You are on page 1of 3

Klaim Kiamat: Klaim Semu

Oleh:

Dalam salah satunya haditsnya Rasulullah saw bersabda, "Aku diutus, sedangkan dekatnya
kiamat seperti dekatnya dua jari ini (seraya Rasul memberi isyarat dengan jari telunjuk dan
jari tengahnya dengan posisi berdempet)." Dalam hadits yang lain diterangkan bahwa umat
Nabi Muhammad saw telah berada diwaktu ashar yang sudah hampir senja. Begitulah umat
Nabi Muhammad saw yang berada dipenghujung zaman.

Sudah sedemikian dekatkah kiamat? Pertanyaan yang siapapun saja tidak akan bisa
menjawabnya. Kecuali Allah Swt Yang Maha Tahu.

Hanya tentang kiamat ini Al-Qur'an telah banyak memberi informasi situasinya. Seperti ayat
"Apabila bumi digoncangkan dengan sekeras-kerasnya, dan gunung-gunung dihancurkan
selumat-lumatnya, maka jadilah ia debu yang beterbangan." (QS. 56:4-6), juga ayat "Ketika
bumi digoncangkan sekeras-kerasnya, dan bumi mengeluarkan semua isinya, manusia
bertanya: 'Mengapa menjadi begini?', dihari itu bumi akan menceritakan beritanya bahwa
Tuhanmu telah memerintahkan seperti itu." (QS. 99:1-5), dan ayat "Wahai manusia, insyaflah
pada Tuhanmu, bahwa goncangan Sa'ah itu adalah sesuatu yang amat dahsyat." (QS. 22:1).
Dan masih banyak lagi ayat-ayat yang mengisahkan tentang prahara hari kiamat ini.

Tentang asyrathus sa'ah (tanda-tanda kiamat) hadits pun sangat banyak yang menjelaskan.
Ada hadits yang menjelaskan awal mula terjadinya kiamat adalah keluarnya matahari dari
ufuk barat, ada yang menjelaskan dimulai dengan keluarnya 'seekor hewan' yang bersamaan
dengan Dajjal, ada yang dimulai dengan turunnya Imam Mahdi al-Muntadhar, dll. Tentang Al-
Mahdi ini Ibnu Khaldun telah melakukan penelitian mendalam terhadap hadits-hadits yang
berkenaan.

Yang paling tidak dimengerti dan membuat resah adalah banyaknya statemen-statemen
tentang kiamat akhir-akhir ini. Masih ingatkah kita kasus Sekte Kiamat yang menamakan diri
dengan Pondok Nabi di tahun 2003, yang mengatakan bahwa kiamat akan terjadi pada 10
November 2003? Atau masih ingatkah kita akan kasus tersebarnya isu bahwa pada tanggal 9
bulan 9 tahun "99 akan terjadi kiamat, karena saat itu posisi bumi terletak satu garis dengan
benda langit lainnya dan menyebabkan gravitasi berganda?
Memang statemen kontroversi semacam ini sudah bukan barang baru lagi dalam dunia Islam.
Dalam sejarah Islam sudah banyak tercatat 'orang-orang berani' seperti ini. Tercatat As-Suhaili
yang mengatakan umur dunia hanya 500 tahun setelah hijrahnya Nabi Muhammad saw. Ya'qub
ibn Ishaq, seorang yang dikenal ahli ilmu bintang ini mengatakan bahwa umur dunia hanya 693
tahun setelah hijrah. Syadzan al-Balkhi mengklaim 320 tahun setelah hijrah. Naufil al-Rumi
yang hidup pada masa pemerintahan Bani Umayyah mengatakan 960 tahun. Dan Jaras
mengklaim hitungan yang sama dengan Naufil.

Dari semua klaim tentang hancurnya dunia di atas sudah jelas-jelas salah. Karena hitungan
yang mereka yakini hingga detik ini sudah terlewat sembilan abad. Hal ini juga ditegaskan
oleh Syekh Thanthawi Jauhari bahwa prediksi semacam itu hanyalah perhitungan yang semu
(takhmin wa takhyil).

