Professional Documents
Culture Documents
DEPRESI
LAPORAN KASUS DAN ASUHAN KEPERAWATAN
PADA KLIEN DENGAN DEPRSI
Reaksi
kehilangan
Responsif Reaksi
Supresi kehilangan yang Mania/Depresi
memanjang
yang wajar
Menurut Purwaningsih (2009) Reaksi Emosi dibagi menjadi dua yaitu:
1) Reaksi Emosi Adaptif
Merupakan reaksi emosi yang umum dari seseorang terhadap rangsangan yang
diterima dan berlangsung singkat. Ada 2 macam reaksi adaptif :
a) Respon emosi yang responsive
Keadaan individu yang terbuka dan sadar akan perasaannya. Pada rentang
ini individu dapat berpartisipasi dengan dunia eksternal dan internal.
b) Reaksi kehilangan yang wajar
Merupakan posisi rentang yang normal dialami oleh individu yang
mengalami kehilangan. Pada rentang ini individu menghadapi realita dari
kehilangan dan mengalami proses kehilangan, misalnya Bersedih, berhenti
kegiatan sehari – hari, takut pada diri sendiri, berlangsung tidak lama.
2) Reaksi Emosi Maladaptif
Merupakan reaksi emosi yang sudah merupakan gangguan, respon ini dapat
dibagi 3 tingkatan yaitu :
a) Supresi
Tahap awal respon emosional maladaptive, individu menyangkal,
menekan atau menginternalisasi semua aspek perasaannya terhadap
lingkungan.
b) Reaksi kehilangan yang memanjang
Supresi memanjang → mengganggu fungsi kehidupan individu
Gejala : bermusuhan, sedih berlebih, rendah diri.
c) Mania/ Depesi
Merupakan respon emosional yang berat dan dapat dikenal melalui
intensitas dan pengaruhnya terhadap fisik individu dan fungsi social.
c. Psikopatologi
Alam perasaan adalah kekuatan/ perasaan hati yang mempengaruhi
seseorang dalam jangka waktu yang lama setiap orang hendaknya berada dalam
afek yang tidak stabil tapi tidak berarti orang tersebut tidak pernah sedih, kecewa,
takut, cemas, marah dan saying emosi ini terjadi sebagai kasih sayang sesorang
terhadap rangsangan yang diterimanya dan lingkungannya baik internal maupun
eksternal. Reaksi ini bervariasi dalam rentang dari reaksi adaptif sampai
maladaptive.
1) Penyebab Terjadinya Depresi
Penyebab utama depresi pada umumnya adalah rasa kecewa dan kehilangan.
Tak ada orang yang mengalami depresi bila kenyataan hidupnya sesuai dengan
keinginan dan harapannya.
a) Kekecewaan
Karena adanya tekanan dan kelebihan fisik menyebabkan
seseorang menjadi jengkel tak dapat berfikir sehat atau kejam pada saat –
saat khusus jika cinta untuk diri sendiri lebih besar dan pada cinta pada
orang lain yang menghimpun kita, kita akan terluka, tidak senang dan
cepat kecewa, hal ini langkah pertama depresi jika luka itu direnungkan
terus – menerus akan menyebabkan kekesalan dan keputusasaan.
b) Kurang Rasa Harga Diri
Ciri - ciri universal yang lain dari orang depresi adalah kurangnya
rasa harga diri, sayangnya kekurangan ini cenderung untuk dilebih –
lebihkan menjadi estrim, karena harapan – harapan yang realistis membuat
dia tak mampu merestor dirinya sendiri, hal ini memang benar khususnya
pada individu yang ingin segalanya sempurna yang tak pernah puas
dengan prestasi yang dicapainya.
e. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan yang umum muncul pada klien dengan gangguan alam
perasaan : depresi yaitu :
1) Resiko tinggi terjadi kekerasan yang diarahkan pada diri sendiri.
2) Sedih kronis.
3) Harga diri rendah kronis
4) Koping individu tak efektif
DAFTAR PUSTAKA
Hawari, D. (2001). Pendekatan Holistik Pada Gangguan Jiwa Skizofrenia. Jakarta: EGC.
Keliat, B.A. (1998). Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta : EGC.
Nanda. (2005-2006). Panduan Diagnosa Keperawatan. Prima Medika.
Purwaningsih, dkk. (2009). Asuhan Keperawatan Jiwa. Jogjakarta : Nuha Medika.
Suliswati, dkk. (2005). Konsep Dasar Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta : EGC.
