Professional Documents
Culture Documents
OLEH:
MULISYANI
0114420540016
2008
DAFTAR ISI
LEMBAR JUDUL
LEMBAR PERSETUJUAN
LEMBAR PENGESAHAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
ABSTRAK
KATA PENGANTA
DAFTAR ISI.......................................................................................................... i
BAB 1. PENDAHULUAN .............................................................................. 1
1.1. Latar Belakang................................................................................... 1
1.2. Perumusan Masalah........................................................................... 2
1.3. Tujuan Penelitian............................................................................... 3
1.3.1. Tujuan Umun......................................................................... 3
1.3.2. Tujuan Khusus....................................................................... 3
1.3.3. Manfaat Penelitian................................................................. 3
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA...................................................................... 4
2.1. Pengetahuan....................................................................................... 4
2.1.1. Pengertian.............................................................................. 4
2.1.2. Tingkat Pengetahuan Yang Tercakup Dalam Domain
Kognitif ................................................................................. 4
2.2. Karakteristik Ibu yang Mempengaruhi Pengetahuan Tentang
Kehamilan Ektopik Terganggu.......................................................... 5
2.2.1. Umur...................................................................................... 5
2.2.2. Pendidikan.............................................................................. 6
2.2.3. Pekerjaan................................................................................ 6
2.2.4. Gravida................................................................................... 6
2.3. Kehamilan.......................................................................................... 6
2.4. Kehamilan Ektopik Terganggu.......................................................... 6
2.5. Kehamilan Ektopik Terganggu Dalam Kehamilan............................ 7
2.5.1. Defenisi.................................................................................. 7
2.5.2. Etiologi .................................................................................. 7
2.5.3. Klasifikasi Kehamilan Ektopik Terganggu............................ 7
2.5.4. Faktor Prediposisi.................................................................. 9
2.5.5. Komplikasi Kehamilan Ektopik............................................. 10
2.5.6. Gambaran Klinik.................................................................... 11
2.5.7. Diagnosis Kehamilan Ektopik Terganggu Dalam
Kehamilan.............................................................................. 11
2.5.8. Penanganan............................................................................ 11
2.5.9. Pengobantan........................................................................... 12
3
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
2004). Kehamilan ektopik terganggu sering terjadi karena penyakit infeksi alat
kandungan dalam keadaan gizi yang buruk keadaan kesehatan yang rendah dan lain-
lain. Kehamilan ektopik terganggu dapat di ketahui apabila terjadi robekan pada salah
satu tampak dari alat kandungan bagian dalam yang akan menimbulkan perdarahan
kedalam rongga perut bila cukup banyak dapat hipotensi berat atau syok, bahkan
mengalami kematian bila terlambat mendapat penanganan yang tepat (Chalik, 1998).
kehamilan akan tetapi angka ini masih terlampau rendah. Di antara kehamilan ektopik
terganggu yang terbanyak ialah yang terjadi di tuba (90%), khususnya di ampula
di jumpai pada ampula kehamilan yang terdapat sebanyak 42 orang dari 83,58%
kasus kehanilan setelah di teliti kehamilan ektopik terganggu terjadi di bagian ampula
1
5
sekitar 80 – 90%, sedangkan disebelah kanan tuba terdapat 41 kasus dari 61,12%
Sedangkan di rumah sakit manado Kehamilan Ektopik Terganggu terjadi pada ibu
yang menggunakan alat kontrasepsi IUD sebanyak 12 orang dari 20,89%. Di Negara
Indonesia dampak hubungan dengan kebiasaan menikah usia muda penurunan Ket
terbanyak di paritas 2 yaitu 31 dari 46,27% kehamilan. (Eddy, 2001) Berdasarkan hal
untuk diperkirakan secara tepat. Di Hongkong pada tahun 1995 Kehamilan Ektopik
Terganggu dapat dilaporkan 0,77 % sedangkan di Negara Eropa Utara pada tahun
jumlah kematian meternal selama 1 tahun dalam 100.000 kelahiran hidup. Angka
demografi kesehatan di Indonesia pada tahun 2002-2003 lebih dari 18 ibu tiap tahun
atau setiap 2 jam ibu meninggal dunia yang disebabkan oleh kelahiran, dan nifas
(Rukmini, 2005). Dari 4%-10% kematian maternal dan sekitar 16% kematian di
6
Di Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo pada tahun 1987 terdapat 153
1.7.1. Sebagai bahan masukan kepada tenaga kesehatan atau informasi tentang
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.6. Pengetahuan
2.1.1. Pengertian
Pengetahuan adalah merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang
panca indra, penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar
pengalaman orang lain, media masa maupun klinik. Pengetahuan atau kognitif
1. Tahu (Know)
kemabali (Recall) sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari
atau rangasangan yang telah diterima. Oleh karena itu, tahu ini adalah
5
9
2. Memahami (Comprehensif)
tersebut secara benar. Orang yang telah paham terhadap objek atau materi
3. Aplikasi (Aflication)
4. Analisa (Analysis)
5. Sintesis (Syntesis)
Dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun formulasi
6. Evaluasi (Evaluation)
pada suatu kriteria yang ditentukan sendiri, atau yang menggunakan kriteria-
2.2.1. Umur
Umur adalah lamanya seseorang hidup di hitung dari tahun lahirnya sampai
2.2.2. Pendidikan
2.2.3. Pekerjaan
2.2.4. Gravida
salah satu faktor penyebab kesehatan reproduksi seorang wanita (Mochtar, 1998)
yang dikategorikan :
2.3. Kehamilan
kehamilan dapat terjadi karena adanya hubungan seksual antara perempuan dan laki-
laki. Laki-laki memasukan sel sperma sekitar 200 – 500 juta kedalam lubang vagina.