Wacana terbaru saat ini adalah klaim James Scotti dari Universitas Arizona yang telah
mengamati asteroid XF 11 dengan melalui teleskop 36 inci pada 06 Desember 1997. Dia
menyatakan bahwa kemungkinan XF 11 untuk menghatam bumi terjadi pada tahun 2028.
Sedangkan menurut perhitungan pada tanggal 23 Maret 1998, posisi terdekat asteroid XF 11
pada 26 Oktober 2028 adalah 600.000 mil atau sekitar 954.340 km dengan kecepatan
mendekati 13.914 km/detik. Perhitungan ini dilakukan oleh Donald K. Yeomans dan Paul W.
Chodas, seorang astronom NASA yang khusus melakukan prediksi garis orbit komet, asteroid,
planet dan benda angkasa lain di bawah sistem tata surya matahari dengan bantuan
komputer.

Jadwal kedatangan Asteroid XF 11, -menurut mereka- adalah pada 26 Oktober 2028 sore pukul
13.30 waktu pantai timur AS (atau 01.30 dini hari WIB). Saat itu, NEO (Near Earth Object),
yaitu XF 11 sudah berada pada jarak 26.000 mil atau bisa lebih dekat lagi! Dan membenturnya
XF 11 pada bumi ini merupakan alamat buruk bagi penduduk bumi.

Ketika XF 11 menabrak bumi kecepatannya diperkirakan mencapai 45.000 km per jam atau
setara dengan 100 kali kecepatan peluru yang ditembakkan! Apakah ini yang akan
menyebabkan kiamat? Mungkin tidak, mungkin ya!

Di tempat lain, ditemukan sebuah kajian yang sama sekali bertolak belakang dengan hasil
penelitian James Scotti di atas. Kajian ini ditemukan oleh Agus Musthafa. Agus Musthafa
dalam bukunya, Ternyata Akhirat Tidak Kekal mencantumkan hasil riset bahwa umur alam ini
adalah 30 miliar tahun. Klaim ini didapat dari penafsiran terhadap firman Allah yang
menjelaskan tentang penciptaan alam semesta yang memerlukan waktu 6 hari. Dan waktu 6
hari ini dalam ilmu astronomi memiliki kadar 30 miliar. Jadi, sekarang umur alam semesta
masih 12 miliar tahun. Maka, alam ini masih akan terus berkontraksi selama 18 miliar tahun
lagi. Otomatis penafsiran ini juga berimplikasi bahwa penciptaan alam semesta hingga detik
ini masih belum selesai, karena untuk mencapai waktu 30 miliar tahun masih kurang 18 miliar
tahun lagi. Maka, diperkirakan kiamat akan terjadi sekitar 18 miliar tahun lagi (!)

Yang menarik dari tulisan Agus Musthafa ini adalah gaya menafsiri 6 hari penciptaan alam
semesta yang berakhir dengan kesimpulan "penciptaan alam hingga sekarang masih belum
selesai!" Sayangnya, klaim ini tidak disertai dengan landasan-landasan kuat dari pendapat
mufassirin tentang 6 hari penciptaan alam tersebut.

Nah, sepertinya perbedaan hasil riset ini lebih menjauhkan lagi panggang dari api; klaim yang
semula menjadi keyakinan, justeru menjadi aktifis 'penyumbang kebingungan'. Ini semua
tanda bahwa sains berada dalam "daftar tanpa nomor" dalam kamus keyakinan (i'tiqad)
setelah al-Qur'an dan hadits Rasul, serta yang terpenting, klaim-klaim yang baru ini juga sama
dengan pernyataan Syekh Thanthawi Jauhari; "sebuah klaim semu." Ini adalah bukti hadits
bahwa ilmu perbintangan adalah ilmun la yanfa' wa jahlun la yadhurr (ilmu yang tidak banyak
bermanfaat dan tidak tahu pun tidak jadi masalah), sebagaimana yang dikutip Al-Ghazali
dalam Ihya-nya.

Di terakhir pembahasan ini ada baiknya dikutip sebuah perkataan Sufyan ibn 'Uyainah yang
ditulis oleh Jalaluddin as-Suyuthi dalam Ad-Durr al-Mantsur-nya serta diriwayatkan oleh Ibnu
al-Mundhir dan Ibnu Abi Hatim bahwa setiap ayat yang diawali dengan kalimat ma yudrika
adalah sebuah hal yang dirahasiakan oleh Allah. sedangkan setiap ayat yang diawali wa ma
adraka berarti hal yang telah Allah kabarkan kepada Nabi Muhammad saw (bukan rahasia).
Dan lafadz Sa'ah (kiamat) dalam al-Qur'an memakai ma yudrika. Allahu a'lam.

You might also like