Professional Documents
Culture Documents
PERCOBAAN V
PENANGANAN LUKA BAKAR
I. TUJUAN
III. TEORI
Respon pembengkakan pada cedera terbakar akan menghasilkan kerusakan jaringan yang
sangat cepat 1 atau 2 hari setelah kejadian. Kerusakan akan meningkat pada kedalaman
luka. Keparahan cedera tergantung pada kecepatan kerusakan jaringan yang ada di bawah
kulit. Sehingga di lapangan perlu analisa yang cermat apakah itu cedera permukaan saja
ataukah cedera sampai jaringan kulit. Pada derajad pertama dan kedua biasanya
menunjukkan cedera parsial (tidak terlalu dalam) dan hanya mengenai permukaan kulit saja
sehingga sel kulit masih dapat memperbanyak diri.
PENANGANAN PENDERITA
Manusia tidak akan segera meninggal akibat cedera bakar, meskipun kebakaran itu besar
dan memporak-porandakan lokasi. Jadi penanganan terhadap luka bakar bukanlah prioritas
utama. Yang terpenting adalah tahap penilaian penderita. Setelah penderita dinyatakan
stabil dan tidak ada situasi yang memberatkan penderita, baru dilakukan penanganan
terhadap luka bakar. Penolong harus melakukan pengurangan penyebaran cedera secepat
penderita dipindah dari lokasi, keadaan kulit masih panas dan panas tersebut akan
menyebar keseluruh tubuh penderita dan kedalam jaringan yang lebih dalam. Hal ini akan
setelah luka bakar. Pendinginan yang terlalu lama akan merugikan penderita karena akan
pakaian yang kering dan diselimuti dan menjaga agar penderita hangat dan mencegah
vasokontriksi sehingga mengurangi suplai darah ke jaringan yang cedera. Lebih baik tidak
hypothermia dan kerusakan jaringan. Evaluasi cedera bakar dapat ditentukan berdasarkan
ukuran (luasan) cedera. Informasi ini akan membantu tenaga medis untuk memberikan
penanganan lebih lanjut. Jangan lupa potong pakaian yang menutup bagian yang terbakar,
Menentukan derajad berat luka bakar kimia agak sulit. Secara umum penolong
Penanganan :
2. Jangan menyiram bahan kimia yang bereaksi makin kuat dengan air, misal : bubuk
soda api.
3. Bila mengenai mata, siram dengan air mengalir , lepaskan lensa kontak bila ada.
Aliran air dilakukan lebih dari 20 menit bahkan selama perjalanan bila dianggap
perlu.
4. Minimalkan kontaminasi lanjut dengan aliran air sedemikian rupa, sehingga tidak
Luka bakar listrik, bahaya yang dihadapi adalah kemungkinan terjadinya henti nafas dan
henti jantung, kerusakan jaringan saraf dan organ dalam. Luka bakar listrik mungkin
kecil dari luar tetapi kerusakan di dalam tubuh dapat luas mengingat sifat konduksi listrik
3. Periksa dan cari luka bakar di daerah listrik msuk dan tempat listrik keluar.
Luka bakar yang terjadi karena menghirup udara panas, asap atau bahan racun yang
masuk ke saluran nafas. Gejala dan tanda awal mungkin ringan dan semakin lama
5. Kesukaran nafas.
6. Pernafasan berbunyi.
III. PERCOBAAN
III.a. Peralatan
1. Jam tangan dengan penunjuk detik yang jelas atau stop watch.
2. Senter kecil
3. Stetoskop
4. Tensimeter/stigmomanometer (pengukur tekanan darah)
5. Alat tulis untuk mencatat
6. Pembuka jalan nafas
7. Termometer badan
8. Bidai
9. Kasa steril
10. Pembalut gulung
11. Cairan antiseptik
12. Air secukupnya
c. Listrik
d. Cairan panas
e. Inhalsi
4. Lakukan penanganan terhadap masing-masing luka bakar dengan penyebab seperti
tersebut di atas.