Sel sperma akan melindungi oleh cairan semen yang terdapat dalam vagina. Sel
sperma ini berbentuk kecebong dan berekor yang dapat menerobos masuk kesaluran
telur melalui rahim jika dalam waktu 35 menit perjalanan salah satu sperma bertemu
dengan sel telur atau ovum maka akan terjadi perubahan dalam rahim perempuan
(Dinawati, 2003)
(Achadiat, 2004)
2.5.1. Defenisi
terjadi pada ovum yang dapat dibuahi dan tertanam pada daerah kavum uteri.
Kehamilan ini sangat jarang, dan dapat berlanjut lebih lama dari 6 – 10 minggu.
(Farerr, 2001)
12
2.5.2. Etiologi
pembuahan telur dibagian ampula tuba, dan dalam perjalanan ke uterus telur
mangalami hambatan sehingga pada saat midasi masih di tuba, atau midasinya di tuba
dipermudah. Faktor-faktor yang memegang peran dalam hal ini ialah sbb :
b. Pada hipolapsia uteri lumen tuba sepit dan berlekuk-lekuk dan hal ini
c. Oprasi plastic tuba dan sterilisasi yang tak sempurna dapat menjadi sebab
dalam tuba.
b. Di vertical tuba congenital atau ostium asesorius tuba dapat menahan telur
yang dibuahi.
perjalanan telur.
13
4. Faktor lain
a. Migrasi luar ovum yaitu perjalanan dari ovarium kanan ke tuba kiri atau
1. Kehamilan tuba
Kehamilan tuba adalah kehamilan yang asalnya pada ujung tuba dan
dari ovarial atau tuba, tetapi kantongnya terjadi dari jaringan tuba maupun
ovarium.
Kehamilan ampula
Kehamilan intertisial
2. Kehamilan Ovarial
Kehamilan ovarial biasanya dapat terjadi ruptur pada kehamilan muda akibat
berbagai ukuran, yang terdiri atas jaringan ovarium yang mengandung daerah
3. Kehamilan Abnormal
Kehamilan abnormal primer terjadi apa bila ovum dan spertmatozoon bertemu
dan bersatu di dalam satu tempat pada peritoneum dalam rongga perut, dan
4. Kehamilan Interstitialis
myometrium, disini lebih tebal maka ruptur terjadi lebih lambat kira-kira pada
bulan ke-3 atau ke-4 kalau ruptur maka perdarahan hebat tempat ini banyak
5. Kehamilan Servikalis
(Wiknjosastro, 2007)
15
berikut:
8. Tumor yang mengubah bentuk tuba (mioma uteri dan tumor adneksa).
9. Teknik diagnosis lebih baik dari masa lalu sehingga dapat mendeteksi dini
kehamilan ektopik.
