Professional Documents
Culture Documents
Penelitian ini merupakan percobaan pot di rumah kaca, dilaksanakan pada bulan
Desember 2001 sampai April 2002. Penelitian ini menggunakan pupuk kandang sapi
sebagai bahan organik dan tanah pasir dari Pantai Glagah, Kulonprogo, Yogyakarta.
Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh takaran pupuk kandang sapi dan lama
inkubasi campuran tanah dan pupuk kandang tersebut terhadap perubahan sifat-sifat
tanahnya dan pertumbuhan caisim di tanah tersebut.
Penelitian dilakukan dengan menggunakan rancangan acak lengkap faktorial,
terdiri atas 2 faktor dengan 3 ulangan. Faktor pertama adalah takaran pupuk kandang
sapi terdiri atas 3 aras yaitu 0, 20 dan 40 ton/ha dan faktor kedua adalah lama inkubasi
yang terdiri atas 3 aras yaitu 2, 4 dan 8 minggu. Paralon dengan diameter 15 cm
digunakan sebagai pot, dibagi menjadi 3 bagian yaitu 0-10 cm, 10-30 cm, dan 30-50 cm
yang dihubungkan/disambungkan dengan lakban. Bagian bawah paralon dilapisi kain
kasa supaya tanah tidak keluar tetapi air dapat keluar. Percobaan terdiri atas 2 unit
yaitu percobaan tanpa tanaman untuk melihat perubahan sifat-sifat tanah dan
percobaan memakai tanaman sebagai indikator untuk melihat pengaruhnya terhadap
pertumbuhan tanaman. Untuk mengetahui faktor mana yang berpengaruh nyata
dilakukan analilsa sidik ragam (ANOVA) dan untuk mengetahui perlakuan yang berbeda
nyata diuji dengan uji jarak berganda DUNCAN pada tingkat kemuradan 5 %.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tanah yang dipakai bertekstur agak kasar
(geluh pasiran), porositas tinggi, kemampuan mengikat air rendah; KPK, bahan organik,
NH4 maupun NO3 tersedia rendah. Kandungan bahan organik dan NH4 maupun NO3 pupuk
kandang sapi yang dipakai berharkat cukup. Pemberian pupuk kandang sapi 20 ton/ha
nyata menurunkan BV jeluk 10 - 30 cm dan pori drainase cepat jeluk 10 – 30 cm,
meningkatkan konsentrasi NH4 jeluk 10 – 30 cm dan 30 -50 cm konsentrasi NO3 jeluk 10
– 30 cm maupuin 30 – 50 cm dan berat segar trubus dibanding lama inkubasi 2 minggu
dan 4 minggu. Berdasarkan data parameter-parameter pertumbuhan yang dihasilkan,
kombinasi perlakuan terbaik adalah D2I2 (takaran 20 ton/ha pupk kandang sapi dan lama
inkubasi 4 minggu).
Schnitzer, 1991). Pengaruh bahan tanah dan pupuk kandang (I) yang
organik bagi kesuburan biologis tanah dibedakan menjadi tiga aras yaitu 2
adalah untuk membentuk jaringan minggu (I1), 4 minggu (I2) dan 8 minggu
tubuh mikroorganisme dan sumber (I3). Setiap kombinasi perlakuan
energi bagi mikroorganisme tanah diulang tiga kali sehingga jumlah total
sehingga populasi mikroorganisme paralon yang dibutuhkan adalah 27
meningkat sehingga meningkatkan buah. Percobaan terdiri atas 2 unit
ketersediaan unsur hara (Buckman & yaitu percobaan tanpa tanaman dan
Brady, 1982; Widiana, 1994). pakai tanaman caisim dengan
Bahan organik mampu penjelasan sebagai berikut : Sebanyak
memperbaiki kualitas tanah apabila 8 kg contoh tanah (kering angin
telah mengalami perombakan yang berdiameter 2 mm) dicampur merata
cukup. Permasalahan yang sering dengan pupuk kandang (sesuai dosis
dihadapi adalah dalam hal menentukan perlakuan) dan seterusnya dimasukkan
dosis bahan organik dan lama inkubasi dalam paralon.
yang tepat. Hal ini tergantung macam Pencampuran dilakukan bertahap
bahan organik yang dipakai dan yaitu sbb :
karakteristik tanah yang diperbaiki. a. yang diinkubasikan 8 minggu.
Dalam penelitian ini akan dicari dosis b. yang diinkubasikan 4 minggu (4
dan lama inkubasi pupuk kandang yang minggu setelah a).
paling tepat untuk meningkatkan c. yang diinkubasikan 2 minggu (2
kualitas tanah pasir pantai sehingga minggu setelah b).
dapat menunjukkan pertumbuhan Contoh tanah tersebut ditambah
(hasil) caisim. air sampai mencapai kondisi kapasitas
lapangan. Campuran contoh tanah dan
METODE pupuk kandang diinkubasikan sesuai
Penelitian yang dilakukan dengan perlakuan. Kondisi kapasitas
merupakan percobaan pot di rumah lapangan selama inkubasi
kaca dan di laboratorium Kimia Tanah, dipertahankan.
