Professional Documents
Culture Documents
Meskipun leukoplakia tidak termasuk dalam jenis tumor, lesi ini sering meluas sehingga
menjadi suatu lesi pre-cancer. Leukoplakia merupakan suatu istilah lama yang digunakan
untuk menunjukkan adanya suatu bercak putih atau plak yang tidak normal yang terdapat
pada membran mukosa. Pendapat lain mengatakan bahwa leukoplakia hanya merupakan
suatu bercak putih yang terdapat pada membran mukosa dan sukar untuk dihilangkan atau
terkelupas.
Mukosa rongga mulut merupakan bagian yang paling mudah mengalami perubahan,
karena lokasinya yang sering berhubungan dengan pengunyahan, sehingga sering pula
mengalami iritasi mekanis. Di samping itu, banyak perubahan yang sering terjadi akibat
adanya kelainan sistemik. Perlu diingat bahwa kelainan yang terjadi pada umumnya
memberikan gambaran yang mirip antara yang satu dengan yang lainnya, sehingga dapat
menimbulkan kesukaran dalam menentukan diagnosis yang tepat.
Faktor-faktor yang berperan adalah iritasi kimia melalui tembakau atau faktor
mekanis melalui pemasangan gigi palsu yang tidak baik, alkohol dan infeksi CandidaY3
terkena iritan terus-menerus (penggemar pizza panas) dan Human Papiloma Virus sero tipe
16. Karena gambaran klinisnya berupa suatu plak putih pada permukaan membrana mukosa
dan leukoplakia oral lebih sering terjadi pada pria, maka penggolongannya sering diabaikan.
Di Asia Tenggara, frekuensi tumor ganas rongga mulut lebih tinggi bila dibandingkan
dengan negara lainnya di seluruh dunia. Keadaan yang demikian diduga ada hubungannya
dengan kebiasaan mengunyah tembakau yang dilakukan sebagian masyarakat di kawasan
Asia.
DEFINISI
Batasan leukoplakia telah dipakai di masa lalu oleh ahli kulit dan ahli kebidanan
untuk menunjukkan suatu penebalan putih pada mukosa mulut atau vulva yang menunjukkan
perubahan dini, in situ dan anaplastik. Berdasarkan konsep yang diterima oleh World Health
Organization maka batasan leukoplakia adalah lesi yang tidak ada konotasi histologinya dan
dipakai hanya sebagai deskripsi klinis. Jadi definisinya adalah suatu penebalan putih yang
tidak dapat digosok sampai hilang dan tidak dapat digolongkan secara klinis atau histologi
sebagai penyakit-penyakit spesifik lainnya (contoh: seperti likhen planus, lupus eritematosus,
kandidiasis, white sponge naevus).
ETIOLOGI
Etiologi yang pasti dari leukoplakia sampai sekarang belum diketahui dengan pasti,
tetapi predisposisi terdiri dari berbagai faktor yaitu faktor lokal, faktor sistemik dan
malnutrisi vitamin. Faktor lokal yang diduga sebagai predisposisi terjadinya leukoplakia
diantaranya adalah trauma yang menyebabkan iritasi kronis misal trauma akibat gigitan tepi
atau akar gigi yang tajam, iritasi dari gigi yang malposisi, kebiasaan jelek menggigit-gigit
jaringan mulut, pipi, maupun lidah. Faktor lokal yang lain adalah kemikal atau termal,
misalnya pada penggunaan bahan-bahan yang kaustik mungkin diikuti oleh terjadinya
leukoplakia dan perubahan keganasan.
Kemungkinan lain adalah adanya penyakit sistemik, misalnya sipilis. Pada penderita
dengan penyakit sipilis pada umumnya ditemukan adanya “syphilis glositis”. Candidiasis
yang kronik dapat menyebabkan terjadinya leukoplakia. Hal ini telah dibuktikan oleh peneliti
yang melakukan biopsi di klinik. Ternyata, dari 171 penderita candidiasis kronik, 50 di
antaranya ditemukan gambaran yang menyerupai leukoplakia.
Telah banyak diketahui bahwa alkohol merupakan salah satu faktor yang
memudahkan terjadinya leukoplakia, karena pemakaian alkohol dapat menimbulkan iritasi
pada mukosa. Leukoplakia juga dapat terjadi karena adanya infeksi bakteri, penyakit
periodontal yang disertai higiene mulut yang jelek.
GAMBARAN KLINIS
Penderita leukoplakia tidak mengeluhkan rasa nyeri, tetapi lesi pada mulut tersebut
sensitif terhadap rangsangan sentuh, makanan panas dan makanan yang pedas.
Secara klinis, lesi tampak kecil, berwarna putih, terlokalisir, barbatas jelas, dan
permukaannya tampak melipat. Bila dilakukan palpasi akan terasa keras, tebal, berfisure,
halus, datar atau agak menonjol. Kadang-kadang lesi ini dapat berwarna seperti mutiara putih
atau kekuningan. Pada perokok berat, warna jaringan yang terkena berwarna putih
kecoklatan. Ketiga gambaran tersebut di atas lebih dikenal dengan esbutan “speckled
leukoplakia”.
Erosif leukoplakia berwarna putih dan mengkilat seperti perak dan pada umumnya
sudah disertai dengan indurasi. Pada palpasi, permukaan lesi mulai terasa kasar dan dijumpai
juga permukaan lesi yang erosive.
