You are on page 1of 5

Budaya Cheating: Penyakit dalam Dunia Pendidikan

BUDAYA CHEATING: PENYAKIT DALAM DUNIA


PENDIDIKAN
Oleh: Hartoto 1

PENDAHULUAN
Cheating merupakan bahaya laten dalam dunia pendidikan. Meskipun
demikian tidak banyak orang yang peduli terhadap masalah ini, bahkan
menyepelekannya. Padahal cheating dapat menjadi tumor ganas yang
akan menghabiskan moralitas generasi muda Indonesia. Cheating
merupakan soft problem yang mengakar pada civitas akademika yang
luput dari perhatian praktisi pendidikan kita. Budaya cheating akan
melahirkan generasi-generasi muda yang tidak tahan uji, generasi-
generasi prematur yang menginginkan segalanya dengan instan tanpa
harus merasakan arti sebuah perjuangan. Penyakit cheating harus segera
diobati agar dampaknya tidak bertambah besar lagi.

Teknologi Pendidikan adalah suatu disiplin ilmu yang bertugas mengkaji


masalah-masalah pendidikan, menganalisis, dan memecahkannya.
Teknologi Pendidikan sangat berperan penting dalam menemukan solusi
cerdas guna menyelamatkan pendidikan dari budaya cheating

SEKILAS TENTANG CHEATING


Abdullah Alhadza dalam Bower (1964) mendefinisikan cheating sebagai
“manifestation of using illigitimate means to achieve a legitimate end
(achieve academic success or avoid academic failure),” maksudnya
cheating adalah perbuatan yang menggunakan cara-cara yang tidak sah
untuk tujuan yang sah/terhormat yaitu mendapatkan keberhasilan
akademis atau menghindari kegagalan akademis. Selanjutnya Abdullah
Alhadza dalam Deighton (1971) menyatakan “Cheating is attempt an
individuas makes to attain success by unfair methods”. Maksudnya,
cheating adalah upaya yang dilakukan seseorang untuk mendapatkan
keberhasilan dengan cara-cara yang tidak fair (tidak jujur).

Dalam konteks pendidikan atau sekolah, beberapa perbuatan yang


termasuk dalam kategori cheating antara lain adalah meniru pekerjaan
teman, bertanya langsung pada teman ketika sedang mengerjakan
tes/ujian, membawa catatan pada kertas, pada anggota badan atau pada
pakaian masuk ke ruang ujian, menerima dropping jawaban dari pihak
1
Hartoto. Mahasiswa Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan UNM

1
Budaya Cheating: Penyakit dalam Dunia Pendidikan

luar, mencari bocoran soal, arisan (saling tukar) mengerjakan tugas


dengan teman, menyuruh atau meminta bantuan orang lain dalam
menyelesaikan tugas ujian di kelas atau tugas penulisan paper dan take
home test.

Dalam perkembangan mutakhir cheating dapat ditemukan dalam bentuk


perjokian seperti kasus yang sering terjadi dalam UAN, memberi lilin atau
pelumas kepada lembaran jawaban komputer atau menebarkan atom
magnit dengan maksud agar mesin scanner komputer dapat terkecoh
ketika membaca lembar jawaban sehingga gagal mendeteksi jawaban
yang salah atau menganggap semua jawaban benar, dan banyak lagi
cara-cara yang sifatnya spekulatif maupun rasional.

Dalam tingkatan yang lebih intelek, sering kita dengar plagiat karya
ilmiah seperti dalam wujud membajak hasil penelitian orang lain,
menyalin skripsi, tes, ataupun desertasi orang lain dan mengajukannya
dalam ujian sebagai karyanya sendiri.

Ternyata praktik cheating banyak macamnya, dimulai dari bentuk yang


sederhana sampai kepada bentuk yang canggih. Dari sesuatu yang
sangat prohibited sampai pada bentuk yang cenderung premissible.
Teknik cheating tampaknya mengikuti pula perkembangan teknologi,
artinya semakin canggih teknologi yang dilibatkan dalam pendidikan
semakin canggih pula bentuk cheating yang bakal menyertainya.
Bervariasi dan beragamnya bentuk perbuatan yang dapat dikategorikan
sebagai cheating maka sekilas dapat diduga bahwa hampir semua pelajar
pernah melakukan cheating meskipun mungkin wujudnya sangat
sederhana dan sudah dalam kategori permisseble atau dapat ditolerir.

Meskipun demikian dapat dikatakan bahwa apapun bentuknya, dengan


cara sederhana ataupun dengan cara yang canggih, dari sesuatu yang
sangat tercela sampai kepada yang mungkin dapat ditolerir, cheating
tetap dianggap oleh masyarakat umum sebagai perbuatan ketidakjujuran,
perbuatan curang yang bertentangan dengan moral dan etika serta
tercela untuk dilakukan oleh seseorang yang terpelajar.