Jurusan Tanah, Fakultas Pertanian Contoh tanah lapisan atas dalam
UGM. Penelitian dilaksanakan mulai paralon (0-10 cm) dicampur dengan
bulan Desember 2001 sampai Maret urea sebanyak 300 kg/ha dan
2002, menggunakan tanah pasir Pantai selanjutnya diinkubasikan selama 1
Glagah, Kulonprogo, Yogyakarta pada minggu dalam kondisi kapasitas
kedalaman 0-30 cm. Tanah diambil di lapangan.
beberapa tempat lalu dicampur Untuk unit tanpa tanaman,
(contoh tanah komposit). Paralon setelah lama inkubasi berakhir, contoh
dengan diameter 15 cm dan panjang 50 tanah dianalisis di laboratorium untuk
cm digunakan sebagai pot. Pot tersebut menentukan (mengukur) parameter-
dibagi menjadi 3 bagian yaitu 0-10 cm, parameter yang dikehendaki.
10-30 cm dan 30-50 cm. Bagian-bagian Pada unit dengan tanaman,
tersebut dihubungkan dengan lakban. tanah di dalam paralon ditanami caisim
Penelitian dilaksanakan dengan yang telah disemaikan sebanyak 3
menggunakan rancangan acak lengkap tanaman/pot. Setelah tumbuh baik (±
faktorial yang terdiri atas dua faktor. 10 hari) tanaman diperjarang menjadi
Faktor pertama adalah dosis pupuk 1 tanaman/pot. Tanaman dipanen
kandang sapi (D) yang dibedakan umur 40 hari, selama pertumbuhan
menjadi 3 aras yaitu 0 ton/ha (D1), 20 kondisi tanah dipertahankan dalam
ton/ha (D2) dan 40 ton/ha (D3). Faktor kapasitas lapangan.
kedua adalah lama inkubasi campuran
Syukur. Pemberian bahan organik 33
Tabel 1. Sifat-sifat tanah dan pupuk kandang yang digunakan untuk penelitian.
Unsur hara mudah hilang melalui cm dan berat basah trubus. Interaksi
pelindian maupun penguapan. Hal ini antara takaran pupuk kandang sapi dan
ditunjukkan oleh rendahnya kadar lama inkubasi berpengaruh nyata
lengas kering angin maupun KPK. terhadap pH H2O pada jeluk 10 – 30 cm
Rendahnya KPK juga disebabkan oleh dan NO3- pada jeluk 10 – 30 cm.
rendahnya kandungan bahan organik. terhadap parameter-parameter NO3-
Berdasarkan data cukup besarnya pada jeluk 0 – 10 cm, KPK pada jeluk 0
porositas tanah dan lebih besarnya pori – 10 cm dan 10 – 30 cm, BV pada
makro dibanding pori mikro maka jeluk 0 – 10 cm, BJ pada jeluk 0 – 10
kondisi tanah di lapangan kebanyakan cm dan 10 – 30 cm, takaran pupuk
aerob. Hal ini menyebabkan kandang sapi, lama inkubasi maupun
perombakan bahan organik berjalan interaksi kedua faktor tersebut tidak
cepat sehingga merupakan faktor berpengaruh nyata.
penyebab rendahnya bahan organik
selain rendahnya sumber bahan organik Pengaruh takaran pupuk kandang
di lahan tersebut. Kondisi aerob Tabel 2 menunjukkan bahwa
menyebabkan nitrifikasi berjalan pemberian pupuk kandang sapi 20
intensif sehingga N bentuk NO3- lebih ton/ha menurunkan BV jeluk 10-30 cm,
besar dibanding NH4+ sehingga NH4 jeluk 0 - 10 cm dan pori drainase
kemungkinan hilangnya N akibat cepat jeluk 10 - 30 cm.
pelindihan lebih besar. Hal ini Peningkatan takaran sampai 40
merupakan faktor penyebab rendahnya ton/ha tidak nyata merubah
N di dalam tanah selain rendahnya parameter-parameter tersebut
sumber N di lahan tersebut. Reaksi dibanding takaran 20 ton/ha.