Tomb, David A. (2003). Buku Saku Psikiatri. (Ed. 6). Jakarta : EGC.
Videbeck, Sheila L. (2008). Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Jakarta : EGC.
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN DEPRESI
PERTEMUAN I
Pertemuan ke : I ( TUK I)
I. PROSES KEPERAWATAN
a. Kondisi klien :-
b. Diagnosa Keperawatan : -
c. Tujuan Khusus : Klien dapat membina
hubungan saling percaya dengan perawat
d. Tindakan Keperawatan :
1. Beri salam setiap berinteraksi
2. Perkenalkan nama, nama panggilan perawat dan tujuan perawat
berinteraksi
3. Tanyakan dan panggil nama kesukaan klien
4. Tunjukkan sikap empati, jujur dan menepati janji setiap kali
berinteraksi
5. Tanyakan perasaan klien dan masalah yang dihadapi klien
6. Buat kontrak interaksi yang jelas
7. Dengarkan dengan penuh perhatian ungkapan perasaan klien
B. KERJA
1. Sekarang bapak saya ajak ngobrol – ngobrol ya ! bapak
tidak usah malu kalau ngobrol, bapak ungkapkan saja
apa yang bapak rasakan saat ini.
2. Tadi bapak sudah menyebutkan nama lengkap dan
nama panggilan bapak, terus umur bapak berapa
sekarang ?
3. Bapak sudah berapa lama disini ?
4. Bapak berasal dari mana ?
5. Bapak ingat tidak, siapa yang membawa ke sini ?
Bagaimana perasaan saat dibawa ke sini ?
6. Menurut Bapak, dibawa kesini karena apa ?
7. Selama disini setiap hari apa saja yang Bapak lakukan ?
8. Bagaimana perasaan Bapak saat melakukan kegiatan
tersebut ?
9. Boleh saya tahu, hobi Bapak ? Bagaimana kalau
sekarang Bapak bercerita tentang hobi Bapak?
10. Wah…wah ternyata bagus sekali hobi Bapak, Menurut
bapak apakah hobi itu masih bisa dilakukan selama
Bapak dirawat disini ?
11. Kalau boleh saya tahu, apakah Bapak punya hobi yang
lain ? Bisa diceritakan ?
12. Wah… ternyata Bapak punya banyak hobi. Bagus sekali
itu !
C. TERMINASI
1. Evaluasi
Subyektif :”Bagaimana perasaan Bapak setelah kita bercakap – cakap ?”
Objektif : Klien mau menjawab pertanyaan perawat dan sesekali melihat
perawat.
2. Tindak lanjut
Nah.. ini sudah 15 menit, jadi kita cukupkan saja dulu pembicaraan kita. Sekarang
Bapak istirahat dulu. Kalau nanti ada yang mau diceritakan atau ditanyakan
kepada saya, Bapak bisa sampaikan sekarang.
3. Kontrak yang akan datang
Topik : Kita sebentar lagi membicarakan keluarga Bapak ya !
Waktu : sebentar kita bicara lagi
Tempat : Di ruang makan. Baiklah.
Pertemuan : II/ TUK 2
I. Proses Keperawatan
A. Kondisi Klien : -
B. Diagnosa Keperawatan
Gangguan Alam Perasaan : Sedih Kronis
C. Tujuan Khusus
1. Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat.
2. Klien dapat mempertahankan kontak mata selama wawancara.
3. Klien dapat mengenal masalah yang dihadapi dan dapat mengungkapkan perasaannya.
D. Tindakan Keperawatan
1. BHSP ; Salam terapeutik, perkenalkan diri, jelaskan tujuan, lingkungan yang
terapeutik, kontrak yang jelas.
2. Dorong dan beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya
3. Dengarkan ungkapan klien dengan empati.
4. Bantu klien mengidentifikasi perasaannya.
5. Beri reinforcement positifitas kemampuan klien mengungkapkan perasaannya.
II. Proses Pelaksanaan Tindakan
A. Orientasi
1. Salam terapeutik
Selamat siang, Pak. Apa kabar hari ini ?.
Masih ingat dengan saya ?. Bagus, Bapak masih ingat.
2. Evaluasi
“Bagaimana, Pak, apa yang Bapak rasakan saat ini ?.
3. Kontrak
(Topik) : Sesuai janji, kita akan melanjukan ngobrol-ngobrol lagi untuk lebih
saling mengenal dan bapak bisa mengungkapkan masalah bapak
(Waktu) : Janji kita tadi, kita akan ngobrol-ngobrol jam 11.00 WITA selama 15
menit lagi. Setuju ?
