerangi orang-
orang yang telah ditawan dari kaum kami.’ Kaum muslimin berkata: ‘Tidak, kami tak akan membiarkan
kalian memerangi saudara kami.’ Akhirnya mereka pun bertempur. Larilah sepertiga pasukan yang Allah
tak akan memberi taubat kepada mereka, sepertiga pasukan muslimin terbunuh dan mereka adalah
syuhada yang paling afdhal di sisi Allah, sepertiga pasukan lagi yang tersisa mendapat kemenangan dan
mereka tak akan terkena fitnah (ujian) selamanya. Mereka menguasai Konsthantiniyah (Konstantinopel,
dahulu merupakan ibukota Romawi Timur, red.). Ketika mereka tengah membagi rampasan perang dan
telah menggantungkan pedang mereka di pohon zaitun, berteriaklah setan: ‘Masihid (Dajjal) telah
mendatangi keluarga kalian.’ Mereka pun keluar, padahal itu adalah berita batil. Ketika mereka sampai
di Syam, keluarlah Dajjal….” (HR. Muslim no. 2897)
Dari Ummu Syarik radhiyallahu 'anha, beliau mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata:
ٌ هُمِِِِِِْ قَلِ ْيل:َ فَأَيْنَِِِِِِ ا ْلعَرَبُِِِِِِ يَ ْومَئِذٍ؟ قَال،ِِِِِِ يَِِِِِا رَسُِِِِِِوْلَ ال:ٍِِِِِِ قَالَتِِِِِِْ أُمِِِِِّ شَرِيْك.ِلَيَفِرّنِِِِِّ النّاسُِِِِِِ مِنَِِِِِِ الدّجّالِ فِِِِِِي ا ْلجِبَال
“Sungguh manusia akan melarikan diri dari Dajjal ke gunung-gunung.” Ummu Syarik berkata: “Ya
Rasulullah, di mana orang-orang Arab ketika itu?” Beliau menjawab: “Mereka sedikit.” (HR. Muslim no.
2945)
5. Sebelum keluarnya Dajjal, manusia tertimpa tiga paceklik yang dahsyat sehingga mereka mengalami
kelaparan. Allah Subhanahu wa Ta’ala memerintahkan langit di tahun pertama untuk menahan sepertiga
hujan, memerintahkan bumi untuk menahan sepertiga tumbuhannya. Kemudian Allah Subhanahu wa
Ta’ala perintahkan langit di tahun kedua untuk menahan dua pertiga hujannya dan memerintahkan
tanah untuk menahan dua pertiga tanamannya. Selanjutnya Allah Subhanahu wa Ta’ala perintahkan
langit di tahun ketiga menahan semua hujannya, tak ada yang turun satu tetespun dan memerintahkan
tanah untuk menahan semua tumbuh-tumbuhan. (Sebagaimana dalam hadits Abu Umamah radhiyallahu
'anhu dan Asma` bintu Yazid Al-Anshariyah radhiyallahu 'anha. Lihat kitab Qishshatu Masihid Dajjal wa
Sebabnya adalah karena satu amarah. Ummul Mukminin Hafshah bintu ‘Umar radhiyallahu 'anhuma
berkata kepada Abdullah bin ‘Umar radhiyallahu 'anhuma: “Tidakkah kau tahu bahwasanya Rasulullah
“Dia keluar hanyalah karena satu amarah yang ia rasakan.” (HR. Muslim no. 2932)
Diriwayatkan dari An-Nawwas bin Sam’an radhiyallahu 'anhu: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam
pernah menyebutkan perkara Dajjal pada satu hari. Beliau merendahkan dan kadang mengeraskan
suaranya hingga kami menyangka dia ada di pojok kebun korma. Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam
berkata:
ٌسهِ وَالُ خَلِ ْيفَتِي عَلَى كُلّ مُسِْلمٍ إِنّهُ شَابّ َقطَط
ِ ْستُ فِ ْيكُمْ فَامْرُؤٌ حَجِيْجُ نَف
ْ َغَيْرُ الدّجّالِ أَخْ َوفُنِي عَلَ ْيكُمْ إِنْ يَخْرُجْ وَأَنَا فِ ْيكُمْ فَأَنَا حَجِيْجُهُ دُوْنَكُمْ َوإِنْ يَخْرُجْ وَل
َ إِنّ هُ خَا ِر جٌ خَلّةً بَيْ نَ الشّا مِ وَا ْلعِرَا قِ َفعَا ثَ َيمِيْنًا َوعَا ث،ِ َفمَ نْ َأدْرَكَ هُ مِ ْنكُ مْ فَلْ َيقْرَأْ عَلَيْ هِ فَوَاتِ حَ سُوْ َرةِ ا ْلكَهْ ف،ٍعَيْنُ هُ طَافِئَةٌ كَأَنّي أُشَّبهُ هُ ِبعَ ْبدِ ا ْلعُزّى بْ نِ َقطَ ن
“Selain Dajjal lebih aku takutkan (menimpa) kalian. Karena jika Dajjal keluar dan aku masih ada di
antara kalian niscaya aku akan menjadi pelindung kalian. Jika dia keluar ketika aku telah tiada maka
setiap muslim akan menjadi pembela dirinya sendiri. Allah yang akan menjaminku membela setiap
muslim. Dia adalah seorang pemuda yang sangat keriting, matanya tidak ada cahayanya, aku mengira