(pH) tanah tersebut termasuk agak Pemberian pupuk kandang sapi 20
masam sehingga tidak banyak masalah ton/ha nyata meningkatkan NH4+ jeluk
apabila digunakan untuk budidaya 10 – 30 cm dan 30 – 50 cm, NO3- jeluk
tanaman. 30 – 50 cm, pF 2 jeluk 0 – 10 cm dan
Berdasarkan hasil analisis seperti yang 10 – 30 cm, pF 2,54 jeluk 0 – 10 cm
tertera di Tabel 1 pupuk kandang sapi dan 10 – 30 cm dan Pori penyimpan
mempunyai kandungan bahan organik air jeluk 10 – 30 cm, tetapi bila takaran
dan N (bentuk NO3- maupun NH4+) ditingkatkan menjadi 40 ton/ha nyata
cukup besar sehingga potensial bila menurunkan NH4+ maupun NO3- dan
digunakan untuk meningkatkan tidak nyata berbeda pada pF 2, pF 2,54
kesuburan tanah di lahan pantai dan pori penyimpanan air bila
Glagah. dibandingkan dengan takaran 20
ton/ha pada lapisan-lapisan tersebut di
Hasil analisis sidik ragam atas. Pemberian pupuk kandang sapi 20
Hasil analisis sidik ragam di ton/ha tidak nyata merubah pH H2O
lampiran 1 menunjukkan bahwa jeluk 0 – 10 cm maupun 10 – 30 cm
takaran pupuk kandang berpengaruh dan NO3- jeluk 10 – 30 cm. peningkatan
nyata terhadap BV pada jeluk 10 – 30 takaran sampai 40 ton/ha nyata
cm, pH H2O pada jeluk 0 cm – 10 cm, meningkatkan pH H2O dan nyata
NH4+ pada jeluk 0 – 10 cm, 10 – 30 cm menurunkan NO3- bila dibandingkan
maupun 30 – 50 cm, NO3- pada jeluk 30 dengan kontrol pada lapisan-lapisan
– 50 cm, berat basah dan berat kering tersebut di atas.
baik pada trubus maupun akar. Lama
inkubasi campuran tanah dan pupuk
kandang sapi berpengaruh nyata
terhadap NO3- pada kedalaman 30 – 50
Syukur. Pemberian bahan organik 35
Tabel 2. Pengaruh takaran pupuk kandang terhadap sifat-sifat tanah yang diamati.
Tabel 3. Pengaruh lama inkubasi campuran tanah dan pupuk kandang sapi
terhadap beberapa parameter yang diamati.
Angka-angka pada baris yang sama, yang diikuti oleh huruf yang sama tidak berbeda nyata
pada aras 5%
36 Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 5 (1) (2005)
50
40
30 I1
I2
20 I3
10
0
D1 D2 D3 D1 D2 D3 D1 D2 D3
pHH
pH H2O -
NONO3- Pori
Pori Drainase
drainase cepat
2O 3 (ppm)
Cepat (%)
Gambar 1. Pengaruh takaran pupuk kandang dan lama inkubasi terhadap pH H2O, NO3-, dan
Pori Drainase Cepat
Pada I1 dan I3, pemberian pupuk Pengaruh takaran pupuk kandang sapi
kandang sapi sampai 40 ton/ha tidak dan lama inkubasi terhadap
nyata merubah pori drainase cepat pertumbuhan caisim.
jeluk 10 – 30 cm, sedang pada I2 Tabel 5 menunjukkan bahwa
takaran tersebut nyata pemberian pupuk kandang sapi 20
menurunkannya. Pada D 2, lama ton/ha nyata meningkatkan berat
inkubasi sampai 8 minggu tidak nyata basah dan berat kering trubus maupun
merubah pori drainase cepat jeluk 10 – akar, namun apabila takaran pupuk
30 cm. Dibanding kontrol, lama kandang sapi ditingkatkan menjadi 40
inkubasi 4 minggu nyata meningkatkan ton/ha parameter-parameter tersebut
pori drainase cepat jeluk 10 – 30 cm nyata turun. Lama inkubasi hanya
pada D1 dan nyata menurunkan berpengaruh nyata pada berat basah
parameter tersebut pada D3. Lama trubus, yaitu meningkat nyata 8
inkubasi sampai 8 minggu tidak nyata minggu inkubasi dibanding kontrol.
merubah pori drainase cepat jeluk 10 –
30 cm bila dibandingkan kontrol.
Syukur. Pemberian bahan organik 37
Tabel 5. Pengaruh takaran pupuk kandang sapi dan lama inkubasi terhadap
pertumbuhan caisim.
Parameter
Perlakuan Berat basah Berat kering Berat basah Berat kering
trubus (g) trubus (g) akar (g) akar (g)
Takaran pupuk kandang sapi (D)
D1 35,59 b 2,84 b 1,63 b 0,42 ab
D2 47,28 a 3,91 a 2,28 a 0,56 a
D3 12,79 c 1,12 c 0,96 c 0,21 b
Lama inkubasi (I)
I1 23,57 b ns ns ns
I2 33,44 ab ns ns ns
I3 38,66 a ns ns ns
Angka-angka pada baris yang sama, yang diikuti oleh huruf yang sama tidak berbeda nyata
pada aras 5%