Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
Pada hakikatnya “Hak Asasi Manusia” terdiri atas dua hak dasar yang
paling fundamental, ialah hak persamaan dan hak kebebasan. Dari kedua hak
dasar inilah lahir hak-hak asasi lainnya atau tanpa kedua hak dasar ini, hak asasi
manusia lainnya sulit akan ditegakkan.
Wacana hak asasi manusia bukanlah wacana yang asing dalam diskursus
politik dan ketatanegaraan di Indonesia. Kita bisa menemuinya dengan gamblang
dalam perjalanan sejarah pembentukkan bangsa ini, di mana perbincangan
mengenai hak asasi manusia menjadi bagian daripadanya. Jauh sebelum
kemerdekaan, para perintis bangsa ini telah memercikkan pikiran-pikiran untuk
memperjuangkan harkat dan martabat manusia yang lebih baik. Pecikan pikiran
tersebut dapat dibaca dalam surat-surat R.A. Kartini yang berjudul “Habis Gelap
Terbitlah Terang”, karangan-karangan politik yang ditulis oleh H.O.S.
1
Cokroaminoto, Agus Salim, Douwes Dekker, Soewardi Soeryaningrat, petisi yang
dibuat oleh Sutardjo di Volksraad atau pledoi Soekarno yang berjudul ”Indonesia
Menggugat” dan Hatta dengan judul ”Indonesia Merdeka” yang dibacakan di
depan pengadilan Hindia Belanda. Percikan-percikan pemikiran pada masa
pergerakan kemerdekaan itu, yang terkristalisasi dengan kemerdekaan Indonesia,
menjadi sumber inspirasi ketika konstitusi mulai diperdebatkan di Badan
Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). Di sinilah
terlihat bahwa para pendiri bangsa ini sudah menyadari pentingnya hak asasi
manusia sebagai fondasi bagi negara.
1.2. Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui apa itu HAM
dan bagaimana perkembangan HAM di Indonesia dari sebelum merdeka sampai
saat ini. Tujuan pelaksanaan Hak Asasi Manusia di Indonesia adalah untuk
mempertahankan hak-hak warga negara Indonesia, tindakan sewenang-wenang
dari aparat negara dan mendorong tumbuh/berkembangnya pribadi manusia yang
dimensional.
2
BAB II
PERKEMBANGAN HAM
2.1. Pengertian
Pada hakikatnya “Hak Asasi Manusia” terdiri atas dua hak dasar yang
paling fundamental, ialah hak persamaan dan hak kebebasan. Dari kedua hak
dasar inilah lahir hak-hak asasi lainnya atau tanpa kedua hak dasar ini, hak asasi
manusia lainnya sulit akan ditegakkan.
3
Selain itu pengertian HAM menurut beberapa sumber adalah sebagai
berikut :
Hak asasi manusia adalah hak yang melekat pada diri manusia, tanpa hal-
hal itu manusia tidak dapat hidup layak sebagai manusia. Hal tersebut diperoleh
bersama dengan kelahirannya atau kehadirannya didalam kehidupan
bermasyarakat.
Hak asasi manusia sebagai seperangkat hak yang melekat pada hak-hak
keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan
anugerahnya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi oleh negara
hukum, pemerintah dan setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat
dan martabat manusia
Hak asasi manusia adalah hak-hak dasar yang dibawa manusia sejak lahir
yang melekat pada esentialnya sebagai anugerah Allah SWT.
4. Gazalli (2004)
Hak asasi manusia adalah hak-hak dasar yang dibawa sejak lahir dan
melekat dengan potensinya sebagai makhluk dan wakil tuhan.
4
2.2.1. Sejarah Internasional Hak Asasi Manusia
5
dipertegas bahwa manusia adalah merdeka sejak di dalam oerut ibunya, sehingga
tidaklah logis bila sesudah lahir, ia harus dibelenggu.
Perlu juga diketahui The Four Freedoms dari Presiden Roosevelt yang
dicanangkan pada tanggal 6 Januari 1941, dikutip dari Encyclopedia Americana,
p.654 tersebut di bawah ini :
“The first is freedom of speech and expression everywhere in the world. The
second is freedom of every person to worship God in his own way-every where in
the world. The third is freedom from want which, translated into world terms,
means economic understandings which will secure to every nation a healthy
peacetime life for its inhabitants-every where in the world. The fourth is freedom
from fear-which, translated into world terms, means a worldwide reduction of
armaments to such a point and in such a through fashion that no nation will be in a
position to commit an act of physical agression against any neighbor-anywhere in
the world.”
6
yang bersifat universal, yang kemudian dikenal dengan The Universal Declaration
of Human Rights yang diciptakan oleh PBB pada tahun 1948.
7
kemanusiaan yang berlaku bagi siapapun, dari kelas sosial dan latar belakang
primordial apa pun serta bertempat tinggal di mana pun di muka bumi ini. Semua
manusia adalah sama. Semua kandungan nilai-nilainya berlaku untuk semua.
Human Rights selalu terkait dengan hak individu dan hak masyarakat. Ada
yang bertanya mengapa tidak disebut hak dan kewajban asasi. Juga ada yang
bertanya mengapa bukan Social Rights. Bukankan Social Rights mengutamakan
masyarakat yang menjadi tujuan ? Sesungguhnya dalam Human Rights sudah
implisit adanya kewajiban yang harus memperhatikan kepentingan masyarakat.
