You are on page 1of 3

MATRIKS TEMUAN DAN SARAN PERBAIKAN

KAJIAN SISTEM PERENCANAAN DAN PENGELOLAAN KAWASAN


HUTAN
PADA DITJEN PLANOLOGI KEHUTANAN
KEMENTERIAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA

No. Aspek Temuan Saran Perbaikan


1 Regulasi Tidak ada regulasi yang menetapkan peta • Ditjen Planologi membuat Peta Definitif
kawasan hutan tunggal yang menjadi Kawasan Hutan seluruh provinsi skala
acuan semua stakeholder pada skala operasional (min. 1:50.000)
operasional • Menteri Kehutanan menetapkan Peta Definitif
Kawasan Hutan skala operasional sebagai
Jangka Waktu Perbaikan : 1 tahun satu-satunya peta kehutanan yang menjadi
acuan semua stakeholder dengan Keputusan
Menteri Kehutanan.
• Menteri Kehutanan mencabut Permenhut no.
50 tahun 2009
2 Regulasi Tidak ada regulasi yang menetapkan peta Ditjen Planologi:
hutan baku yang harus dipertahankan • melakukan kajian luas hutan berdasarkan daya
menurut UU 41/1999 pasal 18 pada skala dukung lingkungan untuk ditetapkan sebagai
operasional hutan baku yang permanen
Jangka Waktu Perbaikan : 1 tahun
• mengevaluasi sebaran hutan pada setiap DAS
berdasarkan daya dukung lingkungan
• membuat peta definitif hutan baku pada skala
operasional (min. 1:50.000)
Menteri Kehutanan menetapkan peta definitif hutan
baku dengan Keputusan Menteri Kehutanan
3 Regulasi Tidak memadainya kriteria dan standar Menteri Kehutanan membuat Permenhut NSPK
pengukuhan kawasan hutan yang pengukuhan yang mengatur:
tercantum dalam Surat Keputusan Menteri • kriteria prioritas penataan batas secara fisik
Kehutanan no. 32 tahun 2001
• kriteria temu gelang dengan titik referensi pada
Jangka Waktu Perbaikan : 6 bulan peta
• standar pemetaan kawasan hutan pada skala
operasional (min. 1:50.000) sebagai salah satu
kriteria kepastian hukum kawasan hutan
• standar kewenangan PTB dalam perubahan
trayek batas
• mekanisme pengambilan keputusan penataan
batas yang efektif dan efisien
• standar kepastian batas waktu penyelesaian
BATB
• pencabutan SK 32/2001
4 Regulasi Tidak ada regulasi yang menetapkan peta 1. Ditjen Planologi membuat peta arahan
arahan pemanfaatan kawasan hutan yang pemanfaatan kawasan hutan pada skala min.
menjamin tertatanya unit-unit pemanfaatan 1:50.000
kawasan yang efektif pada skala 1. Menteri Kehutanan menetapkan peta arahan
operasional pemanfaatan kawasan hutan dengan Keputusan
Jangka Waktu Perbaikan : 6 bulan Menteri Kehutanan

5 Regulasi Tidak standarnya waktu dan biaya dalam Menteri Kehutanan:


prosedur penataan batas areal kerja 1. membuat peraturan yang mengatur prosedur
(Working Area/WA) IUPHHK penataan batas areal kerja IUPHHK dengan standar
Jangka Waktu Perbaikan : 3 bulan waktu, biaya dan pelayanan minimal yang pasti
2. mencabut SK Menhutbun no. 900 tahun 1999
6 Regulasi Tidak realistisnya tukar-menukar kawasan Menteri Kehutanan:
No. Aspek Temuan Saran Perbaikan
hutan dihadapkan dengan aturan bahwa 1. membuat peraturan yang mengatur pengalihan
kawasan hutan dan penutupan hutan harus tukar-menukar kawasan hutan untuk fasilitas
dipertahankan dalam luasan yang cukup umum yang belum selesai di provinsi-provinsi
dan sebaran yang proporsional yang kawasan hutannya kurang dari 30% menjadi
kegiatan pinjam pakai kawasan hutan
Jangka Waktu Perbaikan : 3 bulan 2. mengusulkan draft revisi PP no. 10 tahun 2010
dalam hal tukar-menukar kawasan hutan kepada
Presiden RI dengan memasukkan ketentuan
pembatasan kegiatan tukar-menukar kawasan
hutan hanya untuk tujuan pembangunan fasilitas
umum
7 Regulasi Tidak ada regulasi yang mengatur Menteri Kehutanan membuat peraturan yang mengatur
dilakukannya pemutakhiran peta kawasan prosedur pemutakhiran peta kawasan hutan provinsi
hutan provinsi secara langsung setelah yang harus dilakukan secara langsung pada saat
perubahan peruntukan dan fungsi kawasan terjadi perubahan parsial.
hutan secara parsial
Jangka Waktu Perbaikan : 3 bulan