Berdasarkan uraian di atas maka yang dimaksud dengan cheating dalam


tulisan ini adalah segala perbuatan atau trik-trik yang tidak jujur, perilaku
tidak terpuji atau perbuatan curang yang dilakukan oleh seseorang untuk
mencapai keberhasilan dalam menyelesaikan tugas-tugas akademik
terutama yang terkait dengan evaluasi/ujian hasil belajar.
DAMPAK NEGATIF CHEATING
Telah dijelaskan dalam pembahasan sebelumnya bahwa cheating
merupakan budaya amoral yang dianggap wajar oleh pelaku-pelaku

2
Budaya Cheating: Penyakit dalam Dunia Pendidikan

pendidikan. Sebagian besar dari kita bahkan pernah melakukannya.


Dampak negatif cheating sesungguhnya sangat suit dilihat secara
sepintas dalam waktu yang singkat. Cheating secara perlahan tapi pasti
akan menggerogoti kemandirian peserta didik. Pembiasaan memperolehs
sesuatu dengan mudah dan cepat tanpa harus bersusah payah akan
menjadi kebiasaan yang ertanam dalam diri peserta didik. Lambat laun ini
akan menjadi budaya yang berakar dalam kehidupannya dan sangat
susah untuk dilepaskan.

Dampak negatif cheating selain pada diri pribadi cheater (pencontek) juga
dapat mengganggu stabilitas dunia pendidikan. Hasil-hasil evalusi menjadi
tidak dapat dipertanggungjawabkan keabsahannya untuk selanjutnya
keputusan yang akan diambil pastilah tidak akan tepat. Dalam tinjauan
kurikulum, tentulah budaya cheating ini akan mengaburkan SKL. Dunia
pendidikan akan menjadi semu dan hanya formalitas belaka, begitu
besarnya dampak negatif cheating ni.

UPAYA PENANGGULANGAN CHEATING


Abdullah Alhadza (2001) menjelaskan bahwa ada empat faktor yang
menjadi penyebab cheating yaitu: (1) Faktor individual atau pribadi dari
cheater, 2) faktor lingkungan atau pengaruh kelompok, (3) faktor sistem
evaluasi dan (4) faktor guru/dosen atau penilai.

Berkenaan dengan asas moral di atas, dapat ditegaskan bahwa yang


terpenting dalam pendidikan moral adalah bagaimana menciptakan faktor
kondisional yang dapat mengundang dan memfasilitasi seseorang untuk
selalu berbuat secara moral dalam ujian (tidak melakukan cheating) maka
caranya adalah mengkondisikan keempat faktor di atas ke arah yang
mendukung, yaitu sebagai berikut:

1. Faktor pribadi dari cheater

a. Bangkitkan rasa percaya diri

b. Arahkan self consept mereka ke arah yang lebih proporsional

c. Biasakan mereka berpikir lebih realistis dan tidak ambisius

d. Tumbuhkan kesadaran hati nurani (Das Uber Ich) yang


mampu mengontrol naluri beserta desakan logis rasionalitas
jangka pendek yang bermuara kepada perilakunya.

2. Faktor Lingkungan dan Kelompok

Ciptakan kesadaran disiplin dan kode etik kelompok yang sarat


dengan pertimbangan moral.

3
Budaya Cheating: Penyakit dalam Dunia Pendidikan

3. Faktor Sistem Evaluasi

a. Buat instrumen evaluasi yang valid dan reliable (yang tepat


dan tetap)

b. Terapkan cara pemberian skor yang benar-benar objektif

c. Lakukan pengawasan yang ketat

d. Bentuk soal disesuaikan dengan perkembangan kematangan


peserta didik dan dengan mempertimbangkan prinsip
paedagogy serta prinsip andragogy.

4. Faktor Guru/ Dosen

a. Berlaku objektif dan terbuka dalam pemberian nilai.

b. Bersikap rasional dan tidak melakukan cheating dalam


memberikan tugas ujian/tes.

c. Tunjukkan keteladanan dalam perilaku moral.

d. Berikan umpan balik atas setiap penugasan.

PENUTUP

Cheating adalah penyakit dalam dunia pendidikan yang harus segera


dicarikan solusinya. Semua pihak memiliki kewajiban untuk mengobati
penyakit ini sesuai kadarnya masing-masing. Dunia pendidikan harus
senantiasa menciptakan kondisi yang positif-kompetitif untuk mengisolas
buday cheating ini.
DAFTAR PUSTAKA
Alhadza, Abdullah. 2001. Masalah Menyontek (Cheating) di Dunia
Pendidikan. Online (http://www.depdiknas.go.id, diakes 22 Mei 2008).

Quthb, Ade. 2008. Mencontek Yuukkk...!!! (Sebuah Seruan yang Sudah


Menjadi Kebiasaan, bukan Sekedar Basa - Basi). Online
(http://www.kammi.or.id, diakes 22 Mei 2008).

Bayudha. 2008. Sekolah sebagai Lembaga Formal juga Memicu Tindakan


Mencontek. Online (http://www.sman2.com, diakes 22 Mei 2008).

Admin. 2008. Perilaku Mencontek di Kalangan Mahasiswa. Online


(http://forum-ti.com, diakes 22 Mei 2008).

4
Budaya Cheating: Penyakit dalam Dunia Pendidikan

Ibnurund, Hakim. 2007. Budaya Nyontek. Online


(http://reggie_ray10.blogs.friendster.com, diakses 22 Mei 2008)

¤ 

You might also like