Demikian juga tidak mungkin kita mengatakan ada hak kalau tanpa kewajiban.
Orang yang dihormati haknya berkewajiban pula menghormati hak orang lain.
Jadi saling hormat-menghormati terhadap masing-masing hak orang. Jadi jelaslah
kalau ada hak berarti ada kewajiban.
8
kepentingan umum (kepentingan masyarakat). Selain itu, perlu dijaga juga
keseimbangan antara kebebasan dan tanggungjawab. Artinya, seseorang memiliki
kebebasan bertindak semaunya, tetapi tidak memperkosa hak-hak orang lain.
9
• Indische Partij, pemikiran HAM yang paling menonjol adalah hak untuk
mendapatkan kemerdekaan serta mendapatkan perlakuan yang sama dan
hak kemerdekaan.
Pemikiran HAM pada periode awal kemerdekaan masih pada hak untuk
merdeka, hak kebebasan untuk berserikat melalui organisasi politik yang didirikan
serta hak kebebasan untuk untuk menyampaikan pendapat terutama di parlemen.
Pemikiran HAM telah mendapat legitimasi secara formal karena telah
memperoleh pengaturan dan masuk kedalam hukum dasar Negara ( konstitusi )
yaitu, UUD 45. komitmen terhadap HAM pada periode awal sebagaimana
ditunjukkan dalam Maklumat Pemerintah tanggal 1 November 1945.
Langkah selanjutnya memberikan keleluasaan kepada rakyat untuk mendirikan
10
partai politik. Sebagaimana tertera dalam Maklumat Pemerintah tanggal 3
November 1945.
11
d) Periode 1966 – 1998
Sementara itu, pada sekitar awal tahun 1970-an sampai periode akhir
1980-an persoalan HAM mengalami kemunduran, karena HAM tidak lagi
dihormati, dilindungi dan ditegakkan. Pemerintah pada periode ini bersifat
defensif dan represif yang dicerminkan dari produk hukum yang umumnya
restriktif terhadap HAM. Sikap defensif pemerintah tercermin dalam ungkapan
bahwa HAM adalah produk pemikiran barat yang tidak sesuai dengan nilai –nilai
luhur budaya bangsa yang tercermin dalam Pancasila serta bangsa Indonesia
sudah terlebih dahulu mengenal HAM sebagaimana tertuang dalam rumusan
UUD 1945 yang terlebih dahulu dibandingkan dengan deklarasi Universal HAM.
Selain itu sikap defensif pemerintah ini berdasarkan pada anggapan bahwa isu
HAM seringkali digunakan oleh Negara – Negara Barat untuk memojokkan
Negara yang sedang berkembang seperti Inonesia.
12
Keung Ombo, kasus DOM di Aceh, kasus di Irian Jaya, dan sebagainya.
Upaya yang dilakukan oleh masyarakat menjelang periode 1990-an nampak
memperoleh hasil yang menggembirakan karena terjadi pergeseran strategi
pemerintah dari represif dan defensif menjadi ke strategi akomodatif terhadap
tuntutan yang berkaitan dengan penegakan HAM. Salah satu sikap akomodatif
pemerintah terhadap tuntutan penegakan HAM adalah dibentuknya Komisi
Nasional Hak Asasi Manusia (KOMNAS HAM ) berdasarkan KEPRES No. 50
Tahun 1993 tertanggal 7 Juni 1993.
Strategi penegakan HAM pada periode ini dilakukan melalui dua tahap
yaitu tahap status penentuan dan tahap penataan aturan secara konsisten. pada
tahap penentuan telah ditetapkan beberapa penentuan perundang – undangan
tentang HAM seperti amandemen konstitusi Negara ( Undang – undang Dasar
1945 ), ketetapan MPR ( TAP MPR ), Undang – undang (UU), peraturan
pemerintah dan ketentuan perundang – undangam lainnya.
13
BAB III
PENUTUP
Dalam bab ini penulis akan membahas kesimpulan dan saran yang
berkaitan dengan isi penulisan makalah ini :
3.1 Kesimpulan
2. HAM berlaku untuk semua orang tanpa memandang jenis kelamin, ras,
agama, pendidikan, politik atau asal usul sosial budaya.
3. HAM tidak bisa di langgar. Tidak seorang pun mempunyai hak untuk
membatasi atau melanggar Hak orang lain. Orang tetap mempunyai
HAM walaupun sebuah negara membuat hukum yang tidak melindungi
atau melanggar HAM.
3.2. Saran
14
2. Sebaiknya para sejarahwan mulai meninjau perkembangan HAM di
Indonesia pada saat dipimpin raja-raja, jangan hanya condong ke
sejarah lahirnya HAM di Eropa maupun Amerika.
15
DAFTAR PUSTAKA
1. http://www.membuatblog.web.id/2010/06/sejarah-hak-asasi-
manusia-di-indonesia.html
2. http://ivantoebi.wordpress.com/2009/03/29/perkembangan-ham-di-
indonesia/
3. www.wikipedia.com
4. sekitarkita.com/wp-content/uploads/.../ham_historis_sosiologis.pdf
5. herlambangperdana.files.wordpress.com/.../herlambang-sejarah-
dan-perkembangan-ham.pdf
16