dia mirip dengan Abdul ‘Uzza bin Qathan. Barangsiapa di antara kalian mendapatinya bacalah awal surat
Al-Kahfi. Dia akan keluar dari jalan antara Syam dan Irak, berjalan ke kiri dan ke kanan. Wahai hamba-
Dajjal merupakan cobaan paling besar yang menimpa manusia di dunia. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda:
“Wahai manusia, sesungguhnya tidak ada makhluk di muka bumi ini sejak Allah menciptakan Adam
sampai hari kiamat yang fitnahnya lebih besar daripada Dajjal.” (HR. Muslim no. 2946)
ِمَِِِِِِِِِِِِِِِِِا بَيْنَِِِِِِِِِِِِِِِِِِ خَلْقِِِِِِِِِِِِِِِِِِ آدَمَِِِِِِِِِِِِِِِِِِ إِلَى قِيَامِِِِِِِِِِِِِِِِِِ السِِِِِِِِِِِِِِِِِِّاعَةِ خَلْقٌِِِِِِِِِِِِِِِِِِ َأكْبَرُ مِنِِِِِِِِِِِِِِِِِِْ الدّجّال
“Tidak ada antara penciptaan Adam dan hari kiamat makhluk yang lebih besar dari Dajjal (dalam satu
riwayat: fitnah yang lebih besar dari fitnah Dajjal).” (HR. Muslim no. 2946)
Tidak ada satu negeri pun di bumi ini kecuali akan didatangi dan dikuasai Dajjal, kecuali Makkah dan
Madinah. Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu menceritakan bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam
berkata:
ٍخةِ فَتَرْجُ فُ ا ْل َمدِيْنَةُ ثَلَ ثَ َرجَفَا ت ُ ُلَيْ سَ مِ نْ َبَلدٍ إِلّ سَ َيطَ ُؤهُ الدّجّالُ إِلّ مَكّةَ وَا ْل َمدِينَةَ وَلَيْ سَ نَقْ بٌ مِ نْ أَنْقَابِهَا إِلّ عَلَيْ هِ ا ْلمَلَ ِئكَةُ صَافّ ْينَ َتحْر
َ ْسهَا فَيَنْ ِزلُ بِال سّب
“Tidak ada satu negeri pun kecuali akan didatangi (dikuasai) Dajjal kecuali Makkah dan Madinah. Tidak
ada satu celah pun di negeri tersebut kecuali ada malaikat yang menjaganya. Kemudian Dajjal datang ke
suatu daerah -di luar Madinah- yang tanahnya bergaram. Bergoyanglah Madinah tiga kali, Allah keluarkan
dengan sebabnya semua orang kafir dan munafiq dari Madinah.” (HR. Muslim no. 2943)
Di antara negeri yang tidak didatangi (tidak dikuasai) Dajjal adalah Baitul Maqdis dan bukit Tursina.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata: “Dia akan tinggal selama 40 hari mendatangi semua
tempat kecuali empat masjid: Masjidil Haram, Masjid Madinah, Bukit Tursina (Palestina), dan Masjidil
Aqsha (Palestina).” (HR. Ahmad dan lainnya. Asy-Syaikh Al-Albani rahimahullahu berkata sanadnya
“…Kami berkata: ‘Ya Rasulullah, berapa lama Dajjal tinggal di bumi?’ Rasulullah berkata: ‘40 hari. Satu
harinya seperti satu tahun, kemudian seperti sebulan, kemudian seperti sepekan, kemudian hari-hari
lainnya seperti hari kalian sekarang…’.” (HR. Muslim no. 2937)
Setelah Dajjal tinggal di bumi 40 hari, Allah Subhanahu wa Ta’ala pun menurunkan Nabi ‘Isa
َُِِِِيخْرُجُِِِِ الدّجّالُ فِِِِي ُأمّتِِِِي فَ َي ْمكُثُِِِِ أَرْ َبعِيْنَِِِِ يَوْمًِِِا فَيَ ْبعَثُِِِِ الُِِِ عِيْسَِِِِى ابْنَِِِِ مَرْيَمَِِِِ كَأَنّهُِِِِ عُرْ َوةُ بْنُِِِِ مَسِِِ ِْعُ ْودٍ فَ َيطْلُبُهُِِِِ فَُيهْلِكُه
“Dajjal keluar di antara umatku selama 40 hari, kemudian Allah Subhanahu wa Ta’ala mengutus Isa bin
Maryam ‘alaihissalam yang mirip dengan ‘Urwah bin Mas’ud. ‘Isa ‘alaihissalam mencarinya dan
“Dajjal dikejar oleh Nabi ‘Isa ‘alaihissalam hingga mendapatkannya di Bab Ludd (satu negeri dekat
Baitul Maqdis –Palestina, red.). Beliau pun membunuhnya.” (HR. Muslim no. 2937)
“Ketika musuh Allah Subhanahu wa Ta’ala (yakni Dajjal, -pen.) melihat Nabi ‘Isa ‘alaihissalam,
melelehlah (tubuhnya) sebagaimana garam meleleh di air. Seandainya dibiarkan niscaya akan meleleh
hingga binasa, akan tetapi Allah membunuhnya melalui tangan ‘Isa ‘alaihissalam, memperlihatkan
darahnya kepada mereka di tombak Nabi ‘Isa ‘alaihissalam.” (HR. Muslim 2897)
Inilah sekelumit permasalahan Dajjal yang perlu kita ketahui dan imani. Mudah-mudahan Allah
Subhanahu wa Ta’ala menjaga kita dari fitnah Dajjal dan menambah keimanan kita.
Sumber :
www.asysyariah.com