You are on page 1of 3

1 of 3

Jakarta, 7 Mei 1998

No. : 1388/D/T/98
Lamp : -
Hal : Bantuan beasiswa mahasiswa

Kepada Yth Sdr.


Koordinator Kopertis I - XII

Dengan hormat,

Sehubungan dengan adanya krisis moneter, diperkirakan akan mengakibatkan


banyak mahasiswa yang tidak dapat meneruskan kuliah. Hal ini terutama
disebabkan oleh karena sebagian mahasiswa tidak lagi mampu untuk membayar
uang kuliah dan beaya-beaya lain yang diperlukan untuk menunjang kegiatan
belajar mereka. Oleh karena itu dalam rangka mengatasi masalah ini diperlukan
bantuan bagi mahasiswa dan pemerintah mengusahakan bantuan tersebut yang
diberikan dalam 3 (tiga) pola sbb:

1. Pola beasiswa reguler prestasi

Diberikan kepada mahasiswa yang berprestasi akademik berdasarkan


IP dan tanpa kerja. Prosedurnya sesuai tahun yang lalu dan besarnya
rata-rata Rp. 700.000,- per tahun. Tahun anggaran 1998/1999
disediakan beasiswa regular prestasi bagi 45.000 mahasiswa (PTN +
PTS).

2. Pola beasiswa kerja.

Beasiswa kerja diberikan kepada mahasiswa terpilih dengan kriteria:

l IP tidak diperhitungkan.
l Orang tua berpenghasilan prioritas I lebih kecil Rp. 250.000,-
l Orang tua berpenghasilan prioritas II lebih kecil Rp. 500.000,-
l Diberikan kepada mahasiswa yang SPP PTSnya lebih kecil sama
dengan 1,5 SPP PTN setempat.
l Secara nasional beasiswa kerja ini diberikan dengan
perbandingan 60% eksakta dan 40 % non eksakta, serta
diutamakan mahasiswi.

l Mahasiswa yang terpilih dengan imbalan mahasiswa tersebut


bekerja paruh waktu di Universitas antara lain sebagai :

l Asisten dosen
l Asisten laboratorium
l Petugas perpustakaan
l Asisten peneliti
2 of 3

l Petugas koperasi mahasiswa


l Pendamping kegiatan mahasiswa.

l Pola ini selain meringankan beaya operasional perguruan tinggi,


sekaligus juga memberikan pengalaman kerja yang selaras
dengan kegiatan akademik.
l Besarnya beasiswa kerja adalah sebesar SPP yang berlaku di
PTSnya, yaitu rata-rata Rp. 700.000,- per tahun untuk PTN dan
PTS.
l Jumlah calon penerima beasiswa kerja dari PTS diperkirakan
68.600 orang.

3. Pola pinjaman bantuan belajar

l Pinjaman bantuan belajar ini bisa dimanfaatkan oleh mahasiswa penerima


keria dan penerima beasiswa reguler prestasi yang penghasilan orang tuanya
lebih kecil Rp. 250.000,- per bulan. Bantuan pinjaman ini besarnya maksimal
50% dari SPP yang berlaku dari PTS tersebut dan digunakan untuk
pembelian buku dan pendukung beaya penyusunan skripsi/penelitian.
l Bantuan belajar diberikan kepada pimpinan PTS (Rektor/Ketua/Direktur)
untuk diteruskan kepada mahasiswa sebagai pinjaman yang harus
dikembalikan dengan masa tenggang ("grace period") 5 tahun terhitung sejak
beasiswa diterima, sedangkan waktu pengembalian adalah 10 tahun.
l Apabila keadaan memungkinkan pinjaman bantuan belajar mahasiswa
maksimum 6 tahun untuk S1 dan maksimum 4 tahun untuk DIII.
l Apabila pengembalian pinjaman tidak sesuai dengan yang direncanakan,
maka pimpinan PTS tetap bertanggung jawab untuk menyediakan beasiswa
sesuai dengan jumlah yang telah disepakati. Konsekwensinya PTS harus
mencarikan dana dari sumber-sumber lain untuk menutupi kekurangannya.
l Bantuan pinjaman belajar yang dapat dimanfaatkan mahasiswa PTS
diperkirakan 68.600 orang.
l Untuk PTS direncanakan 60% dari keseluruhan pinjaman bantuan belajar
akan diberikan untuk jurusan eksakta (teknik, IPA dan matematika) dan 40%
untuk jurusan ilmu sosial dan kependidikan dan diutamakan untuk mahasiswi.

4. Mekanisme penyaluran beasiswa diberikan dari perguruan tinggi kepada


mahasiswa disamping kriteria tersebut di atas, penyaluran sepenuhnya diserahkan
kepada PTS yang bersangkutan.

5. Agar para Koordinator Kopertis Wilayah I s/d XII segera meneruskan informasi
tersebut ke seluruh PTS yang memenuhi ketentuan tersebut di atas dan segera
mengirimkan calon terpilih, baik untuk point 1, 2 maupun 3 dalam waktu 2 minggu
(s/d I Juni 1998).

6. Data dari PTS yang menginginkan mendapat dana untuk bantuan bagi
mahasiswanya, agar menyampaikan daftar nama mahasiswa yang memerlukan
bantuan disertai informasi lain dari PTS tersebut yang meliputi : a) jumiah
mahasiswa terdaftar per program studi, b) jumlah uang pertahun SPP yang ditarik.
3 of 3

Bagi yang terlambat mengirimkan daftar calon, terpaksa tidak dilayani.

Demikian, untuk kerjasama dan perhatiannya disampaikan terima kasih.

Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi

Prof. Dr. Bambang Soehendro

NIP 130344444

Tembusan :

1. Dir Gutiswa
2. BMPTSI Pusat
3. BMPTSI Wilayah I s/d XII

You might also like