GAMBARAN HISTOPATOLOGIS
Pemeriksaan histopatologis akan membantu menentukan penegakan diagnosis
leukoplakia. Bila diikuti dengan pemeriksaan histopatologi dan sitologi, akan tampak adanya
perubahan keratinisasi sel epitelium, terutama pada bagian superfisial.Secara mikroskopis,
perubahan ini dapat dibedakan menjadi 5 bagian, yaitu hiperkeratosis, hiperparakeratosis,
akantosis, diskeratosis atau displasia, carcinoma in situ.
Pada hiperkeratosis proses ini ditandai dengan adanya suatu peningkatan yang
abnormal dari lapisan ortokeratin atau stratum corneum, dan pada tempat-tempat tertentu
terlihat dengan jelas. Dengan adanya sejumlah ortokeratin pada daerah permukaan yang
normal maka akan menyebabkan permukaan epitel rongga mulut menjadi tidak rata, serta
memudahkan terjadinya iritasi.
Akantosis adalah suatu penebalan dan perubahan yang abnormal dari lapisan
spinosum pada suatu tempat tertentu yang kemudian dapat menjadi parah disertai
pemanjangan, penebalan, penumpukan dan penggabungan dari retepeg atau hanya
kelihatannya saja. Terjadinya penebalan pada lapisan stratum spinosum tidak sama atau
bervariasi pada tiap-tiap tempat yang berbeda dalam rongga mulut. Bisa saja suatu penebalan
tertentu pada tempat tertentu dapat dianggap normal, sedang penebalan tertentu pada daerah
tertentu bisa dianggap abnormal. Akantosis kemungkinan berhubungan atau tidak
berhubungan dengan suatu keadaan hiperortikeratosis maupun parakeratosis. Akantosis
kadang-kadang tidak tergantung pada perubahan jaringan yang ada di atasnya.
Carsinoma in situ secara klinis tampak datar, merah, halus, dan granuler. Mungkin
secara klinis carcinoma in situ kurang dapat dilihat. Hal ini berbeda dengan hiperkeratosis
atau leukoplakia yang dalam pemeriksaan intra oral kelainan tersebut tampak jelas. Pada
umumnya, antara displasia dan carsinoma in situ tidak memiliki perbedaan yang jelas.
Displasia mengenai permukaan yang luas dan menjadi parah, menyebabkan perubahan dari
permukaan sampai dasar. Bila ditemukan adanya basiler hiperlpasia maka didiagnosis
sebagai
DIAGNOSIS
DIFERENTIAL DIAGNOSIS
Leukoplakia memiliki gambaran klinis yang mirip dengan beberapa kelainan. Oleh
karena itu, diperlukan adanya “diferensial diagnosis” atau diagnosis banding untuk
membedakan apakah kelainan tersebut adalah lesi leukoplakia atau bukan. Pada beberapa
kasus, leukoplakia tidak dapat dibedakan dengan lesi yang berwarna putih di dalam rongga
mulut tanpa dilakukan biopsy. Jadi, cara membedakannya dengan leukoplakia adalah dengan
pengambilan biopsi. Ada beberapa lesi berwarna putih yang juga terdapat dalam rongga
mulut, yang memerlukan diagnosis banding dengan leukoplakia. Lesi tersebut antara lain:
syphililitic mucous patches; “lupus erythematous” dan ” white sponge nevus”; infeksi
mikotik, terutama kandidiasis; white folded gingivo stomatitis; serta terbakarnya mukosa
mulut karena bahan-bahan kimia tertentu, misalnya minuman atau makanan yang pedas.
Untuk menentukan diagnosis yang tepat, perlu dilakukan pemeriksaan yang teliti baik secara
klinis maupun histopatologis, karena lesi ini secara klinis mempunyai gambaran yang serupa
dengan “lichen plannus” dan “white sponge naevus”.
Untuk menentukan diagnosis yang tepat, perlu dilakukan pemeriksaan yang teliti baik
secara klinis maupun histopatologis, karena lesi ini secara klinis mempunyai gambaran yang
serupa dengan “lichen plannus” dan “white sponge naevus”.
PENATALAKSANAAN
PROGNOSIS
Apabila permukaan jaringan yang terkena lesi leukoplakia secara klinis menunjukkan
hiperkeratosis ringan maka prognosisnya baik. Tetapi, bila telah menunjukkan proses
diskeratosis atau ditemukan adanya sel-sel atipia maka prognosisnya kurang
menggembirakan, karena diperkirakan akan berubah menjadi suatu keganasan.
RANGKUMAN
Leukoplakia merupakan salah satu kelainan yang terjadi di mukosa rongga mulut.
Meskipun leukoplakia tidak termasuk dalam jenis tumor, lesi ini sering meluas sehingga
menjadi suatu lesi pre-cancer. Leukoplakia suatu penebalan putih yang tidak dapat digosok
sampai hilang dan tidak dapat digolongkan secara klinis atau histologi sebagai penyakit-
penyakit spesifik lainnya
Etiologi yang pasti dari leukoplakia sampai sekarang belum diketahui dengan pasti,
tetapi predisposisi terdiri dari berbagai faktor yaitu faktor lokal, faktor sistemik dan
malnutrisi vitamin.
Adams G.Leukoplakia, dalam Boies Buku Ajar Penyakit THT Edisi 6. Editor Hrjanto E dan
Kuswidayanti S. EGC. Jakarta.1997:389-390
Crivelini Macedo M. PCNA and p53 Expression in Oral Leukoplakia With Different
Degrees of Keratinization. Journal of Applied Oral Science.
www.faculdadeodontologia.com
Williams Darren R. Dental health and Leukoplakia. diakses tanggal 5 mei 2009.
www.webMD.com
Zafiral. Dkk. 1995. Ilmu Bedah Umum. Bagian Bedah FK Universitas Indonesia. Binarupa
Aksara. Jakarta. Hal ; 377