Professional Documents
Culture Documents
TAKDIR
1. Pengertian Takdir
Takdir adalah ketentuan yang telah ditentukan oleh Allah kepada makhluknya
sebelum makhluk itu diciptakan, dan takdir ini pasti terjadi.
Takdir merupakan hal penting yang harus dipercayai oleh setiap muslim. Karena
sesesungguhnya takdir kita telah ditentukan oleh Allah jauh sebelum kita diciptakan oleh
Allah. Jadi mempercayai takdir dengan sepenuh hati merupakan cerminan keimanan
seseorang. Semakin tinggi iman seseorang semakin yakinlah bahwa segala yang diberikan
Allah kepadanya merupakan ketentuan yang telah ditentukan.
Dan jika imannya rendah maka dia akan menyesali setiap musibah yang ditimpakan
kepadanya. Perlu diingat bahwa, setiap hal yang telah ditentukan pasti terjadi. Dan takdir itu
ada yang bisa dirubah dengan berusaha, yaitu dengan do'a dan usaha. Jika kita berhasil maka
sesungguhnya Allahlah yang memindahkan kita dari takdir yang jelek ke takdir yang baik.
. Iman kepada Takdir adalah rukun iman yang keenam. Oleh karena itu orang yang
mengingkarinya termasuk ke dalam golongan orang kafir.
Dalil yang menunjukkan wajibnya iman kepada takdir terdapat dalam Al-Qur'an dan sunnah,
yaitu :
“ Tiada sesuatu bencana pun yang menimpa di bumi dan tidak pula pada dirimu sendiri
melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum kami menciptakannya.
Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.” (Al-Hadid:22)
“Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu menurut qadar (ukuran).” (Al-Qamar:
49).
Adapun dari hadits adalah ketika malaikat Jibril bertanya kepada Nabi Muhammad
tentang iman, maka Nabi Muhammad bersabda, “Iman adalah beriman kepada Allah,
malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, para rasul-Nya, hari akhir, dan beriman kepada takdir baik
dan buruk." (Bukhari Muslim).
“ Allah telah menulis (menentukan) takdir seluruh makhluk sebelum menciptakan langit dan
bumi lima puluh ribu tahun .” (HR. Muslim)
Banyak orang yang keliru dalam memahami takdir, mereka menyangka bahwa Allah
menakdirkan suatu akibat terpisah dari sebabnya, menakdirkan suatu hasil terpisah dari usaha
untuk mencapainya. Maka jika ada orang yang mengatakan tidak akan menikah dengan
alasan jika Allah telah menakdirkannya punya anak pasti dia punya anak walau tanpa
menikah. Atau dia tidak mau makan dengan alasan jika Allah menakdirkan dia kenyang, dia
pasti kenyang walau tanpa makan.
Maka orang yang ditakdirkan untuk masuk surga dia akan beramal shaleh. Dan jika
dia berbuat maksiat, maka dia akan ditakdirkan masuk neraka. Jadi Allah menakdirkan sebab
dan akibat secara bersama-sama. Artinya usaha dan sebab adalah bagian dari takdir Allah .
Inilah yang ditunjukkan oleh hadits Rasulullah dan pemahaman para sahabat.
Rasulullah bersabda, “Tidak ada yang dapat menolak takdir selain doa.” (Al-Hadits)
Suatu saat Abu Ubaidah memasuki wilayah yang sedang terjangkit wabah Tha'un,
maka Umar memerintahkannya untuk keluar dari wilayah tersebut. Abu Ubaidah menyangkal
dengan mengatakan, “Apakah kita akan lari dari takdir Allah.” Maka Umar menjawabnya,
“Ya kita lari dari takdir Allah kepada takdir Allah yang lain.”
Ibnu Qayyim berkata, “Orang yang pintar adalah orang yang menolak takdir dengan
takdir, dan melawan takdir dengan takdir. Bahkan sejatinya manusia tidak dapat hidup
kecuali dengan itu. Karena lapar, dahaga, takut adalah bagian dari takdir. Dan semua
makhluk senantiasa berusaha menolak takdir dengan takdir.”
Masalah takdir adalah masalah ghaib dan dirahasiakan Allah, kita tidak tahu apakah
akan selamat atau celaka, yang tampak di hadapan kita adalah syariat, maka kewajiban kita
adalah menjalankan syariat dan hasilnya akan sesuai dengan yang ditakdirkan oleh Allah.
2. Macam-macam Takdir
“Yang pertama kali Allah ciptakan adalah Qalam (Pena), lalu Allah berfirman kepadanya :
‘Tulislah!' Ia menjawab :'Wahai Robb-ku apa yang harus aku tulis?' Allah berfirman :
‘Tulislah takdir segala sesuatu sampai terjadinya Kiamat.'” 2)
b. Takdir ‘Umuri
Yaitu takdir yang diberlakukan atas manusia pada awal penciptaannya, ketika
pembentukan sperma (blatokist) sampai pada masa sesudah itu, dan bersifat umum;
mencakup rizki, perbuatan, kebahagiaan dan kesengsaraan.
Demi Allah, sesungguhnya seorang dari kamu atau seorang laki-laki akan beramal
seperti amalnya ahli neraka sampai tidak ada jarak antara dia dan neraka melainkan satu
depa atau satu hasta, ternyata catatan takdir telah mendahuluinya, sehingga ia melakukan
amalnya ahli syurga maka ia pun memasukinya. Dan sesungguhnya seorang laki-laki akan
beramal seperti amalnya ahli syurga sampai tidak ada jarak antara dia dengan syurga
melainkan satu hasta atau dua hasta, ternyata tulisan takdir telah mendahuluinya, sehingga
ia mengamalkan amalnya ahli neraka, maka ia pun memasukinya.” 3)
Pada malam itu ditulislah semua apa yang bakal terjadi dalam satu tahun : mulai dari
kebaikan, keburukan, rizki, ajal dan lain-lain, untuk memilah kejadian dan peristiwa dalam
satu tahun, yang kesemuanya itu telah dicatat sebelumnya dalam Lauhul Mahfudz, juga apa
yang ditetapkan dalam takdir ‘umuri yang berkaitan khusus dengan individu. Dan Allah
Maha Menjaga segala sesuatu.
- http://id.wikipedia.org/wiki/Takdir
- http://hitsuke.blogspot.com/2009/05/iman-kepada-takdir.html