16
Komplikasi lanjut pada umumnya adalah infeksi rongga panggul yang bisa
bersifat lokal seperti salpingitis atau bersifat meluas seperti pelvio perinitis dan
1. Kehamilan Tuba
1) Interstitial
2) Ampula tuba
3) Isthmus tuba
2. Kehamilan Servik
3. Kehamilan Ovarium
4. Kehamilan Abnormal
1) Primer Implantasi
2) Skunder Implantasi
5. Kehamilan Intraligamenter
Gambaran klinik kehamilan ektopik bervariasi dari bentuk abortus tuba atau
terjadi ruptur tuba. Mungkin dijumpai rasa nyeri dan gejala hamil muda. Pada
pemeriksaan dalam terdapat pembesaran uterus yang tidak sesuai dengan luka
17
kehamilan dan belum dapat di raba, kehamilan pada tuba karena tuba dalam keadaan
3. Nyeri perut yang biasanya unilateral dan ini biasanya khas untuk kehamilan
tuba, tetapi bisa juga bilateral, di perut bawah, perut atas atau bahkan seluruh
bagian perut. Sebagian kasus menunjukan pula adanya nyeri bahu, yakni
4. Perdarahan atau spotting per vaginam yang terjadi pada sebagian besar kasus,
5. Gejala yang tidak spesifik, seperti mual sampai muntah, rasa tegang pada
2.5.8. Penanganan
2.5.9. Pengobantan
darah. Operasi tidak usah ditangguhkan sampai syok teratasi, asal transfusi sudah
BAB 3
METODE PENELITIAN
1. Umur
2. Pendidikan
3.10.1. Pengetahuan
1. Baik
2. Cukup
3. Kurang
3.10.2. Umur
Umur adalah lamanya usia ibu sejak lahir sampai dengan ulang tahun yang
1. < 20 tahun
2. 20 – 35 tahun
3. > 35 tahun
16
20
3.10.3. Pendidikan
hingga pendidikan terakhir yang pernah di selesaikan oleh seorang ibu saat di lakukan
1. SD
2. SMP
3. SMU
4. Perguruan Tinggi
3.10.4. Pekerjaan
2. Pedagang
3.10.5. Gravida
Gravida adalah banyaknya kehamilah yang pernah di alami oleh ibu sampai
1. Primigravida
2. Scundigravida
3. Multigravi
21
Hadijah.
Waktu yang digunakan untuk menyelesaikan penelitian ini mulai dari bulan
Agustus 2008.
3.13.1. Populasi
35 orang
3.13.2. Sampel
Sampel yang di ambil dalam penelitian ini adalah ibu hamil yang datang
pada tanggal 1 Agustus sampai 7 Agustus dengan cara pengambilan sampel dalam
penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik Quota Sampling yaitu dengan
22
menetapkan sampel berdasarkan jatahnya sesuai dengan maksud dan kapasitas yang
rumus :
S= X X x 100 %
Keterangan :
S = Skor
1. Editing
2. Coding
Hasil jawaban dari setiap pertanyaan di beri kode sesuai dengan petunjuk
3. Tabulating
Analisa data di lakukan secara deskriptif yaitu hasil presentase yang telah di
BAB 4
HASIL PENELITIAN
No Pengetahuan Jumlah %
1 Baik 9 25,72
2 Cukup 20 57,14
3 Kurang 6 17,14
Jumlah 35 100
Dari tabel 4.1 di atas dapat diketahui bahwa pengatahuan ibu tentang
kemudian berpengetahuan baik sebanyak 9 orang (25,71 %) dan yang paling sedikit
Table 4.2. Distribusi Umur Ibu Hamil di Rumah Bersalin Hadijah Medan
Tahun 2008 .
No Umur Jumlah %
1 < 20 2 5,71
2 20 – 35 30 85,71
> 35 3 8,58
Jumlah 35 100
21
25
Dari tabel di 4.2 di atas dapat diketahui bahwa responden terbanyak berumur
sebanyak 3 responden (8,58 %) dan yang paling sedikit responden sebanyak < 20
Tabel 4.3. Distribusi Pendidikan Ibu Hamil di Rumah Bersalin Hadijah Medan
Tahun 2008 .
No Pendidikan Jumlah %
1 SD 4 11,42
2 SMP 14 40,00
3 SMU 16 45,72
P.T 1 2,86
Jumlah 35 100
Tabel 4.4. Distribusi Pekerjaan Ibu Hamil di Rumah Bersalin Hadijah Medan
Tahun 2008.
No Pekerjaan Jumlah %
1 IRT 26 74,28
2 Pedagang 9 25,72
Jumlah 35 100
26
Dari tabel di 4.4 di atas dapat diketahui bahwa responden terbanyak IRT yaitu
Tabel 4.5. Distribusi Gravida Ibu Hamil di Rumah Bersalin Hadijah Tahun
2008.
No Gravida Jumlah %
1 Primigravida 9 25,72
2 Scundigravida 16 45,72
3 Multigravida 10 28,56
Jumlah 35 100
Pengetahuan
Jumlah
No Umur Baik Cukup Kurang
F % F % F % F %
1 < 20 1 50 1 50 0 0 2 100
2 20 – 30 8 26,66 16 53,34 6 20 30 100
3 > 35 0 0 3 100 0 0 3 100
Jumlah 35 100
27
Dari tabel 4.6 di atas dapat diketahui bahwa dari 30 orang berumur 20-35
Pengetahuan
Jumlah
No Pendidikan Baik Cukup Kurang
F % F % F % F %
1 SD 1 25 1 25 2 50 4 100
2 SMP 3 21,42 9 64,3 2 14,28 14 100
3 SMU 5 31,25 10 62,5 1 6,25 16 100
4 PT 0 0 1 100 0 0 1 100
Jumlah 35 100
Dari tabel 4.7 diatas diketahui bahwa dari 16 orang berpendidikan SMU 10
Pengetahuan
Jumlah
No Pekerjaan Baik Cukup Kurang
F % F % F % F %
1 IRT 7 26,92 14 53,84 5 19,24 26 100
2 Pedagang 2 22,23 6 66,66 1 11,11 9 100
35 100
Dari tabel 4.8 diatas diketahui bahwa dari 26 orang yang sebagai ibu rumah
yang berkerja sebagai pedagang berpengetahuan cukup (66,66%), dan 2 orang yang
(11,11%).
