Professional Documents
Culture Documents
Temperatur
Spesies Menentukan lama waktu yang
Fase perkembangan dibutuhkan untuk membunuh
Aklimatisasi semua individu serangga
Kelembapan relatif
T. castaneum T. granarium
T. confusum Paling rentan E. elutella Paling toleran
O. mercator E. kuehniella
P. interpunctella
Penggunaan Temperatur Tinggi
Urut-urutan dari yang paling toleran sampai yang paling tidak toleran
pada perlakuan suhu 49 oC
Hasil:
8 kantung plastik berisi masing-masing
1. Suhu maks. di dalam
1 kg kacang-kacangan (k.a. 10%)
kantung plastik 65oC
+
2. Callosobruchus dalam
6 pasang imago C. maculatus
kantung plastik yang dijemur
mati sebelum sempat
bertelur
L. serricorne
S. paniceum
P. interpunctella Dapat menembus kemasan yang umum digunakan
E. cautella
C. cephalonica
T. variabile
T. castaneum
T. confusum
C. ferrugineus Tanpa adanya lubang kecil tidak dapat menembus
C. pusillus kemasan yang umum digunakan
O. mercator
O. surinamensis
Bahan pengemas berbeda daya tahannya terhadap serangan
serangga, urut-urutan dari yang termudah ditembus oleh serangga:
1. Cellophane
2. Polyethylene
3. Paper polyvinyl chloride
4. Aluminum foil
5. Polyester
6. Polypropylene
7. Polycarbonate
Penggunaan Inert Dust
Aplikasi:
Digunakan sebagai pelindung atau pelapis permukaan stapel atau dicampur
langsung dengan benih (seperti melakukan seed treatment)
Mode of action:
Menyebabkan serangga mengalami dehidrasi karena lapisan kutikulanya terlepas
atau terluka akibat bergesekan dengan inert dust
Keuntungan penggunaan Diatomaceous Earth (debu diatom)
Produk komersial:
Figure 1 Effect of Rice Husk Ash, Wood Ash Figure 2 Effect of Rice Husk Ash, Wood Ash
and Lime against Oviposition of and Lime on Infestation and Reproduction of
Callosobruchus analis, When the Callosobruchus analis
Amendments Are Mixed with Soybeans at a
Rate of 1% (by Weight).
Cara Biologi (dalam arti luas)
1. Penggunaan varietas resisten
a. Sifat-sifat yang dikehendaki: dapat menekan laju peletakan telur,
memperpanjang siklus hidup, menyebabkan kematian fase
pradewasa
b. Beberapa hal yang dapat menimbulkan resistensi: barier
mekanik, pembatasan tempat peletakan telur, kekerasan biji,
faktor nutrisi, adanya senyawa toksik, dll.
2. Penggunaan feromon
a. Pengertian feromon
b. Macam-macam feromon
c. Mekanisme kerja feromon
d. Aplikasi
d.1. Untuk pemantauan
d.2. Untuk pengendalian
Perangkap + Sex attractant
Perangkap + Sex attractant + feromon agregasi + pathogen +
chemosterilant
Udara di dalam gudang dijenuhi oleh sex attractant untuk membuat
serangga mengalami disorientasi
Penggunaan Parasitoid dan Predator
1. Metode sterilisasi
2. Kelemahan metode sterilisasi
3. Kelayakan penggunaan serangga mandul
Penggunaan Pestisida
Pestisida:
Insektisida Serangga
Rodentisida Tikus
Fungisida Jamur/Cendawan
Bakterisida Bakteri
Nematisida Nematoda
Akarisida Tungau
Herbisida Gulma
a. Bahan aktif
b. Bahan pembawa
c. Spreading agent, wetting agent
d. Emulsifier
e. Sticker (bahan perekat)
Aplikasi Pestisida
Penyemprotan
a. Permukaan: dinding, lantai, langit-langit, dsb.
b. Ruangan: dengan sasaran serangga terbang
Pencampuran
Mencampur insektisida dengan bahan simpan/seed treatment
Fumigasi
Memasukkan gas beracun ke dalam tempat penyimpanan
Pengumpanan
Pengendalian tikus dengan umpan bercun
Penyemprotan
Organofosfat 8 - 10
Pyrethroid 3-5
Karbamat 3-5
Beberapa catatan penting dalam pelaksanaan penyemprotan:
Catatan:
1. Lantai yang tertutup stapel yang disusun dengan kunci lima: 1 m2 =
3,1 ton
2. Luas permukaan stapel yang disusun dengan kunci lima: 174 m2 =
150 ton beras
Penghitungan kebutuhan insektisida