You are on page 1of 3

Pengertian Harta Milik:

Menurut para ulama pengertian harta milik ialah suatu yang dapat dikuasai atau
dimiliki dan dapat dimanfaatkan sesuai syari’ah dalam kondisi normal

Dalam hal konsep harta dalam pandangan syari’at harus memiliki tiga unsur;

Dapat dimiliki atau di kuasai. Batasan yang diberikan Islam sangat jelas tentang
kepemilikan dan penguasaan terhadap harta. Islam telah mengajarkan
agar manusia dalam berusaha dan bekerja mencari harta harus sesuai
dengan syari’at atau dengan cara yang halal, karena harta yang diperoleh
dari cara yang haram sesungguhnya harta tersebut adalah bukan miliknya
dan tidak bisa dimilikinya. Islam juga telah mengajarkan agar manusia itu
berusaha atau .
Dapat dimanfaatkan. Bahwa harta yang dimiliki itu dapat dimanfaatkan,
terkadang manusia cenderung membeli suatu benda yang itu sedikit pun
tidak bermanfaat dan menjadi mubadzir. Sifat mubadzir ini sangat dibenci
oleh ajaran Islam, artinya harta itu akan terdefinisi (hak kepemilikan)
dalam pandangan Islam apabila harta atau kekayaan tersebut tidak
berubah fungsi menjadi mubadzir.
Dalam memanfaatkannya harus sesuai dengan syari’at. Syari’at Islam tidak saja
menetapkan di saat mencari harta harus menghindarkan dari hal yang
melanggar syari’at tetapi dalam hal memanfaatkannya pun harus sesuai
dengan ketentuan syari’at. Berarti syarat harta itu menjadi milik
seseorang adalah apabila digunakan untuk hal-hal yang dibenarkan oleh
syari’at, dan apabila dimanfaatkan untuk kepentingan yang bertentangan
syari’at maka harta tersebut menyebabkan siksa di akhirat.
Disimpulkan kepemilikan terhadap harta dalam pandangan Islam adalah mulai
dari cara mencari harta, jenis harta yang dimiliki (harus dapat dimanfaatkan)
dan pemanfaatannya harus sesuai dengan koridor syari’at Islam dan apabila
bertentangan dengan syarat tersebut sesungguhnya harta itu tidak dapat
didefinisikan sebagai miliknya.

Harta Milik dan Hak Asasi

Usahakan sendiri atau yang diwarisi atau diterima dari orang lain, tidak
menghilangkan kenyataan bahwa bumi ini pada awalnya diberikan kepada
seluruh umat manusia. Bahwa harta benda ditentukan untuk semua manusia,
tetap tinggal prioritas pertama, juga apabila kesejahteraan umum menuntut
untuk menghormati hak atas milik pribadi dan penggunaannya.

Pemilik-pemilik barang-barang pakai dan konsumsi harus mempergunakannya,


dengan tahu batas, dan menyisihkan bagian terbaik untuk para tamu, penderita
sakit, dan kaum miskin.

Pemerintah mempunyai hak dan kewajiban mengatur penggunaan hak milik


secara halal demi kesejahteraan umum
Fungsi Harta Milik

Tiap-tiap masyarakat mempunyai sistem ekonominya sendiri, yang tergambar di


dalamnya falsafah, aqidah, sistem nilai dan pandangannya terhadap individu dan
masyarakat, terhadap harta dan fungsinya, persepsinya tentang agama dan
dunia, kekayaan dan kemiskinan. Sehingga semua itu mempengaruhi
produktivitas, kekayaan dan berkaitan dengan cara untuk memperoleh,
pendistribusian dan penyimpanannya.

Untuk mengambil suatu pemikiran tentang kaidah-kaidah utama. Di antara


sebagai berikut:

Harta dinilai sebagai suatu kebaikan dan kenikmatan jika berada ditangan
orang-orang shalih.
Harta adalah milik Allah, sedangkan manusia hanyalah dipinjami dengan harta
itu.
Dakwah untuk menumbuhkan etos kerja yang baik adalah merupakan ibadah
dan jihad.
Haramnya cara kerja yang kotor.
Diakuinya hak milik pribadi dan perlindungan terhadapnya.
Dilarang bagi seseorang untuk menguasai benda-benda yang sangat diperlukan
oleh masyarakat.
Dilarangnya pemilikan harta yang membahayakan orang lain.
Pengembangan harta tidak boleh membahayakan akhlaq dan mengorbankan
kepentingan umum.
Mewujudkan kemandirian (eksistensi) ummat.
10. Adil dalam berinfaq.
11. Wajibnya takaful (saling menanggung) di antara anggota masyarakat.
12. Memperdekat jarak perbedaan antar strata (tingkat) sosial di tengah
masyarakat.
Harta Milik Orang lain

Pencurian yang berarti mencaplok harta milik orang lain dengan melawan
kehendak pemiliknya. Bukanlah pencurian, kalau orang dapat mengandaikan
persetujuan pemilik, atau kalau penolakannya bertentangan dengan akal budi
atau dengan peruntukan barang-barang untuk semua orang. Jadi seorang
haruslah bersikap baik dan sopan dimana pun dia berada, karena seorang
muslim harus menjadi contoh dan suri teladan bagi semua umat.

Sikap terhadap Harta Milik

Kita sering lupa bahwa apa yang kita miliki hanyalah titipan dari Tuhan. Di balik
itu sebenarnya ada tanggung jawab, ada amanah, bahkan ada sebagian darinya
milik orang lain yang harus kita salurkan kembali. Oleh karenanya, ada
beberapa hal yang mesti diperhatikan dalam menyikapi harta benda. Harta
adalah anugerah dari Tuhan yang harus disyukuri. Tidak semua orang
mendapatkan kepercayaan dari Tuhan untuk memikul tanggung jawab amanah
harta benda. Karenanya, ia harus disyukuri sebab jika mampu memikulnya,
pahala yang amat besar menanti. Harta adalah amanah dari Tuhan yang harus
dipertanggungjawabkan.

Kehendak Tuhan terhadap Harta Milik

Harta benda yang dititipkan kepada kita juga demikian. Harta adalah ujian. Yang
jadi ujian bukan hanya kemiskinan, tetapi kekayaan juga merupakan ujian. Bagi
yang berharta, ada kewajiban-kewajiban yang mesti dilakukan terhadap harta
itu. Keluarga, anak, dan harta benda adalah hiasan hidup. Dengannya, hidup
menjadi indah. Namun, patut disadari bahwa pesona keindahan hidup itu sering
menyilaukan hingga membutakan mata hati dan membuat manusia lupa
kepada-Nya, serta lupa kepada tujuan awal penciptaan hiasan itu. Semua itu
sebenarnya merupakan titipan dan ujian.

You might also like