(Tempat) : Baiknya kita ngobrol dimana Pak ?
B. Kerja
1. Kalau boleh tahu apakah Bapak sedang menghadapi suatu masalah ?
2. Bagaimana hubungan Bapak dengan teman-teman atau keluarga Bapak ?
3. Apa yang biasa Bapak lakukan jika mempunyai masalah ?
4. Apakah Bapak pernah menceritakan tentang masalah yang Bapak hadapi kepada
seseorang ?
5. Waah..bagus, kalau Bapak pernah mencoba menceritakannya.
6. Kalau Bapak punya masalah memang sebaiknya Bapak ceritakan kepada orang yang
Bapak percaya, agar beban Bapak sedikit berkurang.
C. Terminasi
1. Evaluasi
(Subyektif) : Setelah kita ngobrol 15 menit tadi, bagaimana perasaan Bapak ?
(Obyektif) : Klien mau menjawab pertanyaan perawat dan tampak gelisah ?
2. Tindak lanjut
Nah...Bapak ini sudah 15 menit jadi kita cukupkan saja dulu pembicaraan kita.
Sekarang Bapak bisa istirahat dulu. Kalau ada yang mau diceritakan atau ditanyakan
kepada saya, Bapak bisa sampaikan sekarang. Bagaimana kalau sekarang kita
lanjutkan saja pembicaraannya dengan topic yang lain?.
3. Kontrak yang akan datang
Topik : Sekarang kita lanjutkan ya pak? kita ngobrol tentang bagaimana
caranya mengendalikan perasaan Bapak.
Waktu : Jam berapa Bapak mau ? Apakah sesudah makan siang ?
Tempat : Kita ngobrol dimana Pak ?
I. Proses Keperawatan
A. Kondisi Klien
Klien tampak bengong
B. Diagnosa Keperawatan
Gangguan alam perasaan : Sedih Kronis.
C. Tujuan Khusus
1. Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat.
2. Klien dapat mempertahankan kontak mata selama wawancara.
3. Klien mau belajar untuk mengontrol perasaannya.
D. Tindakan Keperawatan
1. BHSP ; Salam terapeutik, perkenalkan diri, jelaskan tujuan, lingkungan yang
terapeutik, kontrak yang jelas.
2. Dorong dan beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya.
3. Dengarkan ungkapan klien dengan empati.
4. Beri reinforcement positifitas kemampuan klien mengungkapkan perasaannya.
5. Beri masukan-masukan kepada klien untuk belajar dan berusaha mengontrol
perasaannya
II. Proses Pelaksanaan Tindakan
A. Orientasi
1. Salam terapeutik
Selamat siang, Pak. Apa kabar hari ini ?.
Masih ingat dengan saya ?. Bagus, Bapak masih ingat.
2. Evaluasi
“Bagaimana, Pak, apa yang Bapak rasakan saat ini ?.
3. Kontrak
(Topik) : Sesuai janji, kita akan melanjukan ngobrol-ngobrol lagi untuk
mengontrol perasaan Bapak.
(Waktu) : Janji kita tadi, kita akan ngobrol-ngobrol jam 11.30 WITA selama 15
menit lagi.
(Tempat) : Baiknya kita ngobrol dimana Pak ?
B. Kerja
1. Apa yang biasa Bapak lakukan untuk mengontrol perasaan Bapak ?
2. Jika perasaan Bapak meningkat atau tertekan, cobalah untuk menceritakan perasaan
Bapak kepada orang yang Bapak percayai.
3. Bagus sekali kalau Bapak sudah mau bercerita seperti itu.
C. Terminasi
1. Evaluasi
(Subyektif) : Setelah kita ngobrol 15 menit tadi, bagaimana perasaan Bapak ?
(Obyektif) : Klien lebih tenang dari sebelumnya, klien kooperatif dan mau
mengikuti saran perawat.
2. Tindak lanjut
Nah...Bapak ini sudah 15 menit jadi kita cukupkan saja dulu pembicaraan kita.
Sekarang Bapak bisa istirahat dulu. Kalau ada yang mau diceritakan atau ditanyakan
kepada saya, Bapak bisa sampaikan sekarang.
3. Kontrak yang akan datang
Topik : Besok kita akan bertemu lagi membicarakan topic yang lain ya Pak!,
tapi Bapak harus ingat apa yang telah kita bicarakan. Semoga lekas
sembuh ya !