8 Regulasi Tidak semua mekanisme inventarisasi dan Menteri Kehutanan merevisi Permenhut 58/2009 yang
ganti rugi tegakan dalam perubahan mengatur mekanisme inventarisasi dan ganti rugi
kawasan hutan diatur dengan Peraturan tegakan akibat perubahan kawasan hutan dan
Menteri Kehutanan no. 58 tahun 2009 penggunaan kawasan hutan dengan menambahkan
ketentuan pada:
Jangka Waktu Perbaikan : 3 bulan • pinjam pakai untuk tujuan fasilitas umum
• tukar menukar untuk fasilitas umum
• pelepasan untuk pemukiman transmigrasi
• pelepasan kawasan hutan ke APL secara provinsi
melalui padu serasi RTRWP-TGHK/penunjukan
oleh Tim Terpadu
9 Regulasi Tidak adanya syarat jaminan pelaksanaan Menteri Kehutanan merevisi Permenhut 33/2010
dan prosedur untuk pengembalian dengan menambahkan:
kawasan hutan yang telah dilepaskan • syarat jaminan pemanfaatan lahan sesuai dengan
tujuan pelepasan
• standar jangka waktu pembatalan SK Pelepasan
Jangka Waktu Perbaikan : 6 bulan sebelum terbitnya HGU
• standar jangka waktu pemenuhan tujuan
pelepasan dari sejak terbitnya HGU
• standar format rekomendasi bupati/gubernur yang
mencantumkan ketentuan bahwa apabila realisasi
pemanfaatan sesuai dengan tujuan pelepasan
tidak tercapai dalam waktu yang telah ditentukan
dari terbitnya HGU, bupati/gubernur langsung
merekomendasikan lahan tersebut dikembalikan
menjadi kawasan hutan negara
• prosedur pembatalan SK pelepasan kawasan
hutan secara parsial setelah terbitnya HGU dan
status kawasan hutan mengacu pada peta
penunjukan sebelum pelepasan parsial
10 Kelembag Tidak adanya pengembangan kapasitas Menteri Kehutanan menentukan KPH model yang
aan kelembagaan di tingkat daerah dalam akan diterapkan
pembagian tugas pengurusan hutan sesuai
PP 38/2007
Jangka Waktu Perbaikan : 3 bulan
11 Kelembag Terbatasnya kewenangan Tim Terpadu Menteri Kehutanan merevisi Permenhut 36/2010
aan dalam review tata ruang dengan:
• mengubah mekanisme asistensi Ditjen Planologi
baik kepada daerah yang mengusulkan maupun
yang tidak mengusulkan perubahan kawasan
Jangka Waktu Perbaikan : 6 bulan hutan dalam review tata ruang wilayah,
• memperluas kewenangan Tim Terpadu tidak
hanya pada gap analysis saja, tetapi sekaligus
No. Aspek Temuan Saran Perbaikan
melakukan review penunjukan dan penetapan
fungsi kawasan hutan secara provinsi.
12 Kelembag Tidak adanya unit pelayanan terpadu yang 1. Menteri Kehutanan membentuk unit pelayanan
aan berfungsi memberikan informasi kehutanan terpadu yang berfungsi memproses semua
dan perizinan perizinan dan memberikan layanan informasi
2. Menteri Kehutanan menetapkan SOP, standar
Jangka Waktu Perbaikan : 1 tahun waktu penyelesaian pelayanan, dan standar biaya
3. Dirjen Planologi menyediakan peta digital
kawasan hutan di unit pelayanan terpadu
13 Tata Hilangnya dokumen Berita Acara Tata 1. Menteri Kehutanan membuat penghapusan BATB
Laksana Batas (BATB) dan peta tata batas dalam yang hilang
jumlah besar 2. Dirjen Planologi melakukan penataan batas ulang
untuk membuat BATB dan Peta Tata Batas baru
Jangka Waktu Perbaikan : 6 bulan
3. Dirjen Planologi memperbaiki SOP pengesahan
dan dokumentasi BATB dengan Peraturan
Direktur Jenderal

14 Tata Tidak dibuatnya lorong batas pada batas- Dirjen Planologi menetapkan rencana kerja pembuatan
Laksana batas luar kawasan hutan lorong batas pada kawasan hutan dengan prioritas:
1. hutan yang ditunjuk menjadi KPH model (sesuai
Jangka Waktu Perbaikan : 6 bulan saran III.2.1.)
2. bagian-bagian kawasan hutan yang rawan
perambahan, seperti hutan yang berbatasan dengan
pemukiman penduduk, berbatasan dengan lahan
garapan, berbatasan dengan tanah-tanah milik,
kawasan hutan yang belum ada pengelolanya (open
access).
15 Tata Tidak jelasnya prosedur perlindungan dan Menteri Kehutanan:
Laksana pengawasan hutan dan evaluasi kinerja 1. mengevaluasi kinerja daerah dalam perlindungan
daerah dalam perlindungan dan dan pengawasan hutan
pengawasan hutan 2. menetapkan reward & punishment yang sesuai
bagi daerah-daerah dalam penyelenggaraan pen-
Jangka Waktu Perbaikan : 6 bulan gendalian dan pengawasan hutan
3. Membuat SOP perlindungan & pengawasan
hutan dan evaluasi kinerja daerah dalam per-
lindungan & pengawasan hutan
16 Tata Lambatnya penertiban atas penggunaan Menteri Kehutanan menginventarisasi dan menertib-
Laksana kawasan hutan tanpa izin pinjam pakai kan penggunaan-penggunaan kawasan hutan tanpa
kawasan hutan izin pinjam pakai berdasarkan tipologi penggunaan,
Jangka Waktu Perbaikan : 6 bulan skala prioritas dan kerangka waktu

17 Manajeme Tidak seimbangnya beban kerja Menteri Kehutanan:


n SDM pengukuhan dan pemantapan kawasan 1. menginventarisasi kebutuhan wajar jumlah
hutan UPT BPKH dengan ketersediaan personil di seluruh BPKH
sumber daya manusia UPT BPKH yang 2. menambah jumlah SDM di BPKH dengan rasio
ada
hektar per orang berdasarkan inventarisasi
kebutuhan wajar tersebut
Jangka Waktu Perbaikan: 1 tahun

You might also like