Pengetahuan
Jumlah
No Gravida Baik Cukup Kurang
F % F % F % F %
1 Primigravida 3 33,34 4 44,44 2 22,22 9 100
2 scundigravida 4 25 11 68,75 1 6,25 16 100
3 Multigravida 2 20 5 50 3 30 10 100
Jumlah 35 100
29
Dari tabel 4.9 diatas diketahui bahwa dari 16 orang scundigravida 11 orang
orang yang berpengetahuan cukup (44,44%), dan 3 orang yang berpengetahuan baik
4.2. Pembahasan
100 Keterangan
100 = Baik
90
= Cukup
80
= Kurang
70
60 53,34
50 50
50
40
30 26,66
20
20
10
0
< 20 20 - 35 >35
Dari grafik 4.1 di atas dapat diketahui ibu yang berumur 20-35
berpengetahuan cukup (53,34%), dan >35 tahun berpengetahuan cukup (100%), dan
Besarnya proporsi pengetahuan cukup pada ibu berumur >35 tahun,hal ini
disebabkan karena umur ibu yang relatip tua. Dan keinginan untuk melahirkan anak
sudah tidak ada sehingga ibu tidak ingin mencari informasi atau mengetahui tentang
dalam urutan perkembangan, lamanya orang hidup dalam hidup dihitugn sejak
100
100
90
80 Keteranga
n
= Baik
70
64,3
60 8 62,5 = Cukup
50 50 = Kurang
40
31,25
30 25 25
21,42
20 14,28
10 6,25
0
SD SMP SMU PT
Besarnya Proporsi pengetahuan cukp pada ibu berpendidikan SMP, SMU, dan
PT. Hal ini disebabkan karena ibu mempunyai pendidikan yang tinggi dan wawasan
yang luas. Sehingga ibu sulit untuk menerima informasi tentang kehamilan ektopik.
erat dengan faktor sosial, ekonomi,dan prilaku demografi seperti pendapatan gaya
100
90
80
70 66,66
Keterangan
60 53,84
= Baik
50
= Cukup
40
= Kurang
30 26,92
19,24 22,22
20
11,11
10
0
IRT Pedagang
Dari grafik 4.3 di atas diketahui ibu rumah tangga yang berpengetahuan cukup
memiliki hubungan yang sangat erat dengan memenuhi kebutuhan sehari-hari dalam
yang didapat melalui pengalaman pribadi ataupun lingkungan pergaulan, media cetak
maupun orang lain. Menurut Zaluchu (2006) pengalaman pribadi adalah sebuah
sumber ide yang sangat kaya dengan pengalaman pribadi biasanya akan lebih muda
100 Keterangan
90 = Baik
80
68,75 = Cukup
70
= Kurang
60
50
50 44,44
40
33,34
30 30
22,22 25
20
20
10 6,25
0
Primigravida Scundigravida Multigravida
Grafik 4.4. Distribusi Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Kehamilan Ektopik
Terganggu Berdasarkan Gravida di Rumah Bersalin Hadijah
Medan 2008
Dari grafik 4.4 diatas dapat diketehui bahwa ibu yang scundigravida yang
Menurut asumsi penulis, gravida adalah banyaknya seseorang atau ibu untuk
dalam mengurus kehamilannya. Hal ini sangat bertentangan dengan hasil penelitian di
Menurut hasil penelitian bahwa ibu yang primigravida, scundigravida dan ibu
dibandingkan dengan ibu yang multigravida dalam mencari pengetahuan. Hal ini
disebabkan karena ibu multigravida lebih sibuk mengurus anak dari pada ibu yang
primigravida.
Menurut Muctar (1998) gravida adalah seorang wanita yang sedang hamil.
Gravida merupakan salah satu fakor penyebab kesehatan reproduksi seorang wanita.
35
BAB 5
5.1. Kesimpulan
orang (57,14%),.
cukup (66,66%).
32
36
5.2. Saran
5.2.2. Bagi ibu hamil agar memeriksakan kehamilannya secara rutin dalam masa
kehamilannya.
media elektronik atau media masa, serta sumber informasi lainnya yang