You are on page 1of 2

Tari Alang Suntiang Pangulu,

Tarian adat batagak pengulu (penobatan penghulu) di Lawang Tigo Balai,


Padang Laweh dan Ampek Angkek. Yang menarikan alang suntiang pangulu
adalah anak muda-muda. Digelarkan di rumah gadang (rumah adat
Minangkabau) ketika pengangkatan seorang penghulu. Musik pengiringnya
adalah 1 talempong, 1 adok dan 2 saluang dan vakal solo dan koor Tari Alang
Suntiang Pangulu terdiri dari 8 babak, yakni:

1) bersalaman

2) rantak duo,

3) tanduak buang

4) sauak tanandong

5) tari gandang

6) adau-adau
Indang

Tarian yang merupakan paduan antara seni sastra, vokal. Indang diiringkan
dengan rapai atau rabano. Indang berasal dari dakwah Islam di surau-surau,
berupa indang dan dikia. Indang populer di daerah Pariaman.

Pemain indang sama balas membalas pantun yang dipimpin oleh seorang
"kulipah". Ada tiga kelompok atau tigo lupak yang bersahut-sahutan kato. Makin
lama makin bersifat duniawi. Pendapat ini disanggah oleh lupak lain. Lahirlah
lupak penyanggah dan lupak pelerai. Adu kata berakhir dengan kata sepakat, bak
pepatah Minangkabau, bulek aia di pambuluah, bulek kato di mufakat

You might also like